Bagaimana perasaanmu jika ada seseorang yang dengan mudahnya merebut semua yang kalian miliki? Sebenarnya bukan semua, hanya popularitas dan juga 'gelar' saja.
Bukan kah itu sangat menjengkelkan ketika usaha keras kalian dengan mudahnya direbut begitu saja?
Itulah yang kurasakan saat seseorang bernama Shixun datang mencampuri setiap urusan kehidupanku.
Hal itu dimulai ketika dia menjadi second lead male actor dalam sebuah film yang juga tengah aku bintangi atau lebih tepat nya kami beradu akting dalam satu project.
Dia baru saja menekuni dunia perfilman di Tiongkok selama satu tahunan ini, dari kabar yg beredar bahwa dirinya dulu adalah salah seorang anggota dari grup musik terkenal dinegeri ginseng sana.
Popularitasnya pasti sudah sangat menurun hingga dia membanting setirnya menjadi seorang aktor disini. Dia datang kemari hanya dengan bermodalkan wajah tampannya yang menyebalkan itu!
Orang-orang disekitarku bahkan selalu memuja wajahnya yang menjengkelkan, hal itu sudah termasuk sebuah bukti nyata jika dia masih sangat jauh untuk menandingiku. Tentu saja, karena aku adalah 'the most handsome and popular actor'.
an HUNHAN fanfiction
Dakaretai Otoko 1-i ni Odosarete Imasu.(抱かれたい男1位に脅されています) remake version
Luhan membolak-balikan majalah yang tengah ia baca dengan kasar, ia melihat bagaimana isi majalah fashion itu menyebut bahwa pamornya sebagai aktor dan model sudah menurun tergantikan oleh seorang aktor pendatang-
"ah sayang kau harus melihat Luhan~ bukankah dia sangat tampan dan menggemaskan?" seorang gadis muda menggoyang-goyangkan smartphone miliknya dihadapan kekasihnya, "dia adalah the most hugable man dalam kurun waktu selama lima tahun ini, ah aku benar-benar ingin memeluk dirinya~" ujar gadis itu sembari memperlihatkan sebuah foto sosok yang banyak digemari oleh banyak kalangan.
"selama lima tahun? hah aku yakin dia pasti curang" alis Luhan kembali berkedut mendengarkan bagaimana pasangan itu berdebat tentang dirinya, memang benar selama hampir lima tahun ini dirinya selalu menduduki peringkat nomor satu sebagai aktor terkenal seantero tiongkok. Jadi dirinya sudah terbiasa mendengar bagaimana tanggapan dari beberapa orang yang mengatakan jika dirinya bermain curang didunia industri ini. Luhan bersumpah, jika pria tadi tahu bagaimana kejamnya dunia hiburan dia tak akan berani mengatakan hal seperti tadi kepadanya. Pria itu hanya tak tahu bagaimana kerja keras dirinya selama hampir 10 tahun ini untuk mencapai kesuksesannya sekarang.
"ah maaf Luhan, aku harus mengambil beberapa barang didalam terlebih dahulu" seseorang memanggil namanya dan membuat kedua pasangan itu menoleh
"tak apa, ayo segera pergi" ujarnya pelan seraya mencopot kaca mata yang bertengger diatas hidungnya sedari ia duduk sendiri disana, hak tersebut sontak membuat gadis dan pacarnya tadi memekik pelan karena tak percaya bahwa sosok yang mereka perbincangkan sedari tadi berada tak jauh dari mereka saat ini.
Luhan memandang mereka sekilas dengan senyum tipis terpatri dibibir mungilnya itu dan segera beranjak bersama sosok manager yang mengajaknya untuk pergi
"oh Tuhan... aku benar-benar ingin memeluknya" pesona Luhan memang benar-benar nyata saat ini.
"Yaa sayang apa yang kau katakan!" bahkan untuk seorang pria dirinya bisa memikat semua orang termasuk pacar dari sesosok gadis tadi.
"maaf membuatmu menunggu lama dikafe" Laogao managernya memulai obrolan mereka. Luhan duduk dibagian belakang mobil sementara sang managernya itu tengah sibuk membawa mobil mereka ketempat syuting hari ini.
"tak apa... aku tahu tugasmu sebagai manager sudah sangat berat jadi aku tak akan terlalu mengeluhkan tentang hal tadi" jawabnyanya pelan.
"aku tahu itu tapi tugasmu sebagai aktor nomor satu seantero tiongkok menurutku jauh lebih berat" Luhan memandang jalanan yang tengah mereka lewati dari balik kaca.
