It's Just Fanfiction

Pair : Kibum x Yesung

If You Don't Like Please Don't Read.

Warning : Boys Love, Typo (s), Super Crack Pair.


~ Love So Perfect~

Prolog

' Dia bukan sempurna dan membenci kepercayaan. Menilai segalanya dengan apa yang ia miliki, angkuh dan arogan.'

Saat uang sudah menjadi pemilik segalanya hanya satu yang mampu ia lakukan. Memasrahkan dirinya untuk sesuatu yang ia abdikan semasa ia tumbuh dan hidup.

Bahkan saat ia harus menyerah kan hidupnya pada takdir, ia harus menerima segalanya dengan lapang dada, demi mereka yang ia cintai.

" Kau harus melayaniku diatas ranjang dan aku akan lepaskan hak panti asuhan ini"

Yesung menatap geram namja yang tengah berdiri gagah dihadapannya dengan beberapa bodyguard bertubuh besar sebagai pelindung yang sesungguhnya ia sama sekali tak membutuhkan itu, hanya formalitas.

Dengan menekan emosi yesung memejamkan matanya lalu kembali menantang namja yang selalu tersenyum menyebalkan itu, jemarinya terkepal erat " Huft~~ Aku bukan namja penjual diri tuan" Tekan Yesung yang dihadiahi tawa mencibir dari namja yang tengah memandang remeh dirinya saat ini " Kecuali jika anda bersedia menikahiku (?) Maka kapanpun aku akan senang hati melayani anda"

Alisnya menyatu, namja berhati es, kejam dan tak pernah memikirkan sesuatu tentang orang lain " Menikah?" Ulangnya.

" Yah, itupun jika anda mau" Sombong Yesung.

" Cih! Bahkan aku bisa mendapatkan yang lebih baik darimu tanpa perlu direpotkan dengan pernikahan." Namja tampan itu berdesis namun hal itu sama sekali tak membuat pertahanan yesung gentar.

Ia hanya mempertahankan apa yang patut ia pertahankan meskipun akhirnya nanti nyawanya harus melayang mungkin itu lebih baik ketimbang menyerahkan segalanya begitu saja.

" Baiklah! Anda boleh membunuh saya kalau memang banyak yang lebih baik dari saya Kibum-sshi"

" Hyung kau gila" Namja cilik disisi yesung mencengkram erat pergelangan tangannya. Yesung terlalu nekat bahkan rela mengorbankan nyawanya untuk mereka yang bahkan sama sekali tak memiliki hubungan darah dengannya.

Dia tidak gila namun tengah mempertaruhkan nasibnya disini. Menunggu keberuntungan.

" Diamlah hae-ah! Biar ini jadi urusanku, jangan ikut campur" Decak yesung menepis tangan mungil donghae dengan pelan " Panti asuhan ini hidupku, kalian semua hidupku dan jika tak dapat kupertahankan maka hidupku pun tak perlu untuk dipertahankan"

" Tapi hyung"

" Ssshhh~~ diam oke" " Bagaimana tuan?" Tantang yesung kembali menatap namja tampan yang kini tengah menatapnya begitu tajam.

Namja tampan yang terlihat kejam itu melangkah pelan namun terkesan begitu gagah. Menghampiri yesung dengan raut Stoic dan angkuh. Tangannya terulur mencengkram dagu yesung. Matanya liar mengamati wajah manis nan terlihat sekilas tampan itu yang malah menjadi perpaduan sebuah kecantikan yang alamiah " Apa dengan menikahimu kau mampu menjamin aku akan terpuaskan huh?"

Yesung menelan ludah dengan susah payah, tersenyum kecut namun berusaha tetap bertahan. Hei, dia sendiri bahkan belum yakin bisa atau tidak melayani namja ini diatas ranjang dengan baik. Dia juga namja bukan?

" Bagaimana (?) Cantik"

" A-aku! Yah, anda bisa mempercayaiku tuan. Dan~~ jika anda tidak puas anda boleh menghabisiku kapanpun anda mau. Tapi"

Namja tampan berwajah dingin itu mengernyit ketika yesung tak langsung menyelesaikan ucapannya.

" Tapi anda harus melepaskan hak panti asuhan ini karena saya sudah menyerahkan hidupku pada anda"

Kembali tersenyum dan itu begitu terlihat mengerikan dimata yesung " As Your Wish!" Ia sedikit menoleh kebelakang dan berteriak kecil " Serahkan surat-surat kepemilikan panti asuhan ini pada mereka"

Dan Yesung mampu bernafas lega karena perjuangannya tak sia-sia.

