Pairing: always VKook
Rate: M
Genre: Romance, school-life
By: JaeGG
Disclaim: i just own the plot.
B!TCHY BUNNY
Hitam
Semua hitam
Kenapa?
Bahkan dia sudah berusaha menggerakkan bola matanya, melirik ke kanan dan ke kiri.
Dia tidak buta kan?
Andwae!
Dia tidak buta! Dia masih muda, masih banyak hal yang ingin dia lihat.
"ANDWAE!" Jungkook berteriak.
Plak
Yugyeom mendorong kepala Jungkook sangat keras, hingga hampir membentur meja."Apa sih? Selalu saja berlebihan begitu." Yugyeom mendengus, menarik kursi di samping Jungkook. Jam istirahat pertama memang selalu mereka habiskan di perpustakaan, bukan untuk membaca melainkan menghidupkan mode tidur mereka. Tapi tidak untuk hari ini, hari ini hanya Jungkook yang tertidur. Karena Yugyeom harus pergi ke ruang kepala sekolah untuk memenuhi panggilan, dia kena teguran karena selalu telat pulang ke asrama.
Dan ketika Yugyeom menyusul Jungkook, melihat teman akrabnya memang sudah tertidur pulas, menumpukkan wajahnya pada kedua tangan yang berada di atas meja. Yugyeom melangkah mendekat, tersenyum kilas, dengan perlahan menutup kedua mata Jungkook dengan kedua telapak tengannya.
Sedikit meniupkan udara panas pada belakang telinga Jungkook. Pelan-pelan. Hingga menimbulkan atmosfer yang aneh bagi Jungkook. Dan tiba-tiba saja Jungkook berteriak kencang. mungkin ia terkejut. Membuat Yugyeom tak menahan tangannya untuk mendorong kepala Jungkook seperti tadi.
"Kau!" Mata Jungkook merah efek bangun tidur. Setidaknya bulatan mata itu membuktikan betapa terkejutnya dia mendapati Yugyeom di sampingnya, tapi setelah itu Jungkook merasa lega. "Ha, ku kira aku bu—"
"Aku bertemu Tae sunbae." Yugyeom memotong ucapan Jungkook.
"Dia menanyakanmu lagi." Lanjutnya.
Jungkook menyalang, bukan hal yang baru. Hanya saja, dia belum terbiasa dengan sikap sunbaenya itu. Bermula dari perollingan anggota kamar asrama.
Taehyung sempat salah masuk kamarnya. Ya memang, kamar asrama terdiri dari 3 orang, 1 orang untuk freshman dan 2 lagi untuk senior. Simplenya, kini Jungkook satu kamar dengan Park Jimin dan Jung Hoseok.
Mengingat kejadian itu, Jungkook tersadar, sebenarnya Taehyung bukan salah masuk, dia meminta Jungkook untuk bertukar kamar, karena dia ingin bersama sahabatnya, Park Jimin.
"M-maaf, sunbae. Bukannya aku tak mau, tapi, pengurus asramakan tidak mengizinkan siapapun untuk bertukar kamar. Ini mutlak, kau pasti ta—"
"Ne, aku lebih tau dari pada kau, melihat panggilanmu kepadaku saja sudah dapat dipastikan bukan siapa yang lebih dulu berada di penjara pelajar ini?" Jungkook terkejut setengah mati, ucapan Taehyung terasa menyindir. Ya, dia memang bukan siapa-siapa jika berhadapan dengan senior.
"Jadi?"
Bagaimana ini?
Jungkook tak menjawab dia hanya menatap kosong pemuda di hadpannya.
"Hey bro." Tiba-tiba dari arah belakang muncul Jimin dan Hoseok, Jimin merangkul pundak Taehyung.
Hoseok melihat nomor kamar, 230.
"Benar 230, tapi seingatku kau tidak menempati kamar ini, Tae."
"Memang, karena itu aku meminta bocah manis ini bertukar tempat denganku." Ada gejolak aneh saat Taehyung menyebut dirinya 'manis' terlebih tatapannya lurus menghujam matanya. Sorotannya begitu kentara.
Pandangan Jimin dan Hoseok melihat ke arah pandang Taehyung. Dan demi apapun, mereka baru sadar ada namja berpipi gembul sudah berdiri di dalam kamar.
"Whoaah, biar ku tebak, kau penghuni kamar ini ya? Kelas 1?" Hoseok menyambut Jungkook, membawanya ke dalam rangkulan dalam pundak.
