Trapped At The Other Dimension
Warning!
Bakalan ada banyak Typo (mungkin), Gajelasness (bahasa apaan tuh),Alur yang gajelas dan terlalu cepat,bahasa gaul,ngelawak ga jadi,dan masih banyak lagi,don't llike don't read.
Disclaimer!
Vocaloid milik cyrpton future media,dan jika saya yang punya,len akan menjadi shota sejati,buahahahahaha *evil laugh*
Me : Errr,minna-san ini fanfic (gaje) kedua saya,yang satunya lagi pakai bahasa Inggris dan grammarnya acak-acakan jadi kalo mau baca saya sangat berterimakasih dan kalo ga mau ya sudah,hohoho.
Len : Awas lho kalo author bikin gw jadi shota,gw rampas semua coklat lo! *evil laugh*
Me : Nooo,jangan coklat punya gwww TT^TT
Rin : Yak,para reader sekalian author kami adalah author paling gajelas di dunia,jadi apapun yang dia katakan biarkan saja.
Me : Hei-hei Rinny jahat amat -_- Ya udahh! Fine! #ngambek
Rin : Yahh,Juci-chan ngambekkk
Me : Cih,tau ah to the story!
Rin Kagamine,sang bintang sekolah,sangat amat cantik,pintar,dan baik,sayangnya saat dia sudah beradu mulut dengan Len dia akan berubah menjadi monster yang paling ganas di muka bumi ini. Len Kagamine,pangeran sekolah yang amat sangat populer,jenius,dan seorang yang gentleman,yang membuatnya sukses untuk membuat para gadis berteriak layaknya toa mesjid yang sedang berkumandang jika bertemu dengannya .Tapi apa yang terjadi jika mereka terperangkap dalam suatu dimensi yang jauh berbeda dari dimensi ini? dan bagaimana jika hanya ada satu jalan untuk kembali lagi? Dan mereka terpaksa harus bekerja sama,bisakah mereka melakukannya?
Rin POV
Ahhh,bosen,sekolah lagi,sekolah ,mana si Lenka belum datang lagi,kemana sih dia? Oh ya! Aku memang tidak punya sopan santun! Namaku Kagamine Rin,aku bersekolah di Voca High School,salam kenal!
"Kyaa! Len-kunn! Aku ada buatkan bekal untukmu seorang,terima ya!" Jerit seorang siswi,yang pastinya membuat kupingku -tiba aku merasa pundakku ditepuk oleh seseorang,saat aku melihat kebelakang...Ternyata SI SHOTA itu yang nepuk aku, yang spontan membuat para siswi menjerit layaknya toa kesal langsung aja ku dorong si SHOTA itu, dan yang aku dorong hanya cengegesan,langsung saja kutinggalkan daripada dihajar sama siswi-siswi itu ,sementara yang aku tinggalkan malah cengo,apaan dah nihh, shota-shota,ckckckck.
Untungnya saat melintasi koridor sekolah aku bertemu dengan Lenka,jadi lebih reda deh amarahku. Saat kami sudah sampai di kelas.. Tiba-tiba Lenka berteriak dengan histeris,langsung saja aku datangi dia,ternyata saat aku lihat kedalam kelas ada sih Rinto, ternyata itu penyebabnya,hadehh,aku khawatirnya berlebihan, oh,ya! Aku lupa bilang kalau Lenka itu suka sama Rinto,sebenarnya Rinto sih juga suka sama Lenka, tapi dia ga berani ngo-
KRINGG KRINGGG KRINGGGGG!
Ahh! Bel sekolah udah bunyii,nanti kulanjutkan dehh.