" And now you're belong to me" Desis namja berwajah stoic yang penuh karisma itu.

Yah, takdirnya telah di beli. Hidupnya tengah dipertaruhkan kini. Mampukah segalanya berjalan dengan sempurna atau akan menghancurkan segalanya.

End Of Prolog

Chapter One

.

.

.

Ready

.

.

Cek it out :D

.

.

Ruangan ini begitu lengang padahal sudah ada dua insan disana. Sepasang pengantin baru (?) yang terlihat rrrrr formal.

Namja yang berstatus suami duduk disisi ranjang menunggu. Menunggu reaksi namja yang berstatus sebagai istri memberikan sesuatu yang mampu menggugah hasratnya namun segalanya memang butuh proses bukan?

Sang istri gugup (?) tentu saja. Tangannya asik meremas-remas selimut tebalnya, jantungnya berdegup kencang. Ia sama sekali bukan yang berpengalaman dan ini akan jadi yang pertama untuknya.

Sreeekkk

Sang suami bergerak membuat darah si istri bergemuruh. Mau apa dia? apa harus sekarang? Tapi aku belum siap, fikir sang istri berkecamuk. Dengan susah payah ia menelan ludah, tubuh mungilnya mulia bergetar, tapi~~ ini pilihan yang harus ia terima.

" Aku mau mandi" Bisik sang suami seraya menghembuskan nafas hangatnya dekat curuk leher sang istri " Malam ini kau kubebaskan karena kau pasti lelah setelah acara pernikahan kita! Tapi"

Sang istri menunggu dengan was-was

" Tidak untuk hari berikutnya" Desis sang suami yang malah terdengar seperti ancaman yang mengerikan untuk sang istri.

.

.

.

Kibum meraba tempat tidurnya dengan mata yang masih terpejam. Kosong (?) dan saat matanya terbuka, namja yang tadi malam tidur disisinya tidak ada.

Segera ia bangkit dan keluar untuk mencari. "Cih jangan sampai dia kabur" erangnya kesal. Keluar dari kamar masih dalam keadaan berantakan khas orang bangun tidur, hal tak pernah ia lakukan sebelum ini " KANGIN! KANGIN" teriaknya memanggil nama orang yang sudah menjadi kepercayaannya.

Dan tanpa perlu menunggu lama sosok gagah muncul dengan setelan tuxedo mewah menghampirinya. Dahinya mengermnyit melihat keadaan Tuan besarnya yang tak biasa " Tuan besar" Sapanya hormat.

" Dimana Namja itu? Jangan katakan kalau dia"

" Tuan! Anda sudah bangun?" Sapa Yesung yang membawa nampan berisikan makanan diatasnya. Sebagai istri yang baik ia memiliki kewajiban memenuhi kebutuhan suami yang meskipun tak ia cintai (?) " Aku buatkan anda sarapan"

Kibum terperangah. Apa yang dia fikirkan salah besar. Namja ini tidak kabur malah, membuatkannya sarapan " Ka-kau"

" Tuan bersiaplah" Namja cantik itu tersenyum manis yang mampu membuat dada Kibum bergemuruh hebat. Ck..Ini salah. Dia itu sesuatu yang kubeli. dia sedang berusaha membuatku tunduk dan maaf, aku sama sekali takkan terpengaruh.

Seolah tak memperdulikan Yesung, Kibum memutuskan untuk kembali kekamarnya. Memperbaiki dirinya yang berantakan. Namja tampan itu menggeleng-gelengkan kepalanya seolah tak percaya dengan apa yang barusan ia alami. Iya, memang benar kalau ia telah menikah dengan namja itu. Tapi~~ kemarin dia begitu arogan, sekarang kenapa malah jadi begitu baik? Apa jangan-jangan dia sengaja meminta dinikahi untuk memperbaiki nasibnya? Huft~~ kita lihat saja Kibum-sshi. Apa kau benar-benar takkan jatuh dalam pesona istri namja mu itu huh.

.

.

.

Makan pagi yang hikmat.

Yesung benar-benar berperan sebagai istri yang baik disini. Ia sediakan pakaian Kibum ketika namja tampan itu tengah mandi. Ia hidangkan sarapan yang enak untuk mengganjal perut sang suami dan yah, kibum akui kalau masakan istrinya ini benar-benar enak. Hanya mengakui dalam hatinya saja.

