MASASHI KISHIMOTO

Pair : Uchiha Sasuke x Uzumaki Naruto

Genre : hurt/comfort and drama

Rated : T+

.

.

Warning : author newbie yang masih ababil, alur cerita yang aneh dan cepat(?), typo bertebaran dimana mana karena author yang terlalu malas untuk membaca kembali #plakk.

.

.

.

.

Aku Namikaze Naruto 17 tahun kelas 2 senior high school, gadis cantik dan manis membuat diriku menjadi murid popular disekolahku (Konoha Gakuen), tidak hanya karena kecantikan semata aku juga merupakan salah satu murid pintar disekolah dan terkenal dengan sikap ramah dan senyum mentari yang membuat hati siapa saja menjadi hangat. Tapi mereka sama sekali tidak tau seperti apa kehidupan diriku yang sebenarnya, mungkin dibanyangan kalian kehidupanku sangat tenang dan damai tanpa pernah merasakan hitamnya sebuah kehidupan, tidak itu tidak benar justru akulah yang selalu ada dalam hitamnya kehidupan. Aku Namikaze Naruto inilah kisahku…..

.

.

Pagi ini seperti biasanya aku bangun tepat pukul 6 pagi sebenarnyakebiasaanku ini terjadi sejak 5 tahun yang lalu setelah kaa-san ku (Uzumaki Kushina) meninggal karena kecelakaan yang aku dan kaaa-san alami, sampai sekarangpun aku masih menyalahkan diriku atas kematian kaa-san bagaimana tidak aku yang saat itu dilarang oleh tou-san (Namikaze Minato) agar tidak meninggalkan rumah tapi karena sifatku yang keras kepala aku meminta kaa-san untuk menemaniku pergi kesebuah toko buku. Bukan buku yang aku dapat tapi aku justru mendapatkan kematian kaa-san didepan mataku sendiri, mereka yang sama sekali tidak memiliki perasaan membuat kaa-san mati secara perlahan dengan tembakan peluru ke tangan kaki dan perutnya, aku tau tembakan itu tidak mengenai titik vital kaa-san tapi siapapun akan mati jika kehabisan darah bukan.

Aku hanya bias menghela nafas dengan berat mengingat kejadian waktu itu sebelum turun dari kasur queen-size milikku dan memulai ritual pagi (mandi), setelah selesai aku segera mengenakan seragam berkemeja cream berlengan pendek, rok kotak kotak berwarna coklat diatas lutut,dasi pita merah yang yang menghiasi kerah kemejaku, kaos kaki hitam panjang sanpai lutut, serta blazer hitam panjang yang terdapat lambang sebuah tameng dan tiga pedang bersejajar rapih didepan tameng yang berwarna biru itu serta tumbuhan sulur yang melilit ketiga pedang itu yang merupakan lambing dari Konoha Gakuen, ah, tentang sekolah ku sebenarnya aku baru pindah kekonoha 1tahun yang lalu karena sebelumnya aku tinggal di suna bersama kaa-san dan tou-san.

Bisa dikatakan jika aku termasuk orang yang beruntung dilahirkan pada keluarga kaya karena bagaimanapun dijaman sekarang uang diatas segalanya, bahkan hukumpun bisa dibeli dengan uang ironis sekali dunia sekarang ini, si kaya dengan hartanya bisa membeli segalanya dan si miskin hanya akan mendapatkan kesengsaraan. Sudahlah ini kan kisah tentang hidupku bukan cerita tentang masalah politik yang membahas tentang kesengsaraan manusia atau apapun itu. Haah, dengan langkah yang tidak semangat akumelangkahkan kakiku menuju ruang makan dan ya seperti biasa ada sekitar sepuluh pelayan baik wanita ataupun pria berdiri dekat dinding yang bersejajar rapih menunggu kami (majikan) selesai makan. Sejujurnya aku heran apa mereka tidak lelah berdiri seperti itu ck menggelikan aku malah memikirkan para pelayan itu padahal aku lebih pantas memikirkan kehidupanku saat ini.