Normal POV
Kiyoteru sensei pun masuk ke kelas dan mulai mengajar, dan mulai menerangkan biologi."Yaakk anak-anak jika kita menyilangkan suatu tumbuhan dengan tumbuhan lain maka akan terjadi Blabla blabla blabla blabla anak-anak?" Kata kiyoteru sensei, yang ditanya pun hanya bisa menjawab "Ya,sensei." Tapi sebenarnya ga ngerti sama sekali karena tidak mendengarkan,tapi lain halnya Rin dan Len yang sudah mengerti (ya iyalha jenius). Saat Kiyoteru sensei memulai untuk menjelaskan hal-hal yang bisa membuat kepala pecah tiba-tiba ada suara yang amat sangat dinantikan murid-murid
KRIINGGGG! KRINGG!
Yap itulah bel istirahat,"Rin Kagamine dan Len Kagami,dimohon untuk tinggal di kelas dan bagi yang lain silahkan menikmati waktu istirahat kalian." Kata Kiyoteru -anak pun berhamburan keluar tapi tidak dengan Rin dan Len karena mereka dipanggil oleh Kiyoteru sensei.
"Rin,Len saya perlu bantuan kalian untuk membersihkan gudang olahraga." Kata Kiyoteru sensei.
"Ehh?! tapi kenapa saya sensei? Sayakan tidak salah apa-apa?" Tanya Rin.
"Karena saya rasa kalian berdua akan menemukan sesuatu yang unik di dalam sana." Jawab Kiyoteru dengan senyum yang penuh misteri
"Tapi kenapa harus dengan Shota ini? Kenapa ga sama murid lain?" Tanya Rin dengan penuh kekesalan.
"Lakukan tugas ini atau pengurangan poin?!" Bentak Kiyoteru. Yang dimarahi pun hanya bisa mengangguk pasrah.
Rin POV
Apa- apaan dah nih guru,gwkan ga ada salah apa-apa,dan kenapa harus sama len? Kan bisa sama yang lain! Arghhhh tau ah terang! Umpatku dalam hati,sementara yang di sampingku dan yang sedang membantuku membersihkan gedung olahraga sialan ini hanya diam. Tiba-tiba aku melihat sesuatu yang tertutup terpal dan sangat besar,rasa ingin tahuku yang besar membuatku sekarang berdiri di depan benda tersebut,karena terpat yang amat sangat besar itu, aku terpaksa meminta bantuan si .
"HEY! !" panggilku. Yang aku panggilpun langsung menjawab dengan marah " HEI, Rin Kagamine,tolong jangan panggil aku shota,atau kamu akan aku buat menderita!" Akupun kaget sekaget kagetnya tukang balon yang balonnya meletus semua (apaan coba ._.) ternyata si sho-,ups len kagami itu bisa segalak itu...Ternyata don't judge a book from it's cover bener,eh,lo ga tau artinya? Ya udah karena gw baik,cantik,dan rajin menabung gw kasih tau deh,itu artinya kalo makan lalepan jangan pake sambel. Kok ga nyambung? Biarin, yang penting bekerja sama untuk memindahkan barang itu ternyata saat kami membukanya itu adalah sebuah cermin yang amat sangat besar,yahh kira-kira kayak cermin yang di snow white gitulha,lo taukan snow white? Hah ga tau juga? Hadehhh,snow white itu yang tidur selama 100 tahun gara-gara sepatu kacanya jatoh. Ga nyambung? Itu bukan gw yang bilang itu yang ngomong itu stoner stanley. Lo ga tau? Itu tuh Meme,hadeh ga gaul amat dah lo.
Len POV
Akupun bekerja sama dengan Kasar ( Rin) untuk memindahkan terpal itu,dan yang mengejutkan adalah itu adalah cermin yang amat sangat besar. Kami pun memutuskan untuk melihat cermin itu lebih dekat lagi,dan apakah kalian tahu apa yang terjadi? Bukan di sana tidak terpantul sentan atau apalah yang kamu pikirkan. Itu cuman cermin biasa kok,paranoid amat. Ga lha canda doang. Saat kami memegang cermin itu tiba-tiba ada cahaya yang amat sangat terang,yang membuat kami mengira kami telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Sedikit demi sedikit cahaya itu membungkus tubuh kami dan membawa kami ke dalam cermin itu. Kok bisa? Ga tau deh,namanya aja fanfiction apapun bisa terjadi.
