Your Son?
.
Pairing : KyuMin
.
Genre : Romance/Family
.
Rating : T to M
.
Suju punya ELF... tapi KyuMin punya kita semua(para KMS)
.
.
Hai…
Lee Sungmin imnida, 17 tahun. Seorang namja yang terdaftar sebagai salah satu murid di SM high school. Sebuah sekolah swasta berbasis internasional di Korea Selatan, dan aku adalah murid tingkat pertama di sekolah tersebut.
Kalian heran, mengapa ada seorang murid berusia 17 tahun masih duduk di kelas satu? Jangan tanya alasannya, karena aku paling muak dengan pertanyaan itu. APA? Kalian memaksaku? Memaksa seorang Lee Sungmin menjawab pertanyaan bodoh itu? Well…. Hari ini aku sedang berbaik hati untuk kalian. Dengarkan ini baik-baik, aku akan mengatakannya sekali, dan tidak ada siaran ulang.
Aku… Lee Sungmin, seorang namja berusia 17 tahun masih duduk di tingkat pertama di SM High School karena aku MENGHAMILI SEORANG WANITA! Dan karena hal itu, aku dikeluarkan dari sekolahku yang dulu, Super High School. Karena aku seorang namja, aku tentu saja menikahi wanita itu. Namun, Tuhan berkata lain. Saat usia penikahan kami yang kedua, dia pergi ke rumah terakhirnya. Ya, dia meninggal dunia. Meninggalkan aku dengan seorang anak yang sangat kusayangi, Lee Hyuk Jae, itu adalah namanya.
Oh ya, apa kalian ingin tahu, kenapa aku masih bisa bersekolah setelah aku menikah?
Jawabannya sederhana, aku adalah anak seorang pengusaha sukses di negaraku ini. Jadi, dengan sedikit pelicin, orang-orang munafik yang berkedok sebagai petinggi sekolah ini bisa menerimaku.
Apa kalian puas? Sesuai dengan perjanjian, tidak ada siaran ulang, dan…. HEI! Jangan memasang wajah aneh seperti itu. Apakah kalian tidak pernah mendengar kasus remaja yang hamil di luar nikah?
Baiklah… sekarang aku akan memberitahu bagaimana keadaan fisik yang kumiliki.
Seperti yang kukatakan, aku adalah namja. Tinggiku 175 cm, lumayanlah untuk ukuran laki-laki Asia. Tampan, memiliki kulit yang putih—tentu saja—, dan aku kaya. Itu adalah modal seorang laki-laki untuk menjerat wanita, bukan?
Ahh— sepertinya aku sudah banyak bercerita hal-hal tak penting. Dan sekarang, saatnya kau mengakhiri obrolan ini.
Author pov
Bel sekolah berbunyi, menandakan bahwa pelajaran pertama akan segera dimulai. Seorang guru berperawakan tinggi, kekar dan tak lupa wajah sangarnya berjalan menuju kelas yang akan menjadi awal aktivitas mengajarnya pada pagi hari ini. Di belakang guru tersebut, mengekor seorang murid yang memiliki tinggi yang sama dengan guru laki-laki tersebut. Hn… sangat tinggi untuk ukuran pelajar.
Tak lama kemudia, guru laki-laki tersebut membuka sebuah pintu dengan papan nama yang bertuliskan X-2. Melihat pintu yang tadinya tertutup bergerak, semua murid yang tadinya asyik dengan aktivitas mereka masing-masing bergegas menuju tempat duduk mereka.
Kemudian, seorang murid laki-laki berkacamata berdiri cepat. Memberikan aba-aba kepada teman-temannya.
"Berdiri!" seru murid tersebut. Murid lain yang mendengar komando tersebut, langsung saja berdiri tegak. "Beri hormat!" lanjut sang murid berkacamata tersebut.
Lalu… "Selamat pagi,,, Songsaengmin!" ucap murid-murid itu bersamaan.
"Ya, selamat pagi, anak-anak. Sebelum kita melanjutkan pelajaran kita minggu lalu, saya akan memperkenalkan teman baru untuk kalian," ucap sang guru.
"Silakan masuk," ujar guru itu mempersilahkan.
Mendengar hal itu, si murid baru yang sedari tadi menyandarkan dirinya di tembok melangkahkan kakinya memasuki kelas yang ada di sampingnya.
