Pairing : Naruto U. x Haruno S.

Rate : T

Genre : Friendship, romance, humor, hurt/comfort (maaf jika banyak typo, hehe)

Disclaimer : Naruto © Masashi Kishimoto

WARNING : 00C, alur gaje cerita buatanku, lebay (mungkin), author masih pemula (maklumi), untuk yang sengaja maupun yang tidak sengaja membaca fanfic abal-abal ini tolong komen ya *0* (plak).

/

/

/

/

Secret Pov

"Guk guk guk!" Inilah aku, menggonggong untuk memanggil majikan tersayang.

Berlari menghampiri sosok merah muda yang sedang menikmati es krim dan duduk disamping taman kota. Memberikan senyuman terbaik dipagi terbaik ini. pasalnya hari ini adalah hari minggu, hari dimana majikanku selalu mengajakku jalan-jalan, hal yang sangat menyenangkan.

Jemarinya mengelus buluku dan mengusapnya manja, akupun terbuai. Satu hal yang harus kalian ketahui, aku menyukai segala tentangnya, semua yang ada pada majikanku. Belaiannya, senyumannya, suaranya, wajah cantiknya, kasih sayangnya. Dia adalah gadis yang aku sukai.

Tapi perbedaan membuatku tak bisa untuk memberikan dan mengungkapkan perasaanku padanya, karena aku adalah…

"Naruto," Ujar suara itu memanggil namaku.

"Guk Guk Guk!" Seekor anjing.

/

/

Chapter 1

About we

/

/

Normal Pov

Gadis bersurai merah muda itu tersenyum saat Naruto ~sang anjing, menatap manja pada dirinya. "Kau mau es krim?" Tawarnya.

Naruto menggeleng dan kembali menggonggong. "Guk Guk Guk! (Ayo jalan-jalan lagi)" Jawabnya riang.

Seakan mengerti apa yang diinginkan Naruto, gadis itu tersenyum lembut, "Baiklah, tapi jangan lari-lari lagi ya?" pinta Sakura.

Naruto hanya menggonggong sebagai jawaban, gadis itupun kembali berjalan dengan Naruto disampingnya. Sampai sebuah suara memanggil nama gadis itu.

"Sakura!"

Sakura ~nama gadis itu, menoleh kesumber suara. terlihatlah seorang pemuda tampan dengan warna rambut merah darah dan wajah Babyficenya. Sakura mengernyit, "Kakak?"

Naruto berbinar saat melihat siapa yang menghampiri mereka, sosok pemuda yang ia kagumi, "Guk Guk! (Sasori-nii!)"

Sasori menoleh pada Naruto lalu mengelus kepala anjing itu gemas, "Senang berjumpa lagi denganmu, Naruto." Ujarnya ramah.

Sakura menghampiri sang Kakak dengan wajah heran, pemuda itu beberapa hari yang lalu bukannya pergi keluar negeri untuk studi banding? Lalu mengapa sekarang ada disini, sepertinya ada yang tidak beres. "Kenapa Kakak ada disini?" tanya Sakura.

Sasori mengangkat kedua tangannya keatas dan melakukan gerakan aerobic hanya sekedar menghilangkan pegal ditubuhnya.

"Pesawatku meledak saat dalam perjalanan dan kebetulan aku jatuh disekitar tempat ini," Jawabnya asal.

Sakura dan Naruto melongo atas jawaban yang dilontarkan Sasori, konyol. Sakura pun menggeram melihat tingkah Kakaknya yang sungguh tidak tepat pada waktunya, untuk itulah kini ia menjitak kepala sang Kakak.

"Auww! sakit Sakura, aku ini Kakakmu." protes Sasori.

"Guk Guk (Pasti sakit,)" gonggong Naruto.

Sakura berdecak pinggang, "Dan aku seirus bertanya padamu, kenapa kau ada disini sedangkan jadwal keberangkatanmu sudah dua hari yang lalu?" tanya Sakura lagi.

Sasori meringis dan menatap tajam adiknya ini, "Siapa juga yang mau berangkat dengan si mesum itu, memalukan." Jawabnya kesal.

