Jarum jam menunjukkan pukul sepuluh malam, Seorang laki2 sedang berjalan di taman yang sepi dan dingin bersama kekasihnya, ditaman yang sepi itu hanya terdengar langkah kaki mereka dan angin sepoi2 yang sedang berhembus, hanya cahaya lampu taman saja yang menemani mereka berdua selama berjalan
"Sazo?"
"ehmmm, iya?"
"bolehkah aku meminta sesuatu darimu sebelum kita pulang?" tanya gadis itu sambil tersenyum ke Sazo
"B-Boleh…emang kamu mau minta apa?" Jawab Sazo
gadis itu berjalan mendekat ke Sazo dan mengalungkan tangannya d leher Sazo, Dia mendekatkan mulutnya ke telinga kanan Sazo
Kemudian dia berbisik d telinga Sazo
"Bisakah kau mati untukku?"
DEGGG! Sazo terdiam dan kaget mendengar ucapan kekasihnya itu
Angin berhembus sesaat ketika mereka berdua terdiam, bunga sakura ikut berjatuhan bersama angin disekitar mereka
"B-Bisakah kau k-katakan ucapanmu lagi?" jawab Sazo yang gemetar seraya tidak percaya kalau kekasihnya mengatakan hal itu
"Bisakah kau mati di depanku sekarang juga untukku?" jelas kekasihnya sambil tersenyum memandangi Sazo
"A-Apa maksud ucapanmu itu Yumi?" ucap Sazo sambil melepaskan pelukan kekasihnya
"tidak apa2 aku hanya ingin kau mati saja" jelas yumi
Yumi hanya tersenyum melihat sazo yang masih gemetar karena ucapannya itu
FUSSHH! Angin berhembus lagi bersamaan dengan gugurnya bunga sakura
Sreettt! Yumi mengeluarkan Pistol 9mm dari saku jaketnya, lalu dia mengarahkan pistol itu ke Sazo
"Ahhh!...apa yang akan kau lakukan dengan pistol itu?" teriak Sazo ketakutan
"Aku kan sudah bilang, aku ingin kau mati didepanku sekarang juga untukku." ucap Yumi yang memperlihatkan senyum manisnya lagi untuk kekasihnya
Sazo yang kaget dan tidak percaya akan ucapan kekasihnya itu hanya terdiam dan tidak bisa berbuat apa2 lagi
Dia hanya bisa melihat wajah yang tadinya menjadi bagian dari hidupnya dan sekarang wajah itu akan menjadi gerbang kematiannya
FUSHH! Angin berhembus yang membuat taman menjadi lebih dingin lagi
DUAARRR!
Terdengar suara tembakan yang memecah kesunyian di taman yang gelap dan dingin
"Uhukkk….uhukkk….." terdengar suara batuk dari mulut Sazo
Keluarlah darah dari mulut dan dada Sazo akibat terkena peluru yang ditembakkan kekasihnya itu
Pandangan Sazo mulai kabur
Wajahnya mulai pucat dan dia terlihat sudah tidak mampu berdiri lagi
BRAKKKK! Tubuh Sazo tergeletak di jalan taman yang dingin, darah yang keluar dari mulutnya semakin banyak hingga sampai menetes di jalan taman yang tadinya bersih dan dingin
Dalam keadaan yang sekarat dia berusaha mengangkat kepalanya untuk melihat wajah kekasih hatinya yang telah menjadi malaikat kematiannya
Yumi berjalan perlahan mendekati Sazo yang sedang sekarat
"sepertinya ini terakhir kalinya kita bertemu Sazo." ucap Yumi yang tersenyum kepada Sazo
Sazo yang sedang sekarat hanya bisa melihat Yumi yang tersenyum kepadanya untuk terakhir kalinya
Lalu Yumi pun meninggalkan Sazo yang sekarat dan bersimbah darah d jalan taman yang dingin
"hemm…..setidaknya aku mati di tangan gadis yang cantik, bagiku itu tidak terlalu buruk untukku." Pikir Sazo yang sedang sekarat
"UHUUKKK….UHUKKK" batuk Sazo mulai menjadi-jadi
darah yang keluar dari mulut Sazo semakin banyak
Pandangan Sazo mulai kabur, nafasnya mulai sesak, kakinya sudah tidak bisa merasakan dinginnya jalan taman yang dingin, tangannya sudah mulai mati rasa, matanya sedikit demi sedikit mulai terpejam
"sepertinya inilah akhir dari hidupku" pikir Sazo sambil tersenyum
Kini yang terdengar hanyalah angin yang berhembus di taman tersebut bersamaan dengan bunga sakura yang berguguran disekitar Sazo.
