Iyahooooiii! Kali ini Erika mau bikin yang beda! Erika mau bikin para tokoh Bleach menyusup disekolah Erika sendiri sambil mengawas adanya gerak-gerik arrancar! Pairing kocak favorit Erika: IchiHitsu! RnR please! Dan maaf bila boleh, karena ini mau dibikin seolah nyata, pakai bahasa gaul, boleh ya? Pleeease. Kalau gak, jadi gak menjiwai soalnya…. T.T (kok malah mohon2)

Toushiro: Tumben amat…

Erika: Iya nih… Erika mau yang beda.

Ichigo: Kenapa pairingnya kita berdua? Apa gak dikira yaoi?

Erika dan Toushiro: Eh, strawberry jeruk bego! Liat apa di tulisan wanted ada tulisan 'gak ada Yaoi'!

Ichigo: Oh iya ya… Yah, pokoknya hati gue cuman untuk Senna! Kalu Senna gak mau, baru Rukia!

Toushiro: Rukia dicerita ini tuh deket ma gue, begooo… Asal serobot sahabat orang aja!

Ichigo: Oh iya ya…. (bloonnya kumat)

Erika: Yeehh… Ni apaan sih jadi ngelantur ke pacar segala! Ayo mulai! Setting di Soul Society! Latar di tempat rapat!

Toushiro dan Ichigo: OK boss!

Pairing:

IchiHitsu

Wanted:

OOC banget, gak ada Yaoi!

Disclaimer:

Tite Kubo lah… Masa Erika?

(dijamin ancur kalau BLEACH punya Erika)

Chapter 1

Kedatangan yang Disambut Meriah

Pagi ini, tepatnya di Seireitei, seluruh kapten dari berbagai divisi mengikuti rapat dadakan. Ichigo dan Rukia. pun turut diminta untuk menghadirinya. Padahal Ichigo malas, karena rapat tersebut selalu membosankan. Namun karena Rukia bilang, "Kalau lo gak mau dibakar ketua komandan, mendingan lo ikut, Ichigo!" Alhasil, Ia pun ikut juga sambil membayangkan dirinya yang tidak ikut rapat. Mungkin bakal jadi strawberry bakar rasa jeruk (wuuiiiih? Hebat amat!). Begitu tiba dipintu divisi 1 yang terbuka, ternyata semuanya sudah hadir tanpa kecuali. Ichigo cs merasa paling terlambat.

"Apa kami… telat?" Tanya Rukia. Kakek Yama mendongak lalu menggeleng, "Kami baru memulai rapat 5 menit yang lalu."

"Itu mah, sama aja telat, bego!" Batin semua yang ada disitu plus Ichigo cs kecuali Kakek Yama.

"Jadi… Ada apa memanggil kami kemari?" Tanya Ichigo dan Toushiro kompakan. Begitu tahu bahwa IchiHitsu ini kompak, semua kapten minus Byakuya, Kenpachi dan Mayuri langsung bersiul mengoda mereka. Namun karena mendadak suhu diruangan jadi -25, akhirnya mereka diam.

"Aku akan menugaskan beberapa orang termasuk Kurosaki dan Kuchiki pergi ke Indonesia. Bersama kapten Hitsugaya, Kapten Kuchiki dan Kapten Ichimaru. Dan wakil kapten yang juga ikut adalah wakil kapten Abarai, wakil kapten Matsumoto dan wakil kapten Hisagi. Dan ajudan yang ikut adalah ajudan ketiga dan kelima dari divisi 11, Ikkaku Madarame juga Yumichika Ayasegawa."

Kontan semua menganga lebar, kecuali Toushiro, Byakuya dan Ichimaru. Tampaknya mereka fine-fine aja dan merasa hal tersebut bukan masalah. "What? Indonesia? Ngapain?" Tanya Ichigo lebay.

"Akhir-akhir ini di Indonesia, tepatnya di SMPN 98, Jakarta Selatan, mulai adanya pergerakan Arrancar. Kami khawatir Arrancar yang belum merusak itu akhirnya jadi mewabah." Jelas Ichimaru. Ichigo hanya manggut-manggut tak begitu mengerti. Tapi sok ngerti.

"Kapan kami akan kesana?" Kini Toushiro yang bertanya.

"Besok. Maka karena itu, siapkanlah diri kalian untuk menggunakan bahasa Indonesia. Terutama kau, Ichigo Kurosaki. Karena kau orang Jepang."

