Saat ini suasana diliputi keheningan, keempat orang yang berada diposisi masing-masing terlihat serius menatap benda pipih lebar yang menempel sempurna ditembok rumah Daehwi, ditambah dengan lampu yang sengaja tidak dinyalakan kian menambah kesan horor diruangan tamu mini ini.

Yah, sekarang, Daehwi, Samuel, Hyungseop serta Woojin tengah mengadakan acara nobar film Horor dirumah Daehwi. Posisi mereka sekarang, Daehwi dan samuel yang duduk berdempetan diatas sofa, sedangkan Hyungseop duduk lesehan sambil bersandar dibadan sofa yang ditempati Samhwi tadi, nah kalau Woojin dia lagi baring dengan paha Hyungseop sebagai bantalnya, katanya sih ena soalnya bisa sekalian dimodusin.

"Aaa.. Matiin tipinya matiin!!" Hyungseop teriak-teriak gaje, waktu setannya tiba-tiba muncul dibelakang si pemeran utama.

Namun sayang, teriakannya hanya dianggap angin lalu oleh orang-orang itu. Karna Semuanya sedang serius dengan urusan mereka masing-masing, seperti Daehwi dan Samuel yang tanpa berkedip mantengin layar tipi, dan Woojin yang sibuk ngusel-ngusel manja diperut Hyungseop.

Akhirnya mereka tiba di adegan dimana Si pemeran utama melakukan adegan ranjang bersama pasangannya, satu hal yang biasa muncul difilm-film horror negeri yang namanya tidak bisa disebutkan.

Dan itu berhasil menambah suasana tegang diantara orang-orang ini, namun kali ini tegang yang dimaksud telah memiliki arti yang berbeda.

"Woojin, berhenti gak!" Hyungseop yang udah panas liatin adegan dewasa itu makin panas karna tangan Woojin telah merambat kedalam celananya.

"Shutt.. jangan ribut, desahan ceweknya jadi gak kedengaran tuh." Woojin memang serius menatap layar tipi, tapi tangannya jauh lebih serius didalam celana Hyungseop.

Dan Hyungseop yang tadinya udah keenakan, jadi marah karna ucapan Woojin.

"Yaudah kalau lo mau denger desahan cewek, mending lo ke club sana, cari jalang yang banyak!" Hyungseop langsung berdiri dan tindakannya itu berhasil ngebuat kepala Woojin jatuh membentur lantai. Dan setelahnya Hyungseop pergi berjalan menuju dapur untuk mengambil camilan tambahan.

"Yah seob, jangan marah atuh." Woojin dengan kecepatan cahaya bangkit dari keterjatuhannya dan ngikutin Hyungseop ke dapur.

Daehwi dan Samuel yang terlalu sibuk dengan dunia mereka tidak punya waktu untuk menonton drama picisan yang baru saja dimulai itu, yah karna mereka berdua juga telah berciuman panas diatas sofa, terkutuklah film itu dan segala adegan ranjanganya.

"Sayang, jangan marah yah." Woojin langsung memeluk Hyungseop dari belakang saat anak itu sedang membuka pintu kulkas.

"Sayang, gue cuma bercanda , lagian gak ada suara yang lebih indah dari desahanmu, sumpah." Woojin makin eratin pelukannya, namun kini dengan bibir yang mulai menciumi leher Hyungseop.

"Woojinhh shhh berhenti, ini rumah Daehwi." Hyungseop meringatin Woojin akan hal yang akan terjadi kedepannya.

"Memangnya ada apa hem? Gue kan cuma meluk lo, bukannya mau nidurin lo." Woojin makin berani untuk meremas bokong Hyungseop dengan tangan kirinya.

"Issh lo nyebelin." Hyungseop nutupin pintu kulkas dengan kasar, terus dia ngebalikin badan biar Woojin gak terus-terusan bermain dengan tubuhnya, namun sepertinya itu bukan ide yang bagus karna begitu Hyungseop berbalik Woojin langsung ngelahap bibir Hyungseop yang begitu merah akibat dari minuman bersoda yang Hyungseop minum tadi.

