The Truth Untold


Disclaimer

In this FanFic story, the casts are OOC.

Their Characters in this FanFic aren't their real characters in the real life.

WARNING

This FanFic is pure of my imagination.

Please don't copy it without my permission !

Boys Love, Typos everywhere !

Genre : Hurt/comfort !

Don't like ? Just click exit please...

Imagination is like the Universe

Stories are like the stars

We are the star finders

Let's hope for Happy Endings in Fiction World

Coz in the real world, we can't expect for Happy Endings

~Happy Reading~

.

.

.

Prolog

.

.

.

Sebagian besar orang di dunia ini terlahir sempurna baik jasmani dan rohani, namun kehendak Tuhanlah yang menentukan kesempurnaan itu. Aku termasuk yang beruntung, terlahir sempurna secara jasmani dan rohani, juga dengan keluargaku. Keluarga yang lengkap. Keuangan yang tidak buruk. Tempat tinggal yang nyaman dan aman. Juga dengan cinta yang kudapatkan, Park Chanyeol.

Namun semua hilang. Kupikir aku sempurna. Aku sudah bahagia seperti ini. Aku sudah memiliki hidup yang aku impikan. Kupikir Tuhan sangat menyayangiku. Kupikir semuanya menyayangiku. Tapi, semua bohong. Tak ada yang sempurna. Aku menjadi beban bagi mereka. Aku bukan sosok yang sempurna lagi, seperti kata mereka dulu.

Mereka berbohong. Mereka tidak memberitahuku sebenarnya. Mereka tidak memberikan fakta, kebenaran yang kuinginkan.

Aku hanyalah bencana bagi mereka. Bagi orang tuaku. Bagi kakakku, Junmyeon hyung. Bagi cintaku, Park Chanyeol. Aku ini rusak. Tuhan tidak mencintaiku. Ia memberiku hal yang membuatku menderita. Aku marah, kesal, dongkol dengan semua ini. Kupikir aku telah menjadikan diriku sempurna, yang paling terbaik.

Semua kata-kata manis hilang, tergantikan dengan ucapan-ucapan penuh rasa iba. Aku tidak memerlukan ucapan rasa kasihan mereka, rasa iba mereka. Aku tidak cukup baik untuk mereka. Aku hanyalah barang rusak. Aku putus asa. Dimana kuasa Tuhan yang Agung ? Dimana keajaiban ? Aku butuh cahaya-Nya. Aku hanya sudah lelah dengan semua ini.

INI TIDAK ADIL UNTUKKU !

Apa aku lebih baik mati saja ?

"We already lost our time, wealth, beloved people, our trust to the God, everything... We don't need your pity, we just need your love. We need the truth that can make us hoping, but it just make us more hopeless. We are meaningless... That's what we are." -Patients who are already desperate.


.

.

.

To be continued

.

.

.


Alooo...

Ketemu nih di FF terbaru w...

Ini ficlet yakkk

Jadi selingan aja...

Selamat menikmati ~

Hehe...

Don't forget to fav+follow+review...

Love U All

Babai...