Disclaimer: Seperti biasa aku tidak memiliki apa-apa kecuali fanfic ini

Genre: Friendship, karena aku belum menambahkan Romance-nya

Rating: Untuk saat ini boleh T, suatu saat nanti harus kurubah jadi M

Warning: Typo dan OOC yang aku yakini pasti ada, juga umur yang dirubah. Bisakah kita bilang ini Prolog? Waspada Daddy kink.

Note: Hasil dari pembicaraan kami, aku dan dia, memang seringnya parah begini, kemudian Call Me Baby adalah BGM yang sangat pas.

Aku penasaran dengan respon yang akan kudapat, respon itu akan sangat penting pada kelangsungan fanfic ini untuk chapter depannya. Lanjut atau berhenti, semuanya bagaimana reader.

+Gula Gula+

Ini hanya gurauan, kau tahu? Bercanda bercanda.

"Kecuali kalau nanti ada yang jemput." Nice, Oh Sehun, pancingan yang bagus.

"Tante-tante, begitu?" Tanya Kai.

"Bisa, aku lebih suka Om-om sebenarnya." Sehun tertawa, Kai harus ingat kalau temannya ini belok benar-benar belok, dia juga agak belok sebenarnya. Ya, siapa peduli? Hidup ini bukan untuk menentukan mana benar dan salah, tapi untuk dinikmati sepuasnya.

Dan pancingannya tadi malah memancing dirinya sendiri, "Terus, dia akan membelikanku Bubble tea dan akan meneraktirku makan sepuasnya."

"Dan aku bisa beli 3DS baru." Kata Kai, Sehun hanya tertawa kikuk. Tadi itu menyindir, karena yang merusak Nintendo kesayangan Kai itu adalah Sehun sendiri.

"Tapi asyik, kan, punya Sugar Daddy begitu? Kita bisa minta segala macam, aku bisa minta makan, minta konsol game, minta uang.

Tapi Sehun disini tidak sepenuhnya mengerti Sugar Daddy itu apa maksudnya, tapi tenang, Oh Sehun sudah punya niat untuk browsing tentang itu.

Dan ujung bibir Jongin terangkat, membentuk seringai yang jadi favorit banyak orang, "Ya, Sugar Daddy."

"Tapi jangan yang terlalu tua, setidaknya tigapuluhan." Kata Sehun, ponsel di tangannya sedang loading. Soal apalagi kalau bukan soal Sugar Daddy.

"Seperti Kangin Seongsaengnim?" Tanya Kai, dia sendiri belum ada bayangan jadi hanya asal sebut nama.

Sehun mengangga, "Tidak." Dia lupa gurunya itu kelahiran tahun berapa dan itu mempersulitnya dalam menghitung umur, tapi kalau membayang dirinya dan gurunya itu pacaran, Sehun tidak kuat juga.

"Jangan dia." Kata Sehun, pusing karena imajinasinya sendiri.

"Kyuhyun Seonsaengnim?" Tanya Kai lagi, yang ini agak terbayang, juga terbayang kegilaannya, "Tapi aku tidak yakin aku akan baik-baik saja kalau dengannya." Tambah Kai.

Sehun mengangguk, dia setuju juga, "Atau Donghae Seonsaengnim?" Tanya Sehun, dari matanya itu… Kai muak.

"Kalau itu memang favoritmu." Dan lagi Donghae Seonsaengnim bakhan lebih tua dari Kyuhyun Seonsaengnim, kalau Kai tidak salah ingat.

"Atau yang lebih muda lagi?" Tanya Sehun lagi.

"Lalu tadi kenapa kau bilang Donghae?" Tanya Kai.

Tapi Sehun tidak peduli, "Ayolah, Kai, yang lebih muda lagi dan jangan guru kita."

"Dan tigapuluh seperinya terlalu tua."

"Dua-tujuh?"

Sehun malah berpikir, "Terlalu muda."

"Baik, tigapuluh saja." Katanya lagi seakan dia akan benar-benar mencari Sugar Daddy.

"Tapi mencari Sugar Daddy itu dimana?" Tanya Sehun.

"Kalian membicarakan apa sebenarnya?" Dio. Ya, mereka memang sedang main ke rumah teman mereka yang mungil ini. "Kalau Sugar Daddy, aku juga punya."

Sehun dan Kai ternganga, orang yang selama ini mereka kira polos ternyata sudah melangkahi niatan mereka. "Serius!?"

Dan Dio merogoh kantung celananya, Sehun kira dia akan mengambil ponsel, ternyata…

Dua buah permen loli karamel.

Nice, Dio, very nice.

"Ya tuhan, Do Kyungsoo! Aku bukan membahas permen! Tapi terimakasih permennya." Sehun terbakar, sudah sangat tertarik dan kenyataannya malah begini. Dia hanya mengulum permennya dengan kesal.

Kai benar-benar menghela napas, "Kupikir kau sudah bisa menyusulku dan Sehun dalam topik begini, ternyata kau memang benar-benar polos." Katanya, dia menekan punggungnya lebih lagi ke sofa di kamar Dio.

"Membuatku lapar saja." Tambahnya.

Sehun dan Dio sama-sama menatap Kai tajam, dengan maksud berbeda yang sebenarnya serupa, "Kau mau menghabiskan isi kulkasku lagi, hah?" Tanya Dio.

Kai tersenyum, dengan permen di mulutnya.

+TBC+

Jadi? Lanjut atau berhenti?

Kalau lanjut, boleh aku minta saran siapa yang pantas jadi Sugar Daddy-nya Sehun, boleh Suho, terutama karena faktor kartu.