"Gue juga tau. Nama gue Jepang begini, plus gantengnya, ganteng orang Jepang! Masa ntar dikira orang Negro?" Sahut Ichigo. Mendengar itu, kakek Yama langsung membuka matanya. Semua langsung sweat drop. "Kamu mau saya bakar pakai Ruujin Jakka, ya?" Ancam kakek Yama. Ichigo langsung menggeleng cepat.

Akhirnya kakek Yama kembali menutup matanya, "Baiklah. Rapat bubar. Dan kapten Soi Fon, anda juga ikut kesana secara tersembunyi untuk mengawasi gerakan Arrancar!"

"Baik!" Balas Soi Fon mantap. Sementara Ichigo yang masih gak ngerti akhirnya pulang juga ke Karakura sambil mikirin duit buat naik pesawat ke Indonesia (apalagi begitu sampai rumahnya, Ichigo langsung ambil tabungan dan ngitungin duit yang dia punya. Seribu… Seribu seratus… Seribu dua ratus.. dan seterusnya). Rukia dan Byakuya kembali ke mansion kuchiki, sedangkan Toushiro dan Ichimaru kembali ke rumah masing-masing.

Esoknya….

Semua sudah berkumpul di Senkaimon agar bisa langsung sampai di Indonesia. Ichigo langsung sujud syukur karena uangnya selamat, tak dipakai buat naik pesawat yang mahalnya na'uzubillah itu. Rukia yang malu dengan kelakuan Ichigo langsung menjitaknya agar mengakhiri tingkahnya yang super duper OOC itu. Setelah Senkaimon terbuka, para peserta pariwisata ke Indonesia itu (langsung di death glare semuanya) langsung masuk kesana. Mereka melewati Senkaimon khusus agar tak terpencar dengan Ichigo yang tak mempunyai kupu-kupu neraka.

Drap!

Drap!

Drap!

Mereka lari secepat mungkin. Tapi itu sih cuma kesempatan buat Byakuya memakai shunpo. Alhasil saat semuanya masih dipertengahan jalan (?), Byakuya sudah sampai duluan di dekat pintu keluar. Mendekati pintu keluar, Renji, Ichigo dan Ikkaku langsung bershunpo untuk keluar pintu paling pertama. Melihat hal itu, dengan tenang Byakuya langsung berkata, "Hati-hati. Kita lagi ada diketinggin 400 meter diatas sebuah rumah."

Telat! Mereka bertiga keburu nyosor keluar dan terjatuh sambil menjerit gaje, apalagi Ichigo.

"Nooooooooooooooo! Gue belum mau matiiiiiiiiiiiiiiiiii! Gue belum menikah sama Sennaaaaaaaaa!" Teriak Ichigo pakai toa ditambah speaker plus mike melayang.

"! Help me, Kapteeeeeeeeeeen! Aku masih singleeeeeeeeeee!" Teriak Renji lebih gaje daripada Ichigo.

"Yumichikaaaaaaaaaaaaaaa! Sampaikan salam termanis buat kapten Zaraki kalau gue koid yaaaaaaaaaaaaa!" Teriak Ikkaku lebih ngaco lagi. Tiba-tiba mereka bengong karena Rukia, Byakuya, Ichimaru, Toushiro, Hisagi, Yumichika, Hisagi dan Matsumoto langsung melompat dari pintu lalu berlari kebawah. Mereka berjalan dengan kidou sebagai lantainya. Malu sudah teriak kayak orang gila, mereka bertiga langsung mencoba berdiri tegak dan mengalirkan kidou kepada kaki mereka. Akhirnya mereka selamat sebelum menghantam sebuah rumah yang masih 200 meter dibawah mereka itu. Ichigo, Renji dan Ikkaku langsung peluk-pelukan kayak Teletubies karena mereka selamat. Saat itu juga, Byakuya langsung mikir, "Buset dah. Apa Renji gue buang aja ke selokan ya? Malu gue punya wakil cacad bin berotak miring super gaje kayak dia begitu!"

Akhirnya...

Bruaaaaaaaaaaaaaakkkkhhh! Mereka terlalu cepat melepaskan kidou dan kemudian jatuh bersebelas (udah kayak mau main bola, tuh?) pada sebuah rumah dan sukses membuat atap rumah itu berlubang besaaaaar sekali.

"WUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Teriakan seseorang membuat kesebelasnya jantungan mendadak. Begitu mereka lihat sekeliling, ternyata mereka berada disebuah kamar tidur yang sedikit kecil dan ditempat tidurnya, terdapat seorang gadis berambut sepunggung hitam bermata cokelat tua, menatap mereka tajam-tajam, "Kamar gue! Tanggung jawab lo padaaaaaaaaaa!" Bentak gadis itu.

"Stoooooooppp! OK! Kami akan memperbaikinya! Tapi bisa gak sih, lo gak teriak!" Sahut Ichigo. Gadis itu langsung terdiam. Lalu menatap agak lama mereka bersebelas lalu manggut-manggut sendiri.

"Kalian shinigami, ya?" Tanya gadis itu to the point. Kompak saja Toushiro cs langsung kaget. Wuiih? Sampai di Indonesia aja shinigami pun terkenal! Tapi… Mereka kan, masih jadi shinigami. Kenapa gadis itu bisa melihat mereka?

Merasa bisa membaca pikiran Ichimaru, gadis itu kemudian kembali duduk ditempat tidur dengan tenang, disebelah Rukia dan Byakuya, "Aku memang bisa melihat yang aneh-aneh. Tapi tak kusangka bisa melihat shinigami juga!"

Kemudian mereka semua ngobrol sebentar. "Oh iya, siapa namamu?" Tanya Byakuya dan Ichimaru kompak. Untung tak ada yang berani menggoda mereka atau akan mendapat Senbon Zakura atau Shinsou.

"Deane. Namaku Deane," Ucap gadis itu/Deane, "Kalau dengan tulisan Jepang, maka 'D' nya akan menjadi 'th' jadinya Theane. Kalau kalian?" Tanya Deane balik.

"Ichigo Kurosaki." 'Jeruk…'

"Rukia Kuchiki dan dia ini kakakku, Byakuya Kuchiki. " Ucap Rukia sambil menunjuk Byakuya.

"Shuuhei Hisagi." 'Tato angka?'

"Rangiku Matsumoto." 'Aje gile… Dadanya apa gak kegedean? Dipompa pake apaan tuh?'

"Renji Abarai." 'Nanas merah?'

"Yumichika Ayasegawa. Salam kenal, gadis cantik!" Deane langsung mual.

"Ikkaku Madarame. Awas kalau mikir gue botak!" 'Emang kenyataan, 'kan?' Pikir Deane.

"Gin Ichimaru. Salam kenal, Deane!" 'Mata rubah…' Pikir Deane lagi.

Namun saat giliran Toushiro, kapten kecil itu tengah tertidur pulas dilantai. Semuanya langsung gemes melihat wajah Toushiro yang super imut saat tidur itu. Deane langsung tersenyum simpul, "Heee…. Anak ini keren sekali tampangnya." Mendengar itu, Matsumoto dan Yumichika langsung menyerbu Deane.

"Deane! Aku mohon, tolong jangan biarkan sosok terimut kapten menghilang! Biarkan dia bermalam disini!" Mohon Matsumoto. Deane langsung mengernyitkan dahi. Bermalam? Oh! Toushiro kan masih dalam sosok shinigami! Mungkin saja keluarga Deane tak bisa melihatnya! Deane mengangguk bingung.

"Deane-chan! Nanti kalau kapten Hitsugaya sudah bangun, tolong minta potret bersama ya!" Ucap Yumichika sambil menyerahkan kamera yang langsung dirusak Deane.

"Kamera gueeeeeeeeeeeeeee! Tidakkkk! Kamera tercantikku!" Jerit Yumichika super duper OOC.

"Yumichika emang dasarnya udah stress ya?" Tanya Deane sadis. Semuanya bahkan Byakuya minus Toushiro mengangguk. Deane speechless. 'Kok penghuni RSJ di tempat shinigami bisa nyasar kerumah gue, sih?' batin Deane stress sendiri sama kelakuan ajaib Yumichika.

Akhirnya Matsumoto menitip Toushiro dirumah Deane setelah Ichigo, Renji dan Ikkaku membetulkan atap rumah yang bolongnya tepat dikamar Deane, lalu setelah menyelamatkan alamat dimana tempat mereka tinggal, tak lupa Matsumoto sedikit tanya-tanya.

"Deane, kamu sekolah dimana?"

"Eh? SMPN 98?"