Saat minuman di gelas kibum mulai habis yesung kembali menuangkannya hingga penuh. Tulus~~ bagi yesung namun tidak untuk kibum. Karena dia tak butuh istri, dia hanya memerlukan Yesung sebagai pelayan nafsu bejat yang dari pada ia salurkan diluar, dia tak mau sampai terkena penyakit kelamin.

" Kau tak perlu bersikap baik padaku" Desis kibum tanpa menoleh pada yesung, tetap pada sarapan paginya yang begitu enak " Aku menikahimu karena kau yang meminta dan jangan fikir aku akan menganggap mu sebagai seorang istri yang sesungguhnya karena bagiku pernikahan itu hanya Bullshit"

Yesung memutar bola matanya malas. Diapun hanya berusaha menjadi seseorang yang tau berterimakasih karena kibum sudah mau melepaskan hak panti dan berjanji takkan mengutak-atik perihal panti lagi. Dan sekarang hidupnya telah ia serahkan untuk namja berhati dingin ini meskipun harus mengorbankan seluruh hidupnya menjadi istri yang takkan pernah dianggap. Dan anggaplah ia disini hanya sebagai pelayan Seorang Kim Kibum. Pelayan Khusus sebenarnya.

" Terserah anda saja tuan, karena saya hanya melakukan apa yang seharusnya saya lakukan. Melayani seorang suami adalah kewajiban seorang istri, karena pernikahan itu adalah sesuatu yang sakral meskipun anda sama sekali tak menganggap pernikahan ini ada."

Diam~~ Kibum malas berdebat karena memang tak ada gunanya ia berdebat bukan?

Dan suasana sarapan itu pun kembali hikmat. Hanya ada denting pertarungan antara sendok dan piring yang terdengar.

.

.

.

.

Kibum mengerjab ketika matanya menangkap pemandangan yang terlihat begitu indah didepan matanya. Kulit putih bersih, bercahaya dan bagaikan pualam. Tanpa celah dan cacat sama sekali.

Dia benar-benar tak rugi karena telah melepaskan sesuatu yang memang tak seberapa jika dibandingkan dengan seluruh hartanya. Hanya secuil bagian dan sesungguhnya juga sama sekali tak masuk dalam kategori yang bernilai.

Dengan susah payah ia menelan salivanya. Jantungnya berdegup kencang, dadanya bergemuruh hebat dan~~ baru kali ini ia harus mengakui kalau ada ciptaaan Tuhan yang seindah ini. Shit, dia mulai merasakan sesuatu miliknya berdenyut dan keras.

Bukan lancang tapi ini adalah perintah dan Yesung melakukannya dengan setengah hati. Kibum memintanya untuk melepaskan seluruh pakaiannya hingga ia harus disana dengan keadaan naked sempurna.

Wajahnya ia sembunyikan karena memerah. Bukan suatu yang tabu tanpa pakaian dihadapan suami sah mu. Tapi~~ ini bukanlah pernikahan seperti pada umumnya.

" Shit" Sekali lagi kibum mengumpat karena rasanya benar-benar menyakitkan. Tak pernah ia semenderita ini sebelumnya. Bahkan untuk menyentuh pun rasanya ia sayang, ia takut merusak pualam indah itu.

Tangannya gemetar ketika hendak menyentuh pundak halus sang istri. Tuha~~n ini benar-benar indah, rutuknya.

Dan ketika tangannya telah sampai diujung kulit istrinya rasanya benar-benar seperti disengat listrik. Seluruh tubuhnya panas, hatinya bagai terbakar. Astaga~~ sensasi apa ini.

'Tidak, aku tidak siap.'

" Brengsek" Kibum meninju kepala ranjang lalu bergerak meninggalkan Yesung yang terperangah karena tingkah aneh suaminya. " Kenapa aku tidak sanggup menyentuhnya, bahkan aku takut merusaknya sedikit saja. Shit, jangan-jangan dia menggunakan sihir untuk memperdayaku" Racau namja tampan itu frustasi.

Sedang Yesung masih membeku diatas ranjang tanpa berniat membalut tubuhnya dengan selimut atau pakaian. Dia bingung, bahkan sangat bingung. Namja tampan itu (?) sama sekali tak menyentuhnya. Bahkan ujung rambut pun tak ia gubris. Apa ada yang salah denganku, fikirnya menerawang.

