YUNJAE FANFICTION

Title:

My Lovely Maid

Disclaimer:

I stole their name, but not own them. This story belongs to "Kaichou Wa Maid Sama" anime, but this fanfic is mine.

Genre:

Romance Comedy -maybe-

Cast:

Yunjae, Hanchul and other cast.

Warning:

Newbie, YAOI, OOC, Typo(s). borring

By : Versya Seyra

a/n: Fanfic ini terinspirasi dari anime jepang yang berjudul "Kaichou Wa Maid Sama". Kalo yang udah pernah nonton mungkin akan tau sebagian ceritanya. Tapi tenang, saya akan membuat sedikit perbedaan. Yah langsung saja yaa ..^_^..

Oh iya.. sekali lagi saya ingatkan, saya baru disini. Ini fanfic pertama ku. So DON'T LIKE DON'T READ. Simple kan ^.^

CHAPTER 1

.

.

"Berapa kali harus ku beri tahu agar kalian mengerti.. Hangeng, jangan warnai rambut mu dan lepaskan anting mu. Siwon! Pakai kancing yang benar dan pakai ikat pinggang sesuai aturan. Donghae! Pakai sepatu sesuai aturan." cerocos Kim Heechul sang ketua OSIS dengan wibawa dan tenang.

"Kalian harus mencontoh Kim Jaejoong" Lanjutnya seraya menunjuk Namja cantik yang sendari tadi berdiri dibelakang sang ketua osis.

"Kembali jika sudah rapi" tegas heechul seraya menutup pintu gerbang lalu melenggang pergi diiringi helaan nafas dari ketiga orang yang ditegur.

"Anu... heechul hyung, apa tidak apapa kau keras dengan mereka? Aku takut mereka akan balas melawan mu" pendapat sang namja cantik yang bernama lengkap kim jaejoong.

"tidak apapa joongie~ah... itu memang kewajibanku sebagai ketua osis.." jawab heechul santai.

"tapi.."

"Sudahlah joongie tenang saja.. hyung tidak apapa.. hah,, tugas ku masi menumpuk.. apa kau mencatat hasil rapat kemarin joongie?" sela heechul sebelum jaejoong kembali mengutarakan pendapatnya.

"Ah nee~, sudah aku taruh di meja hyung tadi pagi"

"gomawo jongie~, kajja kita ke kelas.."

"nee"

-YUNJAE—

"Gosh.. Kenapa sekolah ini dipenuhi manusia tidak berguna..." keluh namja cantik bermata lebar seraya mempoutkan bibir sexy nya.

"joongi~e.. apa kau sudah menyelesaikan buku panduan?" tanya namja cantik dengan tampang judes itu pada namja cantik didepan sebelah kanannya yang memandang kearah nya dengan doe eyes besarnya.

"eto.. heechul hyung~ apa buku panduan murid ini penting?" tanya sang bibir cherry dengan memandang takut-takut kearah sang ketua osis yang langsung memberinya deathglare.

"PABBO!" seru heechul dengan tampang menyeramkan seraya menggebrak meja.

"jika tidak ada buku panduan itu maka para siswa berandalan itu akan malas lagi! Apa kau masih mau bertanya apa itu penting!"

"a-anii.." jaejoong menggeleng cepat dengan langkah mundur dan kembali ke kursinya di ruang osis dan dihadiahi tatapan prihatin dari teman kerja nya yang lain.

TOHO SHINKI HIGH SCHOOL adalah sekolah swasta yang tidak begitu populer. Penghuninya kebanyakan adalah namja, walaupun juga ada yeoja nya. TOHO SHINKI HIGH SCHOOL dikenal sebagai sekolah yang mencetak orang-orang badung. Terbukti dari banyaknya tingkat kenakalan yang dilakukan oleh para siswa siswi TOHO SHINKI HIGH SCHOOL. Dan Kim Heechul sebagai Ketua OSIS yang dibantu oleh sang Wakil Ketua Kim Jaejoong harus merubah sekolah mereka menjadi lebih baik, atau sekolah akan dibubarkan karena tidak layak digunakan sebagai tempat menuntut ilmu. (author ngarang =.=V)

-patroli sepulang sekolah-

"Aigoo.. hari ini sungguh menyebalkan.. kenapa harus aku yang bertugas patroli,," keluh seorang namja cantik yang memiliki kecantikan melebihi yeoja.