Sakura heran, kenapa Kakaknya ini menganggap Kakek mereka sebagai orang mesum dan Sasori sangat membencinya? memang sikap dasarnya seperti itu, tapi mau bagaimanapun dia adalah Kakek mereka. Sakura mendengus dan kembali berjalan dengan Naruto disampingnya,

"Terserah Kakak saja, lagi pula pendidikan itu Kakak yang mementingkannya, tapi kau harus siap menerima konsekuesi dari Nenek." ujar Sakura memperingatkan.

Sakura dan Sasori adalah saudara kandung, berasal dari keluarga sederhana ~Haruno. Bisa dibilang sederhana tapi Nenek dan Kakek mereka adalah pemimpin Konoha Corp yang disegani, tapi kehidupan mereka berdua menggambarkan kesederhanaan yang nyata. Mereka berdua? Mana orangtua mereka?.

Tiga tahun lalu kedua orang tua Sakura dan Sasori mengalami kecelakaan mobil dan meninggal dunia. Saat itu umur Sakura lima belas tahun, dan berbeda tiga tahun dengan Sasori. Sepeninggalnya orangtua mereka, Sasori dan Sakura memutuskan untuk hidup mandiri dan meninggalkan kehidupan yang lebih dari cukup itu. awalnya Kakek dan Nenek mereka melarang karena hal itu hanya akan menyusahkan Sakura dan Sasori, tapi karena alasan yang sangat kuat dari kedua cucu mereka, maka hal itu diperbolehkan.

Sasori menghela napas panjang saat Sakura mengatakan hal itu, yah memang benar apa yang dikatakan adiknya. Dan saat ini dia sedang kebingungan untuk mencari alasan mengapa ia tidak berangkat bersama sang Kakek keluar negeri, tidak mungkin ia mengatakan yang sebenarnya. Bisa-bisa setelah itu, ia akan dirawat dirumah sakit selama seminggu.

"Lalu sekarang kau mau kemana?" tanya Sasori saat Sakura mulai meninggalkannya.

Sakura menoleh dan melirik Naruto, "Aku akan mengajaknya jalan-jalan,"

"Guk Guk! (Benar!)" Naruto menggonggong senang.

Sasori hanya mengangguk dan melangkah pergi menginggalkan tempat itu, "Jangan pulang telat, aku akan menyiapkan makan malam." Ujarnya melambaikan tangan.

"Iyaa."

/

~Skip time~

/

"Seperti biasa, masakanmu memang sangat enak." puji Sakura setelah selesai makan.

Sasori hanya tersenyum bangga dan menghampiri Naruto yang sedang duduk manis memperhatikan mereka makan, "Kau mau makan juga, Naruto?" tawar Sasori.

Naruto menggeleng dan berdiri menghampiri Sakura, ia mengusap kaki Sakura dengan kepalanya. "Guk Guk!"

"Sepertinya dia ingin istirahat." ujar Sasori memperhatikan tingkah Naruto.

Bagi Sasori, Naruto adalah anjing yang sangat setia bagi keluarganya. Kedatangan awal Naruto saat umurnya lima tahun dan tentunya Sakura masih bayi, dia masih ingat saat Naruto menyelamatkan Sakura dari kecelakaan mobil waktu sepeninggal kedua orang tuanya. Sakura pun tahu tentang hal itu, bagi mereka Naruto adalah pahlawan.

Flashback

Saat itu aku sekeluarga sedang mengadakan liburan kenegeri pasir ~suna. Dalam perjalanan ada yang aneh dengan tingkah Naruto, dia lebih sering menggonggong seperti memberi peringatan dan berontak ingin keluar dari mobil. Saat itupun Sakura merasa gelisah, berbeda denganku dan kedua orangtuaku. Aku pikir Sakura hanya mengalami masuk angin, dan itu memang kebiasaannya jika merasa gelisah.

Aku putuskan untuk turun dari mobil, ingin membeli air mineral untuk adikku itu. sempat merasa heran karena Naruto bersi keras untuk ikut denganku, karena tidak mau pikir panjang akupun mengajaknya. Aku bilang pada orangtuaku untuk menunggu dipersinggahan sisi kota Suna, tidak jauh dari tempatku membeli minuman. Karena ditempat itu tidak ada tempat untuk parkir.

Setelah beberapa saat mobilnya jalan dan aku segera mengambil minuman dari mesin minuman itu, aku dikagetkan oleh suara debuman yang sangat keras. Sontak aku menoleh dan alangkah kagetnya saat sebuah ledakkan terjadi pada mobil itu, ya, mobil kedua orangtuaku.

