Disclaimer:I don't own Naruto,Boruto or any characters in the series
So guys,selamat datang di cerita pertama ane.Uh,sebenernya ga pertama sih tapi ini pertama kali ane nulis pake Bahasa Indonesia.Cerita ini diadaptasi dari versi B.Inggris yang juga masih dalam pengerjaan,jadi bisa dibilang ini versi terjemahan.
Walaupun versi terjemahan ane bakalan nulis ini secara beda dari versi B.Inggris-nya,karena sebagaimana kita tau kalo B.Indonesia itu beda sama B.Inggris.Sebagai contoh kalo di versi B.Inggris ane nulis 10 chapter pertama dari First-Person POV ane bakalan nulis ini cerita dari 3rd langsung biar gampang,dan mungkin hasilnya bakalan lebih pendek dari yang versi satu lagi.
Sudah disampaikan,ane juga mau minta maaf sebelumnya kalo misalnya ada typo atau ke tidak sesuaian dengan KBBI dan EYD karena B.Indonesia ane ga nilai 100 XD.Okeh,mari kita mulai.
Enjoy!
Chapter 1:Uchiha Sarada.
Waktu
Sebuah kalimat dengan definisi sebagai pengingat,pengingat untuk kejadian-kejadian,peristiwa atau bahkan tragedi.Untuk apa? Karena manusia cenderung lupa dengan apa yang telah terjadi sehingga memerlukan sebuah titik tumpu,mereka hanya ingat dalam waktu singkat rasa sakit yang dirasakan saat kehilangan sesuatu dan hanya begitu saja,benar kalau ada beberapa hal yang sulit dilupakan,dan juga benar kalau ada hal yang menimbulkan rasa sakit permanen.Namun tak peduli seberapa singkat,seberapa sedikitnya rasa sakit itu terlupakan atau berkurang tapi itu tetaplah terhitung sebagai lupa.
Manusia itu aneh,sungguh.
Tapi,dibalik hal-hal negatif itu sendiri terdapat pengertian yang secara ironis merupakan kebalikannya.Selain sebagai pengingat tentang kesengsaraan,waktu juga digunakan untuk menandakan kapan kebahagiaan seseorang akan datang,setidaknya kapan prakiraan itu sendiri.Banyak contoh yang bisa diambil,gampangnya saja Ulang Tahun dan reuni keluarga.
Namun,sekali lagi kita tidak membicarakan saat sekelompok orang dengan hubungan darah saling bertemu melepas rindu setelah tahun tahun yang berlalu(puitis bener XD)
Melainkan sebuah peristiwa yang akan dianggap bahagia dimana seseorang yang sangat dekat dengan dirimu akan kembali setelah bertahun tahun pergi mengelilingi dunia untuk mempoles kemampuannya.Pulang,kembalinya seseorang ketempat dimana dia berasal,tempat dimana dia seharusnya berada,tempat dimana orang orang yang paling penting untuknya berada,tempat dimana orang orang menunggunya.
Tempat dimana seseorang memikirkanmu,adalah tempat dimana kau pulang.
CONTINUE
Beep.Beep.Beep
Waktu.
Beep.Beep.Beep
Waktu...Jam...Alarm?
Beep.Beep.Beep
Oh sial,waktunya bangun!
Serentet gumam kesal mendengung di udara,didalam ruangan berukuran sedang bernama kamar tidur.Cahaya khas ke kuningan dari matahari pagi sudah menembus jendela kamar Sarada,walaupun begitu gadis Uchiha tersebut hanya terduduk ngantuk setelah dia mematikan jam alarm yang menurutnya menyebalkan itu.
Diusapnya kelopak mata yang masih terbuka separuh itu menggunakan telapak tangannya,bola mata hitam khas Uchiha miliknya kemudian memutar kearah sebuah meja kecil disebelah tempat tidurnya.Dengan helaaan nafas lelah yang telah tertahan sejak tadi,ia kemudian mengambil kacamata merah miliknya yang sebelumnya terbaring kaku di atas permukaan kayu meja miliknya.
