Tato
One piece
Rated: K+-T
Disclaimer: Milik Eiichiro Oda. Aku hanya meminjam mereka untuk membuat cerita ini.
Di cerita ini, kapal yang mereka gunakan masih Going Merry. Franky dan Brook belum masuk kelompok Luffy.
Catatan penulis: Hallo.. salam kenal semua!ini adalah fic One Piece pertama yang aku buat dan aku post. Semoga ceritanya tidak membosankan.
Tanda tanya
Menjelang siang hari, di tengah samudera yang biru dengan langit yang juga berwarna biru dengan awan putih menggumpal di langit. Suasana sungguh sangat tenang. Mereka berlayar dengan mengikuti arus air karena di kawasan laut itu terdapat arus yang mengantar kapal Going Merry menuju ke pulau berikutnya. Di kapal itu, tidak terlihat banyak aktifitas.
"Hn.."
Monkey D. Luffy. Kapten bajak laut kelompok topi jerami yang bernilai tinggi itu sedang berdiri mendekap tiang kapal yang telah diperbaiki berulang kali sambil menatap Nami . Navigator mereka yang berambut orange yang sedang duduk bersantai. Luffy membuat suara-suara berisik. Nami yang merasa sedang diperhatikan sepasang mata mulai merasa sedikit merinding. Dia sedang membaca koran dan minum lemon tea. Diletakkannya lemon tea itu di meja dan dia menoleh ke arah Luffy yang masih memandang ke arahnya.
"Err.. Luffy. Apa yang kau lakukan dengan memandangiku seperti itu? Apakah ada sesuatu yang ingin kau tanyakan?" Nami berusaha untuk bersikap tenang semampunya. Ketika Nami bertanya kepada Luffy apa yang dia inginkan, luffy hanya menyeringai dan memperlihatkan giginya.
"Yo, Nami! Aku hanya ingin tahu apakah aku dapat memiliki tato di lenganku juga.." Nami menyadari apa yang dari tadi Luffy tatap adalah tato di tangan kirinya. Dia kemudian tertawa kecil setelah mengetahui alasan kaptennya memandangnya dari tadi.
"Jadi, kamu ingin mempunyai tato juga.."Gadis berambut orange itu kemudian berpikir dan akhirnya menemukan jawaban. "Bagaimana kalau menggunakan tinta untuk menggambar di lenganmu? Aku akan memberimu beberapa dari barang milikku yang aku gunakan untuk membuat peta. Kamu juga dapat meminta tolong kepada Ussop untuk membuat desainnya."
Ketika Luffy mendengar hal itu, dia kemudian terlihat senang. Dia melepaskan pegangan tangan karetnya yang melilit di tiang tempatnya berdiri sebelumnya dan melompat-lompat di dek sambil memegang topi jeraminya.
"Terimakasih Nami!" Setelah itu, Luffy yang melihat Chopper keluar dari kabin segera mendekati rusa bertopi pink itu dan mengajaknya untuk membuat tato. Mata Chopper bekilauan mendengar ajakan itu dan dia menganguk. Nami kemudian berdiri dan berjalan ke ruangan tempat dia meletakkan tinta yang ada di ruang kerjanya.
XXX
Ejek
"Luffy, bagaimana kalau membuat tato gambar bunga?" Kini, Chopper, Usopp dan Luffy sedang duduk di dek kapal sambil menatap kertas yang bergambar desain yang baru saja Ussop buat di lantai dek yang ditindih botol agar tidak tertiup angin. Tinta milik Nami juga diletakkan di lantai dek itu.
"Bunga? Apa tidak aneh untuk laki-laki Usopp?" Luffy menyipitkan matanya melihat desain gambar bunga yang menurutnya aneh. " Apa ini bunga sepatu?" Luffy mengambil gambar itu dan mendekatkan kewajahnya.
"Bodoh.. ini bunga matahari.." Usopp merebut kertasnya. Luffy cemberut dan menyilangkan kedua tangannya.
"Usopp, Luffy.. bagaimana kalau gambar burung camar?" Chopper menunjuk ke arah desain bergambar camar.
