Konbanwa minna-san... saya Author baru di sini... yoroshiku onegai shimasu... :D
Kamichama Karin / chu - Koge Donbo
Rated: T
Genre: Romance
Warning: Gaje, OOC, EYD berantakan, ancur jelek, susah dimengerti, de el el.
Summary: Karin sang Dewi Athena, selalu merasa merepotkan partner nya Kujou Kazune sang Dewa Appolo. hal itu membuat Karin merasa sangat bersalah dan sedih. / Bad Summary.
.
.
Happy Reading Minna-san... ^_^
Don't like don't read.!
.
.
.
Tha Rainy Days in My Heart
.
Terlihat seorang gadis berambut brunnete yang di kuncir dua tebgah berjalan sendirian di tengah hujan deras. Kepalanya tertunduk, menyembunyikan sepasang iris Zambrud nya yang mempesona. gadis itu terus berjalan dengan perlahan, seakan tidak memperdulikan air langit yang menerpa tubuhnya yang kini sudah menggigil kedinginan, dan tidak memperdulikan tatapan heran dari para pejalan kaki yang tengah berteduh.
Kaki mungil nya terus melangkah entah kemana. jika kita lihat dari hal ini, dapat kita pastikan bahwa gadis itu kini tengah bersedih karena sesuatu hal.
-Karin POV-
Aku terus melangkahkan kakiku, berjalan ke satu tempat untuk menenagkan diriku. hujan deras terus menerpa tubuh mungilku, tapi aku tak peduli walaupun tubuhku kini sudah gemetar kedinginan. Hati ku sekarang terlalu gundah, membuatku tidak bisa berpikir jernih. terus kulangkahkan kaki mungilku ke arah taman kecil yang kini ada di hadapanku, tidak jauh dari tempat tinggalku sekarang, Kujou Mansion.
Kulangkahkan kakiku menghampiri sebuah ayunan kosong yang ada di taman itu, kemudian duduk di situ. Aku hanya diam, duduk diam dibawah guyuran hujan yang setia menemaniku. Entah apa yang kurasakan sekarang. Antara sedih, bimbang, menyesal, dan putus asa.
Ku lihat langit gelap kemerahan, menandakan bahwa hari sudah mulai menjelang sore. tapi aku tidak peduli.
Ahh... Tapi pasti sekarang Himeka-chan, Michi dan Kazune-kun khawatir dan mungkin tengah sibuk mencariku.
Kazune-kun... Jika ku ingat nama dan sosok itu entah kenapa rasa menyesal dan putus asa ku semakin besar. Menyesal karena keadaan dan kekuatanku yang lemah ini. mungkin aku adalah Dewa yang paling lemah. Aku sadar, selama ini aku selalu saja menyusahkan Kazune-kun. Entah itu saat dirumah atau disekolah, dan bahkan saat menjadi Dewa pun aku juga selalu saja menyusahkan Kazune-kun.
Rasa sesal dihatiku semakin besar saat mangingat kejadian selama ini, dimana Kazune-kun selalu melindungiku dari si Anak kacamata itu dan partnernya. Setiap aku bertarung dengan mereka, pasti aku selalu saja kalah, dan pada akhirnya Kazune-kun datang dan melindungiku. Dan akibat melindungiku, Kazune-kun kembali pingsan satelah berubah menjadi Dewa.
Aku sadar, aku ini benar-benar menyusahkan. Payah dalam pelajaran, tidak bisa memasak, ceroboh, dan bahkan sangat lemah saat menjadi Dewa. Tidak seperti Kazune-kun. Dia hebat dalam semua pelajaran, jenius, bisa memasak, sangat kuat, dan selalu melindungiku dari serangan para Dea kegelapan itu. Dan karena kelemahan ku itulah, kondisi Kazune-kun selalu melemah.
Ingin sekali aku bisa melindunginya juga seperti saat dia melindungiku. Tapi sekeras apapu aku berusaha, pada akhirnya selalu aku yang dilindungi oleh Kazune-kun. Aku memang benar-benar payah. Aku hanya menjadi beban bagi Kazune-kun.
-Karin POV END-
.
.
.
Di mansion Kujou, kini tengah terjadi keributan karena menghilangnya salah satu penghuni rumah itu.
"Karin... Karin... Kau dimana...?" teriak seorang pemuda bersurai blonde dan iris blue sapphire yang indah. Pemud bernama Kujou Kazune itu terus berlari mengitari seluruh mansionnya untuk mencari gadis bersurai Brunnete dan iris Green Emerald yang sedaritadi tidak tertangkap oleh matanya.
"Kazune-kun, apa kau sudah menemukan Hanazono-san...?" tanya seorang pria berambut Carramel dan iris yang berbeda warna pada Kazune yang kini ada dihadapannya. Pertanyaannya hanya dijawab dengan gelengan pelan oleh Kazune, menandakan bahwa dia juga belum menemukan gadi yang sedaritadi mereka cari itu. Tiba-tiba seorang gadis berambut Indigo datang menghampiri mereka sambil menghampiri mereka berdua.
"Kazune-chan, Michiru, kulihat di depan sepatu Karin-chan tidakada. Dikamarnya pun tas nya juga tidak ada. Karin-chan pasti belum pulang. Padahal tadi Karin-chan pulang lebih dulu dari kita semua. Aku takut Karin-chan kenapa-kenapa." ujar gadi bernama Kujou Himeka itu lembut dan pelan. Mendengarkan penuturan sepupunya itu, Kazune mendecih pelan dan langsung berlari menuruni tangga ke lantai satu dan berlari ke arah pintu keluar.
