CINDERELLA AND FAIRYGODMOTHER

.

.

Cast : Lee Donghae as Kim Donghae

Lee Hyukjae as Lee Hyukjae

Kim Heechul as Kim Heechul

Choi Siwon as Choi Siwon

Park Jungsoo as Kim Leeteuk

Tan Hangeng as Hankyung

Pair : HaeHyuk –gender switch—

.

Rate : T

.

Disclaimer : SJ itu punya Tuhan YME, jalan cerita punya Meca Tanaka, kalo FF beserta ide-ide lainnya itu punya saya... :3

.

Summary : Kim Donghae adalah siswa jurusan Olahraga Parang High School. Sedangkan Lee Hyukjae adalah siswi jurusan Pendidikan di Parang High School. Kedua jurusan satu sekolah itu mempunyai hubungan yang kurang baik. Akan tetapi, secara tidak sengaja Lee Hyukjae meminta bantuan Kim Donghae agar dirinya bisa menjadi kekasih Choi Siwon! Ottohkke? HaeHyuk slight SiHyuk! Don't like don't read!


Di dalam sebuah dongeng, kalau kalian menjadi seorang Cinderella, siapakah yang akan kalian pilih untuk menjadi pasangan kalian?

Pastinya, seorang Pangeran Tampan.

Tapi... apabila Penyihir yang membantu Cinderella untuk pergi ke pesta dansa itu adalah seorang namja, apakah kalian akan berpikir dua kali untuk memilih Pangeran?

Akankah kalian memilih bersama dengan sang Penyihir yang telah membantu Cinderella sehingga menjadi cantik jelita?


OoooOoooO

.

.

Donghae POV

.

...Aku bagaikan tidak mempunyai tempat tujuan sekarang.

Disinilah aku, berbaring diatas atap sekolah. Tepatnya diatas atap gedung sekolah jurusan pendidikan.

Kenapa aku bisa disini? Padahal, aku kan anak jurusan olahraga?

Ya. Salahkanlah lembaran kertas disebelahku itu.

Lembar ujian dengan penuh coretan tinta merah.

Okeee... aku putus asa! Aku memang menguasai bidang olahraga, dan aku samasekali TIDAK menguasai pelajaran-pelajaran lainnya!

Dan karena itulah, saking putus asanya aku, hari ini, aku akan menggunakan semacam 'sihir'.

Yep. Aku akan berdiri diatas atap gedung jurusan pendidikan. Jurusan dimana para maniak belajar yang sok pintar itu menuntut ilmu. Okee...mereka memang bukan sok pintar, tapi mereka BENAR-BENAR pintar!

Ya, ya, ya... kenapa aku bicara begini? Benar sekali. Sekolah kami memang sama, tapi jurusan disini dibagi dua. Dan hubungan antar jurusan ini sangat TIDAK BAIK.

Baiklah, lanjutkan.

Aku akan berdiri diatas sini sambil menggenggam erat lembar-lembar ujianku yang memprihatinkan ini. Menghirup udara segar dari atas sini, dan mengharapkan satu hal sambil meneriakkannya...

SEMOGA KEKUATAN PARA MANIAK BELAJAR JURUSAN PENDIDIKAN YANG ADA DIBAWAH LANTAI TEMPAT AKU BERDIRI SAAT INI MENGALIR KE TUBUHKU!

.

.

.

Ini benar-benar tindakan konyol yang mencerminkan sifat putus asa, ya?

Biarlah, aku memang sudah benar-benar putus asa.

Kim Donghae... kau menyedihkan.

Oke. Waktunya beraksi!

Aku berdiri tegap di atap gedung jurusan pendidikan. Dengan menggenggam erat lembar ujianku. Menghirup nafas dalam-dalam.

Siap... satu... dua...

"KEKUATAN PARA MANIAK BELAJAR JURUSAN PENDIDIKAN YANG ADA DIBAWAH KAKIKUUU!

BERKUMPULLAH PADA DIRIKUUUUUU!"

.

.

KRIK KRIK KRIK

.

.

sunyi?

hening?

Tidak terjadi apa-apa?

Aish...aku memang sudah tahu kalau ini adalah tindakan lari dari kenyataan, tapi aku lebih mengharapkan kalau tiba-tiba muncul seseorang dari jurusan pendidikan, dan dia memberikan lembar jawaban ujiannya padaku.

Ayolaaah... aku sudah berkorban disini! Aku sudah memberanikan diri pergi ke atap jurusan pendidikan, tahu!

.

.

.

PLUK

.

.

...apa ini? Ada kain yang jatuh ke mukaku?

...Tunggu...

kain ini...

bentuknya segitiga...

dan ada pitanya...

Ada rendanya juga...

Warnanya pink-putih...

...I...ini...