Mataku membulat, "TIDAAAK!" Teriakku seraya berlari menghampiri mobil itu.

Langkahku serasa lambat saat melihat Naruto berlari kencang mendahuluiku, tidak lepas dari gonggongannya. Aku lihat Naruto sedang berusaha membuka pintu mobil yang sudah terbalik itu, mataku beralih pada cucuran bensin yang bocor dengan kobaran api disekitarnya. Saat itu aku tidak bisa berpikir apapun, hanya menginginkan keselamatan semua pengemudi mobil itu.

"Ayah, Ibu, Sakura." Gumamku masih berusaha untuk berlari.

Naruto menjebol kaca mobil dengan membenturkan kepalanya, dan menarik sosok merah muda yang sudah tak sadarkan diri. Menariknya menjauh dari mobil dan menghampiriku, dengan sigap aku merangkul Sakura. aku lihat Naruto kembali berlari menuju mobil untuk menyelamatkan kedua orangtuaku, namun…

DUAAARRR!

Ledakkan besar terjadi dan menghancurkan mobil, Naruto berhenti dan menggonggong. Saat itupun mataku memburam, ada apa denganku? kenapa disaat seperti ini?. pandanganku mulai gelap, dan yang terakhir aku lihat adalah Naruto datang menghampiriku.

Gelap

Hening

Gelap

"Nak, bangunlah." Siapa itu?

Perlahan aku membuka mata, yang pertama aku lihat adalah seorang wanita berpakaian putih dengan beberapa kertas yang ia genggam. Kutolehkan wajahku untuk lebih mengenal temapt ini, tidak asing. Cat serba putih dengan bau obat-obatan yang menyengat telah meyakinkanku bahwa tempat ini adalah rumah sakit, dan wanita berpakaian putih itu adalah seorang suster.

"Kepalamu masih sakit?" Tanyanya.

Sadar akan sesuatu, aku segera beranjak duduk dan bertanya, "Dimana adikku?"

Suster itu menoleh padaku, "Gadis berambut merah muda itu ya, dia dirawat dikamar sebelah." Jawabnya.

Mendengar itu aku segera berlari keluar kamar, tidak memperdulikan ocehan sang suster. Tepat didepan pintu kamar pasien sebelahku, aku segera membukanya dan memanggil nama adikku 'Sakura!'. dan aku lihat ia tengah berbaring siatas kasur serba putih itu, dengan mata terpejam. Dan terlihat pula seekor anjing tengah tidur diatasnya.

Dengan langkah pelan aku menghampiri dua makhluk itu, aku lega mengetahui jika Sakura tidak apa-apa, tapi aku masih belum ingat kejadian setelah kecelakaan itu. mengapa kami bisa berada dirumah sakit? Bukankah saat kejadian tak ada seorangpun?.

"Kau dan adikmu diselamatkan oleh anjing itu." ujar seseorang dibelakangku.

Sontak akupun berbalik, dan terlihatlah seorang pria paruh baya dengan jubah dokter melekat ditubuhnya. Alisku menyerngit saat mendengar penuturannya tentang penyelamat kami. Apakah dia Naruto?. "Maksudmu, anjing yang sedang tidur disana?" Tanyaku menunjuk Naruto yang sedang terlelap.

Dokter itu mengangguk, "Dalam kecelakaan itu, menelan dua korban." Ujarnya lirih.

Aku tahu, ya sangat tahu. Karena saat kejadianpun aku sadar, dan melihatnya jelas. Tapi haruskah aku menyalahkan sang kuasa? setelah dia masih memberikan kesempatan padaku dan adikku untuk hidup, kurasa aku harus bersyukur, ini hanyalah cobaan hidup. bersyukur jiwa dan raga ini selalu memiliki good feel disaat genting, dan sekarang yang kupikirkan adalah kami tidak sendiri.

Kami masih memiliki keluarga, harapan, dan pahlawan…yaitu anjing setia yang telah bertahun tahun bersama kami, Naruto.

Flashback Of

"Baiklah Kak, aku dan Naruto tidur duluan ya," pamit Sakura.