"Wah! Pas sekali! Besok kami akan kesekolahmu! Aku, Gin dan kapten Kuchiki akan menyamar menjadi guru setelah lulus tes guru. Ikkaku, Ichigo, kapten Hitsugaya, Rukia, Renji, Hisagi dan Yumichika akan berpura-pura menjadi murid pindahan dari tempat yang berbeda-beda."

"Ooooh…." Cuma itu yang bisa dikatakan Deane karena langsung sweat drop setelah mendengar rencana penyusupan para shinigami itu kesekolahnya.

"Mohon bantuanmu, Deane!"

"I-Iya…"

Matsumoto cs pun segera menghilang dari kamar deane, meninggalkan Deane yang masih bingung campur heran dengan apa yang dialaminya hari itu dan Toushiro yang sudah terlelap ditempat tidur. Hari itu pun berakhir….

Senin…

"Woi, Kurosaki."

"Apa, Toushiro?"

"Sudah gue bilang, panggil gue kapten Hitsugaya!"

"Tapi disini sekolah. Gue gak mungki manggil lo dengan embel-embel 'kapten'. Iya kan?"

"Ssstttt! Diem Ichigo! Gurunya Deane lagi mau ngenalin kita semua!"

Ya. Mereka bertujuh sedang berada dikelas 9-4 di SMPN 98. Upacara bendera telah selesai. Deane yang sudah duduk manis dibangkunya hanya bisa bengong. Ternyata rencana Matsumoto serius, toh? Kirain cuma angin lalu aja!

"Anak-anak, kita kedatangan murid pindahan secara bersamaan dari kota yang sama. Ibu tau kelas kita cuma kurang satu orang lagi. Tapi kepala sekolah meminta ibu menyediakan bangku dan meja lebih untuk mereka semua. Jadi tolong maklum ya. " Ucap Bu Nelty, wali kelas 9-4. "Oh iya, tolong sebutkan nama kalian semua."

"Rukia Kuchiki."

"Ichigo Kurosaki."

"Shuuhei Hisagi."

"Renji Abarai."

"Ikkaku Madarame. " Spontan Ikakku mendengar ada anak yang mengatainya 'botak'. Saat ia mau marah, Toushiro keburu memberi death glare padanya. Ikkaku sweat drop.

"Yumichika Ayasegawa."

"Toushiro Hitsugaya."

"KYAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA! Cakep bangeeeeeeeeeeeeeett!" Jerit siswi kelas 9-4 saat melihat Toushiro. 'Ternyata tenarnya sama aja, gak ada bedanya sewaktu di Seiretei atau di Karakura!' Pikir Ichigo dan Renji melihat reaksi para siswi saat melihat Toushiro. Sedangkan Deane hanya bisa tutup kuping karena Kiki, teman semejanya juga ikut teriak pake toa. "Uuuukkkh… Gue tau Hitsugaya cakep banget, tapi jangan teriak pake toa, Kiki…." Protes Deane pada Kiki. Kiki hanya nyengir saja. Saat disuruh duduk, Toushiro meminta Kiki duduk semeja dengan Fidel, yang mejanya tepat dibelakang bangku Deane. Kiki langsung menurut dan terus menerus menatap Toushiro dari belakang bersama Fidel dan siswi lainnya. Untung Toushiro tak menyadarinya, tapi Deane yang merasakan hal itu. Sangat terasa.

"Oh iya. Ada satu hal lagi. Untuk beberapa bulan, kalian akan diajari oleh 3 pengajar sementara. Kalau tak salah mereka juga dari Jepang. Yang pertama perempuan, namnya Rangiku Matsumoto yang sementara akan mengajari IPA menggantikan Bu Hilda. Lalu Gin Ichimaru, menggantikan Bu Aminah dan Bu Hajir dalam IPs, lalu yang terakhir, kakak Rukia Kuchiki, Byakuya Kuchiki yang akan mengajari Matematika menggantikan Bu Eva!"

Deane langsung kaget bukan kepalang. Semua pelajaran itu… Ada pada hari ini! Deane sweat drop. 'Apa baik-baik aja ya…' Batinnya khawatir. Tapi Toushiro lebih khawatir lagi. 'Matsumoto jadi guru…? Bukannya ngajar malah mengumbar aurat lagi, jangan-jangan!'