Dapat diketahui bahwa murid baru tersebut adalah seorang namja dari seragam yang digunakannya. Semua murid perempuan memandang takjub murid tersebut. Berbanding terbalik dengan laki-laki, mereka memandang sang murid baru dengan pandangan mengejek ataupun merendahkan.
"Perkenalkan dirimu, nak," ujar sang guru.
"Cho Kyuhyun imnida," ucap murid tersebut singkat.
"Itu saja?" tanya sang guru.
"Anda pikir?" Bukannya menjawab pertanyaan dari sang guru, murid baru yang diketahui bernama Cho Kyuhyun itu malah bertanya balik dengan nada dinginnya.
"Haah…. Tidak. Sekarang kau boleh duduk di tempat duduk kosong yang tersisa, Kyuhyun-ssi"
"Hm. Kamsahamnida, Songsaengmin."
Kyuhyun pun melangkahkan kakinya ke satu-satunya tempat duduk yang kosong di kelas tersebut. Tempat yang berada tepat di samping seorang namja bernama Lee Sungmin.
Selangkah sebelum sampai ke tempat duduk yang di tuju. Pandangan Kyuhyun dan Sungmin bertemu. Pandangan dingin bertemu dengan pandangan yang sama. Tak ada hawa bersahabat dari kedua orang yang baru saja bertemu itu.
Malas meneruskan perang pandangan, Kyuhyun kembali berjalan menuju tempat duduknya dan langsung mendudukan tubuhnya di bangku yang telah di sediakan oleh pihak sekolah.
"Baiklah, kita lanjutkan pelajaran kita minggu lalu. Buka halaman 126," ucap sang guru ketika melihat Kyuhyun telah duduk di tempatnya.
"Baik, Kim Songsaengmin."
Bel sekolah kembali berbunyi. Menandakan bahwa jam pelajaran pertama telah usai. Semua guru yang mengajar pada pagi hari itu keluar dari kelas yang mereka bina. Begitu pula dengan semua murid SM high school. Ada yang memilih pergi ke kantin untuk mengisi perut mereka, ada yang pergi ke perpustakaan untuk menyelesaikan tugas, beberapa murid memilih pergi ke taman belakang untuk menikmati bekal mereka, ada pula yang memilih menetap di kelas mereka masing-masing. Lee Sungmin dan si murid baru, Cho Kyuhyun contohnya. Mereka lebih memilih menghabiskan waktu istirahat di dalam kelas daripada ke kantin ataupun ke perpustakaan.
Kedua namja itu tak saling berinteraksi. Mereka sibuk dengan aktivitas mereka masing-masing. Si marga Lee lebih memilih membaca novel yang baru dibeliya kemarin dan si marga Cho lebih memilih memainkan game di PSP-nya.
Sebenarnya, suasana ini membuat Sungmin merasa risih. Bagaimana tidak? Biasanya pada waktu istirahat seperti sekarang, Sungmin hanya sendiri di kelas. Namun, kali ini ada satu orang lagi yang melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan.
"A…." ucap mereka bersamaan. Namun, mereka kembali terdiam. Kecanggungan kembali menyelimuti kedua anak manusia yang memiliki gender yang sama tersebut. Tidak tahan dengan suasana yang menyelimuti mereka, Sungmin akhirnya memutuskan untuk meninggalkan ruangan itu, menyisakan Kyuhyun yang hanya memandang Sungmin datar.
"Ck."
.
~ Sungmin POV ~
.
Menyebalkan!
Gara-gara anak baru itu kegiatanku terganggu. Andai saja namja aneh itu tidak di kelas sekarang, aku tidak akan berjalan di koridor menyebalkan ini. Bagaimana tidak menyebalkan? Mulai dari kau keluar dari kelas sampai berada di koridor sekolah, kau harus mendengarkan teriakan-teriakan aneh para yeoja yang melihatmu melintas di depan mereka.