Ia merunduk untuk melihat tubuhnya. Tak ada apapun yang salah. Lalu kenapa namja yang awalnya begitu menggebu-gebu hendak menyetubuhinya seakan malas bahkan untuk sekedar menyentuh ujung kulitnya.

Seketika tubuhnya kembali bergetar! Tamatlah aku, dia pasti akan membunuhku karena tak bisa memberikan apa yang ia inginkan. Dan Yesung memilih untuk masuk kedalam selimut berusaha menepis prasangka tentang dirinya sendiri.

.

.

.

.

" Tu-tuan," Yesung menghampiri Kibum yang duduk bersandar di Ruang kerja pribadinya. Ia merunduk takut, yah bahkan sangat takut karena Kibum itu memang terkenal kejam dan tak segan membunuh orang.

Yesung tak takut jika ia dibunuh. Tapi~~ apa setelah kematiannya mampu menjamin jika namja ini takkan kembali mengusik panti asuhan tempat ia dibesarkan dulu?

Kibum mendongak seraya melepas kacamata bacanya. Alisnya menyatu sempurna tat kala melihat yesung yang tertunduk dengan tubuh gemetar menghadapi dirinya " Ada ap mmmmppphh"

Tanpa dinyana dan tak pernah kibum sangka sebelumnya. Yesung menyerangnya tiba-tiba dan ciuman tak berpengalaman ini benar-benar membuatnya gila.

Ini pertama kalinya Yesung mencium seseorang. Ia memang tak lihai dalam hal ini tapi~~ demi sesuatu yang hendak dipertahankannya ia rela menjatuhkan harga dirinya dihadapan Kibum.

Kibum merutuk, memaki didalam hatinya. Kenapa namja ini seolah ingin membunuhnya dengan ciuman ini karena kibum menjadi kepanasan. dada nya bergemuruh parah dan tak sabar ia pun mengambil alih ciuman yang awalnya biasa menjadi ciuman panas dan penuh gairah.

Namja tampan itu melumat setiap sudut bibir yesung dengan nafsu yang membakar sekujur tubuhnya. Bahkan tak jarang ia menggigit kecil bibir yesung karena gemas dan tak pelak membuat bibi yesung memerah dan bengkak.

" Eunghhhhh" Yesung melenguh ketika lidah Kibum memaksa masuk kerongga mulutnya, menggeilitik hingga menciptakan sensasi geli di sekitaran langit-langit didalam mulutnya.

Decak saliva saling beradu bahkan mereka saling bertukar saliva ketika Kibum memaksa Lidah yesung bertarung dengan lidahnya. Panas, nafas merekapun terasa panas dan pengap. Ini benar-benar diluar nalar mereka berdua dan yesung hanya memasrahkan segalanya untuk Suami yang dianggap sebagai majikan olehnya.

'Aku gila, ya aku gila karena namja ini'

Kibum semakin bringas menjamahi setiap inchi tubuh yesung yang telah ia telanjangi. Di ruang kerja pribadinya ini lah sekarang mereka bercinta. Awalnya hanya rasa penasaran yang menguasai kibum namun sekarang segalanya berubah arah. Bahkan ia tak ingin melepaskan keindahan ini dengan begitu mudah.

Ia tak meminta tapi namja ini yang menyerahkan diri padanya. Seperti kelinci ketakutan yang hendak dimangsa namun hal itu yang membuat kibum semakin terbakar oleh gairahnya yang berapi-api.

Yesung melengkung ketika kibum memberi kismark dibagian perut, pinggul bahkan sampai dipangkal pahanya. Dia hanya menikmati saja, toh mereka sudah sah menikah bukan? Dia memasrahkan tubuhnya untuk namja yang telah menjabat sebagai suaminya ini. Pasrah asal semua ini bukan sesuatu yang tak pantas untuk dinikmati.

" euh~~ ssshhhh"

Desahan yesung membuat Kibum semakin gila. Suara baritone nan seksy itu seperti bisikan malaikat yang memancing agar segala birahi mengalir di sekujur tubuhnya. Kibum benar-benar kepanasan.

" Kau begitu indah" Desah Kibum parau. Wajahnya telah sampai dihadapan kejantanan yesung yang mencuat seolah menantangnya, ukurannya yang cukup membuat mata Kibum menyalang. Ini benar-benar hadiah terindah untuknya.

