Kyaaa…*tereak pruztasi*

Fict apuah kemarin? Banyak typo! (Ralat~ Semuanya typo)

Maaf ya semua,,mungkin gara-gara baca fict ini jadi sakit mata yah karena banyak typo daripada yang bener.

Yasud… Yang jelas saya telah coba memperbaikinya,tapi jika masih ada yang salah, . .

"Apalah dayaku ini memang salahku… Wo…"

*Nyanyi Repvblik gaje-disiram aer empang + sumpah serapah dari reader-*

Happy Reading!

Mungkinkah stage : 1

(Kepergianmu)

Disclaimer always and forever : Masashi Kishimoto

The Story by : Akasuna no Hataruno Teng-chan

"Tetes air mata basahi pipiku. . .

Disaat kita kan terpisah. . .

Terucapkan janji padamu kasihku. . .

Tak kan kulupakan dirimu. . . "

Sore hari,13 Juni 2009

Di Stasiun Konoha,terlihat sepasang kekasih yang saling menumpahkan kasih sayang mereka. Saling membagi kehangatan,kecemasan,bahkan air mata yang keluar dengan sendirinya dari pelupuk mata masing-masing,karena sang lelaki akan melanjutkan pendidikannya di Otto. Seakan tak dapat bersua lagi. Tak menghiraukan tatapan orang-orang yang tertuju pada mereka.

"Ayolah…Jangan menangis Sakuraku. Kau hanya kehilanganku untuk sementara. Jangan cengeng donk!" Hibur seorang lelaki pada kekasihnya itu. Diarahkannya jemarinya untuk menyeka air mata sang gadis.

"Dasar! Tak sadarkah kau? Air matamu bahkan lebih deras daripada aku?." Sang gadispun hanya menjawab dengan nada yang meremehkan.

"Jadi,kau akan lebih bahagia jika aku terus tertawa meninggalkanmu sendiri disini hingga setahun ke depan,hm?. Sudahlah…yang jelas aku janji akan kembali setahun lagi. Dan aku ingin kau menjemputku disini. Dan saat itu,kau akan mengenalku sebagai Hatake Kakashi,yaitu seorang lelaki yang lebih baik daripada lelaki yang di hadapanmu sekarang," Ucap Si lelaki yang ternyata berambut silver tersebut.

"Kakashi…Apakah dapat ku pegang semua janjimu itu? Kau kan Rajanya terlambat,aku takut kau lupa pada janjimu,dan terlambat kembali hanya gara-gara kau tersesat di jalan yang bernamakan kehidupan," Terdengar nada suaranya yang mengandung penuh kecemasan di dalamnya,walaupun sang gadis mengucapkannya dengan kata-kata sindirannya.

"Haha…Itu sangat lucu sekali Sakura! Tak mungkin ku tersesat di jalan yang bernama kehidupan,sedangkan kehidupanku yang sebenarnya hanyalah bersama dirimu. Sungguh,kau adalah hidupku Sakura." Lagi-lagi sang pria dapat membuat si gadis blushing dengan sendirinya.

"Jangan menggombal Kakashi. Bukakankah hidup dan matimu hanya untuk buku hentaimu itu. Dan disaat kau telah bersamanya kau akan asyik dengan sendirinya dan tak menganggapku disisi…..Hmmpphhh….!" Belum sempat Sakura menyelesaikan kalimatnya,Kakashi telah membekap bibir Sakura dengan bibirnya. Sakurapun membelalakkan matanya tak -cepat dia mendorong Kakashi supaya kembali memberi jarak antara mereka berdua,karena merasa orang-orang menatapnya seakan-akan dengan pikaran yang sama yaitu 'Dasar anak muda'.

"Begitu beratnya Kau lepas diriku…

Sebut namaku jika kau rindukan aku…

Aku akan datang…

Mungkinkah…?Kita kan selalu bersama?

Walau terbentang jarak antara kita…

Biarkan kupeluk erat bayangmu,,,

Tuk melepaskan semua kerinduanku"

Sakura semakin mengencangkan dan memperdalam pelukannya di dada bidang Kakashi,seakan hanya inilah yang bisa dilakukannya sekarang selain menangisinya. Memejamkan matanya dan mengirup aroma maskulin yang menguar dari tubuh yang tergolong atletis itu. Kakashi yang menyadari sikap kekasihnya itu hanya dapat membelai rambut pink Sakura,seolah itu dapat menenangkan Sakuranya. Bahkan Kakashi tak tahu,malah dengan perlakuannya yang sekarang semakin membuat Sakura berat untuk melepaskannya.