"Hoobae selalu seperti itu ya, datang lebih dulu, mematuhi aturan sekali." Kalimat Jimin membuat Jungkook merasa terpojok, dia tak seperti itu, maksudnya, Jungkook telah datang lebih dulu karena dia penasaran bagaimana suasana asrama dan dia hanya beruntung menemui kamarnya lebih cepat dibanding teman-temannya yang lain, bahkan diantara mereka masih ada yang kebingungan mencari nomor kamar, karena ada beberapa nomor kamar yang tak sesuai urutan.
"Lalu apa jawabannya?"
Hoseok mendekatkan wajahnya kepada Jungkook yang tak dibalas apa-apa.
"Sepertinya dia tak berniat menjawab. Sedari tadi dia hanya diam."
"Mungkin dia tak mau, Tae." Hosoek tertawa, melihat keinginan Taehyung ditolak secara tak langsung.
"Sunbae..."
Hoseok berhenti tertawa, "Hmm?" menaikkan alisnya meminta penerusan, dan jangan lupakan wajahnya yang begitu dekat dengan wajah Jungkook.
"Aku akan pindah." Meski sejujurnya dia takut terkena marah jika ketauan pindah kamar tanpa sepengetahuan pihak penjaga asrama. Taehyung mendengus diselingi kekehan kecil. Kenapa mereka senang sekali menertawaiku?
"Wajahmu mengkhawatirkan, begini saja, bagaimana kalau kita tinggal 1 kamar, berempat. Kau tetap di sini, jika dimarahi penjaga asrama adalah ketakutanmu, sekarang kau tak perlu cemas, karena aku yang akan menanggung akibatnya."
"Kembalilah, kau tak tau rasanya menjadi buronan."
"Tsk! Seperti Taehyung sunbae adalah polisi aja."
"Aku serius Kook, dia terus memaksaku untuk membujukmu pulang, jangan menyeretku ke dalam masalahmu." Yugyeom mendengus jengah.
"Aish... Kau tega sekali Yugyeom! Aaaaa aku tak mau kembali ke kamarku, aku lebih senang tinggal bersamamu, bersama Seokjin sunbae, Namjoon sunbae. Kau beruntung sekali mendapat room mate yang baik, pengertian, perhatian, sedangkan aku? Kau tak tau saja tak ada satu malam terlewati tanpa ocehan dan kikikan mereka, kau tak tau bagaimana risihnya mendengar desahan video yang selalu mereka putar tiap malam."
"MWO?"
"Iya! Kau sekarang bisa merasakan, kan betapa risihnya aku berada di dekat mereka." Jungkook menatap Yugyeom dengan tatapan memelas.
"Bukan begitu, aku tak risih kau bahkan tau berapa banyak koleksiku. Tapi yang membuatku terkejut, aish... Kau... Mereka keterlaluan memutar video laknat di radius yang begitu dekat denganmu. Aku tak terima." Tak terima, benar-benar tak terima. Rasanya Yugyeom telah gagal menjadi orang tua. Ya setidaknya analogi itulah yang menggambarkan dirinya saat ini, dia tak ingin otak suci Jungkook dinodai, Jungkook istimewa dengan karakternya yang polos.
Jungkook mengangguk-angguk seakan-akan sangat setuju dengan opini Yugyeom. "Makanya, kau jangan memaksaku untuk pu—"
"Tidak!" Tak dipungkiri ekspresi senang menguasai Jungkook, akhirnya temannya luluh.
"Maksudku aku tidak akan berhenti. Aku akan tetap memaksamu pulang."
Bersamaan dengan ocehan Yugyeom, saku Jungkook bergetar mendandakan ada notifikasi baru. Segera ia buka ponselnya dan mendapati ada chat dari Taehyung.
From: Taehyung sunbae
Kembali malam ini atau aku akan melaporkan pada penjaga asrama kalau kau tidur di kamar yang illegal. Ingat, kau bukan seorang pembantah bukan?
Cihhh, kau juga sama! Tidur di tempat yang tak seharusnya. PABO!
geram menguasai dirinya hingga dia harus menghela nafas dan membuangnya agar tetap tenang. "Baiklah, aku akan tinggal di kamarku lagi."
Ini karena aku tak suka melanggar aturan, dan tak ingin kena hukuman. Terimakasih Tae sunbae, kau sudah menyadarkanku. Suara hatinya begitu sarkasme.
TBC ?
Baca lanjutannya di wattpad dengan id shinochu, karena mulai sekarang aku aan aktif di wattpad thx reader ff ku yang bijak, yang selalu mengapresiasi karyaku dengan review, follow ataupun fave. So love u gaesss muachh~