"Aku ingin tato yang kereeen!" Luffy memutar badannya. Usopp menggaruk rambutnya yang keriting. Dia lalu mendesah. Chopper memandang Luffy kemudian memandang Usopp. "Ah..bagaimana kalau bertanya kepada Robin!" Luffy memutar badannya kembali menghadap kedua temannya itu.
"Maaf.. Robin baru membaca di kabin. Tadi aku berpapasan dan dia bilang akan membaca sesuatu yang penting…" Mendengar jawaban Chopper, Luffy terlihat berpikir.
"Tidak apa Chopper.. Robin bisa membaca kembali bukunya setelah aku bertanya kepadanya." Luffy meringis. Usopp dan Chopper menggelengkan kepalanya dan menggerakkan tangan kanannya kesamping memukul angin.
"TIDAK!"
"Ah..bagaimana kalau bertanya kepada Sanji dan Zorro. Mungkin mereka bisa memberi pendapat.." Usopp tiba-tiba menemukan ide." Aku melihat Zorro di dek belakang tadi. Dia sedang membersihkan katana miliknya.
Setelah sepakat, ketiga penghuni kapal itu mulai berjalan ke belakang dek kapal.
"Heh, membuat desain tato?" Zorro yang sedang bersandar ditepi kapal menghentikan kegiatannya. Diletakkan alat membersihkan pedangnya kemudian dimasukkan pedang berwarna putih miliknya kembali ke sarung pedangnya. Kedua orang itu mengangguk. Chopper juga mengangguk. Zorro menggaruk samping kepalanya."Aku tidak tahu..aku tidak bisa menggambar." Mereka bertiga mengangguk lagi.
"Kalau begitu, apa kau bisa memberi masukan tato apa yang keren Zorro? Usopp yang akan menggambarnya." Luffy kemudian duduk dihadapan Zorro. Dia memandang lurus menatap Zorro dan membuat samurai berpedang tiga itu mendesah.
"Dengar Luffy..aku tidak mengerti dengan sesuatu seperti tato atau yang keren." Zorro meletakkan pedang putihnya bersama kedua pedang yang lain.
"Tapi tiga anting yang kau kenakan dan tiga pedang itu keren Zorro~" Chopper dengan matanya yang besar menatap kagum. Zorro hanya tersenyum. Luffy menjadi cengar-cengir mendengar kata-kata Chopper.
"Ei Chopper.." Ketika Usopp akan mengatakan sesuatu. Di merasakan seseorang dibelakangnya dan menengok. Dia terkejut saat melihat apa yang sedang berdiri dibelakangnya."Whoa~" Usopp langsung jatuh terduduk.
"Gezz, kenapa kalian semua ada disini?" Seorang berambut pirang yang memakai setelan jas sedang berdiri. Di tangan kanannya terlihat kepulan asap rokok.
"Sanji!apa makan siang sudah siap?" Luffy menoleh ke arah orang yang baru saja datang itu dan dia mengangkat tangannya.
"Pff..aku sudah membuat makan siang. Tetapi jam makan siang masih dua jam lagi." Sanji menghisap rokoknya dan menghembuskannya di udara. Usopp menggaruk pantatnya yang sakit.
"Apakah daging makan siang kita?" Luffy masih merasa bersemangat. Dia menjadi merasa lapar. Sesaat dilupakannya tentang tato yang ingin dia buat.
Sanji memandang kaptennya itu dan mendesah. "Sayang sekali. Kita hanya mempunyai ikan dan kentang. Kemarin kau memakan persediaan saat aku lengah." Sanji menatap tajam ke arah Luffy yang hanya menggarup pipinya.
"Eh Sanji.." Chopper berusaha menarik perhatian koki mereka dari Luffy."Apa kau bisa memberi saran tato apa yang keren? Tadi kami bertanya kepada Zorro." Koki pirang itu melempar batang rokoknya yang hampir habis ke laut.
"Tato?"
"Yayaya..tato seperti milik Nami! Nami memberiku tinta untuk membuat tato~" Luffy mengangkat tangannya lagi.