"Aku takut Kakashi…Aku takut sendiri tanpamu,Aku…"

"Jangan takut kehilanganku. Aku yakin,kau pasti sanggup tanpaku. Percayalah!. Dan aku mohon,jika kau akan tidur,sebut namaku,aku akan datang menemuimu walau hanya dalam mimpi. Karena kurasa,hanya dalam mimpi kita akan dapat menghilangkan jarak yang sangat jauh diantara kita berdua." Kakashi kembali menenangkan Sakura dengan kalimatnya,walau dia sendiri sekarang hatinya sangat teramat resah menghadapi perpisahan ini." Lagipula kau tak sendirian,ada Sasuke yang akan menjagamu." Lanjut Kakashi lagi.

"Huh! Menyebalkan! Kau percayakan aku pada manusia dingin itu? Jangan salahkan aku jika kau kembali aku akan membeku karena harus berlama-lama dengan manusia es itu," Kata sakura yang tak menutupi rasa kesalnya itu.

"Siapa yang akan membuat manusia sepertimu beku?," Sahut suara seseorang yang tiba-tiba muncul dan menghancurkan suasana antara mereka berdua. Cowok berambut ala pantat ayam berjalan dengan angkuhya sambil menenggelamkan tangannya didalam saku celananya.

"Dasar! Berumur panjang kau rupanya!." Sindir Sakura yang jengkel karena kehadiran Sasuke yang tiba-tiba dan menyerobot omongannya.

"Lambaian tanganmu iringi langkahku…

Terbesit tanya di hatiku…

Akankah dirimu kan tetap milikku. . .

Saat kembali di pelukanku. . ."

Tuuutttt….!(?)[author bingung suara Kereta api kaya' apa]

Tak terasa kereta api jurusan Ottogakure telah memasuki stasiun Konoha. Seperti yang diperkiraan sakura sebelumnya,dia meresa sangat ketakutan sekali jika harus menghadapi perpisahan dengan kekasih tercintanya itu.

"Sakura,aku harap kau tetap kuat seorang Sakura yang tegar dalam cobaan jangan biarkan air matamu keluar hanya gara-gara padaku." Pesannya pada Sakura dan hanya dibalas dengan anggukan lemas dari Sakura yang sedang sedu sedan." Dan kamu Sasuke,tolong jaga Sakura dengan sebaik mungkin. Aku percayakan dia kau adik angkatku sekaligus sahabat Sakura sejak kecil. Dan juga aku…aku…" Kakashi menghentikan perkataannya dan kemudian membisikkan sesuatu pada Sasuke.

"…" Bisik Kakashi pada Sasuke yang kemudian dilanjutkan dengan seringaiannya.

"Aku tak suka itu! Jangan bercanda kau Kakashi!." Terlihat sekali wajah Sasuke yang khawatir setelah Kakashi membisikkan sesuatu padanya. "Lebih baik kau cepat masuk ke dalam kereta. Cepatlah kau berangkat dan cepatlah kau kembali kesini lagi,menemuinya,menepati semua janji-janjimu,sebagai Hatake yang hebat bla! bla! bla!.Karena aku tak ingin terus berlama-lama dengan gadismu ini yang sangat MEMBOSANKAN!." Gerutu Sasuke dengan panjang lebarnya.

"Bokong baka! Sejak kapan kau bisa mengomel melebihi Naruto dan juga berkata MEMBOSANKAN layaknya Shikamaru?." Balas Sakura yang tak kalah cerewetnya.

Sementara Kakashi yang memilih untuk diam melihat pertengkaran mereka akhirnya angkat bicara untuk melerai mereka berdua," Sudahlah…Kalian sejak dulu tidak berubah. Bahkan menurutku tak kan pernah bisa berubah. Aku tak perduli jika kalian terus-terusan bertengkar,tapi yang jelas jangan sampai menimbulkan perang dunia. Jaga diri kalian baik-baik!. Aishiteru Sakura!." Kemudian Kakashi menunduk dan mengecup kening Sakura dengan itu,dia kembali memeluk Sasuke,adik angkatnya sekilas. Dan tanpa berlama-lama lagi,Kakashi segera berlari memasuki salah satu gerbong kereta.

Sakura melambaikan tangannya sambil menatap punggung Kakashi. "Aishiteru yo Kakashi…!." Tanpa terasa air matanya kembali tumpah dari mata emeraldnya.

Menyadari apa yang terjadi pada sahabatnya,Sasuke segera memeluk sahabatnya itu. Kemudian dia mengucapkan sesuatu dalam hatinya 'Selamat jalan Kakashi!'.