...PANTY CEWEK? (*panty : CD o/o)

Omo...ini tidak mungkin! Jangan bercandaaaa! Benda seperti ini mana mungkin ada di sekolah, apalagi di jurusan pendidikan yang berisi anak-anak alim yang Cuma tahu belajar, kan?

Hufft. Anyway, aku harus mencari arah munculnya benda aneh ini.

Aku langsung menengadah ke atas. Panty ini kan jatuhnya dari atas.

...O...mo... diatas... ternyata...

.

.

.

BANYAK PANTY BETERBANGAAAAN? KENAPAAAAA?

"GYAAAAAAAAA! JANGAN LIHAAAAAATTT!"

Hah? Suara teriakan yeojya? Darimana, tuh?

Jangan-jangan... hantu?

tapi... APA BENAR HANTU PENGHUNI SEKOLAH INI PUNYA KEBIASAAN PAKE PANTY CEWEK?

Aish. Ini makin aneh saja!

Baiklah, mungkin kalau kutangkap panty itu satu-satu, masalahnya bakalan cepet selesai.

HAP! Dapat satu.

HUP! Dapat tiga!

HEPP! Dapat lima!

Oh God. Banyak amat panty-nya?

"KYAAAAAAAAAAAAAAA! JANGAN AMBIL PANTY-KUUUUU!"

.

.

BRUUKKKKK!

.

.

Seorang yeojya jatuh dari gudang kecil diatap gedung.

Oh God... jadi, ternyata dia pemilik panty itu!

"YAH! APA YANG KAU PIKIRKAN, SIH! INI PANTY-MU?" tanyaku emosi sambil mendekati yeojya itu. Gimana gak emosi? Ritualku terganggu gara-gara insiden ini!

"KYAAAAA! JANGAN PEGANG PANTY-KUUU!"

"YAHH! AKU INI SEDANG MEMBANTUMU, TAHU!" seruku emosi.

"KE...KEMBALIKAAAAN!"

"BERTERIMAKASIHLAH PADAKU DULU, YEOJYA BABO!"

"A...AKU TIDAK BABO! KEMBALIKAAAAN!"

.

.

.

.

.

.

"Ma...maaf telah merepotkanmu... terimakasih sudah memungut panty-ku..."

Aku mengangguk pelan, merespon perkataan yeojya itu.

Ya ampun... sudah hampir dua puluh menit aku dan yeojya itu beradu mulut hanya gara-gara panty! Dan sekarang, dia langsung meminta maaf dengan sopan. Dasar yeojya babo!

Kuperhatikan penampilan yeojya itu. Humm... penampilan taat peraturan tata tertib sekolah. Rambut dikucir dua. Berkacamata. Kancing kemeja dikancingkan semua. Pita terikat rapi. Dan... rok sepanjang lutut.

Bisa kusimpulkan kalau dia murid jurusan pendidikan. Hmph. Penampilan anak kelewat rajin.

"...Kau murid jurusan pendidikan?" tanyaku. Yeojya itu mengangguk.

"Ya ampun...kau ini kan yeojya, apalagi kau anak pintar nan rajin dari jurusan pendidikan! Untuk apa membawa panty seperti ini? Apa kau tidak malu?" omelku sambil menunjuk kearah tumpukan panty berwarna pink-putih dengan aksen-aksen renda dan pita. Ya ampuuun!

"A...aku tidak bermaksud seperti itu! Aku melakukan ini untuk sejenis penelitiaan!"

Hah?

Apa kata yeojya ini? Penelitian?

"Penelitian apaan? Memangnya ada penelitian ilmiah dengan menggunakan panty cewek berenda dengan warna pink?" tanyaku lagi.

Yeojya itu menggeleng. "A..aku mengumpulkan ini karena aku ingin tahu apa yang namja-namja suka... Namja-namja sekarang suka yeojya yang manis, kan? Jadi, aku ingin mencoba jadi manis... dan aku mulai dari hal ini... aku berpikir, para yeojya juga banyak yang menggunakan panty-panty yang manis seperti ini, jadi aku mengumpulkan yang seperti ini dan mencari tahu yang namja-namja sukai itu seperti apa..."

Ya ampun... alasan apa itu?

"Jadi... kau mengumpulkan panty-panty ini untuk jadi yeojya manis, begitu?" tanyaku. Yeojya itu menunduk, tapi masih bisa terlihat kalau dia mengangguk kecil. Wajahnya merah padam. Pasti dia sangat malu...

Hufft... dia salah paham rupanya.

"Kurasa kau salah paham tentang hal menjadi 'manis'. Apa kau melakukan ini untuk namja yang kau suka?" tanyaku lagi. Dia mengangkat wajahnya. Ya ampun... wajahnya benar-benar memerah!

"Kau konyol sekali. Kalau namja itu juga menyukaimu, baginya, apapun yang kau pakai, kau akan selalu terlihat manis." komentarku.

