Ya kembali dengan saya Blood Maniac Sparda! Calon istrinya Dante Sparda! *dihajar oleh fans2 Dante*
Sekarang ini adalah Fic ke….berapa ya?
(Claire: Fic ke 4 bodoh!)
Oh iya Fic ke 4, makasih Claire uda ingetin kunaikan gajimu 1% ya!
(Claire: Pelitttt! *Lempar ayam ke Blood*)
Oke balik ke kata pengantar!
Ini aku dapet idenya pas nonton lagu vocaloid Hitobashira Alice atau disebut juga Alice Human Sacrifice.
Jadi ada 5 orang dari HM yang berperan yaitu:
-) Karen sebagai Spade (1st Alice)
-) Cliff sebagai diamond (2nd Alice)
-) Claire sebagai Club (3rd Alice)
-) Ann dan Gray sebagai heart. (4th Alice karena mereka kembar.)
Jadi, bagi yang belum nonton lagu ini segeralah nonton!
Enjoy to read okay para readers! RnR?
(Maaf lagi demam Vocaloid~).
Itu pakai simbol2 kartu loh~
Prologue: (Maaf kali ini Prologuenya pakai Bahasa Inggris ya.)
"Somewhere, there was a tiny dream. Such a tiny dream it was,
No one knew who had dreamt it. The tiny dream began to think.
'I don't want to disappear this way.
How can I make people dream of me?'
The tiny dream thought and thought, and then came up with an idea.
'I'll make humans get lost in me, and let them create the world.'"
1st Alice:
"ichibanme ARISU wa isamashiku
ken o katate ni, fushigi no kuni.
ironna mono o kirisutete,
makka na michi o shiite itta.
sonna ARISU wa, mori no oku.
tsumibito no you ni tojikomerarete.
mori ni dekita michi igai ni,
kanojo no sei o shiru sube wa nashi."
Karen's POV:
"Umm…Bosan nih~ aku ingin sekali melakukan hal yang lain selain mengurus ayam~!" Keluhku dalam hati saat membantu pacarku Rick mengurus ayam- ayamnya.
Aku melihat Rick yang saat itu sedang memberi makan dan mengambil telur- telur ayam tersebut dan aku pun hanya menghela nafas.
"Akh~ Coba ya, kalau Rick tidak peduli akan ayam- ayam itu. Mungkin sudah kubunuh ternakannya ini." Kataku dengan suara kecil.
Sebenarnya aku juga sudah bosan berhubungan dengan Rick. Tapi setiap aku minta putus, pasti dia langsung jadi cengeng dan memohon padaku dengan wajah memelas.
Tapi pas baikan lagi, dia malah jadi suka cuekin aku dan lebih sayang ke ayamnya sendiri. Pengen banget aku pingin Rick dan ayam- ayamnya mati.
"Umm..Kakak.."
Aku langsung menyadari bahwa ada yang menarik bajuku dan memanggilku, aku langsung menengok ke asal suara tersebut.
Aku melihat seorang anak kecil berumur 6 atau 8 tahun berambut coklat saat itu juga dan aku tersenyum kecil.
"Ada apa adik kecil?" Tanyaku padanya.
"Ini…" Kata anak kecil tersebut sambil menyerahkan selembar surat dengan simbol Spade yang biasa ada di kartu.
Aku mengambil surat tersebut dan melihat simbol spade tersebut. Aku bingung, sangat bingung kenapa ini ditujukan padaku padahal aku tidak tahu siapa pengirimnya.
"Adik kecil siapa yang mengirimkan i…" Kata-kataku terpotong saat melihat anak kecil tersebut menghilang tanpa jejak.
Aku melihat kiri dan kanan tidak ada siapa- siapa, and aku malah makin bingung.
"Aneh~ anak kecil tadi itu kok bisa ilang? Masa sih dia hantu. Gak mungkin lah." Pikirku sambil menghela nafas.
Aku pun melihat surat itu lagi, entah kenapa aku merasa diperintah oleh hatiku untuk membuka surat tersebut dan membacanya. Langsung saja aku kabulkan permintaan hatiku itu dan segera membaca surat tersebut.
