(+)
Kuro: "Yey, akhirnya berhasil membuat D18 sambil dengerin Mozaik Role di youtube di ulang-ulang terus. Hwa~ Megpoid~ Gumi~ 3"
77: "Beneran jadi suka Megpoid, tapi, yey~ Kyoya jadi kucing"
Hiba: "Nya ernyauw! *berisik herbivore!*"
Dino: "Kyoya, (gendong Hibari) jangan kasar dong (ngusap dagu Hibari)"
Hiba: "nyauw~"
Kuro: "Mau pegang~"
77: "Oh iya, Kuro kan maniak kucing!"
Kuro: "Bukan maniak! Cuma pengen ngusap aja~"
77: "== Dino jauhkan Kyoya dari Kuro"
Dino: "eh?"
77: "Kalau gitu lakukan yang biasanya!"
Dino: "eeh apaan?"
Hiba: "Nyar nya Amano Akira. Purnyauw *KHR punya Amano Akira. R&R*"
Dino: "He! Kyoya bisa bilang Amano Akira! Bilang I Love Dino dong~"
Kuro: "Tidak akan terjadi sebelum kau membiarkan aku untuk mengusap Kyoya (ala karakter antagonis)"
77: "START!"
(-)
V 0.o Capter 1. Di kabulkan
Pada malam hari di Namimori hujan turun dengan deras, di sertai juga dengan hembusan angin yang membuat udara menjadi dingin. Dino Cavallone yang baru saja dari super market berlari menerjang hujan yang deras, tapi lariannya terhenti karena. "Nyauw" seekor anak kucing mengeong seperti memanggil seseorang sambil menangis. Anak kucing berwarna hitam tersebut berada di dalam box, ya, pasti anak kucing ini di buang sudah banyak orang membuang hewan peliharaan merka dengan cara seperti ini. Dino kemudian menatap kucing tersebut beberapa lama, dia merasa tubuh-nya tidak bisa berjalan. Kucing tersebut kemudian balik menatap Dino "Nyauw..", kucing tersebut mengeong lagi tapi kali ini eongannya melemah. Tiba-tiba Dino mendengar seseorang dengan nad sambil menangis berkata "Kumohon… Pungutlah aku. Pelihara diriku. Rawatlah diriku. Jagalah diriku. Kumohon, berikan kehangatan pada diriku..." Dino kemudian menengok ke arah kanan dan kiri tetapi tidak ada orang selain kucing tersebut. Sekali lagi dia memperhatikan kucing tersebut, sesuatu telah menarik perhatiannya terhadap kucing tersebut.
Akhirnya Dino mulai bertindak, dai melepas jaket yang ia pakai dan kemudian ia balutkan ke sekujur tubuh kucing yang mungil tersebut dan mulai berlari kembali sambil membawa barang belanjaannya dan juga kucing tersebut. "Terima kasih…" Suara itu lagi, tapi kali ini ia tidak berhenti dan memperhatikan sekelilingnya tapi ia terus berlari sampai ke rumahnya.
Di kediaman Cavallone…
Barang belanjaan ia taruh di meja ruang makan, sementara kucing tersebut ia taruh di kasur miliknya, "Tunggu sebentar ya, aku ambilkan handuk" kata Dino dan kemudian pergi keluar kamar. Kucing tersebut mulai memperhatikan kamar tersebut, menjelajahi kamar tersebut sampai ke tempat yang sempit. Tapi setelah menjelajahi kamar tersebut ia kembali ke kasur dan tertidur. Saat Dino kembali ke kamar dan menemukan kucing tersebut sedang tertidur tapi terbangun begitu mendengar suara pintu terbuka. Dino kemudian menghampirinya, memangku-nya sambil mengeringkan tubuh kucing tersebut dengan handuk kering dan mulai berbicara "Kamu sudah berjuang ya, memanggil semua orang yang melewatimu tapi tidak di dengar. Mulai sekarang kamu akan tinggal di sini, semoga kamu senang. Oh iya, nama. Hm nama yang cocok apa ya?" kucing tersebut mengerti apa yang ia katakan dan mulai menulis sesuatu di telapaak tangan Dino dengan bantala tangannya. Dino terkejut akan kejeniusan kucing tersebut tapi mulai bertanya dengan tenang "Namamu Hibari Kyoya, kalau begitu kamu ku panggil Kyoya boleh?" kucing tersebut kemudian mengangguk pelan.
"Kalau begitu kita makan dulu yuk, kamu kelihatan belom makan apa-apa sama sekali." Ajak sang Dino Cavallone, Hibari pun setuju dan mulai berjalan ke pundak Dino, sementara Dino tersenyum melihat kelakuan kucing pertama-nya. Di meja sudah ada semangkuk susu hangat, berserta ikan yang sudah di goreng unutk Hibari dan untuk Dino sudah ada roti panggang dan juga segelas sus hangat. Mereka berdua mulai menyantap hidangan milik masing-masing, begitu Dino selesai menyantap hidangannya dia melihat Hibari sesaat dan menyelap sisa makanan di sekitar mulut Hibari dan berkata "Makanannya masih nempel tuh" sambil tersenyum. Kalau saja Hibari adalah seorang manusia, sekarang terlihat warna merah di wajahnya.
"Sudah malam ya, cepat sekali. Kalau begitu Kyoya, ayo kita tidur" kata Dino sambil mulai menggendong Hibari, Hibari juga mulai mengantuk. Di kamar Dino hanya memakai baju kutangnya dan celana panjangnya. Hibari awal tidak menyangka akan tidur berdua dengannya tapi ia merasa senang. Tengah malam… Dino masih tertidur tapi Hibari terbangun, ia menghampiri jendela dan menatap langit. Pada malam hari langit terlihat lebih indah dari pada di siang hari, "Kalau saja aku ini manusia" ucap Hibari Kyoya yang kemudian terlihat garis putih di langit yang kemudian menghilang. Hibari tidak tau apa itu dan kembali tertidur di sisi Dino.
Sebenarnya malam itu di beritakan akan ada bintang jatuh, kalian semua mengetahui hal ini jugakan bahwa "Jika seseorang mengucapkan sebuah permohonan sambil menatap langit maka permohonan tersebut akan di kabulkan"
Bersambung
(+)
Kuro: "waow, gak nyangka bisa bikin yang berbentuk begini"
77: "I iya"
Dino: "kalau coba pasti bisa"
Kuro: "kalau gitu Dino coba cium Kyoya"
Dino: "eeh, I itu gak bisa"
Kuro: "kalau di coba pasti bisa iya kan?"
77: "Iya"
Hiba: "?"
Kuro: "Tapi akhirnya telah membuat D18!"
Dino: "Selamat~"
Hiba: "nyauw nyauw (Dino ayo tidur udah jam subuh nih)"
Dino: "eh, kalau begitu Kyoya tidur yu"
77: "iya udah ngantuk begandang sampe jam 2:28 subuh buat bikin fanfic"
Kuro: "Kalau gitu Review ya"
77: "oi, besok sekolah lho"
Kuro: "oh iya lupa"
