Title: 7 Hari Menembus Waktu

Series: Naruto

Pairing: Sasuke x Naruto

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Rate: T

Warnings: Shounen-Ai, Yaoi, Typo,Abal

Genre:Fantasy, Romance.

" Jika ada kesamaan baik judul ataupun ceritanya hanyalah ketidaksengajaan dan mohon dimaafkan"

7 Hari Menembus Waktu
Chapter 1

10 Juli 2012

Naruto memandang jalanan yang dilaluinya dengan malas dari kaca mobilnya. Hari ini orang tuanya mengajaknya ke pesta yang sangat dibencinya. Akhirnya mobilnya pun memasuki gedung pesta kemudian berhenti.

"Naruto. Ayo turun. Kita udah sampai." Ajak Kasaanya
Naruto hanya menghela napas berat. Akhirnya dia pun dari mobil dan memohon kepada tousannya "Tousan. Naruto mau pulang saja ya." Naruto memohon.
"Naruto. Kita sudah sepakatkan? Acara ini sangat penting buat perusahaan tousanmu." Kata Kushina kesal
Dengan sangat terpaksa, akhirnya Naruto pun memasuki gedung itu. Dia melihat sebuah papan karangan bunga didepan gedung yan tertera tulisan" Selamat atas 20 tahun berdirinya Gedung Tokyo."
Akhirnya mereka pun tiba diaula gedung tersebut tempat diadakannya pesta. Naruto merasa sangat risih hingga akhirnya dia berkata kepada Kushina"Kasaan, Naruto izin ketoilet bentar ya."

Selama perjalanan menuju toilet dan berjalan kearah tangga didepannya. Pandanganya tertuju pada sebuah lukisan besar yang berada didekat tangga itu.,Lukisan itu berupa lingkaran-lingkaran seperti jam yang berwarna merah dengan background hitam. Lalu Naruto pun membaca tulisan yang ada dibawah lukisan itu.
Tema Lukisan : Menembus Waktu
Tahun dibuat :Tidak diketahui, diperkirakan sekitar abad ke 17-19
Keterangan : Menurut legenda, Lukisan ini dipercaya dapat mengabulkan permohonan

Naruto pun tertawa." Mengabulkan permohonan? Yang benar saja. Tidak mungkin." Ucapnya tidak percaya. "Saat ini, aku kesal sama kassan dan tousan. Apa mereka tidak mengerti perasaanku. Aku sangat membenci tempat ini!" Aku sangat berharap tempat ini ditutup sehingga aku tidak perlu ikut kassan dan tousan menghadiri pesta ini."
Napas Naruto terengah-engah, lalu dia menyadarinya" Astaga, apa yang aku lakukan? Aku berbicara pada lukisan. Sepertinya aku sudah mulai gila."
Naruto pun beranjak dari lukisan itu namun tiba-tiba seluruh ruangan ditempat itu bergetar sangat dashyat . Naruto pun mulai panic. Banyak sekali pemikiran aneh muncul dala pemikirannya saat ni. Naruto pun terjatuh. Tangannya diangkat untuk melindungi kepalanya lalu dia pun memejamkan matanya

Lantai gedung itu sudah tidak bergetar lagi. Perlahan-lahan Naruto pun membuka matanya. Hal pertama yang disadari Nruto adalah ruangan itu sangatlah gelap. Naruto pun melihat keadaan sekitarnya dan berjalan menyusuri gedung dengan perlahan-lahan.
Interior gedung tampaklah berbeda. Pintu ketempat diadakannya pesta itu tertutup lalu Naruto membukanya. Keadaan didalam sangatlah gelap dan sangat sepi.
"Dimana semua orang itu? Kenapa gedung ini sangat gelap?" teriaknya dalam hati denga putus asa.
Akhirnya, Naruto pun melangkah keluar dari gedung tersebut. Saat itu juga, pandangan Naruto tertuju pada papan putih didepannya, dengan tulisan yang besar:
GEDUNG TOKYO
AKAN DIBUKA TANGGAL 10 JULI 1992

Kening Naruto berkerut. Hah? Apa maksudnya ini? Mimpi buruk? Tubuhnya merinding. Naruto mempercepat langkahnya sampai kejalan raya. Napasnya terengah-engah. "Lebih baik aku pulang." Pikir Naruto
Beruntung karena jarak antara rumah Naruto dengan gedung Tokyo ini tidak terlalu jauh. Naruto bingung, Sepanjang jalan yang dilaluinya terlihat tidak seperti biasanya. Naruto menahan napas lalu melanjutkan perjalanan menuju rumahnya. Hatinya sangat lega begitu sampai didepan rumah yang sangat familiar baginya. Naruto memandang rumahnya. "Rasanya ada yang berbeda dengan rumah ini? Pikir Naruto.
Terdengar suara anjing mengonggong dari dalam rumah. Kemudian lampu depan rumah pun dinyalakan." Siapa diluar? Jangan-jangan maling." Kata pemilik rumah.
"Sepertinya aku salah masuk rumah. Aku harus kaburrrrr!" jerit Naruto. Naruto pun berlari sekencang-kencangnya.