"Kau kusayang…

Slalu kujaga…Tak kan kulepas slamanya…

Hilangkanlah keraguanmu… Pada diriku…

Disaat kau jauh dariku…"

13 Juni 2010

Cuaca yang terlihat mendung mewarnai langit Konoha siang itu,membuat sang mentari terlihat bermalas-malasan untuk membagikan cahayanya pada sang bumi. Namun hal itu tak berlaku bagi seorang gadis yang tengah berjalan-jalan melintasi pinggiran rel kereta api dengan riangnya. Tak lupa sambil bersenandung kecil,akhirnya dia sampai juga di stasiun Konoha. Sakura,nama gadis itu kini tengah menanti kepulangan kekasihnya yang amat sangat dia cintai dan rindukan selama setahun belakangan ini. Kemudian dia duduk di kursi panjang yang menghadap langsung ke rel kereta api. Selang beberapa waktu kemudian hujan akhirnya turun membasahi bumi menemani Sakura yang tengah dilanda kesepian.

Satu jam menunggu kedatangan kereta dari Otto,akhirnya datang juga. Banyak orang-orang yang berhamburan keluar dari dalam gerbong kereta. Sakura pun bangkit dari duduknya mencari kesana-kemari Pria berambut perak yang selama ini dinantinya. Hingga akhirnya tak ada lagi orang yang keluar dari dalamnya,dan kemudian keretapun kembali melaju meninggalkan Sakura yang dihinggapi rasa kecewa dalam hatinya. Akhirnya Sakura kembali pada posisi duduknya semula seperti sepuluh menit yang lalu. 'Mungkin Kakashi tidak menaiki kereta ini.' batin Sakura dalam hatinya sekaligus untuk mengurangi rasa kekecewaannya.

Hingga hari menjelang senja,sakura tetap tak beranjak dari tempatnya,wajahnya terlihat begitu lelah mengingat aktifitas yang dilakukannya yaitu berjalan kesana kemari mencari pria berambut perak jika ada kereta yang berhenti,walaupun hasilnya tetap sama. Nihil. Hujanpun mulai terlihat reda menyisakan hawa dingin dan gerimis menggantikannya. Tiba-tiba ada sepasang tangan yang memasangkan jaket hitam padanya. Sakura telah mengetahui siapa pemilik tangan dan jaket itu melalui aroma citrus yang dingin memsuki indera penciumannya. Sasuke. Pria itu kemudian mendudukan dirinya di samping Sakura. Tak ada yang memecahkan keheningan. Sampai pada akhirnya Sasukelah yang memulainya.

"Kau masih menunggunya?"

"Menurutmu? Jangan harap aku akan pulang tanpa Kakashi menemaniku kembali. Dan seharusnya kau tak perlu repot-repot datang kesini,karena kau pasti akan merasa iri melihat kemesraan kita," Balas Sakura dengan nada jengkel bercampur keceriaannya. "Kakashi…" Sakura langsung mengambur ke kereta yang baru datang. Sasuke yang menyaksikannya hanya menatap punggung Sakura dengan ekspresi datarnya.

Sepuluh menit kemudian,Sakura kembali dengan kekecewaan yang lagi-lagi hinggap yang tentunya sudah tahu apa jawabannya akhirnya mengajak Sakura pulang. "Ayo kita pulang Sakura!."

"Tidak Sasuke! Kakashi pasti datang,sesuai janjinya." Terdengar nada suaranya yang bergetar.

"Sakura…Sadarlah! Kakashi…"

"Diam kau Sasuke! Cukup! Kata-katamu tak dapat membuatku beranjak dari sini tanpa Kakashi. Dia pasti datang dan menjadikanku sebagai Hatake Sakura. Mungkin kemarin-kemarin aku menantinya disini dia tak akan datang. Tapi tidak untuk hari ini. Dia pasti datang!. Karena sekarang setahun tepat kepergiannya. Dan aku yakin,dia pasti akan tepati janjinya sekarang. Dia pasti datang Sasuke." Bentak Sakura dengan nadanya yang kian meninggi. "Kakashi pasti datang…" Lanjutnya dengan parau karena tak teras air matanya telah tumpah.

GREB…!

"Sakura…" Direngkuhnya Sakura dalam dekapannya. Berusaha menenangkannya. Dibelainya rambut pink Sakura,dan mengecup puncak kepala pink itu.