BLUSHHH

Wajah yeojya itu tambah memerah?

Ya ampun... apa sih yang kukatakan tadi? Aku tahu-tahu berkata begitu!

"I...ini sih 'pendapat cowok'... sudah ya, annyeong!" pamitku sambil bangkit dari dudukku dan berniat kembali ke kelasku, ke jurusan olahraga.

.

.

GREP!

...Mwo? Kenapa aku tidak bisa menggerakkan tanganku? Ada yang menarik tanganku?

Aku langsung menoleh ke belakangku.

...Yeojya itu... mau apa dia menahan tanganku?

"...Mi...mianhae... namaku Lee Hyukjae, kelas satu jurusan pendidikan. Na...namamu?"

Aku menghela nafas pelan. Apalagi yang dia mau?

"...Donghae. Kim Donghae, kelas satu jurusan olahraga." jawabku ringan.

Yeojya itu tersenyum kearahku.

...Kenapa dia tersenyum?

"...Kalau begitu, Donghae-sshi... apa aku boleh minta tolong padamu?"

.

OoooOoooO

.

"Kim Donghae!"

Hem? Ada yang memanggilku?

Aku langsung berdiri dari push-up ku dan menghampiri orang yang memanggilku itu. Humm... ternyata Kangin-sonsaengnim yang memanggilku. Dia adalah guru Olahraga kami.

"Ada apa, sonsaengnim?" tanyaku.

"Begini, meskipun kamu masuk jurusan olahraga, kurasa untuk sementara kau harus berhenti berolahraga dulu."

Mwo? Kenapa?

"Kenapa begitu, sonsaengnim?"

"Nilaimu di pelajaran lainnya banyak mendapatkan nilai merah, kan? Belajarlah dulu dan tinggalkan olahraga untuk sementara. Sebentar lagi akan ada tes perbaikan, kan? Kau bisa tidak naik kelas kalau kau cuma bisa menguasai pelajaran olahraga, Donghae!"

Aish... jadi gara-gara nilai merahku... sial...

"...Baiklah, sonsaengnim..."

.

.

.

.

Hufft. Aku dilarang berolahraga dulu untuk sementara. Menyebalkan.

Biasanya, kan... setelah sepulang sekolah, aku langsung latihan lari gawang. Tapi, sekarang malah dilarang. Tidak adil, deh...

Sekarang, sepulang sekolah, aku jadi nganggur. Apa yang akan aku lakukan?

...Tunggu... aku jadi teringat sesuatu...

.

Flashback

.

"...Mi...mianhae... namaku Lee Hyukjae, kelas satu jurusan pendidikan. Na...namamu?"

Aku menghela nafas pelan. Apalagi yang dia mau?

"...Donghae. Kim Donghae, kelas satu jurusan olahraga." jawabku ringan.

Yeojya itu tersenyum kearahku.

...Kenapa dia tersenyum?

"...Kalau begitu, Donghae-sshi... apa aku boleh minta tolong padamu?"

Hum? Minta tolong?

"Minta tolong apa?" tanyaku. Hyukjae pun melepaskan tangannya yang sedang menahan tanganku agar tak menjauh. Huft. Seperti anak kecil saja...

"..Se...sebenarnya, aku ini anggota fansclub Choi Siwon, idola dari jurusan pendidikan!"

Hah?

"...Miwon? Penyedap rasa?" tanyaku. Wah, penyedap rasa aja bisa jadi idola, ya...

"Bu..bukan! Namanya Choi Siwon, dia murid kelas dua jurusan pendidikan..." koreksinya cepat.

"Ooo...Lalu bagaimana?"

"Eeh...begini...Choi Siwon itu sangat populer, dia punya banyak fans di jurusan pendidikan... dan banyak yang jadi anggota fansclub-nya, termasuk aku."

Pffft... gaya bicara Hyukjae sangat lucu. Dia bicara sambil malu-malu... dasar...

"Terus?"

"Te...terus... keuntungan utama menjadi anggota fansclub itu, adalah 'mendapatkan hak kencan Cinderella bersama Siwon-oppa' sesuai dengan nomer absen."

Mwo? Hak kencan? Cinderella? Sesuai nomor absen?

Apaan ini? Memangnya Choi Siwon itu sangat tampan, sampai fans-nya saja harus diabsen?

"...Kau dapat nomor absen berapa?" tanyaku.

"A...aku nomor 199..."

Oh, God. ya, baiklah, aku percaya kalau Choi Siwon atau apalah itu, dia pasti orang tampan.

"Jadi, kau juga akan berkencan dengan Siwon?" tanyaku. Hyukjae mengangguk pelan.

"...iya, dan hak kencanku itu tinggal dua minggu lagi..."

"Lalu, apa masalahnya? Kau akan berbahagia kalau kau bisa berkencan dengannya, kan? Ne? Hyukjae-sshi?" tanyaku. Hyukjae langsung menunduk.