XXXXXXXXX
KRIINNGGGG! (bunyi alarm)
BRAKKK! Terdengar suara orang terjatuh
"aduhh…..aku jatuh dari tempat tidur lagi…" keluh Sazo yang baru bangun tidur
"ternyata itu hanya mimpi saja, hufttt…..tp knapa aku bermimpi sperti itu setelah kencan pertama ku dengan Yumi tadi malam" gumam Sazo yang kebingungan
"mimpi itu seperti nyata saja, aku bahkan bisa merasakannya" gumam Sazo sambil berdiri dari lantai dan mematikan jam alarm nya
"wahh sudah jam setengah tujuh, aku harus bergegas."
Lalu sazo pun bergegas membersihkan tempat tidur dan mempersiapkan diri untuk sekolah
TAKK…TAKK! Sazo berlari menuju ke sekolahnya
"Perkenalkan sebelumnya, aku Sazo murid di SMA Grapory, sekarang aku duduk d kelas 3 ,Sma itu sebelumnya khusus untuk perempuan saja, tp sekarang sekolah itu sudah menjadi sekolah campuran karena kepala sekolahnya ganti, meskipun kepala sekolah SMA Grapory seorang wanita, dia pernah menjadi anggota yakuza juga. aku memiliki beberapa teman baik juga di sekolah itu, yang pertama Kein dia tinggi rambutnya Cuma sedikit hampir terlihat botak, karena itu dia sering dipanggil temannya botak, kesukaannya yaitu mengganggui aku meskipun kita temen baik. yang kedua Zenga tingginya hampir sama denganku, dia berkacamata dan rambutnya sedikit panjang, kesukaannya membaca komik yang bergenre ecchi, aku bahkan pernah menemukan komik ecchi berbagai tipe di laci mejanya,,. Dan aku juga berpacaran dengan yumi murid SMA Perquin yang tak jauh sekolahku juga . cukup dulu untuk perkenalan diriku" Sazo
TAKK…TAKK!
Sampai di pintu gerbang SMA Grapory
"akhirnya sampe juga…..hufttt…..untung saja tidak telat" gumam Sazo
Lalu dia berjalan ke kelasnya yang berada di lantai 2
*Ketika Jam istirahat
"hoiii…..Sazo….." panggil kein sambil melambaikan tangan di pojok kelas
"hemm….ada apa?" Jawab Sazo dengan wajah bete
"hahaha….jgn mandangi wajah gue kyk gtu…."
"hadehh aku lagi bete sama kamu kein….." ucap Sazo
"ohh ya udah deh kalo gtu sorry hahaha….." ucap kein sambil mengejek Sazo
"hemm…..knapa aku jadi kepikiran mimpi itu lagi…" gumam sazo sambil menggaruk kepala
"ahh sudahlah gg usah dipikirin lagi…."
XXXXXXXXX
TENG TONG! (bel tanda pulang)
"akhirnya pulang juga…." Ucap Sazo
Sazo berjalan keluar kelas bersama Kein dan Zenga
"ok kita berpisah disini ya" ucap Kein
"iya hati hati di jalan ya kalian" jawab zenga
"hemmm iya" jawab Sazo dengan nada lemas
Jam tangan Sazo menunjukkan pukul 5 sore
Dia berjalan pulang sendirian, matahari mulai terbenam, hari mulai gelap
ketika di pertigaan jalan yang sepi
Terlihat seorang pria memakai jubah hitam dan topi fedora
Pria itu mendekati Sazo perlahan-lahan
"Wahh…wahhh sepertinya aku beruntung menemukan orang yang kucari…" ucap pria tersebut sambil menodongkan ak47 ke arah Sazo
TO BE CONTINUED