"Eh.. Nami-chaan memberimu tinta.."
"Yep.."
"Ne Sanji, apa kau punya saran?" Kini Usopp hanya duduk di dekat Chopper.
"Bagaimana kalau bunga? Tentu akan cocok untuk Nami-chaan dan Robin-swan.." Kini sekitar Sanji menjadi penuh bunga dan berkilauan.
"Um.. Sanji..ini bukan tentang Nami atau Robin." Usopp memutar bola matanya. Bunga-bunga disekitar Sanji kini menghilang. Wajahnya berubah menjadi seram.
"Uh..terserah." Sanji mengambil sebatang rokok dan menyalakanya.
Mendengar jawaban Sanji, Usopp lalu mendekat ke telinga Chopper. "Nah, Chopper..kita tidak bisa mengandalkan koki kita.." Usopp berbisik kepada Chopper. Sanji mendengarnya. Dengan sebelah kakinya dia menekan punggung Usopp dan membuat orang berhidung panjang itu diam mematung.
"Apa kau pikir.. orang berambut hijau yang duduk disana itu lebih baik dariku?" Luffy memandang keatas berfikir. Zorro yang sedari tadi hanya diam kini menyilangkan tangannya. Matanya menatap koki yang sedang merokok itu.
"Apa orang ber-haramaki yang hanya tahu tentang pedang dan pemalas ini bisa memikirkan sesuatu yang keren?" Alis Zorro berkedut mendengar kata-kata itu. Ussop, setelah kaki Sanji sudah tidak berada di punggungnya langsung beranjak dan duduk di belakang Chopper. Zorro mengambil pedang bersarung merahnya dan berdiri. Luffy hanya memandang Sanji dan Zorro yang kini berdiri berhadapan.
"Apa yang sebenarnya ingin kau katakan koki?" Zorro memegang katananya. Sedangkan Sanji mengangkat sebelah kakinya. Dia memasukkan kedua tangan di saku jasnya.
"Heh, apa mereka akan berkelahi gara-gara tato?" Luffy dengan raut wajah normal bertanya kepada kedua temannya yang kini pucat. Keluar air di mata mereka berdua. Mereka berpelukan dan gemetaran. Mereka dapat melihat aura membunuh disekitar dua orang petarung di kapal itu.
"Cih, memang apa yang salah dengan haramaki..bajumu juga aneh.." Zorro berjalan memutar menjauhi Luffy dan yang lain.
"Orang yang tidak tahu mode tidak akan mengerti.." Sanji mengamati semua gerakan Zorro. Dengan gerakan tiba-tiba, dia melompat dan menghentakkan kakinya ke arah Zorro. Tetapi Zorro dapat menahan dengan pedangnya yang masih di dalam sarung. Sanji kemudian melompat mundur.
"Hei!" Luffy berdiri dan mulai berjalan menuju ketempat kedua orang yang masih dalam pertarungan. Tetapi kakinya terasa berat. Luffy pun melihat Usopp dan Chopper memegangnya.
"Lu..luffy.., ayo pergi dari sini." Wajah Usopp terlihat benar-benar ketakutan.
"Tapi.."
"Tolong.." Rusa kecil itu mempererat pegangannya.
"Baiklah..aku rasa tidak apa.." Luffy hanya memandang kedua temannya. Usopp dan Chopper melepaskan tangannya dan berdiri. Mereka lalu menarik Luffy dan pergi dari tempat itu.
XXX
Makan Siang
Di ruang makan/dapur kapal Going Merry, tampak piring berjejer di meja bersama garpu dan pisau.
"Nona-nona, silahkan nikmati Seared Salmon dengan saus krim dan bubur kentang gurih.." Sanji menyajikan masakannya diatas piring dengan gembira. Nami mengamati wajah Sanji.
"Err.. Sanji-kun?" Sanji yang selesai meletakkan mangkuk berisi kentang tumbuk yang langsung disambar Luffy menatap Nami.
"Nami-chan, apa yang dapat aku bantu?" Sanji dengan pose aneh berdiri di dekat Nami.
