Title : Hostility

Auhor : Spidermansoso (weibo)

Translator : Winter Na / Hyena_ (AFF) / With help from eng trans : kok_kiri (LJ)

Character :

Luhan-Kai

Tao-Kris

Chanyeol-Sehun

Lay-Baekhyun

and other

Genre : romance, drama, smut, angst, AU, etc

Rating : M

Warning : Some scene is not unsafe for under age

FF ini juga di publish di akun AFF saya. bisa lihat story nya di AFF story/view/577063


Bab pertama di sebut dengan kebencian

Dalam industri hiburan, pada kenyataannya, tidak ada kebencian yang nyata. Tetapi hanya ada dua orang yang berada di waktu yang sama, dan menimbulkan beberapa kecemburuan. Tetapi ketika kedua orang tersebut memiliki perbedaan yang terlalu banyak, permusuhan ini dapat berubah menjadi iri dan pikiran yang tidak terjangkau. Luhan adalah orang yang sangat dikagumi, membuat orang lain cemburu. tetapi sekarang, ia menjadi cemburu terhadap orang lain.

Sedangkan aktor pendukung, do kyungsoo, sedang berdiskusi dengan sutradara tentang detail adegannya, luhan memperhatikan wajahnya dengan seksama di depan cermin dengan hati-hati untuk melihat apakah ada jerawat yang muncul tadi malam. Itu tidak banyak membantu dengan muka Luhan yang tetap seperti bayi mau tidak mau ia menyukai dan membencinya. Dengan wajah itu membuatnya ditemukan oleh seorang pencari bakat pada saat ia berusia 4 tahun dan kemudian membintangi film saat perayaan tahun baru china dengan didukung pemain yang populer. Sebagai hasilnya, luhan menjadi kesayangan publik. Tapi dengan wajah yang menutup kedewasaannya sebagai orang dewasa, bahkan sampai pada puncaknya direksi menyatakan bahwa wajah kekanakannya akan merusak adegan suasana yang ada, membuat luhan untuk berperan dengan perempuan dan memberikan perasaan seperti kakak-adik, dan suasana romantis merupakan hal yang sulit di capai.

Luhan harus bersiap untuk debutnya, seorang sutradara yang sangat terkenal bernama Lu ZhiHan memberinya banyak kesempatan. Tapi, Luhan tampaknya akan membiarkan sutradara tersebut untuk turun tangan mengatasi kritikan tentang kemunculannya dalam film, yang mereka kritik bukanlah berdasarkan kemampuan aktingnya, melainkan wajahnya. Karena itu, mereka sangat jarang berinteraksi saat di luar layar.

Direktur Lu ZHihan menandatangani kontrak untuk merekrut Luhan untuk memerankan beberapa baris dalam film "password". Walaupun tidak banyak adegan, namun ada beberapa yang menarik. Selama bertahun-tahun luhan meninggalkan gengsinya sebagai bintang besar, selama ada peran, ia akan mengambilnya. setelah semua macam-macam hiburan sudah di cicipinya, yang terpenting ia masih dapat bertahan.

"Luhan-ge, aku membelikan sebuah minuman dari wanita di ujung, minumlah sebelum terserang panas dalam," Oh Sehun mengambil termos dan memberikannya kepada Luhan, yang sedang memecahkan jerawatnya.

Oh sehun mulai bekerja sebagai asisten Luhan tepat saat kuliah. Pada saat itu popularitas Luhan mulai menurun, dan managernya yang lama mengundurkan dirinya karena tidak ingin reputasinya menurun bersama berbagai hal sepele, yang menjadi rumit dan berantakan, Luhan memutuskan untuk memilih acak salah satu dari lamaran untuk menjadi penggantinya. yaitu, Oh Sehun. Di dalam surat lamarannya, Sehun tidak menggunakan kata-kata yang terkesan mewah. ia hanya mengatakan bahwa ia dibesarkan untuk menonton film Luhan, dan entah apakah itu bisa membantu. Namun Luhan langusng menghubungi nomor telepon yang tertera pada surat lamaran itu. Pada keesokannya Sehun resmi bekerja bersama luhan sebagai asistennya.