"Hmpptt ahh." Hyungseop tak bisa menghianati dirinya yang memang telah on sejak menonton tadi, sehingga dengan senang hati ia membalas ciuman dari Woojin.

Tangan Woojin yang semula berada dipipi Hyungseop, kini telah berpindah kedalam baju lelaki cantik itu, mencari-cari dua tonjolan kecil kesukaannya. Dan yap, cowok itu telah mendapatkan kemauannya. Memelintir, menekan, bahkan menarik nipple Hyungseop secara bergantian.

"Aahhh.. Oh yaahhhh ahhh." Hyungseop mendesah keenakan saat bibir Woojin telah turun ke leher putihnya, menjilati area itu dengan penuh nafsu, dan tidak lupa menyesapnya kuat hingga ruam kemerahan mulai terlihat di beberapa bagian, memberi tanda kalau Woojin lah sang pemilik lelaki manis ini.

"Woojinahhhh aahhh ahhh." desahan Hyungseop kembali berkibar saat Woojin mulai menaikan kaosnya, hingga nipple Hyungseop yang telah menegang telah terkulum sempurna didalam mulut hangat Woojin. Menghisap kedua tonjolan tegang itu secara bergantian, hingga membuat sang empunya mendesah keenakan.

Setelah puas bermain dengan nipple Hyungseop, Woojin mulai menurunkan celana bokser Hyungseop beserta celana dalam bergambar bebek milik lelaki itu, hingga kini Hyungseop telah sepenuhnya telanjang setelah Woojin yang juga ikut melepaskan kaosnya tadi, namun berbeda dengan Hyungseop yang telah telanjang bulat, Woojin masih setia berpakaian lengkap dan hal itu memberi Hyungseop inisiatif untuk melepaskan pakaian Woojin, namun entah kenapa lelaki itu malah menahan tangan Hyungseop yang ingin melepaskan kancing kemejanya.

"Woojin kenapa di keluarin issh?" Hyungseop merengek kecewa saat jari Woojin yang tadinya telah berada didalam lubangnya kini ia keluarkan kembali.

"Ada apa? Kita tidak mungkin melakukan ini dirumah Daehwi kan?" Woojin terlihat menyeringai, rupanya cowok ini ingin bermain-main sedikit dengan pacar cantiknya ini.

"Persetan dengan rumah Daehwi, pokoknya sekarang lo masukin junior lo ke lobang gue dan gue tinggal mendesah dibawah lo." waw itu mulut apa dvd bokep, kok frontal sekali.

"Tidak sayang, gue gak mau ngelakuin itu dirumah orang." Woojin sebenarnya udah gak tahan banget, sesuatu didalam celananya bahkan sudah sangat tenggang, namun sepertinya mengerjai Hyungseop seperti ini cukup menyenangkan juga.

"Sialan lo." Hyungseop dengan kasar menciumi bibir Woojin, namun cowok itu hanya diam tak membalas seperti yang ia lakukan tadi, dan karna hal itu lah Hyungseop mengakhiri ciuman searah itu.

"Woojin, lo gak serius kan? Pliss buat gue ngedesah dibawah lo." Hyungseop sudah dibutakan oleh nafsu sehingga ia rela memohon seperti jalang pro didepan Woojin.

"Serius sayangkuh , udah sini pakaiannya pakai lagi." Namun bukannya memakai pakaian nya kembali, Hyungseop malah berjalan menuju Meja makan keluarga Daehwi. Lelaki itu lalu memanjat naik ke atasnya, dan setelahnya ia mulai mengangkang lebar kearah Woojin yang sekarang hanya menelan ludah melihat hidangan yang kini tersedia didepan matanya.