Dengan lidahnya Kibum menjilati ujung kejantanan yesung yang sedikit basah, cairan bening berasa aneh itu malah membuatnya semakin gemas. Apa lagi desahan-desahan yesung saat ia menjilati kejantanan yesung terdengar indah ditelinganya. Tangannya asik membelai-belai paha yesung yang membuat yesung menggelinjang beberapa kali lalu naik keperut yesung dengan takut-takut. Ia takut menggores pualam itu dengan tangannya yang begitu kasar.

" Tu-tuaannnnhhh" Desah yesung ketika Kibum mengulum kejantanannya yang terasa semakin mendenyut dan mengeras. Ia sepertinya hampir mencapai klimaks karena sedari tadi yang dilakukan kibum hanya menggodanya seolah menginginkannya menjadi gila karena birahi.

" Hum~~ kau menyukainya sayang?" Lirih Kibum yang masih begitu asik mengulum milik yesung dengan bibirnya.

" Tuanhhh, auh euh, oh~~" Yesung meremas sofa, mencengkram dengan kedua tangannya bahkan sedikit merusak sofa yang terbuat dari kulit itu " emmhhhhhh"

Kibum merayap naik lalu melahap habis bibir yesung dengan bibirnya. Lelehan saliva mulai mengalir saat kibum menelusupkan lidahnya kedalam mulut yesung yang sedari tadi sudah terbuka karena mendesah. Tangannya yang sebelah mengurut-urut kejantanan yesung dan yang sebelah lagi meremas dada yesung yang sedikit gempal dan sintal.

Ketika Kibum merayap lagi ke leher jenjangnya, yesung hanya mendongak dengan mata yang terpejam erat. Menahan hasrat dan yang bisa ia lakukan hanya mengigit bibirnya yang sudah terlanjur membengkak karena ulah kibum.

Leher putihnya berbekas keunguan bukan hanya disatu daerah namun sekeliling lehernya tak lagi ada ruang kosong yang masih bersih. Semuanya telah kibum beri tanda kepemilikan.

Setelah puas dengan sekujur tubuh yesung yang telah ia tandai kibum turun untuk menikmati yang lebih nikmat lagi. Tangannya meraba ke bagian selatan yesung yang sudah sangat basah dan hangat. Meraba-raba kecil berniat menggoda yesung yang membuat yesung mengerang berkali-kali memaksa Kibum agar melakukan lebih terhadapnya.

" Apa ini, aku yang pertama kali?" Tanya kibum tanpa mengalihkan perhatiannya dari hole yesung yang terlihat berkedut dan menggoda.

Yesung mengangguk pelan dengan tatapan sayu " Ini pertama kalinya tuan" Desahnya parau.

Kibum menyeringai kejam " Benarkah? Kalau kau berbohong aku akan membunuhmu hem?" Kibum berbisik seraya menghembuskan nafas hangatnya ditelinga yesung membuat mata yesung terbuka lebar.

" Terserah anda tuan, tapi percayalah ini yang pertama kalinya untukku" Namja manis itu menoleh dan menatap kibum dengan pandangan sayu " Anda suamiku, dan anda yang pertama untukku"

Kibum belum bisa percaya sebelum ia mencoba sendiri kebenarannya " Baiklah, akan kubuktikan sendiri" Desah kibum yang terdengar serak dan sangau. Ia pun kembali turun, menenggelamkan kepalanya diantara selangkangan yesung yang telah ia buka lebar, menusuk-nusuk hole yesung dengan lidahnya yang mampu mengundang desahan laknat dan erangan nikmat dari bibir yesung. Tubuhnya kembali menggelinjang hingga membuat perutnya menjadi keram.

" Masih sangat rapat" Bathin Kibum " Berarti dia tidak berbohong sama sekali"

Kibum bangkit dari posisinya, menunjukkan kejantanannya dan mengangsurkannya di bibir hole yesung yang telah ia goda sebelum ini. Pelan tapi pasti karena ini pertama kalinya untuk yesung dan Kibum tau rasanya pasti akan sangat menyakitkan.

Saking sempitnya kibum sempat kesusahan memasukkan miliknya kedalam hole yesung, pelan-pelan ia coba dan saat telah masuk sedikit dapat dengan jelas ia dengar pekikan yang tengah mati-matian yesung tahan. Tapi Kibum bukanlah manusia yang berperasaan halus, tak menulikan namun tak juga memperdulikan karena hasratnya telah berada diujung batas.

