Playboy

(Crackpair (JunmyeonxMinseok), M, Drabble, 476 words)

'Ya Kim Junmyeon, seriously what are you do-"

Oh great.

Minseok yang terhimpit di antara sang leader dan kaca jendela hotel tanpa tirai pun tidak bisa melanjutkan protesnya saat jari-jari Junmyeon mulai meraba sisi dalam pahanya yang terbalut celana kulit ketat, membuat Minseok meremas ujung kemejanya. Mereka baru saja menyelesaikan konser dan belum sempat berganti pakaian ketika Junmyeon tiba-tiba masuk dan menghimpitnya.

'Kau mulai berani menyentuhku di hadapan publik, Hyung?'

'Tapi-'

'Untuk fan service? Whoa, kau benar-benar memanfaatkan kesempatan Hyung. Itu tidak seperti yang kita lakukan saat latihan. Atau, kau memang benar-benar ingin melakukannya denganku di stage?'

Tatapan Junmyeon yang menggelap dan tangannya yang hampir menyentuh Minseok membuat Minseok gemetar, menggigit bibir bawahnya dengan gugup. (Hell Minseok, like you haven't done this with him before.)

Junmyeon menyandarkan kepalanya ke bahu Minseok, menghembuskan nafas hangat ke telinga kiri Minseok dan menggigitnya lembut, membuat Minseok menahan nafas. Junmyeon menyadari Minseok mulai menegang melihat kondisi dibawah sana.

Junmyeon tertawa kecil sambil mulai menciumi ujung dada Minseok yang juga mulai menegang dan masih tertutupi sehelai kemeja tipis.

'That's too obvious Hyung. Don't say you don't want me to fuck you right now."

Jumyeon tiba-tiba berdiri dan melumat bibir Minseok dengan penuh nafsu. Tangan kiri Junmyeon membuka resleting celana Minseok dan menyusup ke celana dalamnya membuat Minseok menggigit bibir bawah Junmyeon. (Great Minseok, you've lost your mind.)

Minseok menatap mata gelap Junmyeon saat dia melepas tautan bibir mereka, nafsu terpancar dari kedua matanya. Minseok mengerang ketika Junmyeon mengeluarkannya dari celana dalamnya, menyentuh ujung Minseok dengan ibu jarinya.

'Just one quick fuck and we're done.'

'Suck me off, Hyung. We don't need any lube tonight.'

Minseok masih dalam posisi membungkuk dan baru saja turun dari puncak kenikmatannya, kedua tangan menyentuh kaca jendela menopang tubuhnya, dan keringat menetes dari rambut gelapnya ke jendela yang menampakkan kemilau lampu kota. Terlihat cairan putih menuruni kaca jendela saat ia menghela nafas dalam.

Terasa Junmyeon menjilati punggungnya, mengirimkan getaran-getaran di kulitnya yang masih oversensitive.

'Do you like it Hyung? Pemandangannya sangat indah.'

(Pemandangan apanya. Gemerlap lampu di kota, atau..)

'Of course your naked body Hyung. You're so beautiful like this, wide open for me and letting me to shove into you. And, you always smell like sex Hyung.'

'Shut the fuck up you dirty talker.'

Minseok merasakan Junmyeon kembali menggerakkannya di dalam Minseok, tangannya menyentuh Minseok yang masih tegang. Gerakan Junmyeon lebih mudah karena cairannya masih tertahan di dalam Minseok. Minseok tersedak ludahnya sendiri dan mengeluarkan isakan tertahan, airmata kenikmatan jatuh ke lantai ketika Junmyeon menyentuh lagi titik sensitif di dalam Minseok.

Terdengar pintu kamar terbuka. Minseok langsung menoleh dan melihat seorang stylist nuna-

'Xiumin-ssi, aku akan mengambil kemeja-'

-yang shock di ambang pintu. Junmyeon tertawa kecil (lagi) tanpa menghentikan gerakannya.

'Nuna, wanna join us?' tawar Junmyeon dengan senyuman manis dalam kata-katanya.

(Sambil melenguh dalam nada tinggi, Minseok hanya bisa menangis dalam hati menghadapi perilaku kekasihnya.)