1 jam berlalu...
Aku membuka mataku karena ternyata aku yang keren ini jatuh pingsan dan sekarang aku berada di tempat yang aku dan authorpun (a/n : enak aja! Gw tau tempat ini!kan gw yang buat Shota!) tidak tahu. Errr, sorry ralat karena authornya ngamuk gara-gara gw bilang itu jadinya gomen ne , sekarang gw dimana? Dan kenapa pakaian gw berubah? Dan kenapa aku bisa ada di tengah-tengah hutan? Sudah berapa lama gw pingsan? Ada berapa jumlah monyet yang ada di hutan ini? Lho kok pertanyaannya jadi ngawur? Oke yang penting aku harus melihat keadaan di sekitar sini dulu,dan apakah aku sendirian? Saat aku mulai bangkit untuk berdiri ( ya iyalah masa duduk) aku menyadari bahwa kasar ada di sampingku dan masing pingsan. Mau tyak mau aku harus menemaninya,masa mau membiarkan dia dimakan binatang buas? Itukan jahat buangetttt #alay mode on.
Rin Pov
Aku terbangun di tempat yang amat sangat asing bagiku, atau jangan-jangan ini adalha surga? Tidakkkk aku masih ingin hidup! Aku belom bekerja,belum sukses,dan masih banyak lagi... bagaimana dengan orang tuaku? Apakah mereka akan mencemaskanku? Saat aku bergelut dengan pikiranku sendiri,tiba-tiba ada tepukan halus di bahuku dengan spontan aku berteriak. Dan yang menepuk bahuku hanya tertawa kecil. Tunggu dulu aku mengenal suara itu... aku pernah mendengarnya di mana ya? Oh ya itukan suara pengemis depan rumahku! Saat aku tengok sampingku ternyata itu memang pengemis yang ada di depan rumahku! Bukan-bukan itu Len,tadi aku hanya bercanda serius amat :P
"Rin akhirnya kau sadar!" Teriak si sho-,salah lagikan maksudku Len. "Memangnya aku pingsan berapa lama?" tanyaku. " Mana gw tau geblek,jam tangan gw aja tiba-tiba ga gerak" jawab Len dengan kasar,mungkin dia masih kesal karena aku panggil dia shota,tapi julukan itu memang tepat untuknya – tiba aku merasakan aura gelap di dekatku ternyata itu adalah auranya Len. Bagaimana dia bisa membaca pikiranku? Ga tau deh,sekarang bukan itu yang penting,karena aku mendengar suara rumput yang terinjak-injak dan ranting yang patah...
"Si..siapa i..i..tu?" tanyaku
Tapi tidak ada yang menjawab,sementara suara langkah kaki itu makin terdengar jelas...
~~~~~~~~~~~~~~TBC~~~~~~~~~~~~~~~
(Ga tau artinya tbc? Tbc itu tuh penyakit tuberkolosis. Oh bukan TBC yang itu ya? Ok deh,TBC itu to be continue,itu lho yang biasanya ada di pilem – pilem)
Me : Chap 1 udah selesaiii! Yang udah baca makasih banget ya,sujud depan readers
Rin : Apaan tuh?! Gajelas tau ga?!
Me : Rinny jahatt #pundung di pojokan
Rin & Len : Sekali lagi yang udah baca dari awal sampai ni chap selesai hountouni arigatou!
Me : Mind to review? Pujian,kritik (pedes kek,engga kek,bebas lha) saran di terima di sini,makasih ya yang udah baca,see you in next chapter ^,^ sama sorry ya kalau ceritanya ga menarik atau apalah ane masih pemula dan masih awam (sama aja dodol) tapi saya udah berusaha sebaik mungkin jadi saya minta masukannya ya,biar saya bisa menjadi lebih baik lagi! Yeahh! #teriak di pinggir jurang yang dibawahnya ada ombak yang lagi menderu-deru