"...tapi... aku tidak percaya diri... selama ini, aku terus belajar... aku sama sekali tidak percaya diri sebagai seorang yeojya... aku tidak manis... Tapi, ini adalah kencan yang kunanti-nantikan, jadi aku ingin menjadi seorang yeojya yang manis dan bisa jadi pasangan yang pantas untuk Siwon oppa..."

Hmph. Begitu rupanya... yeojya ini aneh sekali, sih?

"Jadi, karena kau ingin jadi yeojya yang manis, kau mulai dari panty-panty itu? Huft... aku penasaran, memangnya kencannya seperti apa, sih? Memangnya Siwon akan melihat panty yang kau pakai?" godaku.

BLUSSHH

Wajah Hyukjae makin memerah.

Hahaha... dia terlihat manis kalau wajahnya seperti itu...

"I...itu tidak seperti itu! A..aku hanya ingin memakai semua barang yang manis-manis di depan Siwon-oppa, itu semua hanya agar aku merasa lebih percaya diri..."

Omo...

Oke. Hyukjae memang sangat aneh. Memakai panty yang manis agar lebih percaya diri?

Emangnya ngefek?

"Jadi... kau ingin aku membantumu dalam hal apa? Aku ini namja, lho!" seruku.

"Aku...aku ingin Donghae-sshi menjadi penasehatku! Kau bisa membantuku agar kencanku berhasil, kan?"

.

.

...hah? Penasehat?

.

.

"Jangan bercanda! Maksudnya apa? Aku gak ngerti, ah! Kau minta tolong pada teman-teman sekelasmu saja! Aku mau pulang!" seruku sambil bersiap untuk pulang.

GREP!

Yah! Apaan ini? Hyukjae menahanku lagi!

"Ta...tapi...semua teman-temanku tipenya sama denganku, mereka hanya fokus pada pelajaran... apalagi mereka juga benci Siwon-oppa, aku tidak bisa minta tolong pada mereka!"

Tuhan... cobaan apa iniiii?

"Aku tidak bisa membantumu! Aku sibuk untuk tes perbaikan! Beda denganmu, kau sih kelihatannya pintar, jadi gak usah repot!" seruku sambil berusaha mendorong Hyukjae menjauh dariku. Aish... kalau nilaiku tidak merah-merah, aku tidak akan menghadapi masalah ini! Menyebalkan!

"...Kau ikut tes perbaikan, Donghae-sshi?" tanyanya. Aku mengangguk cepat.

"Ne, jadi aku harus belajar sekarang!" seruku sambil masih berusaha mendorong Hyukjae.

"...Berapa mata pelajaran, Donghae-sshi?"

Arrrghhh! Aku makin emosi pada yeojya ini!

"Empat mata pelajaran! Makanya, aku harus belajar sungguh-sungguh!"

.

.

"Donghae-sshi, aku yang akan mengerjakan semua! Aku akan membantumu belajar untuk mengerjakan tes perbaikan itu!"

.

.

...Hah?

...Yeojya ini ngomong apa, sih?

"...Jinjja?" tanyaku. Hyukjae mengangguk. "Ne. Aku akan membantumu!"

"...Hyukjae-sshi, kau ranking berapa?" tanyaku. Hyukjae tersenyum mantap.

"Aku ranking tiga se-jurusan pendidikan!"

.

.

Wah... boleh juga, nih...

"Jadi, aku membantu Donghae-sshi supaya berhasil di tes perbaikan, dan Donghae-sshi akan membantuku agar kencanku dengan Siwon oppa berhasil! Deal?"

Hmm... bagus banget, nih!

...Tapi... kami terkesan kayak Simbiosis Mutualisme, ya?

Ah... masa bodo, deh!

Dia dapat keuntungan. Aku juga dapat.

Itu adil, kan?

"Baiklah, Hyukjae-sshi! Deal!"

"Gomawo, Donghae-sshi~ kalau begitu, besok kita bertemu lagi di atap ini, ya!"

"...Eh..ne, baiklah, Hyukjae-sshi..."

.

.

Flashback End

.

Nah. Dan disinilah aku sekarang. Seorang Kim Donghae, kelas satu jurusan olahraga, sekarang berada di tangga menuju atap gedung jurusan pendidikan.

Yap. Aku terpaksa melewati koridor gedung jurusan pendidikan, deh...

Alhasil, banyak murid-murid jurusan pendidikan yang memperhatikanku dengan tatapan aneh.

"...Hei, itu kan murid jurusan olahraga?"

"Kenapa dia bisa ada disini?"

"Iih... bau keringat, ya...Pasti karena banyak olahraga..."

"Wajahnya kelihatan babo, hahahaha!"

"Omonaaa...dia tampan sekalii...ototnya membuatnya tambah macho!"