Terkadang Sehun mengeluh tentang Luhan salah memilih orang, dan berharap bossnya agar bertindak sedikit lebih dewasa. tetapi, luhan orang yang tidak fleksibel dan cukup sulit.

meskipun banyak mengeluh, Sehun masih berusaha mendapatkan naskah untuk Luhan. Mungkin jika Sehun tidak berkerja dengannya, ia tidak akan muncul lagi di dunia hiburan.

"Oh, saya akan pergi minum setelah adegan ini selesai. ini akan memakan waktu sampai larut malam, tidak perlu menungguku. pulanglah dan jangan lupa memberi Ado makan." Luhan mempunyai anjing ras samoyed bernama Ado. anjingnya sangat manis, bulunya sangat tebal. Lebih susah untuk merawatnya. selain memberi makan yang rutin, memerlukan seseorang untuk menyisir bulunya.

"baiklah. akhir - akhir ini Ado lebih emosian, ia hampir mengigitku kemarin. jadi saya harus menjaga anjingmu sebagai asisten ? itu caramu untuk mnghancurkan masa depan rakyat ?" Sehun meminum orange juice miliknya, ia mendapatkan tatapan dari Luhan.

"Bagaimana jika iya ? cepatlah pergi dan enyahlah!" Luhan mendorong Sehun dan merapihkan pakaiannya. Do Kyungsoo telah menyelesaikan bagiannya dengan sutradara, asisten sutradara yang bertanggung jawab atas koordinasi, menandakan giliran Luhan sudah tiba.

Sehun dengan enggan meninggalkan Luhan dengan keadaan mendesak. Namun luhan mulai membiasakan dirinya dengan karatker yang dimainkan.

Meskipun wajah Luhan yang sangat kekanakan membuatnya kehilangan kesempatan, tapi untuk urusan akting tidak perlu diragukan. Kyungsoo memberikan dukungan pertamanya dengan senyuman yang kaku.

"maaf. karena aku, kau menunggu lama." Do Kyungsoo adalah seorang penyanyi ballad yang menjadi sorotan saat ini. dalam industri hiburan, penyanyi akan di bentuk untuk menjadi aktor. Jadi selama proses syuting sering ditampilkan aktingnya dan nyanyiannya yang membuat kecanggungan bagi amatiran.

"semuanya memang seperti ini saat pertama kali," luhan berbohong; ketika ia pertama kali berakting, ia memang berbakat. mungkin saat itu ia masih sangat muda. ia melakukan akting sesuai dengan nalurinya. ia adalah salah satu orang yang memiliki kepandaian untuk bertindak.

Memikirkannya, membuat luhan sedih. karena meskipun ia mempunyai potensi, ia tetap akan menjadi pemain pendukung.

"setelah syuting selesai, akan ku traktir makan malam!" Kyungsoo menaruh lengannya di sekitar bahu Luhan. terlihat seperti teman akrab. Luhan menatapnya. ketidaknyamanannya muncul saat melihat tangan Kyungsoo di bahunya sendiri.

"Akan telat jika menungguku sampai syuting selesai. mungkin lain waktu," Luhan mengangkat bahunya, seolah-olah ia tidak punya pilihan selain menolak. Kyungsoo tersenyum kaku. mungkin karena sutradara punya trobosan untuknya saat syuting, atau Luhan iri saat take terakhir Kyungsoo berjalan dengan baik.

Aktor utama untuk 'Password' adalah Kim Jongin, yang naik daun memimpin industri film internasional selama lima tahun terakhir. awalnya saat melihat naskah film Hollywood memutuskannya untuk tidak ambil bagian film dalam negri. Namun, Sutradara Wang JiaHeng adalah mentornya. ia sukses mengcasting Kim Jongin sebagai aktor utama. Ia tidak punya pilihan selain menolak tawaran film Hollywood dan kembali ke China untuk film 'Password'.

