Proud Present
.
.
Chanbaek Fanfic
.
by Baeklogy X Baekkie2304
.
.
#SangPenyelamatDanPenyihir
.
.
Hope you like it!
.
.
HAPPY READING
.
.
Lelaki bertubuh mungil yang sekarang berada di perpustakaan kampus nya. Wajahnya tegang. Beberapa kerutan didahi nya menandakan ia tengah serius. Di salah satu sudut perpustakaan, dia duduk tenang di deretan bangku paling belakang dekat dengan jendela yang mengarah langsung ke taman. Membaca buku di depannya.
"Baekhyun, perpustakaan akan saya tutup, kau tidak pulang?" tanya seorang bertubuh tambun dengan wajah keibuannya. Bu Kim, penjaga perpustakaan.
"Ah, aku harus menyelesaikan ini dahulu, aku akan menguncinya nanti! Seperti biasa aku taruh kunci di pot adenium depan sana. Jangan khawatir. Semoga selamat sampai rumah Miss Kim!" Kata Baekhyun tersenyum cerah kearah wanita itu. Bu Kim menggeleng beberapa kali, sudah hafal dengan tingkah mahasiswa satu ini. Baekhyun adalah pengunjung setia perpustakaan.
"Ya, Kau juga harus cepat pulang. Kurasa sebentar lagi akan hujan deras," kata Bu Kim terakhir kali. Sebelum suara ketukan high heel itu menjauh.
Baekhyun melihat langit yang begitu cerah dari kaca jendela. Dia mengendikkan bahu tak peduli kemudian kembali terfokus pada buku didepannya. Buku tebal bersampul mahkluk legendaris singa berkepala elang. Griffin. Seperti tak menarik memang. Tapi Baekhyun ingin tetap menuntaskan buku itu.
The World of Myth.
Yeah. Buku yang berisi mitos dari berbagai belahan dunia.
Dari lebih 50 mitos dari berbagai negara yang ia baca, ada satu yang membuatnya sangat penasaran. Mitos dari negara nya sendiri.
The Cursed House - South Korea
Mitos ini berasal dari negeri ginseng, Korea Selatan. Konon, pada abad ke-15 dimana sihir sangat berkuasa pada masa-nya. Hiduplah 3 orang pemuda dengan bakat sihir yang menakjubkan. Saat penyihir lain mengorbankan darah nya, menyayat bagian tubuhnya sendiri untuk satu mantra yang mereka ucap. Ketiga pemuda itu hanya menggunakan tongkat kayu kecil rapuh, menggoyangkan beberapa kali, dan apapun yang mereka inginkan terwujud.
Richard, Kai, dan Steve.
Menyombongkan kebolehanannya dan menindas kaum bawah adalah kesehariannya. Hingga perbuatan mereka didengar oleh Dorcus Jonker, Yang Mulia, pemimpin dunia sihir. Dorcus mengutuk ketiga pemuda tersebut. Membuat mereka bagai tak pernah terlahir didunia, tak berbekas pada ingatan siapapun. Mengunci mereka pada sebuah rumah.
Tak akan pernah bisa keluar kecuali ada perjaka yang menghidupkan seluruh lilin yang berada di dalam rumah tersebut. Ada 3 buah lilin utama yang melambangkan ketiga penyihir sombong itu. Dan bagi siapapun yang berani 'membebaskan' mereka, maka hal tersebut haruslah dibayar dengan hal yang setimpal. Siapapun orang itu, tidak akan pernah keluar dari rumah itu.
Dengan kata lain. 'Penyelamat' itu mengorbankan hidupnya untuk si ketiga penyihir.
Sampai saat ini, hal tersebut masih menjadi mitos yang sangat misterius. Rumah di perbatasan Seoul yang dikenal dengan nama 'The Cursed House' dipercaya sebagai rumah yang digunakan menyegel ketiga penyihir itu. Bagaimana? Apa kau ingin mencoba menjadi 'penyelamat'?
"Wow! Benar-benar menarik. Disini juga dilampirkan beberapa gambar the cursed house. Errr... Memang sedikit menakutkan," komentar Baekhyun berdecak kagum beberapa kali, sekaligus meringis ketika melihat gambar dari rumah yang dimaksud.
Dia dengan penasaran yang memuncak membuka ponsel pintar nya, mencari di search engine dengan kata kunci The Cursed House.
Rumah itu benar-benar ada. Bahkan alamat lengkap nya tertulis dengan jelas di berbagai blog orang. Ada satu yang membuatnya begitu terkejut. Di forum diskusi tentang kesaksian orang-orang yang mencoba menjadi 'penyelamat.