"Kalau lo gak mau masukin gue, gue bisa kok nyari kenikmatan gue sendiri." setelah mengatakan itu, Hyungseop mulai memasukan jari tengahnya kedalam lobangnya sendiri, tak puas dengan satu jari ia mulai menambahkannya hingga sekarang tiga jari telah ia keluar masukan kedalam lubangnya.

"Aahhh aahhh ohh my god yaahhh ahh." Hyungseob mulai mendesah dengan paha yang makin di lebarkan serta tangan kiri yang ia pakai menahan tubuhnya dibelakang dan tangan kanan yang bergerak keluar masuk didepan lubangnya.

"Eughhh aaahhh~" Hyungseop tersenyum iblis begitu tangan Woojin menahan tangan kanannya yang sedari tadi terus begerak keluar masuk lubangnya, usahnya untuk menggoda Woojin tidak sia sia.

"Yang boleh masuk kesini hanya milik gue, yang lain tidak gue izinin termasuk jari lo sendiri." setelah berkata seperti itu Woojin mulai menenggelamkan lidahnya didalam lubang Hyungseop yang mulai licin.

"Aaahh Woooo...jinhhhh aahhh." Hyungseop benar-benar telah gila, saat daging hangat itu menjilati tiap inci bagian lubangnya.

Setelah pemanasan yang di rasa cukup, Woojin mulai melepaskan celana panjangnya beserta celana dalam, hingga junior kebanggannya itu bisa menghirup udara bebas setelah terkurung dengan posisi teramat tegang tadi.

"Akhhhh saakithh." walaupun ini bukan seks pertama mereka, tapi Hyungseop selalu merasa sakit bila junior Woojin mulai menerobos permukaan lubangnya.

"Aahhh.. Fakk kenapa selalu sempit seperti ini." Woojin akhirnya mendesah saat seluruh juniornya telah terjepit sempurna didalam lubang Hyungseop.

"Aahh ahhh fasterhh sayanghhh." Hyungseop masih setia dengan posisi duduk mengangkangnya namun dengan kedua tangan berada di leher Woojin yang terlihat serius dengan tempo tusukannya dibawah sana. Dan dengan posisi seperti ini, Hyungseop bisa melihat dengan jelas proses penyatuan mereka, junior besar Woojin yang bergerak keluar masuk didalam lubangnya yang licin.

"Ohh My Godd yashhhh aaahhh Woojinhh di situhh yahhh disituhh." Hyungseop kembali merasakan sensasi melayangnya setelah Juinor Woojin berhasil menumbuk titik manisnya didalam sana.

"Ahhh Sayang, kau sangaathh nikmatjh nghhh." Woojin ikut mendesah saat lubang Hyungseop semakin menjepit juniornya karna sepertinya Hyungseop hampir mendapakan orgasme pertamanya.

"Woo..jinhhh aahh guee mau keluar aaaaahhhhhh." Hyungseop menyemprotkan cairan nya keluar hingga mengotori dadanya sendiri serta meja makan ini.

Dan melihat dada Hyungseop yang terkena cairannya sendiri hingga membuat nipple kemerahannya terlihat mengkilat, membuat Woojin tak tahan untuk tidak mengemut kedua benda itu.

"Aahhh yashhhh woo..jinnahh." Hyungseop kembali merasakan kalau klimaks akan mederanya lagi, saat Woojin yang semakin brutal menumbuk lubangnya.

"Aahh Woojinhh, gue mau lagihhh."

"Sama sama sayangaahh" Woojin makin semangat menusukkan juniornya hingga di tusukan kelima, cowok itu berhasil menyemprotkan cairannya didalam lubang Hyungseop, dan bersamaan dengan itu Hyungseop juga kembali menyemprotkan cairan keduanya.

Mereka berdua terdiam menikmati sensasi dimana junior Woojin yang masih berada didalam lubang Hyungseop namun tanpa pergerakan sedikitpun.

Dan diruang tamu sana, dua orang lainnya juga tengah menikmati hal yang sama namun dengan gaya yang berbeda.

END