Setelah berhasil melarikan diri tak tentu arah. Naruto pun berhenti berlari untuk mengambil napas. "Aku harus kemana? Sebenarnya aku ada dimana? Tanyanya sambil mengamati sekitarnya.
Pandangannya beralih pada sesosok anak laki-laki yang sedang menyebrangi jalan. Tak jauh dari sana, sebuah mobil melaju sangat kencang menuju anak itu. Naruto pun berlari sambil berteriak keras. " Hei, awassss!"

Anak kecil itu tidak mengubris peringatan Naruto. Dengan sekuat tenaga, naruto berlari dan menyelamatkan anak itu dari jalanan. Keduanya pun jatuh dipinggir jalan. Sementara itu, mobil itu tetap melaju melewati mereka dengan kencang. Napas Naruto terengah-engah.
"Lepaskan aku!" teriak bocah berambut raven itu.
Akhirnya Naruto pun melepaskannya dan menatap bocah itu." Kau tidak apa-apa?"

Bocah itu memandang Naruto dengan kesal kemudian berdiri. Bocah itu beranjak pergi dan meninggalkan Naruto.
"Hei, tunggu bocah." Teriak Naruto sambil mengejar bocah itu lalu menyentuh pundaknya
"Jangan sentuh aku!"
"Oke.. Aku tidak akan menyentuhmu lagi. Aku hanya bertanya apa kamu baik-baik saja? Lagipula kau belum mengucapkan terima kasih kepada orang yang telah menolongmu." Ucap Naruto menahan marah
"Aku tidak butuh bantuanmu!" kata bocah itu lalu berjalan lagi
"Dasar bocah, ketus banget." Kata Naruto dalam hati. Naruto pun mengikuti bocah itu dari belakang. Setelah agak lama berjalan, bocah itu berhenti dan membalikkan badannya." Kenapa kau mengikutiku?"
"Kau pasti punya nama kan? Siapa namamu? Namaku Naruto Uzumaki." Kata Naruto
"Aku tidak akan memberitahu namaku kepada orang yang tidak aku kenal." Kata bocah itu ketus lalu berjalan lagi.
Maafkan aku. Mungkin kau mengira kalau aku adalah orang yang jahat." Kata Naruto lagi.
Bocah itu terus berjalan. Naruto tetap mengikutinya dari belakang. Akhirnya anak itu pun berhenti disalah satu rumah. Ketika bocah itu akan membuka pagar rumahnya, Nauto mencegahnya.
"Hei bocah, aku tahu kau marah padaku entah karena apa. Tapi bolehkah aku Singgah dirumahmu sebentar? Aku benar-benar sangat lapar." Kata Naruto memelas
"Tidak boleh." Kata bocah itu sambil memandang Naruto tajam
"Kau harus mengizinkanku masuk karena kau sudah berhutang padaku!" kata Naruto
"Tidak." Kata bocah itu keras kepala

Naruto tertunduk menyerah. Dia sudah tidak punya tenaga lagi. Dia pun terduduk lesu sambil menangis keras.
"Aku tidak mengerti semua ini? Aku tidak tahu ada dimana. Aku tidak punya rumah maupun uang. Orang tuaku menghilang entah dimana? Teriak Naruto "Sebenarnya apa yang terjadi? Aku tidak mengenal daerah ini." Lanjutnya putus asa

Bocah itu memandang pemuda didepannya. Akhirnya bocah itupun membuka suara"Kau boleh tinggal dirumahku." Katanya

Naruto mengangkat kepalanya lalu berkata"Benarkah?" Sedikit harapan pun muncul dihatinya.
"Hn. Kau boleh tinggal dirumahku tapi jika kau membuatku marah kau harus keluar." Kata bocah itu lagi
"Terima kasih." Kata Naruto kesenangan.

Bocah itu membuka pagar rumahnya dan beranjak masuk. Naruto hanya mengikutinya dari belakang.
"Sasuke. Kau udah pulang? Siapa dia?" Tanya seorang anak laki-laki yang jauh lebih tua darinya.
"Hn. Itachi Nissan, Dia Naruto. Dia anak teman mama dari panti asuhan. Dia akan menginap disini selama liburan."