Wondeuk12
Aku adalah seorang youtubers dengan konten misteri yang biasa mengunjungi tempat-tempat angker dan mendokumentasikan nya.
Aku sudah di titik dimana 5 langkah lagi aku berhasil menghidupkan seluruh lilin disana. Tapi, tiba-tiba saja semacam mahkluk seperti kuda bersayap dan berkepala elang keluar dari salah satu bilik kamar.
Oke! Banyak yang mengatakan aku gila. Aku tak peduli. Tapi itulah yang benar-benar ku lihat! Aku tak berbohong jika The Cursed House memang sangat menyeramkan! Rumah itu terkutuk!
Leeyeol
Reply Wondeuk12
Memang cerita mu sedikit gila. Tapi mungkin akulah satu-satunya orang yang lebih gila, karena percaya dengan cerita mu. Ngomong-ngomong hewan yang kau bicarakan mungkin Hippogriff.
Doyoung
Reply Wondeuk12
Aku bisa saja mempercayaimu jika kau meng-upload video yang kau ambil.
Wondeuk12
Aku tidak berbohong. Video itu baru saja ku upload. Silahkan kunjungi link di deskripsi! 👇 Jangan lupa subscribe! 👌
Baekhyun dengan jantung berdebar. Membuka link itu dan video dari youtube terbuka. Video berdurasi 30 detik dimana seorang lelaki di balik layar berteriak dengan kamera menyorot makhluk besar menyerangnya. Video selesai di detik ke 30 dengan ending yang menyebalkan.
"Aku tidak bisa mempercayai ini. Aku yakin ini hanya editan. Mitos hanyalah mitos kan?"
Tak ada tanda-tanda dilangit berawan di luar bahwa akan terjadi hal-hal misterius dan aneh. Tapi entah bagaimana, angin besar diikuti badai dan juga petir yang menyambar silih berganti itu datang tanpa ada yang meminta.
"Ouh sial! Aku harus cepat pulang!"
Pemuda manis itu melindungi buku di balik mantelnya. Berlari keluar perpustakaan dan menerobos hujan begitu saja.
-o0o-
"Aku pulang!" Teriak Baekhyun dari pintu apartemen.
"Astaga! Bagaimana kalau kau sakit setelah ini?!" Kata seseorang dengan mata burung hantu nya yang sarat akan kekhawatiran. Dia segera melepas mantel Baekhyun yang ujungnya menetes air hujan tanpa henti. Kemudian memberikan nya handuk kecil.
"Terima kasih Kyungsoo eomma~"
"Aku tidak bohong akan membunuhmu jika sekali lagi kau memanggil ku Kyungsoo eomma! Cepat mandi dan ganti baju hangat. Aku akan membuatkan ginseng rebus untuk mu," kata si mata burung hantu. Mendorong-dorong Baekhyun yang hanya pasrah menuju ke kamar nya.
"Ah, kau pulang?" Kata seseorang yang sedang tidur di sofa panjang. Melirik ke arah Baekhyun, mempertahankan masker timun di wajahnya.
"Ouh, kau menggunakan timun menjijikkan itu lagi, Luhannie?" Kata Baekhyun berjengit jijik, berhenti sejenak untuk sekedar melihat sahabatnya itu.
"Apa masalahmu dengan timun sebenarnya? Mentimun bagus untuk kulit, mereka dapat menghilangkan lingkaran hitam di bagian mata, mencegah penuaan dini, dan masih banyak lagi.
Bagaimana bisa kau menghina Yang Mulia mentimun?! Ah, Ngomong-ngomong, bagaimana tempat liburan kita? Kau sudah menemukannya?"
Mendengarnya, bola mata Baekhyun tiba-tiba saja berbinar. Dia kabur dari penjagaan Kyungsoo dan duduk di sofa seberang milik Luhan, tanpa menghiraukan teriakan Kyungsoo.
"Aku menemukan satu, dan pasti sangat menarik!" Kata Baekhyun menggebu. Luhan ikut antusias dan merelakan irisan timun di wajahnya terjatuh dramatis.
"Dimana?!" Kata Luhan tak kalah semangat.
"Kau harus mengganti bajumu terlebih dahulu. Kau dan demam adalah hal yang sangat menyebalkan!"
"Ayolah Kyung. Habis ini aku akan mandi. Aku janji," kata Baekhyun menatap memohon Kyungsoo yang bahkan samasekali tak peduli.
"Baiklah, aku sudah mencari tempat bagus untuk liburan kita. Kita akan ke The Cursed House!"
