If Loving You is Wrong, I Don't Want To Be Right

Genre : Drama/Romance

Disclaimer : Persona dan yang lain itu adalah punya ATLUS!

Synopsis : Hidup memang aneh...(maaf jika maksa) Ken x Minako.

Rating : T

Author note : another fic abal buatan seorang author yang sedang gandrung dengan acara House ama the Simpsons^^


.

PROLOG

.

Kediaman Arisato Bersaudara

Pukul 22.00

Hari Sabtu

.

KRIIIING!

Sebuah dering telepon memecah keheningan kediaman Arisato bersaudara ketika seorang pria muda berambut coklat tengah berjalan keluar dari kamar mandi rumah itu dengan sehelai handuk tergantung di bahunya. Badannya masih hangat dan harum berbalut sebuah jubah mandi putih berbahan wol. Wajahnya tampak lega dan puas saat itu. Bagaimana tidak? Bagi dirinya hari itu merupakan suatu hari yang spesial. Hari yang spesial sebab malam itu adalah saat dimana ia bisa meluangkan waktunya bersama dengan salah seorang yang paling penting dalam hidupnya.

KRIIIINGG!

Telepon itu kembali berdering, akan tetapi ia tidak menanggapinya. Dengan santai ia berjalan menuju ke sebuah pintu kamar yang sedikit terbuka seraya mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk. Ia tahu benar akan posisinya—sebagai tamu dan sudah sepantasnya ia berlaku sebagai tamu yang baik. Apalagi di saat ia sedang bersama dengan orang yang paling ia sayangi disamping mendiang ibunya yang telah tiada.

Ia hanya tersenyum. Sepertinya saat itu orang yang dianggapnya sebagai kakak agaknya tidak mendengar lagi mengetahui apa yang sedang terjadi. Ia tahu, ini memang sifatnya sejak dulu. Saat ia memang masih menganggapnya sebagai seorang kakak...ya...seorang kakak. Tidak lebih.

Setidaknya sampai ia berumur 17 tahun...

Ia hanya sebatas seorang kakak.

KRIIIINGGGG!

Dering telepon terus berdering, sudah yang kesekian kali. Pastilah sang penelpon memiliki kesabaran yang cukup. Sudah sejak ia masih mandi tadi telepon itu berdering...tetapi tetap saja tidak diangkat. Entah untuk apa? Dan Siapa? Apakah itu adalah teman kerjanya? Teman kantornya? Atasannya? Atau mungkin saudara laki-lakinya yang sedang lembur? Sungguhpun ia tidak tahu...sekalipun ia berada di ruangan itu dan mendengarnya. Ia sadar jika keberadaannya di tempat itu sangat mungkin akan mengundang kecurigaan yang amat sangat. Ia saat itu masih berusia SMA dan kedua jarum jam telah menunjukkan pukul sepuluh malam. Memang benar, saat itu adalah malam minggu dan tidak ada suatu hal yang aneh jika seorang anak SMA berada di rumah seseorang saat itu. Mereka sudah besar tetapi tetap saja hubungan antara mereka berdua bukan tidak mungkin akan mendapatkan reaksi penolakan dari sekitar. Orang itu sudah berusia 23 tahun saat itu...ia sudah bukan lagi seorang mahasiswa...ia adalah seorang manusia yang bebas dan telah menyongsong dunia.

Sementara ia hanyalah seorang anak SMA berusia 17 tahun...

Beda 6 tahun...

Jauh...jauh sekali. Memang tidak tertutup kemungkinan jika mereka yang lain akan menyangka hal itu akan berlangsung seperti biasa layaknya seorang kakak-adik yang baik. Tetapi melihat perkembangan yang semakin tidak menentu...jelas bukannya tidak mungkin mereka akan tahu rahasia ini.

Ia tersenyum menghela nafas dan dering terus terdengar.

"Dasar" ujarnya membatin. Pemuda itu mendekati celah kecil dari sebuah pintu putih yang terbuka di depannya dan melihat seorang wanita tengah bersantai memeluk bantal di atas kasur sambil mendengarkan MP3 playernya. Beruntung, saat itu kedua pasang mata wanita itu tengah tertuju ke arah pintu.