Hmph. Omongan-omongan mereka itu sangat menusuk. Dasar maniak belajar jurusan pendidikan.

Kuabaikan saja, deh...

Eh, tapi omongan yang terakhir, kuterima sih... itu pujian yang bagus... yep. Aku emang tampan, ehehe...

KREKKK

Aku membuka pintu yang menghubungkan tangga dan atap gedung jurusan pendidikan itu. Pasti Hyukjae sudah menungguku di atap sana.

Entah kenapa, aku merasa harus membantunya... bukan hanya demi tes perbaikanku, tapi menurutku pribadi, aku merasa harus membantunya.

Huff... apa hal ini membuatku seperti Ibu peri yang membantu Cinderella agar bisa pergi ke pesta dansa?

Andwae! Aku bukan ibu peri, aku ini namja, kan?

Aish... apa deh, yang penting aku harus menemukan Hyukjae secepatnya, karena aku ingin segera pulang ke rumah.

Aku langsung mencari sosoknya di atap itu.

Ah! Ketemu! Ada seorang yeojya yang sedang duduk di meja kecil dekat balkon!

"Hyukjae-sshi!" panggilku. Yeojya itu menoleh.

.

.

.

...Tunggu..

Apa dia benar-benar Hyukjae?

...Yeojya ini... apa penampilannya tidak berlebihan?

Bedak yang kelewat tebal...

Maskara yang meleber kemana-mana...

Eyeshadow yang berwarna 'nabrak' yang juga meleber sampai melewati alis...

Alis yang acak-acakan dan ketebelan...

Blush-on yang kebanyakan...

Dan juga... LIPSTIK YANG KELUAR BATAS! SAMPE MAU NYAMPE DAGU!

YA TUHAAAAN! APA INIIIII?

"GYAAA! MI...MIANHAMNIDA! AKU MUNGKIN SALAH ORANG!" seruku sambil mengambil ancang-ancang untuk lari dari tempat itu. Berharap itu bukanlah hantu gentayangan yang suka ngejaga sekolah kosong. Ya Tuhaaaaaaaan!

"Tu...Tungguuu! Donghae-sshiii! Ini aku, Hyukjae!"

.

.

...Bwooh?

Dia Hyukjae?

.

.

"HYUKJAE-SSHIIIII! APA YANG KAU LAKUKAAAAN?" seruku sambil berbalik dan menghampirinya.

"A..aku hanya mencoba berdandan?"

"Tapi itu terlalu berlebihan, tahu! Dandan juga ada batasnyaaaaa! Ya ampun, kau ini bagaimana, sih?" omelku padanya. Hyukjae malah memandangiku heran. Aish! Anak ini kenapa, sih?

"Donghae-sshi...?"

"Apalagi?"

"...ku...kulitku terasa panas... kenapa, ya?"

.

.

.

"BA...BABOOOO! KOSMETIK ITU TIDAK COCOK UNTUK KULITMUUU! PASTI KULITMU SENSITIF!" seruku panik sambil mencari kapas dan krim pembersih muka. Arrrgh! Yeojya ini benar-benar selalu membuat masalah!

"Ji...Jinjjayeoo? Gyaaa! Aku harus bagaimana, Donghae-sshiii?" seru Hyukjae panik.

"Cari kapas dan krim pembersih! Kau punya?" tanyaku sambil mencari krim pembersih di kotak kosmetiknya.

"...Do..Donghae-sshi..."

"Ne? Kau punya krim nya?"

"...Aku... aku tidak punya... aku tidak tahu kalau kulitku akan terasa panas..."

...

...Tuhan, tolong tabahkan hatiku!

.

.

.

.

.

.

"Nah! Sudah hampir bersih!"

Fuhh...melelahkan sekali! Kuseka dengan merata bekas kosmetik di wajah Hyukjae. Yeojya ini... benar-benar, deh... bisa-bisanya berdandan setebal itu! Apalagi kulitnya sensitif, haduuuhh!

"...Ka..Kamsahamnida, Donghae-sshi... aku sudah merepotkanmu... kau jadi harus lari-lari ke apotik untuk beli krim pembersih wajah..." ucap Hyukjae dengan nada bersalah.

"Ne, cheonmayo. Kau memang membuatku repot, Hyukjae-sshi..." balasku sambil tertawa. Hyukjae pun tersenyum.

"Yah! Kau masih bisa tersenyum? Kenapa kau berdandan setebal itu? Bahaya, tahu! Kulitmu bisa saja iritasi!" omelku.

"Mungkin karena aku melepas kacamataku, jadinya aku tidak bisa melihat dengan baik... aku juga sudah seenaknya coba-coba, mianhae..."

Aku menghela nafas sambil geleng-geleng kepala. Ada-ada saja yeojya ini...

Perlahan, bekas kosmetik di wajah Hyukjae sudah mulai bersih.