"itu sudah tugasku..."
Laogao terkekeh ditempatnya, ia hafal bagaimana sifat Luhan yang terkesan begitu percaya diri itu, sebagai managernya selama 10 tahun Luhan bergelut dengan dunia hiburan dirinya yang paling mengerti seberat apa beban yang dipikul oleh teman masa kecilnya itu.
"jadi syuting akan dimulai minggu depan, sekarang hanya pengenalan para artis dan acara pembahasan alur cerita saja" sutradara menjelaskan semuanya saat mereka sampai ditempat syuting, Luhan hanya mengangguk pelan mendengarkannya karena dirinya sudah mengerti jadwal yang telah disampaikan Laogao sebelumnya.
"nah, ini dia pemeran utama kita. Wu Shixun! silahkan untuk menyampaikan sesuatu" Luhan menatap sosok yang baru saja disebut oleh sutrada tadi, ia mengenal sosok itu. dia adalah seorang aktor pendatang baru yang tahun lalu pernah menjadi lead male actor dari film yang juga Luhan bintangi. dan sekarang mereka berdua berada dalam satu project lagi dalam penggarapan sebuah film. hanya saja kali ini berbeda karena Wu Shixun menempati posisi pemeran utamanya.
"sebelumnya saya benar-benar berterima kasih karena sudah diberi kesempatan untuk memerankan karakter utama diproject ini" pria itu membungkuk dihadapan mereka, tersenyum cerah kepada semua orang hingga membuat beberapa kru dan staff perempuan memekik pelan melihat bagaimana menawannya seorang Wu Shixun ketika tengah tersenyum.
"jadi karena ini adalah pengalaman pertama saya memerankan tokoh utama saya harap bisa melakukan yang terbaik dalam hal ini. jadi mohon bantuan dan kerja samanya!" sambungnya membuat beberapa staff dan kru tadi kembali memekik.
"nah jadi pembahasannya sampai disini, minggu depan kita akan mulai syuting. selamat bekerja" tutup sang sutradara ditempatnya.
Luhan mulai beranjak dari kursinya untuk menemui Laogao dan pulang namun sebuah tangan menahan langkahnya.
"ah Luhan hyung..." Luhan memutar badannya dan menemukan sosok dari Wu Shixun tengah menahan lengannya.
"ada apa?" ia menatap pemuda itu.
"apa hyung ingin minum sebentar dengan-"
"aku sedang tak ada waktu" sebelum Sehun menyelesaikan pertanyaannya, dirinya sudah menjawab dengan cepat membuat pemuda itu menampilkan wajah murungnya.
"aku hanya ingin mengajak hyung minum saja dan meminta sedikit saran untuk suksesnya project ini..." ujar pemuda itu pelan membuat hampir beberapa kru mengalihkan perhatiannya pada mereka.
"Xiaolu terima saja ajakannya"
"nah ya benar! kau bisa memberikan Sehunie saran untuk menjadi pemeran utama dengan benar" ujar dari beberapa sosok kru.
Luhan menatap sang manager dengan wajah sedikit panik "Laogao bukankah hari ini aku ada jadwal pemotretan untuk sebuah majalah?" tanyanya, "tak ada... kau free hingga besok pagi Luhan. jadi bersenang-senanglah hari ini" jawab managernya santai membuat Luhan menatap sebal pada pria dengan jenggot tipisnya itu.
"senang mendengarnya... ayo Luhan hyung!" Luhan memekik kecil ketika lengannya ditarik begitu saja oleh pemuda didepannya tadi.
"ugh..." Luhan terbangun dengan rasa pusing yang mendera dikepalanya.
"sudah bangun?" suara serak namun dalam itu membuat perhatian Luhan teralih, ia mengedarkan pandangannya dan menemukan sosok dari seorang Wu Shixun tengah terduduk tak jauh darinya.
"APA YANG KAU LAKUKAN DISINI?!" Luhan menjerit mengetahui jika mereka sama sama dalam keadaan telanjang saat ini, namun Sehun masih memakai celana dalamnya berbeda dengan dirinya yang nampaknya full naked dari dalam selimut yang tengah membungkus tubuh telanjangnya tersebut.
"kau mabuk tadi dan aku membawa dirimu kerumahku karena tak tahu harus menghubungi siapa tadi" ujar pemuda itu menatap Luhan dengan wajah bahagianya.
"lalu kenapa diriku bisa telanjang seperti ini sialan?!" cerca Luhan membuat Shixun memperlihatkan smartphone miliknya yang tengah memutar video Luhan memuntahkan semua yang ia makan setelah minum dengannya tadi.