"Kenapa dengan wajahmu?" Wajah Sanji terdapat tempelan plester dan beberapa memar.
"Ah..apa Nami-chan mengkhawatirkanku~" Keluar latar belakang berbentuk hati dibelakang Sanji
"Koki-san.." Robin tertawa kecil."Dimana samurai-san dan doctor-san.." Sanji mengalihkan pandangannya kepada Robin.
"Entahlah Robin-shwan. Nona secantik anda tidak perlu memperhatikan orang bodoh berambut aneh itu.." Bunga-bunga yang ada di belakang Sanji kini menghilang.
"Twadi Wanji dwan Zwowo bewelahi..dawn Choppew sewang menwobadi zwowo." Luffy berkata sambil mengunyah makanannya. Dia berusaha mengambil makanan di piring Ussop tetapi si hidung panjang itu menusuk tangan Luffy dengan garpu."Ouchw.." Luffy menarik tangannya. Ussop menyeringai.
"Apa maksudmu Luffy?" Nami menaikkan sebelah alisnya. Dia belum menyentuh makanannya.
"Kapten-san bilang tadi koki-san dan samurai-san berkelahi..kemudian doctor-san sedang bersama samurai-san sekarang." Lagi-lagi Robin tertawa kecil dan dia mengangguk ke arah Sanji sebelum memakan masakan dihadapannya.
"Eh, kenapa?" Nami merasa heran. Dia memandang Robin yang telah memulai makan siangnya.
"Mereka berkelahi karena desain tato yang keren.." luffy telah menelan makanannya. Dia lalu menoleh ke arah sanji. " Ne, Sanji! Apa masih ada makanan?" Pertanyaan Luffy hanya disambut tatapan tajam dari koki mereka itu. Luffy memandang ke lantai. "Er…" Dia lalu berdiri dan berdiri dan berlari keluar. "A..aku akan pergi ketempat Zorro!"
Setelah kapten mereka keluar, Nami memandang kearah Usopp yag masih memakan makanannya. Merasa ditatap, Ussop pun membuka mulutnya.
"Ya.. kami tidak tahu detailnya saat mereka berkelahi.." Usopp mengambil air putih dan meneguknya. "Dia melirk ke arah sanji. Ussop kemudian memakan sisa makanannya. Mendengar jawaban itu, akhirnya Nami hanya memutar bola matanya dan mulai makan siangnya.
Usopp langsung kabur pergi keluar begitu makanannya habis, sedangkan Nami dan Robin masih menitmati makanan mereka dengan santai.
"Koki-san.. seperti biasa, masakan koki-san selalu lezat.." Robin meletakkan garpu dan pisau ke piring yang telah kosong. Dia kemudian tersenyum.
"Ah.. Robin-chan tidak perlu memuji.." Sanji menari-nari."Bagaimana Nami-chan.. apakah makan siang kali ini sesuai dengan selera anda?" Sanji memandang Nami yang meminum air jeruknya.
"Ya Sanji-kun.. walau hanya ada ikan dan kentang. Masakanmu selalu bercitarasa.." Nami memandang keluar jendela."Sanji-kun.. apa masih ada makanan?" Nami memandang Sanji lagi.
"Eh.. tentu. Apa Nami-chan mau menambah?" Wajah Sanji penuh tanda Tanya. Nami menggelengkan kepalanya.
"Bukan, tetapi Chopper dan Zorro belum makan siang.." Sanji mengerti maksud Nami. Dia tersenyum.
"Tenanglah, aku juga menyediakan makanan untuk mereka. Bahkan untuk si maniak pedang itu. Mottoku tidak akan pernah membiarkan ada orang yang kelaparan." Sanji mengerlingkan sebelah matanya dan membuat Nami tersenyum.
"Nah, koki-san..kami akan kembali ke dek depan." Robin berdiri dan membawa piringnya ketempat cucian piring. Nami juga melakukannya.
"Baiklah nona-nona.. aku akan membuat cemilan, apa ada hal yang nona inginkan?" Nami dan Robin saling pandang.