"For my 1st Alice,
Aku tahu kalau kamu pasti memiliki mimpi yang sangat kamu inginkan. Kalau kau mau, aku bisa mengabulkan mimpi indahmu itu. Jika kamu ingin mimpi indahmu itu terkabul datang ke tempatku yaitu Wonderland. Tempatku adalah tempat yang ajaib, karena bisa mengabulkan semua mimpi orang- orang. Sekian dari saya terima kasih.
PS: Kamu akan mendapatkan sebuah benda, dan benda itulah yang akan membantu untuk mewujudkan mimpimu.
From,
Wonderland Owner."
Seperti itulah isi surat tersebut, aku berpikir dengan seksama apakah ini berbahaya atau tidak untuk menerima tawaran surat ini.
"Ummm~ coba- coba dulu aja kali ya. Lagi pula aku juga bosan di Poultry Farm ini." Kataku dan segera memasukan kembali surat tersebut ke dalam amplop.
"Tapi…Benda apa sih yang bakal membantuku mewujudkan mimpiku itu? Padahal aku tidak melihat 1 bendapun." Pikirku sambil celingak- celinguk.
"Kakak.."
"Deg!". Aku pun kaget saat menyadari ada yang memanggilku dari belakang lagi.
"Ah! Kamu anak kecil yang tadi! Kamu muncul dari mana sih?" Tanyaku bingung.
"Ini untuk kakak." Kata anak kecil tersebut sambil menyerahkan sebuah pedang dan ada simbol Spade di bagian ganggangnya.
"Pe..Pedang! Jadi ini benda yang bakal membantuku!" Kataku kaget sambil menunjuk pedang tersebut.
"Iya..Karena benda ini sangat berhubungan dan sangat membantu untuk mewujudkan mimpi kakak itu, hehehe…" Kata anak tersebut sambil tersenyum lebar.
Aku mula- mula ragu untuk mengambil pedang tersebut, tapi hatiku menyuruhku untuk mengambilnya.
Langsung saja aku ambil pedang tersebut, dan mulai merasakan perasaan yang aneh.
"Perasaan apa ini? Kenapa aneh sekali perasaanku ini?" Pikirku dan masih memegang pedang.
"Kalau begitu, selamat berjuang ya kakak…Semoga mimpimu itu terkabul hihihi…." Kata anak kecil tersebut dan segera pergi dari hadapanku.
Aku hanya terdiam, bukan terdiam karena berpikir tapi, terdiam karena tiba- tiba saja aku merasakan sesuatu yang membuatku berubah.
Kepalaku sakit saat itu juga karena mendengar suara yang tiba- tiba saja muncul di kepalaku.
"Ayo akan kukabulkan mimpi dan keinginanmu itu khukhukhu…" Itulah kata-kata yang kudengar dari kepalaku.
Aku pun langsung tersenyum dan melihat diriku sendiri melalui pantulan pedangku. Aku melihat mataku yang dulunya berwana coklat berubah menjadi berwarna merah.
Aku juga melihat tangan kiriku yang memegang pedang muncul simbol Spade.
"Akan kubunuh semua hewan peliharaanmu Rick dan itu juga termasuk keluargamu hihihihi…." Kataku dalam hati sambil tersenyum psycho.
Aku pun membunuh keluarganya Rick, dan juga hewan ternaknya dengan pedangku itu. Lalu aku pun membunuh semua orang yang mencoba menghalangi atau menangkapku untuk mencari Rick.
Tapi aku tidak menyadari kalau menciptakan jejak darah. Aku mencari, mencari dan mencari dia dan akhirnya aku menemukannya di hutan tempat aku dan dia selalu berkencan.
"Karen! Kumohon jangan bunuh aku!" Kata Rick ketakutan sampai terkencing- kencing memohonku.
"HAHAHAHAHA! Rick, maaf ya sepertinya aku tidak akan mengabulkan keinginanmu itu! Lebih kamu mati saja dari pada hidup di dunia ini!" Kataku sambil tersenyum psycho, dan segera membunuh Rick dengan memenggal kepalanya sambil tertawa nyaring.
"Nah, sekarang aku harus bertemu dengan pemilik Wonderland tersebut, Hihihihi…." Kataku sambil tertawa kecil dan berlumuran darah berjalan masuk ke hutan yang lebih dalam lagi.
Saat aku di tengah hutan belantara untuk mencari jalan ke Wonderland, aku melihat seorang anak kecil yang tadi mengirimku surat. Aku pun berjalan menghampirinya saat itu juga untuk bertanya.