Omo... kulitnya ternyata mulus dan putih, ya...

Benar-benar kulit seorang yeojya...

...manisnya...

.

.

"Donghae-sshi!"

DEG!

A...apa yang kupikirkan? Hyukjae itu manis? Omo...

..Tapi, kuakui, dia memang manis... hanya saja dia kurang mengerti tentang hal-hal yang berhubungan dengan kata 'manis'. Sayang sekali, ya?

"...Ada apa, Hyukjae-sshi?" tanyaku balik.

"Kenapa Donghae-sshi bisa tahu banyak soal make up, kosmetik, dan hal tentang yeojya lainnya? Biasanya kan namja nggak ngerti soal make up? Masalah panty yang kemarin juga... kau memungut panty itu dengan raut wajah biasa..."

"...'raut wajah biasa'? Maksudmu, aku memungut panty-panty itu tanpa rasa malu, begitu?" tanyaku lagi sambil tertawa. Hyukjae juga ikut tertawa. Tawa lebar yang memperlihatkan gusinya yang khas.

Sangat manis...

"...Ini gara-gara aku punya dua orang noona. Aku tinggal bertiga dengan noona-ku di Seoul, sedangkan orangtua kami tinggal di Mokpo. Jadi, hidupku bergantung pada noona-ku. Dua noona-ku itu punya sifat yang bertolak belakang... noona ku yang pertama, dia sudah kerja. Dia juga baik hati. Tapi, noona-ku yang satu lagi... sifatnya mirip diktator! Dikit-dikit main nyuruh, galak pula! Tapi, aku sayang mereka berdua. Jadi, aku sering membantu mereka. Paling tidak, aku membantu mereka nyuci baju... tidak terkecuali panty mereka. Jadinya aku udah biasa. Apalagi soal make-up, aku juga sering bantu mereka dandan. Masang bulu mata palsu, lah... makein Eyeliner, lah... "

Hyukjae memandangiku dan mendengarkan ceritaku dengan seksama. Huh... persis kayak anak kecil yang ngedengerin dongeng aja...

...tunggu...

...Apa aku cerita terlalu banyak?

Ja...jangan-jangan... Hyukjae sekarang berpikiran seperti ini...

COWOK YANG SUKA DANDAN DAN NYUCIIN PANTY = BANCI ?

.

.

.

ANDWAEEEEE!

"Andwaeee! A...aku tidak seperti itu! Aku hanya membantu noona-ku! Aku bukan banci! Aku namja tulen!" terangku panik.

Hyukjae malah terkikik geli. Aish... tamatlah riwayatku sebagai namja macho!

"...Donghae-sshi sangat baik hati, ya..."

.

.

Mwo?

"A...apa?"

"Kubilang, Donghae-sshi sangat baik hati! Tidak banyak lho, namja yang mau membantu noona-nya sampai begitu...Itu artinya Donghae-sshi sangat baik hati, kan?"

...

Hyukjae... dia bilang aku sangat baik hati?

Apalagi... dia mengucapkannya sambil tersenyum...

Itu...

Senyum terindah yang pernah aku lihat dari seorang yeojya...

"Donghae-sshi? Kenapa melamun?"

..Ah!

Aishh... kenapa aku ini?

"Ah, aniyo... aku tidak melamun... jadi, sampai mana kita tadi?" tanyaku sambil mencari foundation di kotak make up-nya.

Hyukjae hanya duduk tenang di kursinya sambil tersenyum.

Sungguh... dia sangat manis...

Dan mungkin, dia juga pantas untuk menjadi pasangan Choi Siwon...

.

Donghae POV End

.

OoooOoooO

.

Author POV

.

Setelah itu, Donghae dan Hyukjae sering terlihat bersama.

Donghae membantu Hyukjae perlahan-lahan agar dia bisa mempercantik dirinya, dan agar dia bisa lebih percaya diri.

Hyukjae juga membantu Donghae dalam urusan pelajaran. Donghae mulai lebih giat belajar karena Hyukjae membantunya.

Mereka pun perlahan-lahan menjadi dekat, menjadi sahabat yang selalu bersama... (walaupun tanpa bintang X3 #plak!)

.

Author POV End

.

Donghae POV

.

Sepulang sekolah hari ini, aku dan Hyukjae akan membeli lensa kontak bersama. Yah... Hyukjae kan memakai kacamata karena matanya minus, jadi kupikir lebih baik memakai lensa kontak agar dia terlihat lebih manis.

Tapi, karena hubungan jurusan pendidikan dan olahraga tidak akur, aku jadi agak canggung kalau menjemput Hyukjae di kelasnya. Jadi, aku menunggu Hyukjae di gerbang sekolah.

Aku bersandar di gerbang sekolah sambil sesekali memainkan HP-ku. Hum... bosan juga...

PLOK!