Aneh? Aku pikir tidak. Ini sudah biasa ku alami sejak di sekolah menengah pertama. Jeritan aneh dari para yeoja yang memintaku untuk menjadi kekasih mereka. Jangan berpikir aku suka mendengar permintaan mereka. Walaupun aku pernah menghamili seorang wanita, aku tetap laki-laki yang sangat menghormati wanita. Aku hanya tidak ingin berurusan dengan yeoja-yeoja penjilat seperti yang kutemui selama ini. Pengecualian untuk istri—mantan—ku tentunya. Dia adalah yeoja yang sangat baik, dia juga bukan wanita yang akan melaukan apapun demi uang. Kalian tidak percaya? Itu hak kalian, aku hanya mengatakan apa adanya.
Oh ya, aku belum pernah 'kan memberitahu siapa isitriku?
Namanya adalah Song Hye kyo, seorang wanita dari keluarga sederhana—kalau tidak ingin dikatakan miskin— yang sangat cantik. Dia adalah yeoja yang pintar, oleh karena itu dia mendapatkan beasiswa di sekolahnya dulu. Dia juga adalah wanita yang lebih mementingkan kebahagian orang lain daripada kebahagiaannya sendiri. Karena itulah, aku sangat mencintainya. Kehidupan kami sangat bahagia, sampai kecelakaan enam bulan yang lalu merenggut nyawanya.
Well, sudah cukup ceritanya.
Sekarang akun berada di atap sekolah. Sejuknya angin dan panasnya terik matahari menyapaku ketika aku membuka pintu yang menjadi satu-satunya sarana menuju tempat ini. Kalian tahu, perjalanan dari kelas menuju tempat ini bagaikan perjalanan menuju neraka karena teriakan-teriakan itu. Apakah mereka tidak pernah mendengar aku sudah pernah menikah? Cih… aku lupa, sudah menikah atau belum, mereka akan tetap mengejarku sampai tujuan mereka tercapai. Tapi, aku tetap tidak akan termakan permintaan konyol mereka. Tidak aka nada yang bisa mencintaiku dengan tulus kecuali istriku. Istriku yang telah pergi.
.
~ Sungmin POV end ~
.
Drrrttt….drrrttt….drrrttt
Ponsel Sungmin bergetar, pertanda bahwa seseorang mencoba menghubunginya. Segera saja Sungmin menrogoh kantung celananya dan mengambil ponselnya. Dilihatnya layar ponsel itu dengan dahi mengkerut. Umma?, batinnya.
Sungmin bingung melihat nama si penelpon ternyata adalah ibunya. Biasanya, sang ibu tidak mungkin menghubunginya ketika dia berada di sekolah. Perasaannya mulai tidak enak, ditekannya tombol hijau di ponselnya itu.
"Yabuseo, umma? Ada apa?" kata Sungmin sambil menempelkan ponselnya ke telinga kanannya.
"Minnie, kau harus pulang sekarang!" seru sang umma panik. Mau tak mau, perasaan Sungmin semakin tidak enak setelah mendengar nada bicara sang umma.
"Kenapa, umma? Apa terjadi sesuatu?" tanya Sungmin yang berusaha tenang. Dia meyakinkan dirinya bahwa tidak ada terjadi sesuatu yang buruk.
"Hyukkie."
Mendengar nama anaknya disebut oleh sang umma, tentu saja membuat Sungmin kehilangan kendali atas dirinya. Sungmin yang awalnya mencoba tenang, sekarang menjadi panik sekerika.
"Hyukkie sakit. Badannya panas sekali, dan dia mencarimu. Cepatlah pulang, Minnie!" jawab sang umma.
"Ne, umma. Minnie pulang sekarang," ucap Sungmin yang langsung berlari dari tempat tersebut menuju ruang guru untuk meminta izin. Setelah mendapatka izin dari guru piket dan wali kelasnya, sungmin langsung menuju kelasnya. Mengambil tasnya yang masih berada di tempat duduknya.
.
Kelas X-2
.
Kyuhyun yang sedang sebuk melanjutkan game yang dimainkannya tiba-tiba merasa haus. Ia pun memutuskan untuk pergi ke kantin.
Ketika sampai di pintu kelas, tiba-tiba saja ada seseorang yang menabraknya. Kyuhyun dan orang yang menabraknya pun terjatuh.
"YA!" teriak Kyuhyun geram. Namun, orang itu tidak memperfuliksn teriakan Kyuhyun. Orang itu, yang diketahui adalah Sungmin, langsung berdiri dan menuju tempat duduknya. Memasukan buku-buku yang berserakan di atas meja.