Dengan kedua tangannya kibum menahan pinggul yesung agar dengan mudah ia bisa melesakkan miliknya dan dengan sekali hentakan ia berhasil masuk.

Yesung memekik keras. Sudut matanya sampai berair saking sakitnya. Tubuhnya bagai dibelah menjadi dua bagian karena yah ini pengalaman pertama untuknya bukan?

" Ouh Shit" Umpat Kibum karena merasakan nikmat saat hole sempit yesung mencengkram erat miliknya didalam sana " Ah ssshhhh, Yah, kau! Aku memang yang euh pertama" Desahnya yang mulai menusuk yesung dengan tempo pelan.

Sakit, masih sangat sakit tapi yesung berusaha untuk bertahan.

Yesung membekap mulutnya agar tak menjerit karena kesakitan apa lagi kibum yang mulai bergerak semakin cepat. Dengan kasar kibum menepis tangan Yesung lalu melumat bibir pulm yang membengkak itu tanpa menghentikan tusukannya " mpphh mmpppphh mppphhh" Jerit yesung tertahan.

" Aku tau ini sakit. Tapi lama kelamaan kau akan menikmatinya" Racau kibum.

Yesung hanya mengikuti saja dan benar, kibum benar karena tempo yang awalnya sangat menyakitkan perlahan-lahan menjadi nikmat. Bahkan sangat nikmat apa lagi saat tusukan kibum mencapai titik senggamanya.

" Euh, iya kan? Sudah tidak sakit" bisik kibum melepaskan ciumannya, namun bagian bawahnya masih tetap bekerja dengan sangat keras.

Yesung hanya mengangguk pelan dengan mata yang sengaja ia pejamkan sangat erat.

Perlahan-lahan yesung merasakan miliknya mulai panas dan seperti hendak mengeluarkan sesuatu, yah dia hendak mencapai klimaks. Apalgi miliknya pun terasa mulai berkedut-kedut hingga tanpa sempat ia mengatakan apapun miliknya sudah terlanjur tumpah.

" Aish~~ Kenapa kau tak mengatakannya baby. Lihat milikmu terbuang percuma sayang" Erang kibum yang langsung menampung sisa cairan cinta yesung yang belum sempat keluar semuanya, ia sesap habis bahkanmenghisapnya sampai tak tersisa.

Yesung terengah-engah saat mencapai Klimaks pertamanya dan ini tak hanya sampai disini karena malam masih sangat panjang dan bersiaplah mungkin besok yesung akan sangat kerepotan karena mengalami gangguan parah didaerah tubuh bagian selatan miliknya.

.

.

.

.

Yesung meringis ketika ia terjaga dari tidurnya. Sekujur tubuhnya terasa nyeri karena kissmark, bibirnya perih karena bekas lumatan kibum yang sangat bringas tadi malam dan bagian selatan tubuhnya masih sangat berdenyut sekarang.

Tapi itu sudah menjadi resiko untuknya yang menyandang status sebagai istri seseorang. Apa lagi seseorang itu adalah Kim Kibum yang terkenal kejam.

Ia menoleh dan melihat Kibum yang masih tertidur pulas disebelahnya. Keadaan mereka sama-sama telanjang yang hanya berbalut selimut putih yang warnya pun mungkin sudah tak lagi putih.

Terlihat menjikkan memang.

Yesung menarik pelan selimut yang membungkus dirinya dan Kibum. Wajahnya langsung merah padam ketika melihat kondisi dirinya dan kibum. Padahal mereka telah menghabiskan banyak tadi malam, tapi yesung masih merona melihat keadaan seperti ini.

Berinisiatif mengganti selimut dengan yang baru, ia pun melangkah pelan menuju lemari takut membuat Kibum terganggu karena masih terlalu pagi jika kibum harus terjaga.

Selimut kotor ia msukkan kedalam keranjang dan yang bersih ia selimutkan ketubu Kibum lalu ia memutuskan untuk kekamar mandi membersihkan diri.

.

.

.

.

~TBC~

Hai, hai~~ Anyeong Haseyo…..Wah ini apaan yak? Aku juga kagak tau kkk… Sebenernya ni ff udah aku post di grup, tapi ya sengaja aku post ulang di FFN soalnya di grup suka ngilang…Mind to review for this Fict XD