Seseorang menggeplakku dari belakang. Aish.. siapa, sih?

"Yah! Fishy, kau belum pulang?"

Omo... ternyata itu noona-ku...

"Eeh... belum, Chullie-noona... aku sedang menunggu teman..." jawabku sambil tersenyum padanya. Noona malah membalasnya dengan senyuman licik. Haduh... kenapa sih noona-ku ini?

"Aigoo... teman apa teman, nih? Yeojya ya? Syukurlah, kau punya pacar~ kekeke..." goda noona. Nyebelin amat, sih?

"Chullie, ayo pulang bareng!"

HUP! Seorang namja menarik tangan noona-ku. Dia pasti Hankyung-hyung.

Hahaha... dasar noona, bisa saja dia ngegoda-ku... padahal sendirinya juga 'temen apa temen' sama Hankyung-hyung...

"HYUNG! HATI-HATI, YAA... NOONA-KU BUAS!" seruku. Hankyung malah tertawa.

"Neee, Donghae-ah! Aku akan hati-hati!" serunya. Heechul-noona masih saja cemberut. Huh... noona-ku itu bener-bener judes...udah judes, suka ngejailin pula...

Oh iya, Heechul noona sudah duduk di kelas 3 SMA Parang, satu sekolah denganku. Dia masuk jurusan Olahraga. Dia juga dijuluki 'Ratu Senam Ritmik', karena bakat senam ritmiknya... bisa dikatakan luar biasa! Dia sangat hebat!

Kalau Hankyung-hyung, dia juga duduk di kelas 3 SMA Parang. Tapi, dia masuk jurusan pendidikan. Kemampuan analisa Hankyung-hyung memang sangat hebat, dia bisa memecahkan soal-soal sulit, melakukan penelitian, aish... pokoknya dia itu sangat jenius! Aku nggak bohong!

Tapi, Hankyung-hyung kelihatan pendiam di luar, dan itu semua salah seratus persen. Dia dijuluki 'Hankyung si Elang Pengintai', karena analisanya yang tajam dan kemampuannya dalam menyelidiki.

Waktu itu, Heechul-noona pernah diganggu oleh sekelompok murid cewek jurusan olahraga yang sirik pada bakatnya, wajar... orang terkenal... hehehe

Yeojya-yeojya pengganggu itu menyembunyikan baju senam Heechul noona, merusak sepatu noona, mencorat-coret meja noona, melemparkan pot bunga besar dari lantai dua kearah noona yang sedang ada di lantai satu, dan lainnya.

Untung saja noona tidak apa-apa, tapi Hankyung-hyung tidak bisa diam saja. Dia langsung mencari tahu siapa yang melakukan semua itu.

Saat Hankyung-hyung sudah tahu siapa pelakunya, dia mencari bukti-bukti yang lengkap dan membuat pelakunya dikeluarkan dari sekolah. Hankyung-hyung benar benar hebat, tapi serem juga... Hankyung-hyung juga tidak menceritakan

Sejak saat itu, tidak ada yang berani mengganggu noona lagi, tapi noona sendiri tidak tahu kalau Hankyung-hyung yang melakukan itu untuknya... noona hanya tahu kalau gangguan padanya sudah tidak ada lagi.

Hankyung hyung memang baik hati... tidak sombong... suka membantu...rajin menabung... dan lain-lain(?).

.

.

Aku masih menunggu Hyukjae di gerbang sekolah. Akhirnya, terlihatlah yeojya itu keluar gerbang dengan beberapa temannya.

"Sampai nanti, Sungminnie~" kata Hyukjae sambil melambaikan tangannya kearah yeojya berwajah manis itu.

"Bye, Eunhyukkie!" balas yeojya itu.

Eh? Kenapa temannya memanggilnya Eunhyukkie?

Hyukjae pun menghampiriku. Aku tersenyum kearahnya.

"Maaf aku telat, Donghae-sshi... aku ada pelajaran tambahan..."

"Ne, gwaenchanayo."

Hummm... dasar anak pintar... rajin sekali, ya?

Aish, aku jadi penasaran... kenapa temannya memanggilnya 'Eunhyukkie'?

Apa aku tanya saja, ya? Tapi... aku juga malu...

Aish, sudahlah...

"Emm... Hyukjae-sshi?"

"Ne, Donghae-sshi?"

"Kenapa teman-temanmu tadi memanggilmu dengan nama 'Eunhyukkie'?"

Hyukjae tersenyum lagi. Gusinya sampai kelihatan... lucunya...

"Teman-teman memang biasa memanggilku Eunhyuk. Jadi, mereka memanggilku 'Eunhyukkie'..."

Aku mengangguk setelah dia menjawab pertanyaanku.

Hum... Eunhyuk...

Nama yang manis... tapi, Hyukjae juga bagus, kan?