"Himeka, Michi. Kalian tunggu disini aku akan keluar mencari Karin." ujar Kazune yang telah memakai sepatunya. Kazune kemudian memakai salah satu mantel yang ada disitu kemudian membawa satu lagi, setelah itu langsung berlari keluar mansionnya.
"Lebih baik sekarang kau stirahat saja Himeka, kita percayakan pada Kazune-kun. Aku yakin Kazune-kun pasti bisa menemukan Hanazono-san," ujar Michiru pelan sambil meneput pelan pundak Himeka yang ada dihadapannya.
.
.
.
Kazune terus berlari menerobis hujan sambil membawa sebuah mantel ditangannya. Telus berlari menyusuri tiap jalan, dan toko yang ada. Berusaha mencari gadis yang sangat berarti baginya itu. Dia khawatir, takut jika Karin sekarang tengah dalam masalah dan terlibat pertarungan dengan Kedua Dewa kegelapan yang merupakan musuhnya itu.
"Karin, kau dimana..." ujar Kazune pelan sambil terus berlari menerobos hujan. Todak perduli dengan pakaiannya yang sudah basah kuyup. Yang sekarang ada dipikiran dan hatinya hanya satu. Yaitu keberadaa dan keadaan sang Dewi Athena. Kazune terus berlari, mencoba mencari Karin di taman yang kini tidak jauh didepannya. Dan pemikirannya benar. Kini terlihat seorang gadis yang sedaritadi tengah ia cari duduk di sebuah ayunan, dibawah guyuran hujan yang deras. Kazune mendecih pelan kemudian mempercepat larinya, menghapiri Karin yang masih duduk diam di ayunan.
"Karin..." panggil Kazune agak keras sambil terus berlari menghampiri Karin. Karin yang mendengar sebuah suara yang sangat familiar memanggil namanya langsung mengangkat kepalanya, menatap sosok yang kini berlari ke arahnya. Sosok pemuda yang sedari tadi ada dipikirannya.
"Kazune-kun..." ujar Karin pelan saat melihat pemuda yang kini berdiri di depannya. Kondisi Kazune sekarang tidak bega jauh dengannya. Basah kuyup.
"Karin, apa yang kau lakukan disini, Bodoh. Kenapa kau belum pulang dam malah hujan-hujanan disini.,? Sdaritadi aku, Michi, dan Himeka mencarimu." ujar Kazune cepat sambil menggenggam salah satu tangan Karin, menariknya sehinggak Karin kini berdiri dari posisi duduknya.
"Karin, kau tidak apa-apa kan...?" tanya Kazune. Nada khawatir terdengar jelas di ucapannya barusan saat melihat Karin yang sekarang menggigil hebat karena kedinginan dan wajahnya yang sangat pucat. Melihat wajah Karin yang kini sangat pucat, Kazune t5ahu pasti gadi dihadapannya ini sudah lama duduk di bawah guyuran hujan seperti ini.
"Ka-Kazune-kun... M-ma-maaf..." ujar Karin lirih sebelum akhirnya...
BRUKK
Karin pingsan karena terlalu lama kehujanan. Kazune yang melihat Karin pingsan langsung saja menahan tubuh Karin agar tidak membentur tanah secara langsung.
"oi, Karin, bangun. Ayo bangun, Karin." ujar Kazune khawatir sambil menepuk pelan pipi Karin berusaha meraih kesadarannya. Tapi percuma. Mata Karin masih tertutup.
"Ck, sial.!" ujar Kazune mengumpat kemudian menggendong Karin Bridal style stelah memakaikan mantel yang sedaritadi dipegangnya. Kazune kemudian kembali berlari menuju kerumahnya dengan Karin yang ada dipangkuannya. Kazune berusaha berlari secepat yang ia bisa saat merasakan Karin menggigil hebat dipangkuannya.
"Bertahanlah, Karin." ujar Kazune pelan sambil terus berlari.
.
.
.
"Kazune-kun, apa yang sebenarnya terjadi dengan Hanazono-san.?" ujar Michiru panik saat melihat Kazune masuk dan Karin ada di pangkuannya dalam keadaan tidak sadarkan diri.
"Nanti akan kuceritakan. Himeka, bantu aku. Tolong gantikan pakaian Karin. Dan michi, tolong ambilkan thermometer, baskom berisi air dingin, kain dan obat." ujar Kazune cepat sambil berlari kearah kamar Karin yang ada di lantai dua.
TBC
Gyaaaaa... Ceritanya bener-bener abal dan gak jelas banget... Gomenasai readers kalau tidak memuaskan... (m_m) *pundung dipojokan.* Gomen ya kalau ada penulisan yang salah, wajar, saya Author aru disini. Minna-san sekalian bisa panggil saya Kuro-chan. ^_^ (Readers: Bhuuu... Nggak nanya..! #PLAKK :v) Oke, cuma segitu yang bisa saya tulis, maaf kalo kurang panjang.
Mau tau lanjutannya, Review please, minna-san.
Sampai jumpa di chapter berikutnya... :D
R
E
V
I
E
W
