Love For Our Precious
Disclaimer
Yuri! On Ice © MAPPA, Mitsurou Kubo, and Tadashi Hiramatsu
Love For Our Precious © Akashi Cielia & Akari Ryouka
Genre : Romance, Hurt/Comfort, Angst, Family, ect.
Warning's : OOC, Typo, Yaoi, Mpreg, Jauh dari EYD, rating akan naik sesuai kebutuhan dan cerita.
-Just For Fun, Enjoy-
[Katsuki Yuuri]
Ku tahu kau ingin kembali. Aku tahu sekali, aku melihatnya, aku merasakannya. Selama aku tinggal bersamamu semua bisa ku baca. Apapun tentang dirimu. Aku mengenal luar dalam. Dugaan ku benar, sebaiknya aku berhenti atau seharusnya tidak sama sekali sejak awal. Tekanan ini terlalu berat untuk orang bermental kaca sepertiku.
Maafkan aku. Penyesalan tidak pernah datang terlebih dahulu, padahal mereka selalu membuat prasangka kedepan dalam pemikiran. Egoku terlalu besar saat itu. Mempengaruhi diriku untuk bisa memilikimu lebih dari yang terlihat. Aku ingin semuanya.
Namun jalan berkrikil tajam itu terlalu sakit untuk kulewati. Terlalu banyak rintangan disana. Aku ingin mundur, tapi dirimu selalu mencoba, membantu, membujuk, bahkan memaksaku untuk melewatinya. Dengan angan khayalan yang kau janjikan, tanpa sadar menenggelamkan diriku dalam indahnya sebuah jalinan.
Kuberanikan diri untuk memintamu. Aku ragu, tapi kau meyakinkanku dengan sebuah syarat yang entah dapatkah aku memenuhinya. Sekali lagi, ego menjadi penguasa. Kuterima tanpa aku pikir panjang. Bila aku berhasil itu gila, tapi bila aku gagal, dapatkah aku menerima?
Hingga akhirnya aku memilih salah satu jalannya sebelum aku menginjak di puncak.
"Setelah final kita akhiri ini semua"
Yakin kukatakan padanya malam itu. Aku tahu kau akan terkejut. Banyak tafsir dari akhir yang ku ucap. Hanya satu jawaban yang dapat membawa kita pada awal yang baru. Aku memberikanmu senyum terakhir pada babak ini, dan kau hanya ribut menanyakan apa maksudku. Tidak aneh, seperti biasanya kau memang lucu. Walaupun kadang kau menyebalkan, namun aku tetap ingin dekat denganmu. Kau senang menggodaku, jijik memang tapi aku senang. Semua yang kau berikan, seperti hadiah paling indah yang tuhan berikan padaku. Aku tidak ingin melepaskanmu. Aku tidak ingin kita berpisah. Aku ingin selalu bersamamu. Aku menyukaimu. Aku. Aku. Aku...
'Aku jatuh cinta padamu'
Aku ingin membisikan itu padanya sungguh-sungguh. Sangat ingin. Namun apa daya, aku ini cengeng. Air mata lebih dulu mendahului, bahkan bibirku tidak mau mengikuti perintah motorik ku untuk mengucap. Hanya bisa bergetar menahan isak. Kutahan diriku untuk tidak merengek padanya. Aku harus menjadi lebih kuat. Jangan buat kehadirannya selama ini menguatkanku menjadi percuma.
Kugigit bibirku untuk menahan tremornya lebih kuat. Namun tiba-tiba, sepasang tangan dinginmu menyentuh pipiku. Menuntun indra ini untuk bersuara dalam lembutnya ciuman hangat yang kau berikan.
'Jangan lepaskan ya'
Malam itu menjadi pijakan tangga terakhir, sebelum menginjak puncaknya. Akan kubuktikan semuanya disini.
'Aku ingin kita saling memiliki'
Dan disinilah aku. Berdiri di panggung luas berhias hamparan es. Aku telah melakukan syarat itu. Setengah dari syarafku terasa lemas. Beban itu telah pergi. Tinggalah sebuah jawaban dari akhir itu.
Ruang ganti ini akan menjadi saksi bisu dihadapan tuhan. Kuserahkan logam mulia itu padanya sebagai tanda keberhasilan kami. Rasa senang dan bahagia benar-benar menguasai kami berdua. Inilah puncaknya. Dia menariku dalam pelukannya. Lalu dia melepaskanku, dengan wajah luar biasa gembira dia akan berkata.
"Yuuri kita-"
"Viktor!" kupotong cepat ucapannya. Kutarik lengan lentur nan kokoh itu. Kususuri setiap jengkalnya hingga bertemu dengan lima jari lentik itu. Kupandang wajah tampan itu sejenak. Kumantapkan hatiku untuk ini.
"Ini. Terima kasih" kutersenyum. Membalik badan meninggalkannya disana.
"Yuuri, ini?!"
Untuk terakhir kalinya aku...
"Aku, mencintaimu. Karena itu, selamat tinggal"
I shouldn't be in your heart
Either the time we have spent
And i want to you know what the truth is
But sometimes it make me feel so sick
I just can't say to you, No I won't
*Pojokan Author
"Hai-hai minna-san. Kenalkan author baru, Cielia-desu. In-"
"ARGGGGGHHHHHHH! CIELI KENAPA JADI BEGINI CERITANYA?!"
"Capslock-nya jebol woi"
"BIARIN! INI?! INI?! KOK YUURINYA DIBIKIN JAHAT GITU?! GUE NGAK TERIMA! VICTUURI ITU HARUS FOREVER SELAMANYA"
"Buset bahasanya amuradul"
"KENAPA WOI?!"
"Iye-iye. Ngak tau gua pengennya gitu"
"TAPI KENAPA GINI?! GUE NGAK REQUEST GITU!"
"Lah?! Lu kan cuma request, yang nulis gua. Gua pengennya nulis gini"
"AHH PAKYU! YA SIH, TAPI KAN NGAK DIBUAT GINI JUGA?! READER SEMUA DEMO AUTHOR!"
"Kalo di demo, ngak dikasih lanjutan ama anu-anu nya lho"
"Eh?! Serius Cieli mau bikin ada anu-anunya?!"
"Kalo ada yang request silahkan. Saya mah da bejad"
"Ah oke, kalo gitu kenalin saya Ryouka dan ini Cieli. Kami baru di ffn dan di fandom YOI pun kami baru. Kami asalnya silent rider dan sekarang kami coba post cerita kami"
"Jaa, review? Review?"
"Silahkan minna-san"
"Yang mau request anu-anu silahkan PM ya or di review gpp. Kalo mau detail di PM yaw. Silahkan share moodbooster anu-anu YOI sama saya ya, biar anu-anunya makin hot"
"Cieli lurus banget ngomongnya?"
"Bacot ah, Review minna~~~~"
"Cieli jahat! review minna~~~~"