Aku duduk disebelah tou-san yang masih menikmati sarapannya dengan wajah datar, aku merindukan sapaan dan senyuman tou-san karena aku kaa-san tewas dan Karena aku pula tou-san menjadi sosok berbeda, sangat berbeda. Oya aku juga mempunyai seorang kakak lakilaki yang hanya berbeda empat tahun denganku namanya Namikaze Kyuubi, seperti rubah berekor Sembilan bukan hihihi sampai sekarang pun aku masih bingung kenapa kaa-san memberikan nama itu pada kakakku, hmm tapi saat ini kenapa aku tidak menemukan kyuu-nii ah aku lupa jika sekarang kyuu-nii sedang berada di suna selama tiga hari untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di cabang perusahaan milik tou-san.

Aku makan dengan santai dan damai tidak seperti dulu yang selalu makan dengan penuh semangat sampai selalu ada makanan yang berceceran di meja makan, ya dulu. Haah aku bosan, aku pergi tanpa sepatah katapun pergi dari sana dan pergi kesekolah dengan memacu(?) mobil sport orange milikku dengan kecepatan yang sangat cepat bagi orang awam. Aku menyukai kecepatan tidak aku menyukai segala sesuatu yang berbahaya karena aku berharap aku akan mati saat itu juga tapi sepertinya tuhan masih tidak mengijinkan diriku untuk bersama kaa-san buktinyanya aku masih hidup sampai sekarang bukan.

Aku memarkirkan mobil kesayanganku disebelah mobil sport biru dongker ah bukan hanya biru dongker tapi disana juga terdapat mobil sport coklat dan abuabu aku mengenal ketiga mobil itu karena pemilik mobil itu adalah para pangeran disekolahku dan tentunya mereka adalah teman sepermanianku, saat aku turun dari mobilku mereka bertida ah bukan mereka berempat melihat kearahku dengan berbagai macam tatapan, Nara Shikamaru dengan wajah malasnya, Inuzuka Kiba dengan cengiran yang menghiasi wajah manisnya, Hyuga Neji dan Uchiha Sasuke dengan wajah arrogant, jutek, cuek seperti pantat bebek dikepala Sasuke.

"hey Naru apa kau sudah mengerjakan tugas yang diberikan Orochi-sensei" Tanya Kiba yang menghampiriku ah, aku tau apa maksud dari perkataannya itu.

"ya, kau pasti belum mengerjakannya iyakan?" Tanya diriku pada Kiba yang kini hanya memamerkan cengirannya dan menggaruk belakang kepalanya, aku yakin kepalanya tidak benar benar gatal

"kau benar, hehe jadi bolehkah aku meminjamnya" ucap Kiba dengan puppy eyes no jutsu membuat dirinya terlihat imut dan lucu astaga Kiba memang pria yang manis melebihi wanita

"kenapa kau tidak meminjam pada kekasih rusamu itu saja, bukankah kemarin kau bilang padaku jika kau dan Shikamaru akan mengerjakan tugas Orochi-sensei di rumah Shika" Tanya diriki, ah lihatlah wajahnya berubah menjadi merah baik baik aku mengerti.

"Shika menyebalkan" ucap Kiba mem-pouth-kan bibirnya, kawaiii~

"tapi kau mencintainya bukan" goda diriku, ah aku lupa bilang jika sahabatku ini ada sedikit kelainan pada orientasinya ya Kiba dan Shika gay dan mereka merupakan sepasang kekasih. Hey ingat ini jaman moderan hal seperti ini tidak aneh lagi bahkan dilegalkan di negara kami, lagi pula siapa yang tidak akan berbelok jika kalian melihat wajah Kiba yang uh~ harus ku akui lebih manis dari diriku

"jika tidak ingin meminjamkannya katakana saja langsung kau tidak perlu menggodaku seperti itu Naru" ah lihatlah Kiba ngambek hihihi~