"aku mencuci bajumu karena kotor" sambung pemuda itu kembali tersenyum pada Luhan yang sudah menghembuskan nafas leganya.
"kukira kau berbuat yang tidak-tidak saat aku tengah mabuk tadi" Shixun menggeleng pelan membuat Luhan memandang bagaimana pemuda itu bersikap seperti malaikat didepannya.
"aku tidak mungkin melakukan hal yang buruk pada manusia semanis dirimu hyung, lihatlah ini!" Shixun kembali menunjukan video yang memperlihatkan dirinya mabuk itu.
'kau ini aktor baru bukan? hiccup... jadi jangan coba-coba untuk dekat ataupun mengambil suatu keuntungan dari diriku uh... siapa nama... asli mu tadi? Sehun? Hun a? jika kau ingin memanggilku dengan sebutan Lu itu tidak gratis! kau harus membayarnya... aku tidak semurah itu hiccup. setidaknya belikan aku rolex untuk hal itu hng...'
"Lihat, bukankah dirimu begitu menggemaskan saat tengah mabuk Lu?" Sehun nama asli dari Shixun menggoyangkan smartphonenya dihadapan Luhan setelah menayangkan video dirinya yang berceloteh tak jelas saat mabuk itu.
"jangan panggil aku dengan sebutan itu sialan!" amuk Luhan, Sehun menggerakan pergelangan tangannya dan Luhan tertegun saat melihat sebuah rolex melingkar dipergelangan tangannya itu. Sejak kapan ia memakai rolex ini, seingatnya ia tak memakai jam tangan hari ini.
"aku sudah membayarnya, jadi aku bisa memanggilmu Lu bukan?" jelas Sehun.
Luhan terdiam ditempatnya, ia menyentuh rolex itu. pemuda disampingnya ini benar-benar gila.
"apa yang kau inginkan dariku?" tanyanya yang membuat Sehun bingung, ia mengusap wajahnya kasar dan menunjukan smartphone yang berada tak jaub dari dirinya itu.
"kau merekam diriku saat sedang mabuk, aku tahu kau pasti akan menyebarkannya. itu akan membuat popularitasku menurunkan. jadi apa yang kau ingin kan katakan segera dan cepat hapus video itu" jelas Luhan.
"aku tak berniat seperti itu..." Sehun menjawabnya dengan tegas.
"huh? aku tak yakin, video itu akan cepat meledak jika kau menyebarkannya nanti. kau bisa merebut posisiku setelah hal itu terjadi, jadi katakan saja apa maumu dan hapus video itu segera"
"benarkah?"
"ya tentu saja, apa saja yang kau mau cepat katakan dan selesai kan ini dengan cepat"
"semua yang kumau?"
"semuanya..." Luhan memejamkan matanya, ia benar-benar tak tahu apa yang sedang pemuda itu rencanakan. ia benar-benar tak ingin karirnya hancur karena sebuah video konyol dirinya yang tengah mabuk itu.
"jadilah kekasihku..." Luhan membuka matanya dengan cepat tatkala Sehun mengatakan permintaannya itu.
"huh apa yang kau katakan?" Luhan mencoba kembali meyakinkan pendengarnya karena ia rasa pemuda itu memang benar-benar gila.
"jadilah kekasihku dan biarkan aku menyetubuhimu!" Luhan terperanjat, ia dengan reflek membawa tubuhnya menjauh dari pemuda itu.
"Kau sudah gila?! mana mungkin aku dan kau... maksudku kita sesama pria melakukannya?!" tentu saja mereka bisa, jika dirinya tak mau melakukannya mungkin karirnya yang selama ini dia bangun dengan jerih parah akan hancur seketika karena sebuah video konyol. Luhan tahu untuk bertahan didunia hiburan seperti ini harus dengan bakat dan insting yang kuat. karena jika lengah sedikit semuanya akan musnah begitu saja.
Di dunia hiburan sudah takdirnya seperti itu, memakan atau dimakan.
.
to be contiuned
.
hai guys wkwk aku kembali dengan fic baru yang pastinya HUNHAN lagi dong ehehehe. jadi seperti yang udah kutulis diatas ini fic remake dari anime Dakaretai Otoko 1-i ni Odosarete Imasu. aku nggak tahu sudah ada yang remake anime ini ke fic atau belum tapi ini murni dari otak aku sendiri pengen banget buat ini vers hunhan karena dulu udah baca manganya tapi baru ada semangat nulis baru-baru ini:(( jadi aku harap kalian suka
