Aloo semua ini merupakan fanfic gw yang pertama berbahasa Indonesia (i love Indonesia). Cerita ini menggunakan alur maju dan mundur. Selamat membaca. Oh iya jangan lupa ya direview. Gw tunggu ya reviewnya.
Disclaimer: gw gak pernah membuat kartun naruto. Naruto hanya dimiliki oleh yang membuatnya. Cerita ini gw yang buat...
My future is gone, brokenheart with fear
Siang hari yang panas, tidak dipedulikan oleh pemuda itu, yang dia tau hanyalah berlari, berlari dan berlari. Seakan-akan dia hanya memiliki tugas hanya untuk berlari terus tanpa henti. Kemudian dia berhenti berlari ketika dia jatuh setelah tersandung akar pohon. Dia bangun dari jatuhnya dan duduk sambil memeluk kedua kakinya dan dia mulai berteriak "HOAAHHHHH, SEMUANYA PENGHIANAT, GW GAK NGERTI MENGAPA SEMUA TAK MEMAHAMI GW. PENDUDUK KONOHA DAN TSUNADE-NO-BACHAN TAHU AKAN HARAPAN GW. TAPI MENGAPA?". Dia merasakan cakra merah keluar dari tubuhnya. Kemudian dia memukul-mukul tanah. Dia berdiri, cakra merah ditubuhnya sudah semakin besar dan merubuhkan pohon-pohon yang ada disekitar dia.
Sebelumnya
'Pagi yang cerah, hari ini gw akan makan secukupnya terus gw baru pergi ke kantornya Hokage' pikir Naruto dengan ceria. Hari itu merupakan hari yang dinanti-nanti dalam seumur hidup dia. Dia berpikir nahwa tahun ini sangat membawa kebahagiaan buat hidupnya. Satu bulan yang lalu dia berhasil membantu temannya untuk membunuh seseorang yang dibenci seumur hidupnya dan membawa temannya kembali ke Konoha bersama teamnya.
"Ayame-ne-chan, gw pesen satu mangkok besar ramen pake daging ayam ya, no pig meat because daging babi diharamkan" Naruto berkata dengan lantang dan senyum yang lebar dari biasanya. "Ohayou, Naruto-san. Waduh pagi-pagi dah kesini, saya siapkan pesenan kamu dengan segera" kata penjaga toko yaitu seorang wanita cantik.
Lima menit kemudian pesenan Naruto sudah siap. Naruto makan dengan lahapnya. Selesai makan, Naruto berkata kepada Ayame " Ayame-ne-chan, pira iki kabehan? Aku wes wareg. Aku mangan ramen karo iwak ayam enem mangkok?" kata Naruto (red: ini adalah bahasa Jawa Banyumasan yang artinya: Ayame-ne-chan berapa semuanya. Aku sudah kenyang. Aku makan ramen dengan daging ayam enam mangkok?) "Semuanya jadi Rp. 25,000.-, tapi khusus kamu Naruto sebagai pelanggan setia, kami berikan discount sebesar 25 jadi cukup bayar Rp. 25,000.- aja" senyum Ayame ke Naruto. Naruto merogoh kantongnya dan mengeluarkan dompet kodoknya. Dia memberikan beberapa lembar uang kepada Ayame dan berkata "Trims Ayame-ne-chan". "Sama-sama Naruto, mampir lagi ya kemari nanti" Ayame kembali tersenyum kepada Naruto.
'Wah saatnya bertemu dengan teman-teman yang lain dan mendengarkan pengumuman yang gw tunggu-tunggu' Naruto tersenyum dengan gigi yang keliatan sedikit. Dia pun berlari menuju kantor Hokage.
Sementara itu di kantor Hokage sedang ada rapat tertutup antara Hokage dengan 2 orang yang sangat dihormati oleh masyarakat Konoha. 2 orang tetua ini merupakan dewan penasehat bagi Hokage.