Aku mengangguk, "Baiklah, Oyasuminassai,"

Sasori Pov end

/

Dikamar serba Cherry ini Sakura dan Naruto tidur, sebelum tidur Sakura sempat mengganti baju lalu beranjak menuju ranjang empuk itu. mata Emeraldnya melihat Naruto yang sudah terpejam diatas karpet dibawah ranjangnya. Merasa kasihan, Sakura memutuskan membangunkan Naruto dengan mengelus kepalanya, sehinggan anjing itupun terbangun.

"Maaf membangunkamu, malam ini kau tidur diatas saja, cuacanya sedang dingin." ajak Sakura.

"Guk Guk! (Baiklah)" respon Naruto seraya melompat keatas kasur milik Sakura.

Naruto meringkuk diatas selimut Sakura, ia rasa tidur bersama gadis itu sangatlah nyaman. Tanpa Sakura ketahui, anjing itu sedang memohon permintaan dalam tidurnya. Berharap bisa menjadi yang ia inginkan.

Naruto Pov

Ragaku tertidur, namun tidak dengan jiwaku. Kini aku sedang berharap tentang sebuah permintaan yang sejak lama aku inginkan, sesuatu yang mungkin selamanya tak akan terkabul. Dekat dengan gadis ini membuatku semakin menginginkan apa yang aku harapkan, yaitu menjadi manusia.

Meski gila, meski mustahil, meski konyol, jika hal itu dapat menyampaikan perasaanku pada gadis ini aku rela melakukan apapun. Mata Blueshappireku terbuka, dan tampaklah wajah cantik nan polos yang sedang tertidur itu, jika aku seorang manusia, mungkin sudah kudekap dia dalam pelukanku. Mengatakan kesetiaan yang tanpa batas ini.

Kuberanikan diri untuk menggeser lebih dekat dengan wajahnya, sungguh bercahaya dan menggoda. Suara ini ingin menggema dan mengalunkan lagu cinta untuknya, tapi apa daya jika hanya gonggongan yang keluar. Aku tidak mau membangunkannya. Kusandarkan kepalaku pada satu bantal yang sama dengan Sakura, menghadap tepat kearah wajah cantiknya yang menoleh kesamping ~tepat kearahku. Merasa terbuai dengan aroma ini, aroma Cherry yang selalu bersemayam dalam tubuhnya, aku pejamkan mataku dan mulai pergi kealam mimpi.

Naruto Pov End

/

Sunyi dalam kegelapan malam didalam kamar ini, setelah sang anjing melontarkan segala perasaannya pada satu permintaan. Cahaya bulan mulai menderang semakin kuat, setara dengan beribu-ribu bintang malam ini, berkumpul dan berpisah bagaikan titik cahaya yang amat kecil, berbaur dan terbang kesegala arah lalu memasuki kamar sunyi ini.

Mengelilingi makhluk yang sedang terlelap itu, dan kembali bersatu. mengangkatnya dengan sebuah alunan melodi yang menenangkan jiwa, bagaikan nada pengantar permohonan. Semakin bercahaya saat tubuh itu semakin besar dan meredup setelah membentuk sesuatu yang sempurna.

Sosok itu kembali terbaring diatas kasur yang nyaman, dengan roman yang sangat berbeda. Menjamah segala yang bisa ia jangkau dan tidak mau melepaskannya kembali.

/

/

/

/

Kicauan burung menghiasi pagi hari ini, beberapa aktifitas mulai dilakukan disekitar perumahan. Cahaya matahari yang sudah cukup tinggi tak juga membangunkan dua sosok yang masih terlelap dalam tidurnya, meski sudah menyerbu masuk dengan sinar hangat itu.

Sebuah panggilan membuat mereka terbangun meski masih setengah kesadarannya. "Sakura bangunlah, aku sudah siapkan sarapan." Ujar suara itu dibalik pintu.

Sakura, gadis itu mendengus malas dan menarik selimut sampai menutupi wajahnya. "Baik, beri waktu lima menit lagi." Pintanya.

"Ya, aku menunggu dibawah." Jawabnya.

Sakura kembali tertidur, rasanya malas bangun dipagi hari yang harusnya menjadi awal baginya untuk kuliah. Tidak disangka ia sudah mau menyusul sang Kakak yang juga masih menjalankan S2 diUniversitas ternama diKonoha. Memiliki otak encer seperti Kakaknya bukanlah hal yang berat baginya, namun jika harus memiliki saingan berat bukanlah hal yang menyenangkan. Tapi Sakura bersyukur, karena hari ini dikampusnya sedang mengadakan demo besar dan semua kegiatan kuliah diliburkan.

