Rii-kun: Hora~ Minna-tachi!^^ Ini pertama kalinya saya menulis fiction Kuroshitsuji, oh well saya menulis karena dapet inspirasi habis nonton yang season 2-nya dimana yang endingnya nggak memuaskan banget D: . Nah karena itulah yoroshiku, ini akan jadi debutku disini *lho jadi curhat*

Ciel: Kenapa jadi curhat begitu, author ecchi?

Rii-kun: Buh, Ciel kapan dateng? Lagian terserah saya kok, mau curhat atau enggak!

Ciel: Terserah sajalah.

Rii-kun: Kalau begitu bisa minta disclaimer-nya?

Ciel: Kamu sendiri saja yang lakukan! Saya 'kan bukan siapa-siapanya kamu!

Rii-kun: Please~ kamu 'kan tokoh utamanya, jadi itu cukup!

Ciel: Kali ini saja *sigh*

Disclaimer: Kuroshitsuji or Black Butler bukan milik ni author , hanya idenya saja.

Black Prince

Porlogue

~Author POV~

Di Inggris tepatnya jika kau pergi melalui hutan berkabut kau pasti akan menemukan mension besar dimana seorang anjing penjaga ratu itu tinggal. Pastinya kalian sudah tahu bahwa mension tersebut adalah milik Phantomhive. Seorang anak kecil (*author dibantai Sebastian*) yang berumur 14 tahunlah kepala keluarga Phantomhive, namanya adalah Ciel Phantomhive.

Tok tok

"Tuan muda, sudah saatnya bangun," ucap seorang butler bernama Sebastian sembari membawa early morning tea.

"Uhmmm," hanya itu respon dari tuan muda yang bernama Ciel Phantomhive itu.

Ia merenggangkan tubuhnya, setelahnya membiarkan Sebastian menggantikan PJs yang ia gunakan.

"Wangi ini… Roseship herb tea?" tanya Ciel.

"Anda hebat sekali tuan muda," Sebastian menunjukan senyum khasnya. "Jadwal untuk hari ini, seperti biasanya saja menge-check produk terbaru perusahaan Phantom, belajar biola, melukis, karena tuan muda sudah janji hari ini jam belajar akan saya tambah dua kali lipat, dan.."

"Dan apa, Sebastian?"

"Nona Elizabeth akan datang berkunjung dan sepertinya ia ingin menghabiskan sepekan di mension ini"

Ciel mengeluarkan kembali teh yang lagi diminumnya.

"Wah-wah, kalau dibuang begitukan sayang the itu, tuan muda," kata Sebastian menatapi air the yang tengah berada di karpet kamar Ciel. "Bukankah seharusnya kau tak kaget, bocchan?" lanjutnya sambil tersenyum iblis.

"Apa maksudmu?" tanya Ciel dengan pandangan tajam.

"Kau yang merupakan iblis baru masa kaget dengan hal beginian?"

Ciel benar-benar menatapnya tajam tapi sekarang dengan mata iblisnya. "Tak bolehkah aku begitu? Lagi pula sepekan bukanlah hal yang sebentar," katanya.

BRAK

Tiba-tiba terdengar suara benda jatuh dari depan pintu kamar Ciel membuat dua orang yang berada didalamnya terkejut. Dengan sergap Sebastian berjalan kearah pintu, membuakanya lalu melihat siapa yang menguping mereka. Tapi kosong yang ia dapat, setelah tengok-tengok ia melihat Elizabeth, tunangan Ciel berlari di lorong. Sayangnya Sebastian tak sempat mengejar karena yang ia lihat hanyalah bagian akhir gaun Elizabeth.

"Sepertinya akan ada masalah baru," gumamnya.

Rii-kun: Yap~ selesei buat prologuenya :D maaf jika terlalu pendek, karena ini hanya prologue, buat chapter akan saya usahakan panjang *nunduk* Ngomong-ngomong jika agak OOC para tokohnya tolong dimaafkan karena masih baru nulisnya^^ Jika responnya bagus dari para readers and riviewers, mungkin akan jadi cerita yang panjang. Akhir kata RnR!