Jari jemari lembut mengusap material kemerahan yang tersambung ke kaca berlensa ditangannya sebelum ia membuka kacamata miliknya dan meletakannya diantara hidungnya,mendorongnya ke titik yang ia rasa terasa nyaman.Kaki tak beralas miliknya kemudian menyentuh lantai dingin kamar tidur ia berada,dengan sebuah gerakan berlanjut ia kemudian merenggut handuk miliknya dari lemari tempatnya terletak.
Matanya kembali mengarah ke arah jam yang telah membangunkan dirinya,tanpa pikir panjang ia lalu mengeluarkan decakan kesal saat angka yang jarum kecil itu tunjukan menjadi jelas untuk matanya.
Ugh,pukul tujuh pagi.Kayanya baru sejam yang lalu tidur kenapa ni benda udah nyala aja sih? Ganggu orang tidur enak enak.
Langkahnya kembali menggema sampai kesudut ruangan saat ia kembali melanjutkan tujuan sebelumnya untuk mandi,namun tiba tiba saja kedua kaki miliknya terhenti ditengah langkah,bagaikan terkena jurus Kageshibari milik paman Shikamaru.
Tunggu...Kemarin malam Paman Naruto ada bilang sesuatu soal misi dipagi hari...Jangan-jangan...
Sontak,ia langsung lari masuk ke kamar mandi.Melupakan fakta kalau ia hanya tidur selama 3 jam semalam setelah pulang telat.
15 menit membasuh diri dan menghilangkan segala bukti kalau ia baru bangun tidur,Sarada lalu keluar dari kamar mandi dan langsung mengenakan pakaian yang biasa ia pakai untuk misi sehari-hari.Rambut hitamnya yang sudah mencapai punggung itu masih terlihat basah,tapi gadis Uchiha itu tidak punya waktu untuk mengeringkannya.
Langkahnya yang agak tergesa gesa kembali menggema,kali ini diikuti oleh decitan dari pintu saat ia membukanya.Ia kemudian berjalan ke arah dapur yang sedari tadi telah menebar aroma harum ke seluruh penjuru apartemen yang mereka tinggali.
Simbol seperti kipas khas milik klan Uchiha yang ada dipunggung Sakura menyambut pandangannya,ibunya tercinta seperti biasa memasak sarapan dipagi hari,dan seperti biasa ia juga menyadari keberadaan gadis itu.
Yang tidak biasa adalah ibunya terus-menerus menggumamkan nada,tanda bahwa ia sedang bahagia.
"Oh,Sarada.Kukira kau masih tidur"
Dengan helaan yang agak dilebihkan,Sarada lalu duduk di salah satu kursi yang tersusun di belakang meja makan "Ah,percayalah bu.Aku juga masih mau tidur kalo bukan karena misi"
Sakura meletakan sepiring penuh makanan didepan putrinya,sebuah seringai dapat terlihat dibibir merah muda miliknya "Salah siapa pulang lama bener tadi malam?"
"Ugh,jangan begitu dong.Kan udah dibilang kalo bukan karena ninja ninja payah yang mencegat kami diperjalanan pulang itu mungkin kami ga bakalan telat"
Kemarin Sarada,Mitsuki dan Konohamaru mendapat misi dari Hokage Ketujuh untuk mengantar sebuah gulungan ke desa Suna,tapi saat dalam perjalanan pulang mereka dicegat oleh sekelompok ninja buron yang ingin mengambil gulungan tersebut.Sarada tidak bisa mengungkapkan betapa menyedihkannya perencanaan timing ninja-ninja itu,mereka mengancam akan mengambil gulungan yang mereka bawa setelah mereka menyerahkan gulungan itu ke Kazekage.
Bukannya gulungan yang didapat,tapi pelajaran berharga dari kami bertiga.
"Hm? Kenapa senyum senyum sendiri?" Lamunan Sarada terhenti saat ia mendengar suara ibunya yang bernada enteng itu,mengarahkan pandangannya ke arah wanita bersurai pink didepannya ia merasa wajahnya merona karena malu.