Meskipun dalam film itu Luhan dan Jongin adalah teman dalam karakter, mereka hampir tidak bertemu satu sama lain saat pengambilan individual. kecuali adegan dengan kelompok sebelumnya, malam ini mereka pertama kalinya bermain berlawanan satu sama lain. Bahkan Luhan memiliki perasaan yang sulit dijelaskan terhadap aktor baru, termasuk Kim Jongin. Mereka mencapai puncak karirnya tanpa menghadapi masalah, dan tidak seperti luhan yang dimulai dari aktor cilik, bahkan aktor baru dengan mudahnya diterima dengan penampilan yang dewasa. bahkan jika karir mereka tidak berjalan mulus, setidaknya masih bisa berjalan maju. Luhan iri dengan perkembangan aktor akhir-akhir ini, tapi sayangnya, ia tidak bisa mengatakan bahwa itu tidak adil.

Namun dari gaya hidupnya, Luhan kesulitan untuk merubah kesan positif. Mereka jadi sering menjadi topik gosip, banyak yang membuang amarahnya di lokasi, dan beberapa dari mereka mampunyai kehidupan pribadi yang buruk. Namun, setelah bergabung dengan kru 'Password', kesan Luhan terhadap Jongin berubah. Meskipun skandal tersebut tidak pernah berubah skandal dengan Jongin, Luhan tetap dihormati profesionalitasnya di lokasi.

Saat malam hari, begitu lampu di lokasi dinyalakan, van milik Jongin sudah ada di lokasi. Asistennya yang pertama keluar dari mombilnya, tangannya terlihat membawa banyak hadiah, dengan sopan di bagikan kepada kru yang hadir, termasuk Luhan.

Meskipun ia merupakan rokkie dalam industri ini, Jongin tahu betul bagaimana ia harus bekerja. Semua orang yang telah bekerja dengannya memiliki komentar yang positif terhadapnya.

Luhan tersenyum kepada asisten Jongin yang menyodorkan kotak makan padanya, berterima kasih.

Jongin belum keluar dari vannya, mungkin ia sedang memperbaiki penampilannya. Meskipun wajahnya ramah, Luhan tahu bahwa ia tidak ramah dengan siapa-siapa. Ini merupakan bagian dari profesionalitas seseorang.

Karena kakinya yang panjang, tidak perlu waktu lama untuk melangkah ke monitor sutradara. Mereka kemudian menyapa saling menyandarkan tangannya di bahu masing-masing. Jelas mereka adalah teman lama.

Wang Jiaheng adalah sutradara internasional yang terkenal akhir-akhir ini, Luhan rela masuk ke dalam pembicaraan kru untuk mendukung repurtasi sutradara. Ia termasuk orang yang ramah, tapi ia seniman yang merasa sangat kuat, ia juga punya cara tersendiri untuk profesionalitasnya, namun untuk pembicaraan pribadi ia tidak punya waktu untuk itu.

Kebanyakan aktor akan berbincang ramah dengan direktur setelah berkumpul dengan kru, hanya untuk memperlancar jalan karir mereka. Bukan itu yang Luhan tidak mengerti, itu bawaan yang mencegahnya menawarkan jilatan seperti yand ditunjjukan aktor lain pada kru. Hari ini adalah pertama kalinya Luhan melihat sutradara Wang berbincang ramah dengan aktornya, seperti teman lama. Luhan tidak bisa berpikir banyak, mungkin ia harus lebih menghormati Jongin dan mendapatkan pengaruhnya.

Dalam adegan ini, kaarakter Luhan, Luo Cheng, memerankan peran mediator. Memiliki perasaan terhadap pemeran utama. Luo Cheng memutuskan untuk berbicara kepada Zhou He -Jongin's character- setelah melihat pemeran utama hampir bunuh diri karena Zhou He. Sutradara mengambil lokasi syuting di pantai untuk menggambarkan kegelapan karakter. Mereka memang bukan di pantai, karena angin malam, membuat Luhan sakit kepala.