"Oh, iya... Donghae-sshi, kita masih saling memanggil dengan nama 'sshi', ya?" tanya Hyukjae. Aku mengangguk lagi. "Ne, kita masih saling memanggil seperti itu. Kenapa?"

Hyukjae tidak menjawab. Dia malah memandang wajahku terus.

Pipi Hyukjae juga merona merah...

Humm... dasar...

"Nee...arasso... kau boleh memanggilku Donghae, itu kan yang kau tanyakan?" tebakku. Hyukjae mengangguk kecil. Dasar... sikapnya seperti anak kecil...

"Jadi... apa aku juga boleh memanggilmu dengan nama selain 'sshi'?" tanyaku padanya. Hyukjae mengangguk. "Tentu saja! Kau boleh memanggilku Eunhyuk... kita kan teman!"

DEG

..

...Teman, ya?

"Ah, ne... kita kan teman..." ucapku setuju. Hyukjae... aish, maksudku... Eunhyuk... dia lalu berjalan mendahuluiku.

"Donghae, ayo cepat... nanti toko optiknya keburu tutup, lho! Kajja!" ajaknya. Aku pun mengikutinya.

Ya. Aku dan dia hanya teman, kan?

Eunhyuk... dia bagai Cinderella yang akan bertemu dengan Pangerannya, Choi Siwon...

Sedangkan aku?

Aku hanya jadi ibu peri, ya?

Ya... aku hanya jadi ibu peri yang membantu Cinderella agar bisa pergi ke pesta dansa...

Dan setelah tugasnya selesai, ibu peri pun menghilang.

Nanti, Eunhyuk dan Siwon akan bersama...

Dan pada saat itulah tugasku juga selesai...

Tapi, kalau aku berpikir begini... apa mungkin aku juga berharap ibu peri bisa bersama Cinderella?

Aish.. maksudnya..

Aku... bersama... dengan Eunhyuk?

Jadi, aku ini menyukai Eunhyuk?

...Konyol. Ini tidak mungkin, kan? Aku hanya membantunya. Dia juga teman. Selesai sudah! Hanya seperti itu, kan?

"Donghae! Ayo pergi! Kenapa malah melamun?"

Hyukjae menghampiriku dan menarik bajuku sampai aku terseret. Aish! Apa-apaan nih!

"Hyukjae! Aku bisa jalan sendiri!"

"Kenapa panggil 'Hyukjae'? Panggil aku Eunhyuk! Habisnya, kamu ngelamun terus! Jalannya bisa gak nyampe-nyampe!"

Aku tersenyum melihat tingkahnya yang kekanak-kanakan. Hehe... lucunya...

"Neee... Eunhyuk! Mianhae kalau aku ngelamun, jadi... lepaskan aku!" kataku sambil melepaskan diri. Eunhyuk cemberut. "Ya sudah!"

Eunhyuk pun mengubah raut wajahnya yang tadinya cemberut menjadi senyuman yang manis. Yang termanis yang pernah kulihat.

...Kalau begini...

Apa mungkin... aku jadi benar-benar menyukainya?

.

.

...Apa boleh aku berharap sedikit padanya?

.

.

TO BE CONTINUED


Arrgh... ini...ini...ini gagaal! #plak!

Nervous banget, udh lama ga post di sini... TT^TT I'm back with some Gender switch ff,

And... yes, I'M A TRUE FUJOSHI NOW! I'M BACK, YAOI WORLD! -kissu kissu-

Oh iya, ini FF terinspirasi dari komik manga 'Wizard in July' karya Meca Tanaka-sensei, saya minjem jalan ceritanya dikit, selebihnya saya tambahin di sana-sini pake ide saya sendiri... jadinya agak beda...

Jujur, komiknya keren banget, jadi ampe kepikiran bikin FF ini, padahal saya udah hiatus selama 2 tahun... keke...

Dan bikin FF ini itu lumayan bikin sport jantung.

Gara-gara di bagian pertama, ada –ehem—adegan panty yang pada terbang... tapi, itu ada di komiknya, lho... itu bukan ide saya, dan... tidak! saya tidak yadoong! #alah bohong lu!

Dongsaeng saya sempet curiga kalo saya nulis FF NC. Woyy... suudzon luu! #jitak saeng gw#

Waduh... kebanyakan cuap cuap saya... mianhaeeee... TT^TT

Pokoknya, saya menerima Review, Flame, Kritikan, maupun Saran, dan juga menerima kertas kecil bertuliskan SUPER SHOW 4 – VVIP TICKET !#plak!

...ehh... maaf... mulai error saya...#garukgarukpala#

Mianhae kalau ada kesalahan dan hal-hal yang tidak berkenan di hati para readers semua...

Adios... :D

Aleena Liu/Lee Soosun

.

.

REVIEW PLS? :)

YANG REVIEW DIKASIH FLYING KISS DARI BIAS YAAAA...