"Enggak" Ia memasukan sesendok penuh makanan ke mulutnya,berusaha mengalihkan pokok pembicaraan.
Tapi Sakura ya Sakura,tak menghiraukan gestur yang dilakukan putrinya.Malahan ia malah menaikan satu alis mata dan menyengir lebar tanda tak percaya.
Sarada tentu saja mengerti maksud dari ekspresi itu,dengan sebuah putaran bola mata miliknya ia lalu mengganti topik pembicaraan ke yang lebih produktif.
"Jadi,bu.Apa ada sesuatu? Setauku hari ini bukan hari ulang tahunmu ataupun ayah,apa ada event spesial hari ini?"
Sakura mengedipkan matanya,terkejut.Ekspresi aneh yang ia pasang untungnya memudar,digantikan oleh sebuah senyum diwajahnya."Itu...Sesuatu yang bakalan kamu ketahui sore ini,Sarada"
"Oke...?" Kali ini Sarada lah yang menaikan alis matanya,tak begitu yakin dengan apa yang ibunya katakan."Ngomong-ngomong,aku harus pergi.Apa kau mau aku mencuci piringnya?"
"Ga usah,lagian udah telat kamunya"
"Huh?"
Kedua iris hitam Sarada menjalar ke dinding dimana sebuah jam beristirahat,ekspresinya mengeras saat matanya mulai mengepas diangka dan jarum yang memutar.
Terbaca:7:45.
Artinya ia hanya punya waktu 15 menit sebelum misinya dimulai.
Penjelasan tentang misi dilakukan di Kantor Hokage.
Yang biasanya perlu waktu 30 menit untuk sampai jalan kaki dari apartemen mereka berada.
"Sial!" Tanpa pikir panjang Sarada langsung berlari keluar dari apartemen mereka,mendobrak pintu yang memisahkan rumah mereka dari lorong panjang bangunan tempatnya berada.Telinganya menangkap sebuah suara yang sepertinya berasal dari ibunya,memperingatkan dirinya tentang bahasa atau sesuatu seperti itu.
Tapi ia kurang memperhatikan,tak begitu lama ia akhirnya sampai ke area luar apartemen mereka.Walaupun,keadaan tetap bukanlah yang terbaik.Lebih parah harus dibilang,dengan orang-orang penduduk desa yang kebanyakan warga sipil sibuk berlalu lalang kesana kemari larut dalam hiruk pikuk kehidupan masing-masing memenuhi jalanan Sarada sangat yakin ia takan sampai ke Kantor Hokage tepat waktu.
Jadi ia memandang keatas,melihat langsung dimana sebuah bangunan berdiri tegak.Sebuah senyuman menghiasi wajahnya,mungkin jika itu orang biasa tidak akan bisa tapi ia bukanlah orang biasa.Latihan bertahun-tahun dan kemampuan genetis yang diturunkan turun temurun sejak manusia memakan Buah Chakra pasti dapat memberikan keuntungan.
Jadi dia lompat,berdiri tegak dan berlari di permukaan vertikal sebuah gedung tanpa bantuan apapun kecuali Chakra dan kemampuan pengendalian yang sempurna.Orang biasa tidak akan bisa,lagi orang biasa tidak akan pernah memikirkan untuk melakukannya.
Tapi terucap ia bukanlah orang biasa.Ia adalah Sarada Uchiha,putri dari dua Sannin Legendaris Generasi Kedua yang mewarisi kemampuan dari masing masing orang tuanya.
Dan,Ia adalah seorang ninja.
Hari biasa menjadi Ninja,dijalani.
TBC
So,gimana gan? Terlalu kaku? Review/Comment okeh?.Tuangkan apa pendapat anda buat improvisasi cerita ini.
Kalo masalah pendek tiga chapter pertama memang pendek gan,cek aja kalo ga percaya.Itu aja ane juga rencana mau rewrite buat manjangin dikit tapi belum sempat.
Anyway ane janji setelah tiga chapter tersebut lewat bakalan lebih panjang ceritanya.
Thanks for reading the story,wish you all the best and stay healthy.
Cipher032's out!