"hiks.. hiks..." terdengar suara menangis seorang gadis yang langsung menghentikan langkah sang namja cantik.

"eoh.. seperti ada yang menangis.. tapi joongie tidak menangis.." monolog sang namja cantik seraya mengusap-usap matanya "nee.. jongi~ie tidak menangis.." Ucap sang namja cantik dengan yakin.

"hiks.. hiks.." suara tangis masi terus terdengar yang membuat namja cantik berkulit putih susu itu penasaran dan mengikuti asal suara.

Sesampai di taman belakang, namja cantik itu melihat seorang namja berkulit tan sedang memandangi seorang yeoja yang sedang menangis dihadapannya,

"eoh... ada masalah apa ini" jaejoong memberanikan diri bertanya pada kedua objek yang ada didepannya. Sontak suara jaejoong membuat sang namja berkulit tan tersebut memandangnya. Dan sang yeoja yang mengetahui keberadaan orang selain mereka berdua langsung lari menahan malu.

"apakah itu tadi yoona?" gumam jaejoong dengan bibir pout yang menggemaskan. Membuat namja berkulit tan dengan tatapan musang resah dibuatnya. Mata doe jaejoong kembali memandang namja didepannya yang membuat sang namja mata musang mencoba mengontrol diri agar tetap terlihat keren,

"Apa yang terjadi,, kenapa yoona~shi menangis?"

"eopso.. hanya menolak perasaan" jawab sang pria dengan tenang. Dan membuat mata doe eyes itu semakin melebarkan matanya.

"aigoo yunho~shi.. bagaimana bisa kau mengatakan itu dengan santainya.. kau sudah membuat menangis seorang yeoja.." histeris jaejoong dengan shocknya. Jaejoong pun langsung berlari mengejar yeoja tadi untuk menenangkan.

Namun tiba-tiba jaejong berhenti dan melihat ke arah yunho yang masi setia memandangnya. "eto.. yunho~shii.. lain kali pakailah kata-kata yang lebih halus ketika menolak perasaan.. jangan membuat yeoja menangis lagi ne.." nasehat jaejoong dengan mengerjabkan mata doe nya. "aku pergi~~" lanjut jaejoong ceria.

"Aish.. dia itu namja atau yeoja.. kenapa begitu imut.. kim jaejoong kau membuat ku frustasi.." keluh yunho frustasi sambil memandangi kepergian jaejoong.

-other side-

Seorang namja cantik namun terlihat judes sedang melangkah pelan menuju parkiran sekolah. Matanya tetap waspada memandang sekitar.

"Ayolah bantu kami sui~e" suara seorang namja yang langsung mendapat perhatian sang namja cantik yang tak lain adalah Kim Heechul sang ketua osis.

"hanya membersihkan saja.." lanjut namja lain yang memiliki rambut pirang.

"n-nde.. tapi aku sudah mengerjakan tugas ku" sahut namja yang dipanggil sui~e dengan gemetar.

"Ayolah sui~e sekali ini sajaa, hanya hari ini.." rayu namja dengan senyum joker nya.

"Lakukan tugas kalian sendiri!" seru sang ketua osis yang melihat ketidak adilan tersebut. Yang membuat semua mata tertuju pada sang namja cantik yang telah berkacak pinggang.

"Semuanya sudah memiliki tugas masing-masing setiap minggu" lanjut heechul.

"Ketuaa.." panggil Junsu dengan wajah sumringah.

"ne.. Junsu~ya.. pulanglah.."

"gomawo ketuaa.." sahut Junsu dengan wajah sumringah dan langkah seribunya. Ah dan jangan lupakan lengkingan lumba-lumbanya.

"Kim Heechul, kamu lagi.." helaan nafas dari sang namja berambut pirangpun terdengar.

"Itu seharusnya kata-kata ku TRIO PABBO menyebalkan!"

"Siapa yang kau panggil pabbo!" seru namja pirang tidak terima.

"orang pabbo seperti kalian tidak pantas disebut namanya! Sudah ku bilang pada kalian.. rapikan penampilan kalian!" seru heechul lantang dengan wajah judes yang sangat kentara.

"Hangeng~shii lepaskan anting mu!"

"Ne.. ne.. akan ku lepas nanti.." sahut namja pirang berwajah China yang dipanggil Hangeng.