Dan benar saja, saat pelajaran IPS, Ichimaru langsung disoraki dan langsung disenangi para murid 9-4 karena suka melucu dan terus tersenyum. Sebaliknya, Deane dan Toushiro justru bête ngeliat senyum licik Ichimaru. Lalu setlah itu, waktunya pelajaran matematika. Dengan cool-nya Byakuya masuk memakai seragam guru. "Panggil saya Kuchiki sensei." Deane hanya bisa sweat drop, padahal teman-temannya yang lain menjerit terpesona.

Lagi, semua siswi di 9-4 terpesona dengan gurunya, tapi bagi mereka cari yang masih muda, yaitu Toushiro!

Teng!

Teng!

Teng!

Bel istirahat. Semua shinigami langsung berkumpul diam-diam, termasuk Deane yang sudah terlibat. Sebelum keluar, banyak sekali yang menghadang mereka untuk keluar dengan sejuta pertanyaan pribadi, termasuk "Apa udah punya pacar atau belum." Deane gak nyangka teman-temannya bakal berubah total ngeliat cowok sekeren Toushiro dan Ichigo. Apalagi segitu terpesonanya denga Byakuya.

Mereka segera pergi ketempat parkir lalu duduk didekat tempat lompat jauh. Tak lama, Soi Fon datang dan langsung diperkenalkan pada Deane. "Hari ini belum ada gerakan Arrancar, tapi setelah ini aku akan mengeceknya sekali lagi. Kalian semua tetap bersikap biasa, jangan sampai ketahuan!" Tegas Si Fon lalu menghilang. Ichigo yang malas kemudian mengelus rambut Toushro seperti kucing setelah melihat wajah serius Toushiro saat mendengarkan laporan Soi Fon. "Jangan serius begitu, Toushiro. Kan masih keadaan tenang gini."

Buaaaaaaaaaaaaaaaakkk!

Toushiro langsung menendang perut Ichigo, "Berapa kali harus dikasih tau baru ngerti sih! Panggil gue kapten Hitsugaya! Dasar bolooott! Korek kuping lu sana!"

"Sabar, kapten Hitsugaya." Ucap Rukia itu, Toushiro langsung nurut. Byakuya tahu kalau Toushiro sahabtan dengan Rukia. Dan ia merestui mereka berdua jika keduanya saling menyukai. Kecuali jika Rukia dengan Ichigo, siap-siap aja Ichigo dibankai Byakuya. Untung Ichigo suka sama Senna!

Setelah jajan macam-macam, bel pun berdentang kembali. Disaat akan kembali ke kelas, Deane langsung memegang lengan Toushiro sehingga langkah pemuda itu berhenti. "Ada apa, Deane?"

Deane tak menjawab, hanya menunjuk langit yang mulai terbelah bersamaan dengan keluarnya puluhan hollow dan beberapa menos. Mengetahui hal itu, para kapten, yaitu Byakuya, Toushiro dan Ichimaru langsung keluar dari gigai bersiap melawan.

"Kurosaki! Segera masuk ke gedung sekolah dan lindungi Deane juga para murid yang lain!"

Ichigo segera menuruti perintah Toushiro dan segera bergabung dengan Renji cs. Lalu bagaimana nasib SMPN 98 yang mulai diserang hollow dan menos? Tunggu chapter berikutnyaaaaaaaaaaa!

BERSAMBUNG

Erika: Horeee! Chapter pertama jadi!

Toushiro: Gue, Matsumoto, Kuchiki (kakak), Kuchiki(adik), dan Hisagi doang yang kayaknya gak OOC. Ichimaru juga.

Erika: Ntar kalau OOC dimarahin. .. Hitsugaya maunya gimana sih?

Toushiro: terserah deh, asal gak OOC aja. Btw, Deane itu nama asli lo kan?

Erika: betuuuul! Ga boleh?

Toushiro: *merinding* Jangan-jangan bakal ada sweet moment nih…

Erika: Amin! Eeeee! Nggak! Itu gak sesuai sama keinginan Erika!

Hisagi: Aku kok pelit banget ngomongnya.

Erika: Maaf… chapter dua, deh!

Hisagi: Bener?

Erika: Iya!

ALL: Review please!

Toushiro: Special service buat Hitsugaya FC, yang review dan baca ni fanfic bakal gue masukin mimpinya!

Erika: Waaaaaaaaaw! Erika mau!

Toushiro: Lo authornya, goblok! Ya jelas aja lo baca ni fanfic!

Erika: O iya ya…

Toushiro: Dasar author bego. Pokoknya review ya!

REVIEW PLEASE!