Naruto terkejut dan merasa hean dengan perkataan Sasuke. Anak kecil ini memang pintar sekali berbohong. Selain itu, ucapannya tidak mencerminkan anak yang berusia layaknya delapan tahun. Itachi memandang Naruto dari atas samapi bawah.
"Otouto. Pakaiannya kotor sekali." Kata Itachi
"Dia kan dari kampung aniki. Maklumin saja." Kata Sasuke tenang

Naruto merasa tertohok mendengar perkataan Sasuke yang sangat menyakitkan dalam berbohong.
"Baiklah. Suruh dia ganti bajunya dan tempati kamar tamu saja." Kata Itachi sambil mencubit pipi Sasuke dengan gemas "Aku pergi dulu, ada urusan sebentar." Tambahnya sambil berlalu
Perut Naruto sangatlah kelaparan
"Iruka !" teriak Sasuke
Kemudian datanglah Iruka selaku pelayan dirumah Sasuke "Iya… ada apa tuan ?" tanyannya sopan
"Ini Naruto. Anak teman mama dari panti asuhan. Sepertinya dia kelaparan. Tolong siapkan makanan untuknya." Perintah Sasuke kepada Iruka
"Baik tuan." Kata Iruka lalu pergi ke dapur
Sasuke menyuruh Naruto keruang makan. Tak lama datanglah Iruka membawa makanan. Wajah Naruto tampak berseri-seri. Akhirnya, Naruto pun makan namun ketika akan menyuapkan makanan kemulutnya, Naruto melihat Sasuke sedang memperhatikannya.
"Kau tidak makan ?" Tanya Naruto heran
"Aku tidak lapar ." jawab Sasuke
Naruto pun makan dengan lahap. Seumur hidupnya, dia tidak pernah kelaparan seperti ini. Naruto pun menambah makanannya lagi sampai makanan yang dihidangkan diatas meja sudah hamper habis.
Sasuke melihat kearah piring Naruto sambil mendesah berat "Kakak rakus sekali ." komentarnya
Dikomentarin seperti itu, Naruto merasa tersinggung. Makanannya dari dulu memang banyak namun baru kali ini dikatain rakus oleh anak kecil. Naruto berusaha sabar karena dia takut akan diusir dari rumah ini.

Setelah selesai makan, Sasuke mengajak Naruto kekamar tamu. Lalu mereka pun masuk kekamar tamu itu. Naruto memandang keluar jendela. Sebuah mobil terparkir disana. Naruto tahu mobil itu keluaran tahun lama. Naruto merasa heran karena keluarga Naruto cukup berada tapi kenapa mobilnya keluaran tahun lama.
"Sasuke. Hari ini tanggal berapa?" Tanya Naruto
Sasuke menunjuk kalender yang terpasang didinding kamar."Hari ini tanggal 3 Juli 1992."

Pandangan Naruto tertuju pada kalender tersebut. Matanya menatap tanggal tersebut dengan rasa tidak percaya.
"3 Juli 1992. Yang benar saja. Tidak mungkin." Teriak Naruto tidak percaya "Terakhir kali aku ada di tahun 2012 tepatnya tanggal 10 Juli 2012." Lanjutya
"Kakak ngomong apa sih ?" Tanya Sasuke bingung
Naruto menatap Sasuke "Tidakkah kau mengerti aku terlempar ke masa lalu 20 puluh tahun dari masa tempatku berasal."
"Tidak ada yang namanya perjalanan waktu."
"Tapi itu terjadi padaku. Aku bukn berasal dari tahun ini bahkan aku belum lahir ditahun ini."
"Aku rasa kakak harus istirahat."

Naruto menepuk jidatnya tanda kalau dia sangat frustasi. Sasuke tersenyum kecil. Saat Naruto memandangnya lagi, senyum itu sudah hilang dari bibirnya.

"Mengaku saja kak, kakak kabur dari rumahkan?"
"Tidak. Aku tidak kabur dari rumah !" sanggah Naruto "Astaga , keluhnya dalam hati, apapun yang aku katakan Sasuke tidak akan mempercayainya. "

" Sasuke, umurmu berapa? 30?" Tanya Naruto
"Umurku 8 tahun." Kata Sasuke marah
"Umurku 15 tahun. Aku jauh lebih tua darimu 7 tahun. Jadi, aku jauh lebih berpengalaman daripada kamu. Kau harus mendengarkan kata-kataku. " kata Naruto
"Aku capek. Aku mau tidur dulu. Lebih baik kakak istirahat siapa tahu besok pikiran kakak sudah kembali normal." Kata Sasuke sambil menguap
Ini anak benar-benar menyebalkan. Kalau bukan karena aku tinggal dirumahnya, sudah pasti aku beri dia pelajaran. Naruto cemberut menatap Sasuke yang masuk kekamarnya tanpa memperhatikan dirinya lagi.

Malam ini, Naruto berusaha memikirkan semua kejadian yang menimpanya. Dia merasa sangat tidak masuk akal. Naruto pun mulai memejamkan matanya. Ini pasti hanya mimpi. Semoga besok pagi saat aku terbangun, semuanya sudah kembali seperti semula. Katanya berusaha meyakinkan dirinya sendiri. Akhirnya, Naruto pu tertidur pulas.

TBC

Akhirnya, chapter 1 selesai juga.
Haru bikin fict ini karena terinpirasi dari sebuah novel yang Haru suka
Semoga kalian senang membacanya
Mind to review?
Arigatou ^^