"Apa?"
Baekhyun paham dengan ekspresi bingung kedua sahabatnya. Jadi dia bersiap menceritakan sedikit tentang rumah terkutuk itu. Lelaki mungil itu membuka buku yang ia pinjam dari perpustakaan, menaruhnya di meja.
"Jadi, The Cursed House adalah rumah di perbatasan Seoul. Dekat dengan hutan. Di buku ini tertulis bagi siapapun yang menghidupkan lilin di rumah itu, tidak akan pernah bisa keluar dari sana!" Terangnya menunjuk gambar rumah besar yang terlihat tak terurus di buku yang terbuka itu.
"WOW! AYO KESANA!"
"HEY! TIDAK! AKU TIDAK AKAN PERNAH SUDI MENGINJAKKAN KAKI DI RUMAH JELEK ITU!"
"Hey, ayolah, Kyung~ Akan sangat seru, aku yakin!" Kata Luhan menatap berharap ke Kyungsoo, begitupun Baekhyun.
"Tidak! Sekali tidak tetap tidak!"
"Kyungsoo, aku yakin mitos ini hanya sekedar tulisan dari orang di masa lalu. Ayolah, tidak ada makhluk mitos di dunia ini, makhluk-makhluk itu hanya ada di film dan novel saja! Kita hanya akan bersenang-senang disana!" ujar Baekhyun lancar sekali. Kyungsoo masih mempertahankan ekspresi merengutnya.
"Kau pikir rumah terkutuk itu seperti taman hiburan dengan roller coaster, carousel, dan bianglala? Begitu?! Jangan kesana! Aku peringatkan kalian!" kata Kyungsoo terdengar mutlak, absolut, dan tak terbantahkan.
"Baiklah, kalau kalian tidak ikut, aku akan pergi kesana sendiri," kata Baekhyun terdengar menyedihkan sembari menutup buku tebal itu.
"Baek, apa yang kau katakan?!" Sahut Luhan marah.
"Biarkan saja dia, Lu, kurasa otaknya tinggal separuh karena terlalu sering ber-"
"AKU BERTARUH AKAN IKUT BERSAMAMU BAEK!"
"OH MY GOD! KENAPA AKU HIDUP BERSAMA MANUSIA-MANUSIA GILA INI?!"
Kyungsoo menepuk dahi nya sendiri. Raut wajahnya terlihat frustasi dan putus asa. Sedangkan, Baekhyun dan Luhan tos merayakan kemenangan mereka.
"Kau akan ikut bersama kami Kyung. Tak ada penolakan!" kata Baekhyun tak terbantah.
"Tidak."
"Kuanggap iya," sahut Luhan tak peduli.
"Tidak."
"Ayolah~" Baekhyun berdiri di depan Kyungsoo, bibir Baekhyun mencebik lucu, merengek pada Kyungsoo.
"Tidak."
"Kyungie~" Luhan ikut berdiri di samping Baekhyun lalu melakukan apa yang dilakukan oleh Baekhyun.
"Baiklah! Baiklah! Puas kalian, huh?!" final Kyungsoo yang luluh kepada kedua sahabatnya ini.
"TERIMA KASIH KYUNGSOO EOMMA!"
"LEPAS! JANGAN PELUK AKU! ATAU 'KU POTONG KEDUA TANGAN KALIAN!"
-o0o-
Hari yang mereka nanti tiba, perjalanan melelahkan dengan mini cooper sedikit rewel milik Luhan yang tak membantu.
Mogok empat kali, dan berakhir Baekhyun dan Kyungsoo mendorongnya. Dan, sebelum sampai tujuan, badan mereka terasa remuk karena mobil Luhan.
"Kurasa kau harus membuang barang rongsokan ini, Lu," ujar Baekhyun sarkas saat kembali ke mobil dengan wajah nya yang bernoda disana-sini.
"Hey! Kenapa kau jahat sekali! Kyungsoo saja-"
"Aku sependapat dengan Baekhyun. Jadi tolong tutup mulutmu dan cepat menyetir sana!"
Luhan mencebik tapi tak ada yang peduli. Lelaki bermata rusa itu kembali menjalankan mini cooper-nya. Lagu indie barat mengiringi perjalanan mereka.
Luhan melirik dari kaca, kedua sahabatnya yang tertidur pulas.
"Mereka pasti lelah," gumamnya.
Jalanan yang sepi dengan hutan-hutan sepanjang perjalanan. Bersenandung pelan dengan rasa bahagia.