"Adik kecil! Boleh kakak bertanya sesuatu?" Tanyaku sambil tersenyum.
Anak kecil tersebut hanya diam sambil melihatku dan aku anggap itu sebagai jawaban ya nya.
"Dimana ya jalan untuk pergi ke Wonderland? Aku ingin kesana untuk bertemu dengan pemiliknya itu. Bisakah kamu member tahuku?" Tanyaku padanya.
"Kakak tidak akan bisa ke Wonderland…" Jawabnya datar.
"Apa maksudmu? Kan kamu yang kirim aku surat untuk kesana kan! Aku terima undangannya itu, tapi kenapa kamu bisa bilang seperti itu!" Kataku kesal dan menghunuskan pedangku ke anak kecil tersebut.
"Kakak memang telah menerima undangan tersebut..Tapi kakak tidak akan bisa pergi kesana. Karena…"
"Mati saja kau, anak tengik!" Kataku memotong kalimat anak tersebut.
Saat aku ingin menusuk anak kecil tersebut, tiba- tiba saja muncul kerangkeng besi berbentuk setengah lingkar dan mengurungku.
"A…APA INI! HEY, ANAK TENGIK! KELUARKAN AKU DARI SINI! AKU HARUS KE WONDERLAND TAHU!" Teriakku padanya sambil memegang terali besi.
"Tidak bisa. Keinginan kakak itu sudah terkabul jadi kakak tidak bisa ke Wonderland hihihi…." Kata anak kecil tersebut sambil tertawa kecil.
"Apa maksudmu keinginanku sudah terkabul!" Tanyaku kesal pada anak kecil itu.
"Keinginan membunuh kekasihmu dan hewan- hewannya itu loh~ tidak ingat ya hihihihi…." Kata anak tersebut dan membuatku terkejut.
"Ja…Jadi…Keinginanku itu…"
"Iya sudah terkabul, jadi kakak tidak akan bisa ke Wonderland dan akan tetap terkurung dikurunganmu untuk selama- lamanya~" Kata anak tersebut sambil tersenyum.
"KELUARKAN AKU DARI SINI! AKU HARUS KE WONDERLAND ITU! AKU HARUS BERTEMU DENGAN PEMILIKNYA SESUAI DENGAN UNDANGAN TERSEBUT!" Teriakku kesal pada anak kecil tersebut.
"Kamu sudah ketemu dengannya kok fufu~" Kata anak kecil tersebut.
"A..Apa maksudmu?" Tanyaku terkejut dan bingung.
"Sebab, pemilik Wonderland itu adalah…Aku." Kata anak tersebut bersamaan dengan berubahnya dia menjadi wujud pria dewasa dengan topeng berwajah senyum.
"Ti..Tidak mungkin.." Kataku terbata- bata karena baru menyadari kalau anak tersebut adalah pemilik Wonderland.
"Kalau begitu, selamat tinggal Nona Spade. Tidak aka nada yang menemanimu selain jejak darah yang kau buat ini. Sayonara my beautiful 1st Alice." Kata pria bertopeng tersebut dan menghilang di hadapanku yang ada saat ini ada di kurungan.
"Ti,,Tidak…TIDAAAKKKK!" Aku berteriak saat itu juga dan beberapa saat kemudian dilanjutkan dengan tawaku yang nyaring.
"KHUKHUKHUKHU! HAHAHAHAHAHA!HAHAHAHAHA! LIHAT SAJA PEMILIK WONDERLAND! SUATU SAAT, AKU AKAN TERBEBAS DARI SINI DAN AKAN MENEMUKAN TEMPATMU ITU UNTUK MEMBUNUHMU! HAHAHAHAHAHAHAHA!" Teriakku sambil tertawa di dalam kurungan dihutan.
"The first Alice bravely entered Wonderland, sword in hand.
Cutting down countless creatures, she left a bright red path in her wake.
That Alice is in the forest,
Locked away like a criminal.
Aside from the path she made in the forest, there is no sign that she existed."
Yak! Chapter 1 selesai juga tentang alice pertama~
Bagi yang belum nonton Hitobashira Alice segera nonton ya~ Tapi banyak versinya loh~~
Jadi anda bebas mau nonton versi yang mana hehehe….
Silakan dibaca kalau suka! XD
RnR?