Alisnya sedikir menyerngit saat ia merasakan ada benda menyentuh perutnya, tapi hal itu ia hiraukan karena berpikir bahwa benda itu adalah anjingnya ~Naruto. Karena gemas, tangan Sakura bergerak untuk mengelus bulu anjing kesayangannya itu, tapi kenapa bulunya semakin panjang ya?. dan bentuknya pun bulat.

Karena penasaran, Sakura mulai membuka matanya. Mencoba beradaptasi dengan cahaya matahari yang memantul dari jendela. Saat memperhatikan benda itu dipertunya, benda itu layaknya kepala manusia, menyender diperutnya bagaikan bantal yang empuk.

Kesadarannya semakin pulih dan…

"GYAAAA!" teriak Sakura menyingkirkan benda itu lalu beranjak dari tempat tidur.

Sakura menatap takut pada sosok yang kini sedang berusaha membuka mata dengan setengah berlutut itu, sontak mata Emeraldnya menutup tak kala melihat pemandangan yang tak lazim didepannya. Pasalnya sosok itu tak memakai baju sehelai benang pun.

"Kau! MENGAPA ADA DIKAMARKU DENGAN KEADAAN SEPERTI ITU?" tanya Sakura panik.

Sosok itu memiringkan kepalanya, "Guk! Guk! Guk!" Ujarnya menggonggong seperti anjing.

Sakura mengertukan alisnya, meski matanya tertutup tapi ia masih bisa mendengarnya. "Jangan bercanda, cepat jawab aku!".

"Guk! Guk!" sosok itu masih menggonggong dan menatap heran Sakura.

"Berhenti menggonggong seperti anjing, dan bicaralah layaknya manusia!" perintah Sakura yang mulai merasa konyol.

Sosok itu masih memiringkan kepalanya bingung, "Sebenarnya apa yang~" Ujarnya seraya menutup mulutnya. Matanya terbelalak dengan apa yang kini ia rasakan, 'Aku, berbicara seperti manusia?' Batinnya tak percaya.

Karena penasaran, sosok itu beranjak berdiri. menatap tubuh polos manusianya dengan tanpa benang sehelaipun. Matanya berbinar dengan perasaan campur aduk dalam hatinya, senang, tidak percaya, kagum, bingung, bangga, semuanya bercampur. Tak bisa menahan gejolak itu, kini sosok itu malah melompat-lmpat tepat diatas kasur Sakura, dengan meneriakkan kata 'Aku manusia! Aku manusia!'.

Mendengar kegaduhan itu, Sakura segera membuka mata dan melihat apa yang terjadi. Alangkah kagetnya ia saat melihat sosok polos itu semakin terlihat jelas dimatanya.

1 detik

2 detik

3 detik

BRUK!

Sakura pingsan.

"Sakura!"

/

/

/

/

To Be Continued

/

/

/

/

A/N : ekhem, chapter teraneh yang pernah kubuat aku persembahkan untuk semua leaders. Hahahahahaha. *Plak. Rasanya aneh saat kubuat tokoh Masashi-senpai kubuat menjadi tokoh hewan yang imuet ~ingat loh imuet. Terinspirasi dari komik berjudul Wild Half, hanya summarynya saja sih yang aku baca, tapi sepertinya seru. Dan aku pikir Naruto cocok memerankan ini.

Warning saja, Wild Half dalam komik itu dijelaskan sebagai hewan yang bisa mengubah dirinya sebagai manusia, jenisnya jantan dan pasangannya atau bisa dibilang majikannya adalah seorang pemuda. Jenis yaoi ekh?, entahlah. Dan Wild Half yang kubuat ini adalah sosok anjing yang entah aku juga masih bingung, jenisnya Airbud atau Wolf, habisnya keduanya hampir mirip dimataku, meski Wolf lebih Killer Hahahahaha.

Udah akh, biar leaders saja yang membedakannya, aku hanya sekedar menyampaikan pemikiranku saja. semoga terhibur dengan chapter ini ya. perlu digaris bawahi…

Aku usahakan publish story ini seminggu setelahnya, karena ceritanya sudah kubuat. Jika memang tidak sibuk diduta. Hehehehe.

Dewa Mata Nochi Hodo ^^