Dan, tujuan mereka tinggal dekat. Luhan menghentikan mini cooper-nya dihalaman sebuah rumah besar bergaya Eropa itu. Semak belukar dan beberapa mawar berduri tumbuh dengan subur dan liar hampir menutupi akses jalan ke pintu utama rumah itu.
"Teman-teman, Kita sampai!" kata Luhan masih mengunci tatapannya pada rumah besar didepannya.
Kemudian, Kyungsoo dan Baekhyun yang baru saja bangun dari tidur nya berdiri di samping kanan dan kirinya. keduanya menguap lebar dan masih belum sadar betul mereka dimana.
"A-Astaga! Ternyata jauh lebih menyeramkan ketika dilihat langsung," kata Baekhyun dengan tatapan sama seperti Luhan.
"G-Guys, Apa tidak sebaiknya kita pulang?"
"Kita sudah sampai, Kyung. Kita harus masuk terlebih dahulu," kata Baekhyun kemudian menarik tangan Kyungsoo untuk berjalan disampingnya. Meskipun lelaki bermata burung hantu itu enggan walau hanya untuk beranjak se inchi pun dari tempat yang dipijakinya.
Ketiga pemuda itu berjalan pelan ke teras luas rumah itu. Lantainya kotor dengan lumpur yang lumayan tebal. Pintu rumah yang terlihat masih kokoh, walaupun berusia berabad-abad, seperti apa yang dikatakan oleh buku.
"Aku akan membuka pintunya!" ujar Baekhyun diiyakan Luhan.
Jemari lentik Baekhyun memutar kenop pintu yang tak terkunci. Dan saat terbuka, ketiga pemuda itu dibuat kagum. Ruangan bernuansa putih dengan hiasan dari kaca yang bersinar dan sama sekali tak terlihat lusuh. Sebaliknya, rumah itu benar-benar mewah, benar-benar berkebalikan dengan apa yang ditampilkan di luar.
Baekhyun dan Luhan berjalan mantap ke dalam rumah, tapi Kyungsoo di belakang menarik ujung baju kedua sahabatnya.
"Teman-teman, firasatku benar-benar buruk. Dan aku tak berbohong jika baru saja melihat bayangan hitam besar disana," kata Kyungsoo sembari membawa penglihatannya menatap setiap sudut rumah. Luhan berbalik dan merangkul Kyungsoo.
"Kau hanya sangat paranoid Kyungsoo. Lihatlah betapa menakjubkan nya rumah ini!"
Ketiga pemuda itu melanjutkan langkah mereka. Walaupun satu orang diantara nya sama sekali tidak menunjukkan kehidupan diraut wajahnya. Kyungsoo yang takut setengah mati.
"Lihat! Kurasa ini lilin yang tertulis di buku," kata Baekhyun menunjuk pada deretan lilin yang berdiri tegak. Menyebar di ruang tengah yang saat ini mereka tempati.
"Ya. Dan ini ketiga lilin utama yang dimaksudkan," lanjut Luhan menunjuk lilin berwarna merah yang lebih besar dibandingkan dengan lilin berwarna putih lain.
"Baiklah, mari kita mulai,"
Ketiga pemuda itu menghidupkan lilin dengan korek api kayu yang mereka bawa dari rumah. Tak sampai 2 menit hampir seluruh lilin di ruangan itu menyala. Hingga pada titik dimana tinggal 3 lilin utama yang masih belum menyala.
Baekhyun, Luhan, dan Kyungsoo bersiap dengan lilin merah mereka masing-masing. Dan bersamaan, mereka menyalakan lilin terakhir itu.
Dan seluruh lilin diruangan itu menyala. Benar-benar menyala.
"Hebat! Kita berhasil!" Kata Luhan bangga dengan hasil karyanya.
"Ya. Aku baru saja melakukan hal paling tidak masuk akal di dunia!" tambah Kyungsoo dengan wajah pucatnya, tetapi dia bersyukur karena beberapa waktu setelah mereka menghidupkan lilin, tidak ada kejadian yang akan membuat mereka harus lari terbirit-birit dari sana.
Baekhyun mengangguk dan berkata dengan bangganya, "Dan yang terpenting, kita membuktikan, jika mitos itu-"
WUUSHHH!
Sebuah angin besar datang entah dari mana. Aneh nya, api di lilin itu sama sekali tidak ada satupun yang mati. Baekhyun menatap menyesal kepada kedua temannya. Raut khawatir nya tercipta.
Setelahnya guncangan dari tanah tercipta. Ya Tuhan!
"LARI DARI SINI!"
"AKU BILANG APA SEHARUSNYA KALIAN MENDENGARKAN APA KATAKU! BAGAIMANA INI?!"