Ini hanya adegan tambahan, tetapi karena Jongin harus mengejar pesawat ke Amerika, mereka harus membuatnya memakan waktu sebentar. Jongin akan mengambil alih adegannya dan hanya menghabiskan waktu 10 menit. ketika Luhan mengucapkan kata terakhir dari naskah sutradara berteriak "Cut".

"Semua orang sudah bekerja keras, terima kasih !" Jongin membungkuk dan menganggukan kepalanya kepada kru yang disekitar. Sebelum bermain bersama Luhan, dengan sopan ia berkata, "Saya sangat suka karya anda. Merupakan suatu kehormatan bisa bekerja dengan anda."

Luhan tahu bahwa ia hanya bersikap sopan. Namun, ia juga harus tahu bahwa mereka bermain bersama, ini adalah bagian dari bisinis ini. Luhan membalasnya juga dengan sopan : "Terima kasih."

Take terakhir sudah selesai yang menandakan berhasil. Luhan memakai jaketnya dan menelepon gege untuk meminta menjeputnya, tetapi asisten Jongin mendekatinya sebelum mendapat kesempatan untuk memencet tombol dial.

"Mr. Luhan, Jongin mengatakan. jika kau akan pergi ke kota, kami bisa memberikan tumpangan," melihat bahwa orang itu cukup ramah, dan memikirkan bahwa itu hal yang bagus jika mereka bertujuan sama, Luhan menyetujuinya.

"baiklah kalau begitu, tidak akan sulit jadinya," Luhan mengangguk sambil masuk ke van Jongin bersama asistennya.

Mata Jongin terpejam, ia tertidur di belakang van. setelah melihat ini, Ia menarik senyumannya untuk berterima kasih, dan duduk di samping pengemudi. Selama perjalanan yang panjang, Pengemudi yang bosan mulai mengobrol dengan Luhan.

Ketika berbelok, van sedikit berguncang, Jongin tiba-tiba bangun dan membuka matanya.

"Jam berapa ini ?" Jongin menoleh ke luar jendela.

"1:30 kau bisa kembali tidur. akan memakan waktu satu jam dari kota ke bandara Peicheng," asisten Jongin menjawab sambil mengirim sms untuk memastikan jadwal Jongin.

Melihat bahwa Jongin bangun dari tidurnya, Luhan berpikir karena ia berada di sana karena tumpangan, ia memasang senyum terhadap kim jongin. "Aku berterima kasih, tpi bukan karena kau tertidur. Tetapi karena telah memberikan tumpangan."

"Kita akan menempuh satu arah lagi pula," Jongin tidak berbicara lebih, begitu pun Luhan, yang diam-diam mendengar suara ban yang bergesekan dengan jalan.

Setelah sekitar 20 menit, Luhan turun di sekitar rumahnya. Luhan dan Jongin berbincang sedikit sebelum van pergi.

Berdiri di pinggir jalan sambil melihat van pergi, Luhan membuang napasnya. Memang benar orang yang dari status seperti Jongin, setiap hal sepele dengan mudah diurus. Luhan menggeleng saat mendapati tekanan di kepalanya. Dia menyentuh jerawat di sekitar mulutnya. Lalu, ia tiba-tiba ia teringat bahwa Sehun meninggalkan termos yang berisi minuman di dashboard van milik Jongin. Sehun mungkin marah kepada Luhan karena bertindak ceroboh.


Keep translate / END ?

A/N : FF ini di publish sesuai dengan jadwalnya (setiap minggu). ini ff pertama yang saya translate. jadi maaf kalo ada kesalahan berupa typo / salah penempatan kata maupun kesalahan penjelasan. saya masih amatiran. tolong kritik / saran nya untuk kelanjutan berjalannya FF ini