"Jangan main-main dengan ku Pabbo! Lepaskan sekarang"

"Aish.. Kau itu namja tapi kenapa cerewet sekali eoh.. Akan ku lepas nanti.." ujar hangeng santai dengan berlalu pergi diikuti kedua temannya siwon dan donghae.

Aura hitam menyeramkan pun keluar dari tubuh heechul.

"Kubilang sekarang!" ujar heechul penuh penekanan. Seraya mencabut anting hangeng langsung dari kuping nya. Yang membuat hangeng menjerit kesakitan.

Siwon dan Donghae yang melihatnya hanya bergidik takut dan lari meninggalkan hangeng yang terkena semprotan dari heechul.

"Taati peraturan!" Lanjut heechul dengan menyeringai.

"Nee" Jawab hangeng seraya pergi berlari menyusul kedua temannya.

"Hei TUNGGU... Lantainya belum bersih PABBO!" jerit heechul lagi.

"Aish trio bodoh itu benar-benar.."

-YUNJAE-

"Aku pulaang" Seru jaejoong ceria saat memasuki rumah.

"eoh kenapa sepi sekali.." gerutu jaejoong seraya melangkah menuju kamarnya.

BRAAK

"oh, hyung sudah pulang" tanya seorang namja yang tak kalah cantik dari jaejoong dibalik pintu kamar yang baru saja terbuka.

"Kim Kibum... jebakan apa ini eoh!?" seru jaejoong.

"Tadi aku menginjak lantai itu, tampaknya kayu lantai sudah tua" jelas kibum kalem.

"Jadi kau menutup nya dengan koran?" sela jaejoong frustasi.

"ne.. hyung sengaja menginjaknya eoh?"

"tentu saja aku tidak sengaja!" jerit jaejoong lagi yang membuat kibum masuk ke kamarnya.

Mau tau apa yang terjadi?

Kim jaejoong sang namja cantik tiada tara itu telah terperosok pada lantai rumahnya sendiri yang terbuat dari kayu. Sebelumnya, kibum sang adik telah menginjakknya dan hanya menutupnya dengan koran. Sehingga membuat jaejoong terperosok.

"eoh.. Bummi~e yaa.. apa kau terluka?" tanya jejoong kemudian. Yang tidak mendapat jawaban dari sang adik. "Bummi~e.." Panggil jaejoong kembali. Kibum hanya menampakkan diri takut-takut dan menutup lagi pintu kamarnya.

"Sepertinya kau baik-baik saja.." gumam jaejoong.

-YUNJAE-

"Umma.." panggil jaejoong pada seorang yeoja cantik yang sedang melukis.

"Eoh.. Joongi~e sudah pulang"

"ne.. umma, bukannya nanti umma ada shift malam di rumah sakit? Kenapa tidak istirahat? Wajah umma sangat pucat" kata jaejoong khawatir seraya mengelus pipi sang umma.

"nan gwaenchana joongie~yaa... umma tidak mau terus merepotkan joongi~e.." jawab sang umma dengan memeluk jaejoong. "Umma hanya perlu menyelesaikan lukisan ini.."

"jika saja appa tidak meninggal dengan meninggalkan hutang, tentu saja tidak akan begini" sahut kibum dari arah belakang jaejoong.

"Itu bukan masalah bummie~ya.." tegur jaejoong pada adik semata wayang nya tersebut.

"Oh, tadi manager tempat mu bekerja menelepon hyung.. katanya ada pegawai yang tidak masuk, jadi kau disuruh menggantikannya.." beritahu kibum.

"Nde,, jeongmalyo? Kalau begitu aku pergi dulu.. umma, joongi~e pergi" pamit jaejoong seraya mengecup pipi sang umma dan mengusap kepala sang adik.

"Kenapa tidak bilang daritadi eoh.." gerutu jaejoong tidak jelas.

"hyung bisa titip ini ke kotak surat?"

"Apa ini? Undian lagi?"

"ne.."

"baiklah, Aku pergi~~"

Jaejoong berasal dari keluarga sederhana. Appa nya yang bekerja serabutan meninggal 2 tahun lalu dengan meninggalkan banyak hutang untuk menambah biaya hidup mereka. Appanya meninggal karena kecelakaan saat pulang dari tempatnya bekerja sebagai kuli bangunan. Saat itu Jaejoong masi SMP sehingga tidak memungkinkan untuk bekerja karena belum cukup umur. Umma jaejoong hanya seorang pelukis honorer dan seorang suster. Saat memasuki SMA, jaejoong langsung mencari pekerjaan untuk membantu ibunya. Dan Kibum, selalu mengikuti undian berhadiah, baik dari media elektronik maupun koran dan majalah.