'Andai aku dapat menggantikan posisi Kakashi di hatimu Sakura. Andai aku dapat. Tapi kuyakin,aku tak akan pernah bisa,sampai kapanpun itu. Mungkin dengan menjadi sahabatmu,itu sudah lebih dari cukup bagi diriku. Bahkan aku rela menutup hatiku untuk wanita lain demi terus menjagamu Sakura. Karena aku telah berjanji pada Kakashi.

Flashback

Senja,13 Juni 2009

"Tidak…? Ini tidak mungkin Sasuke! Informasi ini pasti salah! Nama ini bukan Kakashiku kan Sasuke? Benar bukan?." Tangis Sakura meledak ketika berada pada kerumunan di depan papan pengumuman daftar orang hilang dalam kecelakaan kereta api jurusan Ottogakure.

"Tenanglah!." Diraihnya kepala Sakura yang menangis histeris mengetahui kabar tersebut.

"Tidak Sasuke! Itu bukan Hatake Kakashiku! Ah,atau jangan-jangan ini hanya mimipi ! Yakinkan aku Sasuke kalau ini semua hanya mimpi. Bunuh aku sekarang juga! Agar aku terbangun. Tolong!." Pinta Sakura yang tak bisa mengontrol emosinya.

"Hentikan ini semua Sakura! Kau gila Sakura! Ayo kita pulang! Kau butuh ketenangan sekarang. Tempat yang bising seperti ini hanya membuatmu tak tenang." Ajak Sasuke yang dibalas dengan anggukan kecil Sakura.

Kereta api yang ditumpangi Kakashi kecelakaan saat melintasi jembatan kereta yang ternyata putus dan menyebabkan kereta jatuh kedalam sungai besar yang berada dibawahnya. Dan jasad Kakashi hilang tenggelam didalamnya. Peristiwa ini tentu membuat Sakura depresi berat.

Flashback End

Dan beginilah Sakura sekarang,setiap hari mulai siang hingga malam tiba,Sakura selalu datang ke Stasiun Konoha berharap Kakashi datang padanya. Dan saat Sakura telah jenuh,Sasukelah yang selalu menemaninya dan mengajaknya pulang. Namun setiap Sasuke mengajaknya untuk pulang tanpa Kakashi,Sakura selalu menolak. Sehingga Sakura selalu tertidur bertumpu bahu Sasuke,dan Sasuke menggendonnya pulang kerumah. Dan jika pagi tiba,ketika Sakura terbangun,dia selalu memarahi Sasuke karena membawa pulang dirinya tanpa sepengetahuannya. Namun kejadian itu terus berlanjut hingga sekarang.

Tanpa terasa,waktu menunjukkan pukul setengah sebelas malam,diliriknya Sakura yang telah terlelap dalam tidurnya. Kemudian dengan hati-hati,Sasuke menggendongnya dan membawanya dalam perjalanan terlihat begitu lengang,mengingat hari hamper tengah malam. Sangat kontras jika dibandingkan dengan Kota Konoha pada siang hari. Hanya mereka berdua,ah! Tepatnya Sasuke saja yang berjalan sambil menggendong Sakura yang tertidur melewati jalan yang sepi itu. Sejurus kemudian Sasuke kembali teringat pertemuan terakhirnya dengan Kakashi setahun lalu.

Flashback

"Sakura,aku harap kau tetap kuat tanpaku. Jadilah seorang Sakura yang tegar dalam cobaan apapun. Dan jangan biarkan air matamu keluar hanya gara-gara aku. Berjanjilah padaku." Pesannya pada Sakura dan hanya dibalas dengan anggukan lemas dari Sakura yang sedang sedu sedan. "Dan kamu Sasuke,tolong jaga Sakura dengan sebaik mungkin. Aku percayakan dia padamu. Karena kau adik angkatku sekaligus sahabat Sakura sejak kecil. Dan juga aku…aku…" Kakashi menghentikan perkataannya dan kemudian membisikkan sesuatu pada Sasuke.

"Karena aku mengira ini adalah pertemuan kita untuk yang terakhir kalinya. Dan kuharap,kau dapat menjaga Sakura dan selalu disampingnya. Karena perkiraanku,Kau kelak akan jatuh cinta padanya." Bisik Kakashi pada Sasuke yang kemudian dilanjutkan dengan seringaiannya.

Flashback End

"Tch! Sial kau Kakashi! Lagi-lagi perkiraanmu tepat," Gumam Sasuke sambil tersenyum tipis.

NEXT

Fiuh! Akhirnya selese acara ralat-meralatnya!

Langsung tancep chapter 2 nyok… [gak ada yang mau]