"YA! Lee Sungmin-ssi! Apa maksudmu menabrakku, hah?" tanya Kyuhyun marah. Dia tidak terima ada seseorang yang membuatnya kesakitan.
"Aku tidak punya waktu untuk menjawab pertanyaan bodohmu, Kyuhyun-ssi. Awas! Aku mau pergi!" bentak Sungmin kepada Kyuhyun yang menghalangi jalannya.
"Tidak sampai kau menjawab 'pertanyaan bodohku' tadi," balas Kyuhyun.
"Sudah ku bilang, aku tidak punya waktu, brengsek!" teriak Sungmin. Ia langsung mendorong tubuh jangkung Kyuhyun sekuat tenaga, mengakibatkan Kyuhyun kembali jatuh.
Sungmin langsung meninggalkan Kyuhyun yang masih meringis kesakitan. Perlu beberapa menit bagi Sungmin untuk sampai di perkiran murid. Ketika ia tiba di parkiran, Sungmin langsung mencari porsche boxster hitam miliknya.
"Sial!" geramnya ketika ia menemukan ban mobilnya kempes. Sungguh, ia mengutuk siapa saja yang membuat mobilnya seperti ini.
"Mau kuantar?" tanya seseorang yang berada di belakang Sungmin. Sungmin pun menoleh dan mendapatkan namja yang baru saja menjadi teman sekelasnya. Sungmin hanya menatap namja yang ternyata adalah Kyuhyun itu. Sedikit pun tidak ada keinginannya untuk menjawab Kyuhyun.
"Ya! Kau mau pulang , bukan? Kenapa kau malah diam saja di situ," ucap Kyuhyun lagi ketika melihat Sungmin tidak beranjak dari tempatnya.
"Kenapa kau ada di sini?" tanya Sungmin pada akhirnya.
"Itu bisa kujelaskan nanti. Bukankah kau terburu-buru?" tanya Kyuhyun yang beranjak dari hadapan Sungmin menuju mobilnya yang terparkir tak jauh dari mobil Sungmin.
Setelah Kyuhyun masuk ke dalam mobilnya, ia langsung menyalakan dan membawa mobilnya di hadapan Sungmin. Namun, reaksi Sungmin tetap sama. Tidak bergerak sedikitpun. Ia hanya menatap mobil Kyuhyun yag ada di hadapannya.
"Hei, aku bukan tipe orang yang mau menawarkan bantuan untuk yang kedua kalinya. Cepatlah masuk, atau kau akan menyesal dengan sikap keras kepalamu itu."
Tak ada pilihan lain, Sungmin pun masuk ke dalam mobil Kyuhyun. Ia tidak mau mengambil resiko dengan tetap mempertahankan egonya. Akhirnya, batin Kyuhyun.
Di dalam perjalanan, Kyuhyun dan Sungmin tidak saling berbicara. Hanya sesekali saja Sungmin memberikan kode kepada Kyuhyun agar mereka tidak tersesat. Perlu waktu 20 menit bagi mereka untuk tiba di kediaman keluarga Lee. Sungmin langsung keluar dari dalam mobil, meninggalkan Kyuhyun yang hanya menatapnya.
"Dasar, tidak tahu terima kasih."
Berdiam di dalam mobil salah, kembali ke sekolah pun juga salah, Kyuhyun pun memutuskan untuk mengikuti jejak Sungmin. Dilangkahkannya kaki jenjang miliknya memasuki kediaman keluarga Lee. Terlihat seorang wanita menyabutnya.
"Anda temannya tuan muda?" tanya wanita yang ternyata adalah pelayan di rumah itu.
"Ne."
"Baiklah, saya antar anda ke kamar tuan muda. Beliau sedang melihat kondisi putra beliau," ucap wanita itu lagi.
"Ba—MWO!"
.
.
Tubikontinu
.
.
Annyeong, yorobun…..
Ini ff perdana saya di dunia real person.
Di sini Hyukkie saya buat jadi anaknya Sungmin. Dan Sungmin di ff ini udah pernah nikah….
Saya minta tanggapan kalian, ya?
Berikan kritik juga saran untuk membangun cerita ini, tapi dengan bahasa yang sopan ya...
.
A/N : Fanict ini dibuat tanpa meng-edit terlebih dahulu. Jadi kalau menemukan banya kesalahan, katakan saja…..