-YUNJAE—

Tampaklah sebuah cafe sederhana yang terletak diujung jalan. Seorang tamu sedang memasuki cafe.

"Selamat Datang Tuan" Sapa dua orang maid beserta manager nya.

"Silahkan sebelah sini.." Tuntun salah satu maid dari ketiga orang yang menyapa tadi.

"Joongie~yaa.." panggil sang manager.

"ne.." sahut jaejoong dan memandang manager yang walaupun sudah berumur 24 tahun tetap terlihat cantik meski ia adalah namja.

"Mianhae menyuruhmu datang tiba-tiba,,"

"akh.. gwaenchana manager.. kebetulan aku ada waktu kook.. jadi bisa membantu"

"youngwong~ie.." Panggil seorang tamu.

"ne" sahut jaejoong cepat dan menuju kearah pelanggan.

"Bolehkah aku memesan nasi moe-moe?" (omelet yang bisa ditulisi sesuai dengan permintaan pelanggan)

"Ne.. satu nasi moe moe akan segera saya antarkan tuan" sahut jaejoong imut dengan membungkukan badan.

Mau tau bagaimana penampilan jaejoong dengan menjadi maid?

Karena kebutuhannya dan keluarga yang mendesak, jaejoong terpaksa menerima tawaran heechul sebagai pemilik cafe maid untuk bekerja di cafe maidnya yang dikelola oleh bibinya. Di cafe maid Jaejoong diharuskan berpenampilan layaknya seorang yeoja. Lengkap dengan bando pita yang bertengger di kepalanya. Sangat imut.

-YUNJAE—

"Aish.. aku sudah lama bekerja disini, tetapi kenapa belum terbiasa eoh.." keluh namja cantik yang sedang membuang sampah dengan mempoutkan bibirnya.

"Aku tidak ada pilihan lain selain bekerja disini.. tapi sungguh, pakaian ini sangat mengganggu.. bagaimana kalau ada seseorang dari sekolah yang melihat ku begini? Tentunya selain heechul hyung" keluh sang namja cantik itu lagi.

Bersamaan dengan berhentinya keluhan jaejoong, seorang lelaki dengan berpenampilan casual berhenti disampingnya.

"waw.." komentar namja tersebut. Mendengar suara seseorang, jaejoong menegakkan badannya.

"sungguh mengejutkan.. jaejoong~shii" kata namja berkulit tan dengan mata musang tersebut datar seraya berlalu pergi begitu saja.

'JUNG YUNHO'

Seru jaejoong dalam hati, doe eyes nya membulat sempurna. Jaejoong pun segera mengambil langkah seribu memasuki cafe.

"huh.. tamat sudah riwayat ku.. bagaimana kalau seluruh sekolah tau? Umma.. eottokhae? Hiks" sesal jaejoong di ruang ganti. "semua orang akan mencemooh ku.. hiks.. eotte?"

Cklek..

"eoh.. joongi~e apa kau baik-baik saja? Wajah mu pucat sekali.." tanya manager yang melihat jaejoong pucat pasi seperti telah melihat hantu.

"ani.. nan gwaenchana manager.."

"Jeongmalyo? Akh, joongi~ie sudah boleh pulang, lebih baik joongi~e pulang saja ne.."

"ne.."

"gomawo joongie~yaa" ucap manager lagi dengan senyum merekah diwajahnya.

Jaejoong pun keluar dari cafe maid tersebut dengan pakaian kesehariannya. jaket casual dan topi.

"Oh, kau sudah berpakaian normal" sambut seorang namja didepan pintu belakang tempat jaejoong berdiri sekarang.

"MWO!" seru jaejoong kaget. "Apa yang kau mau yunho~shii" tanya jaejoong shock.

"nde.. apa yang ku mau?" yunho nampak berpikir.

"Apa kau benar-benar ingin tau apa yang ku mau jaejoong~ah?" tanya yunho dengan ekspresi datar.

TBC

Annyeong~

Versya Seyra imnida.. Panggil aja vee.. atau seyra juga boleh..

ini fanfic pertama ku.. semoga bisa diterima..

nee.. aku tau memang belum ada greget nya untuk yang di chap 1 ini..

jika ada yang minat pasti vee lanjutin koo..

so..

Mind to review?