"Aku akan selalu memakan masakanmu Sanji-kun.. jadi apapun yang kau buat aku akan suka." Nami mulai berjalan keluar dapur.
"Iya koki-san.. tetapi tolong bawakan aku secangkir kopi saat waktu cemilan tiba.." Robin juga keluar.
"Tentu saja!apapun untuk para nona!" Sanji berteriak dari dalam dapur. Dia melambaikan tangannya. Setelah tidak mendengar langkah kaki, Sanji lalu menutup pintu dan menghelai nafas. "Aku harus menyiapkan cemilan dan memberi makan si bodoh dan rusa itu.."
XXX
Navitagor-san, berjuanglah!
"Oi..ada apa dengan Zorro?" Luffy kini sedang duduk disamping Chopper yang meramu obat. Diruangan itu terlihat Zorro sedang duduk dengan wajah kesal. Di tangan kirinya terbalut perban dan wajahnya terdapat memar.
"Dia tidak apa-apa. Aku hanya membuat obat supaya lukanya tidak bengkak.." Chopper menumbuk campuran rempah di dalam tempat tumbukan. Setelah selesai. Chopper memasukkannya kedalam wadah. Dia lalu berjalan dan memberikannya kepada Zorro." Oleskan dua kali nanti dan satu jam setelahnya, tidak akan ada bengkak besok." Zorro menerimanya.
"Luffy!" terdengar suara Nami dari luar.
"YA!" luffy langsung berdiri. Dia lalu berjalan keluar dari ruangan itu."Nah, sampai nanti Chopper..Zorro.." Luffy lalu menutup pintu. Saat dia keluar, dilihatnya Nami berdiri.
"Luffy, bagaimana Zorro?" Gadis berambut orange itu memandang kapten mereka.
"Yah, dia tidak apa. Hampir mirip seperti Sanji." Luffy membetulkan topinya.
"Um.." Nami melirik kesamping dan melihat Robin tersenyum dan mengangguk."Apa kau masih belum menemukan desain tato yang akan kau buat?" Luffy memandang navigatornya itu dengan tatapan bingung.
"Belum. Usopp sudah membuat tetapi tidak ada yang keren.."
"Kalau begitu apa kau mau melihat desainku? Tadi sewaktu kau bertanya aku menjadi ingin mencoba membuat. Robin juga ikut membantu. Nanti kita dapat menggambar ulang dan menambah apa yang kau suka." Nami menjadi merasa grogi.
"Tentu saja!" Luffy berteriak kegirangan. Dia langsung menggandeng tangan Nami dan menariknya."Perlihatkan padaku!" Nami menyipitkan matanya.
Tiba-tiba, "BLETAAK!"
Luffy jatuh tersungkur dan terdapat benjol dikepalanya. Dia kemudian memegang kepalanya.
"Nami..kenapa kau memukulku? Aku tidak melakukan sesuatu yang salah.." Luffy menoleh kearah Nami yang memalingkan wajahnya. Name hanya terdiam." Uh..Nami? kenapa wajahmu merah?" Luffy yang kini duduk di lantai kapal memperhatikan wajah Nami.
"Bo..bodoh! wajahku tidak merah.." Nami melihat Robin yang sedang memperhatikannya tertawa genit."Ini karena sinar matahari!" Nami langsung berjalan menuju dek bawah. Luffy masih terduduk di lantai dek.
"Uh, aneh.." Luffy memandang keatas. Matahari memang bersinar. Tetapi sepertinya tidak terlalu panas. Dia lalu berpikir sebentar dan membuat otaknya merasa sakit."Ah..tunggu. Apa Nami jadi memperlihatkan desainnya?" "Nami! Bagaimana desainnya?" Luffy berdiri dan mulai berlari.
Setelah kapten topi jerami itu pergi, Robin keluar dari persembunyiannya dan meletakkan jari di bibirnya."Selamat berjuana navigator-san.."
TBC-
Mohon reviewnya. Bisa kasih masukan, saran atau lainnya. TERIMAKASIH!