"Minako-san..." pemuda itu membuka pintu putih itu dan memanggil namanya. Sadar namanya disebut, wanita itu mengarahkan sepasang matanya yang bewarna merah ke arah sang pelajar SMA itu sambil menyahut dengan kata, "Hm? Ada apa Ken ?" sembari melepas kedua ear-phonenya.

"Ada telepon..." jawab Ken. "Mungkin dari Minato-san..."

"Kenapa nggak kamu angkat saja?" Minako merespon, "Dia juga sudah kenal kamu kan?"

Ken menggeleng.

"Aku takut hubungan kita ketahuan, aku..."

"Dasar pemalu..." ujarnya sambil tertawa kecil. Ia lalu beranjak dari kasur tempatnya bersantai dan berjalan mengangkat telepon itu, meninggalkan sang 'bocah' di kamarnya untuk beberapa saat sebelum Minako kembali.

Sudah enam tahun sejak saat itu, tak pernah disangka jika mereka bisa cocok satu sama lain...

Masih jelas dalam ingatannya bagaimana saat-saat dirinya yang 'nekat' waktu itu maju menemui Minako untuk mengutarakan isi hatinya...Ia kira waktu itu jawaban yang akan didapatnya hanyalah tertawaan atau mungkin...nasihat seorang kakak...tapi...

Dunia memang aneh...

Orang selalu mengacu pada rasionalitas dan hal-hal yang umum.

Tetapi kadang kala banyak hal yang tidak bisa dipikirkan dengan akal sehat.

Seperti apa yang dihadapinya kini.

Ken lalu menoleh pada sebuah foto yang terpajang di atas meja kerja yang tertata rapi sementara Minako tengah mengucapkan kata-kata pembukaan sebuah percakapan telepon dengan ceria seperti biasa.

Ibarat sebuah sastra, mungkin ini ibarat novel buatan Vladimir Nabokov yang berjudul Lolita. Oh! Alangkah anehnya...

Tetapi mereka berdua tiada peduli.

Prinsip mereka hanya satu... "masa bodoh dengan semua yang penting aku bahagia". Suatu rangkaian kata yang bermakna egois...sangat egois. Tapi bicara tentang cinta...bukankah cinta itu memang egois?

Dipandanginya foto tersebut...wajahnya datar tetapi terkesan hangat...

Foto itu...

Adalah foto antara dirinya dengan sosok sang 'kakak', akan tetapi ia bukanlah berdiri sebagai sang 'kakak' saat itu.

Saat itu adalah saat kencan pertama mereka...

Saat dimana semua batasan yang dulu ada dihapuskan dan digantikan yang baru. Bagi Ken, saat-saat ia mengenal sosok Minako membuat batasan awal yang ada dalam dirinya runtuh. Ia bukan lagi terbatas pada figur seorang 'kakak' perempuan yang baik hati (dan tidak sombong), tetapi juga seorang saudara, guru,... dan...seorang kekasih...

Ya...Minako adalah pacarnya...

Hanya saja ia tidak tahu...jika sebuah permasalahan akan timbul akibat hubungan gelap ini...

Oh, sungguhpun ia tidak tahu...

Jika Dewa Eros kadang bisa berbuat kejam...sangat kejam...

-TBC-


The Author's Sez :

Dan yak! another fanfic biadab tahap akut, entah kenapa liburnya saya sampai bulan Agustus ini justru memberikan saya ide yang makin gag karuan. Dan saya berterima kasih pada Internet yang memasang gambar Minako x Ken di dunia maya (inspirasi utama), manga Makoto Narita yang memperkuat ide-ide gila ini dan video youtube yang gag sengaja saya temuin pas lagee isenk (maklum saia gag pernah maenin p3p ama p3 sebelomnya^^). Well saia gag bisa berpanjang kalam kali ini. Cuma saya mau memberikan info seputar fic ini dimana settingnya itu semua tokoh P3 udah dewasa semua (udah kerja dengan rata-rata umur sekitar 24-26 tahun) dan Ken (dan mungkin juga Nanako) seharusnya udah berusia lebih tua 6-7 tahun (sekitar 17-an) dari usia mereka di game. Semoga saya bisa menyelesaikan fic ini dengan baik...dan akhir kata sampai jumpa di chapt selanjutnya. GBU tapi jangan lupa tulis review ok^^