Kuroshitsuji always milik Yana Toboso
But this story is mine
Pairing : SebasxCiel
Yaoi
Love Song of Evil
Jika kau adalah cahaya yang selalu di cari
Maka aku adalah kegelapan yang selalu di hindari.
Jika kau adalah langit yang di kagumi semua orang.
Maka aku adalah tanah yang di injak semua orang.
"Sebastian... kau datang lagi?" seru Ciel semangat saat mendapati sesosok pria berperawakan tinggi tengah berdiri di balkon kamarnya.
"kau senang aku datang Ciel?" balas pria itu sambil menunjukan senyuman menawannya, jemarinya yang panjang menyentuh helaian milik Ciel dengan sayang.
"aku selalu menunggumu.. setiap malam.." gumam Ciel sambil memerkan keindahan mata sapphirenya pada sebastian.
"aku juga selalu ingin bertemu dengan mu.. setiap waktu.." Seabastian menundukan dirinya, mencoba menyejajarkan kepalanya dengan Ciel Phantomhive, mengecup lembut bibirnya untuk sekedar membagi rasa manis di bawah sinar bulan.
Merasakan manisnya bibir Sebastian membuat Ciel tenang. Ia sangat menyukai ciuman itu, ciuman yang selalu ia dapatkan setiap malam. Ya, hanya malam.. karena bila siang hari bahkan dari pagi hari, sosok sebastian tak dapat ia jangkau dengan tangan mungilnya. Ya, hanya setiap malam mereka dapat melepas rindu, memadu kasih dan saling membagi cinta.
Kau tercipta dengan kesempurnaan.
Aku tercipta dengan kekurangan.
Kau terlahir dengan kebahagiaan.
Aku terlahir dengan penderitaan.
"aku senang sekali kau ada di sini.. hanya kau yang selalu memahamiku.." Ciel menyamankan kepalanya di bahu Sebastian. Merasakan kehangatan dari mekhluk yang berasal dari dunia yang berbeda itu. Hanya dengan bersandar begitu Ciel berhasil membuang segala kepenatan yang ia rasakan sepanjang hari tadi.
"aku juga merasakan hal yang sama.." Sebastian menepuk kepala Ciel pelan, membuat keturunan Phantomhive makin terbuai. "kau belum ngantuk?" tanya sebastian lagi hanya di jawab gelengan oleh Ciel.
"Bukannya kau lelah, hari ini kau sekolah sampai sore kan?" Sebastian mengernyitkan dahinya.
"biarlah.. aku sudah biasa kok.. aku ingin menghabiskan malam ini dengan mu" Ciel tersenyum kecil..
"aku tidak mau kau sakit.." Sebastian berbisik di telinga Ciel membuat tubuh muda Phantomhive itu agak bergetar.
"sakit pun tidak apa.. aku hanya ingin bersamamu saat ini.. karena aku tahu, kalau aku tertidur sekarang kau akan pergi saat aku bangun.." kata Ciel lirih. Sebastian tersenyum lembut, mata crimsonnya di dominasi oleh wajah Ciel yang begitu menawannya.
"meskipun kau tak melihatku, bukan berarti aku meninggalkanmu.." Sebastian mengecup kening Ciel sekali lagi.
Aku iblis dan kau manusia.
Hanya satu hal yang sama dari kita, yaitu
Kita tak perduli siapa diri kita sebenarnya.
Malam selalu terasa sangat cepat bagi mereka, tanpa terasa Sinar matahari mulai sedikit terlihat di balik awan yang masih agak gelap.
"aku harus pergi saat ini.." Sebastian menatap Ciel.
"kita akan bertemu lagi kan besok malam?" Ciel meremat jemari Sebastian penuh harap, sungguh ia belum ingin berpisah dari sang Iblis.
"As your wish.." jawab Sebastian. Sekali lagi ia mengecup bibir mungil Ciel untuk merasakan kehangatannya sebelum dirinya kembali terbelenggu waktu yang memisahkan mereka berdua.
"sampai jumpa besok malam.."
Satu hal yang kita percaya.
Bahwa Tuhan lah yang mempertemukan kita.
TAMAT
Cerita singkat dari Me semoga para readers menyukainya^^
Silahkan di Review~