"LEBIH BAIK KAU DIAM SAJA, KYUNG!"
Ketiga pemuda itu lari tunggang langgang dari rumah itu. Tanah yang bergerak sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Beberapa krystal yang terpasang di langit-langit terjatuh bergantian, bisa saja membunuh mereka bertiga.
PYAAARRR!
"KYYAAA!" teriak ketiga nya saat hiasan lampu mewah dan sangat besar yang berasal dari kaca tajam itu jatuh tepat dihadapan mereka.
"AYO CEPAT LARI!"
Langkah tergesa mereka masih berlanjut. Mereka berhasil keluar rumah dan pikiran mereka yang masih kalut membawa nya ke tengah hutan dekat rumah itu. Mereka berlari tanpa arah dan kemudian tersadar jika mereka terlalu jauh dari mobil Luhan.
"Aku rasa, aku bisa mati hari ini," kata Kyungsoo. Luhan dan Baekhyun tak ada yang menanggapi karena sedikit atau banyak, mereka menyesal tidak mendengar perkataan Kyungsoo.
KYYAAAKK... KYYAAAKK...
Ketiga pemuda itu belum sempat mengatur dengan benar nafas mereka, tapi mereka harus merasakan kematian kedua mereka saat itu juga.
"Ma-Makhluk apa itu?"
Makhluk besar yang terlihat menyeramkan. Kepalanya menyerupai elang. Dia memiliki sayap yang sangat kuat dan kokoh yang bercahaya emas dengan motif seperti matahari dan awan. Menghadang ketiga pemuda itu. Mengancam pada setiap hembusan nafas mereka.
"Sial! Aku harus mati sebelum aku merasakan seks pertamaku!" gumam Baekhyun yang malah memikirkan keperjakaannya.
KYYYAAKKK! KYYAAAKK!
"KYYAAA!" Teriak ketiga pemuda itu saat burung besar itu mengeluarkan suaranya yang memekakkan telinga.
Burung besar itu mengepakkan sayap nya. Dan disaat itu juga hujan badai datang.
"Kyung, Lu, kalian ke sana!" Baekhyun menunjuk ke arah barat.
"Lalu kau?" tanya Luhan yang terdesak.
"Aku akan mengalihkan burung aneh ini, kalian cepat ke mobil dan jemput aku!"
Tanpa bertanya lagi, Luhan dan Kyungsoo segera berlari di sana dan meninggalkan Baekhyun di sana.
Awalnya burung besar itu ingin mengejar Luhan dan Kyungsoo, tetapi Baekhyun menggagalkannya dengan melambaikan kedua tangannya sembari berteriak.
"Hei, kau! Burung jelek, burung bodoh!" Baekhyun segera lari ke arah berlawanan dengan Kyungsoo dan Luhan. Jika dia tidak mengorbankan dirinya seperti ini, tidak akan ada yang selamat dari mereka bertiga.
Saking tidak fokusnya dengan apa yang ada di depannya, Baekhyun berkali-kali tersandung akar-akar besar yang keluar dari tanah.
Dan, sekali lagi, dia terpeleset karena tanah yang becek akibat hujan badai tersebut namun kali ini tubuh lemasnya tidak mampu lagi membawanya pergi dari tempat itu.
KYAAAK! KYAAAAK!
Burung besar tersebut kembali mengeluarkan suara mengerikan, lantas tak lama kemudian burung tersebut terbang menunjam ke arahnya. Baekhyun menutup matanya, dia tidak peduli lagi jika dirinya akan mati sia-sia di sini.
Namun, setelah beberapa waktu, Baekhyun tidak merasakan apapun. Baekhyun membuka matanya lagi dan menemukan seseorang yang tengah berdiri di depannya dengan pakaian yang aneh.
Bibir tebal itu tersenyum miring, "Perjaka yang malang."
Baekhyun kehilangan kesadarannya, tubuhnya terlalu lelah dan terkejut karena kejadian tidak terduga hari ini.
TO BE COUNTINUED
IN FF COLLABS BERSAMA BAEKKIE2304 DI WATTPAD, JADI YANG AKAN DIPUBLISH DULUAN ITU YA DI WATTPAD, TAPI DIUSAHAKAN DI FFN TIDAK AKAN LAMA.
FF INI SUDAH TINGGAL DIPOST SAJA CHAPTER SELANJUTNYA, JADI JIKA KALIAN INGIN FF INI CEPAT DIUPDATE JANGAN LUPA MENINGGALKAN JEJAK YA!
TERIMA KASIH!