"hey Shika apa kau mau melihat uke manismu dihukum oleh Orochi-sensei"Tanya diriku pada Shikamaru yang sedari tadi memperhatikan interaksi kami dengan wajah malasnya,

"aku sudah menyalinkannya paa bukumu puppy" ucap Shikamaru sambil menguap, astaga apa sih yang ia lakukan pada malam hari sampai pagi ini masih terlihat mengantuk jika melakukan iyaiya~ Kiba pasti akan terlihat mengantuk lah ini Kiba tampak segar bugar

"eh benarkah itu" ucap Kiba dengan penuh semangat

"iya puppy" ucap Shikamaru dengan malas

"yey~ kau memang yang terbaik Shika aku menyayangimu" ucap Kiba berlari kearah Shikamaru dan memeluknya, aku hanya terkikik geli saat melihat wajah malasnya itu bersemu.

Seketika tawaku terhenti setelah aku menyadari ada dua pasang mata berbeda yang menatapku dengan intens, tentu saja siapa lagi jika bukan Hyuga Neji dan Uchiha Sasuke yang memeperhatikanku. Ah mereka berdua itu menakutkan sama sama memasang wajah datar sedater datarnya tembok yang dihinggapi dinding, tiba tiba saja aku merinding melihat wajah mereka yang menakutkan (bagiku).

"berhenti memandangiku seperti itu kalian membuatku takut" ucapku jujur tidak memperdulikan jika ucapanku barusan menyakiti hati mereka

"ck, kau saja yang bodoh dan buta semua orang tau jika wajahku tampan" ucap Sasuke yang aku rasa tersinggung karena ucapanku itu

"tampan apanya kalian itu seperti hantu menakutkan" ucap dirinku bersembunyi dibelakantubuh Kiba dan Shikamaru

"haah kau benar benar aneh disaat semua gadis mengagumi kami kau malah mengatakan jika wajah kami menakutkan" ucap Neji dengan nada datar dan wajah datarnya

"atau mungkin orientasimu itu berbelok menyukai wanita heh" sinis Sasuke

"eh, entahlah aku tidak pernah merasakan perasaan aneh saat berdekatan dengan wanita" ucapku dengan jujur sambil memandangi langit dengan telunjuk di bawah bibirku

"Naru jangan berpose seperti itu" ucap Kiba

"berpose seperti apa" Tanya diriku bingung memiringkan kepalaku kebelah kanan

"tuh" tunjuk Kiba, jujur walaupun pemandangan ini sudah sering terjadi tapi sampai sekarangpun aku masih tidak mengerti kenapa hidung mereka berdarah seperti itu, merek bias mati kehabisan darah bukan

"sudahlah jangan banyak bicara lagi sebaiknya kita segera kekelas" ucap Neji

Tanpa memperdulikan beberaoa siswa yang sedang mimisan akupun melangkah maju pergi kekelas tapi terhenti saat melihat Sasuke dengan wajah memerah, astaga kemana wajah stoicnya itu.

"apa kau sakit, wajahmu memerah" ucao diriku meletakan telapak tanganku kearah keningnya namun ditepis dengan kasar olehnya, 'ck menyebalkan' batinku

"urusai" ucapan Sasuke tadi itu terdengar sangat dingin, kenapa apa aku salah bicara. Aku hanya mengedip ngedipkan mataku tak mengerti sebelum pergi melangkah mengikuti langkah Sasuke.

.

.

.

TBC/DELET

.

Minna-san gimana fic baru eryn suka atau tidak, lanjut atau tidak. Ne~ sejujurnya ide untuk membuat fic ini muncul begitu saja dengan secepat kilat pula eryn langsung mengetiknya padahal fanfic eryn yang lain masih diterlantarkan. Yosh terimakasih karena sudah membaca fanfic eryn yang gaje ini, ohya jangan lupa

.

.R

E

V

I

E

W