"Tetapi tetua, anak ini memiliki kemampuan yang lebih daripada calon-calon yang lain" Tsunade berkata dengan agak sedikit memaksa. "Tsunade, ini sudah menjadi keputusan yang tidak dapat diganggu gugat, tugas kamu hanya mengumumkan keputusan ini" nenek tua yang merupakan salah satu dari tetua itu berkata dengan agak keras kepada Tsunade. "Baiklah kalau begitu" Tsunade beranjak untuk meninggalkan ruangan pertemuan itu, tapi terhenti seorang kakek tua berkata "Tsunade ini bukan keputusan kamu berdua tapi ini keputusan para ketua-ketua klan yang berada di Konoha". Tsunade melangkah keluar meninggalkan mereka berdua. Tsunade pergi keruangan tempat para calon-calon berkumpul.
Sementara itu Naruto masuk keruangan tempat para calon Hokage menunggu pengumuman. Di sana ada empat orang yang dikenal oleh Naruto dan lima orang yang dia kenal tapi tidak diketahui namanya oleh Naruto.
Naruto:Oi guys, dah pada disini semuanya
Naruto memasang senyum yang tidak biasanya. Memang hari itu beda untuk Naruto.
Kiba:Naruto, loe girang banget hari ini? Apa loe nemu duit di jalan?
Kiba menatap Naruto dengan keheranan.
Neji:Hmmm, Naruto loe memang beda untuk hari ini. Kalau nemu duit bagi-bagi dunks.
Sasuke:Loe-loe pada lupa apa? Taukan cita-cita Naruto pingin jadi apa? Hari ini merupakan hari yang dia tunggu-tunggu.
Kiba:Oh iya, bener juga loe Sasuke, pantes aja dia girang banget
Naruto:Yup bener banget lu Sasuke. Hari ini sangat membuat ge seneng banget. Selangkah lagi gw akan menjadi Hokage yaitu Rokudaime
Shikamaru:Oi Naruto, you are so troublesome. Emang gila loe hari ini. Lihat semua yang di dalem ruangan ini pada harap-harap cemas dengen pemunguman yang lagi ditunggu. Tapi loe PD abis (red: PD Percaya Diri). That's you're the number one troublemaker.
Naruto:Whatever you said, i don't care. Pokoknya hari ini merupakan hari buat gw
lima menit kemudian, Tsunade masuk ke ruangan tersebut. Dia mengecek apakah semua calon sudah hadir atau belum. Kemudian dia berkata "Semua calon harap mengikuti saya". Mereka semua mengikuti Tsunade. Tsunade menghentikan langkahnya tepat di depan ruangan kantor Hokage. Lorong tersebut sudah dipenuhi oleh Chuunin dan Jounin yang hadir untuk mendengarkan pengumuman tersebut. Tsunade berpaling ke sepuluh calon Hokage, selanjutnya dia mulai membuka map yang sudah dipegang di tangannya. "Hari ini kita berkumpul disini untuk mendengarkan keputusan para tetua dan ketua klan tentang calon Rokudaime Konoha. Dan yang berhak untuk menduduki jabatan tersebut adalah..." Tsunade kembali melihat ke arah mata-mata calon Rokudaime. Naruto mulai gugup dengan pengumuman ini. Dia mencoba untuk menahan nafasnya setelah Tsunade mengatakan "SASUKE kau adalah rokudaime". 'Apa? Apa ge gak salah denger, gak mungkin' Naruto berkata kedirinya sendiri. Mencoba untuk memahami keputusan ini.
"Sasuke selamat ya, gw akan membantu loe kalau loe butuh pertolongan dari gw" kata Neji. "Sasuke, gw selalu mendukung loe" senyum Kiba. Naruto mendekati Sasuke dan mengangkat tangannya untuk memberi selamat kepada Sasuke, tetapi dia hanya diam saja. Tidak mengatakan sepatah katapun, hanya senyum yang bohong. "Dobe, gw gak nyangka ini, loe gak kecewa kan?" Sasuke melihat ke arah wajah Naruto. Naruto hanya menggelengkan kepala.
Naruto mencoba untuk pergi dari tempat pertemuan itu untuk menenangkan diri. Setelah melihat para chunin dan Jounin mendekati Sasuke untuk memberi selamat, Naruto segera meninggalkan tempat itu tanpa diketahui oleh orang lain. Dia hanya berlari menuju hutan yang berada di luar Konoha. Berlari terus tanpa henti.
To be continued
Cerita ini terinspirasi dari cerita tentang kisah naruto dan Angko. Maaf gw lupa siapa yang buat ceritanya dan judulnya apa.
Tunggu chapter dua ya... jangan lupa reviewnya.
