[You love me or him?]

Pairing : Karma x Nagisa, Asano(jr) x Nagisa, Maehara x Isogai, Gokuhou x Isogai (banyek emet) pokoknya cintanya pecah lah kemana aja.

Rate : T

Genre : romance,friedship,humor agak ngambang (?)

Bahasa amberegul awasemyuu~ barleway larleway #malahNyanyi.(skip)

WARNING...! ini adalah cerita yang mengandung unsur BL (boys love) anda gak tau apa itu? cek sonoh bah googel. jangan salahkan saya bila anda tak suka tentang percintaan sesama jenis karena ini hobi saya (ehem Fujo maksudnya).

Ok cukup Don't like Don't read

Happy reading minna~

[You Love Me or Him?]

By : Shizu yuumy.

Real story : © Yuusei Matsui.

Perlu diakui saya cuma minjem karakter - karakter dari matsui sensei. Ini REAL imajinasi saya (?) maksudnya ciptaan yang terbuat akibat imajinasi saya sendiri. Oke cukup basa basinya yang dari tadi udah basi

.

.

.

Surai biru menatap warna emas mata yang sedang asik dengan pisau karet yang di pegangnya, ia memainkan pisau tersebut dengan cara memutarnya terus menerus, membolak balikkan tangannya.

Beberapa menit kemudian, bosan dengan pisau yang ia mainkan. Sebut saja Akabane Karma, ia pun menoleh pada sang surai biru laut yang terus menatapinya, yaitu Shiota Nagisa.

"Pulang nanti mau mampir dulu beli sesuatu?" Tanyanya sebari memasukan pisau ke kantong miliknya.

"Um! aku ingin beli cheese cake!" Sahut Nagisa di sertai senyuman manis nan tulus.

Sementara itu terlihat dari kejauhan, Maehara dan Isogai mengobrol ria tampak akrab, bahkan ada gosip bahwa mereka pacaran? Tapi gosip itu entah benar atau salah? Karena yang menyebarkannya adalah sang fujoshi kelas Nakamura, karena yang menyebarkannya dia mungkin, jadi banyak yang gak percaya (?)

.

.

.

'teengg...'

'teeenggg...'

"teennngg...'

Gema bunyi bel menghiasi seluruh isi ruangan sekolah. Pertanda waktunya murid - murid dan para staf guru untuk menghetikan kegiatan belajar–mengajar.

Sementara itu : Maehara & Isogai

"Mae! lama banget sih?" Celoteh pemuda perambut hitam yang di juluki 'ikemen' kelas E, Yaitu Isogai Yuuma.

"Iya tunggu napa! buru buru amat! lagi masukin buku nih!" Sahut cassanova kelas yang tak lain adalah Maehara Hiroto sang sahabat karibnya, yang sebelumnya mengobrol ria dalam kelas.

"Lama banget sih!? Ku bantu sini! Kalau gak cepet aku bisa telat kerja sambilan!" Gerutu Isogai yang balik memasuki kelas karena Maehara telat keluar "Nanti aku ngebut deh bawa sepedahnya! tenang ku anter bonceng sampai mana pun!" Sahut Maehara, membuat rona merah pada pipi Isogai.

Sementara itu terlihat Itona dari kejauhan berjalan bersama Terasaka, terlihat sangat jelas Terasaka yang nampak niat menggenggam tangan Itona, tapi jadi gak jadi, karena Itona malu malu kucing hingga ia berani menyentuh telapak tangan besar milik Terasaka . Kemudian pergi berdua entah mau kemana (?) (oke ini keluar jalur skip).

.

.

.

Back to Karma & Nagisa.

Rencana pulang beli kue Karma dan Nagisa pun berkunjung ke toko kue. Nagisa memang sudah niat membeli cheese cake untuk di rumah, sebagai cemilan malamnya.

Seketika selesai membeli kue, terpapang jelas seseorang menaiki mobil mewah berwarna merah terpakir di depan toko.

"Nagisa!" Panggil orang tersebut membuka kaca mobilnya sambil melambai - lambaikan tangannya bak artis hollywood, sok kece kegantengan. Yang tak lain yaitu Asano Gakushuu.

Melihat lambaian Asano, Nagisa menghampiri Asano yang memanggilnya, diikuti Karma dengan wajah tak senang. "Asano- kun ada apa?" Sapa Nagisa yang sudah berada didekat mobil.

"Kau sudah mau pulang?" Tanya kembali Asano

"Ah iya? memang kenapa?"

"Jalan kaki?"

Nagisa mengeleng, kemudian menjawan "Naik kereta". Mendengar itu Asano langsung tersenyum tipis berisi modus. "Naik lah! kuantar!" Asano membuka pintu mobil sebelahnya.

"Ta–tapi aku sedang ber–"

"hm? ah... rupanya ada kau–" Asano tersenyum serigai, pura pura tidak menyadari adanya Karma yang sedang bersama Nagisa.

"–Akabane Karma... naik lah! tapi kau dibelakang!" Lanjut Asano

"Tak usah ya terimakasih gak sudi naiknya juga!" Tolak karma mentah - mentah dengan tatapan kesal. Ya jelas ogah lah masa ia harus melihat teman biru tercintanya duduk dengan cowok lain, dia dibelakang gitu?

Karma pergi menjauh "Kar–" ucapan Nagisa terpotong, tangannya sudah di tarik untuk masuk kedalam mobil oleh Asano, padahal ia hendak mengikuti Karma.

Nagisa yang sudah duduk kalem baru menyadari suatu hal "Kau.. menyetir sendiri?" tanya Nagisa yang baru tersadar, tak ada supir melainkan menyetir sendiri. "Kenapa? aku bisa kemana saja dengan bebas." balas Asano sok sok-an.

"Bukan masalah bebas, kau punya SIM memangnya?"

"Buat apa? memangnya kau siap menerima Surat Izin Menikahku?"

Sekatika Nagisa syok 'Surat Izin Menikah?' yang ia maksud 'Surat Izin Mengemudi'. "Tenang aku ada uang banyak kok! Asal gak ketahuan ketilang aja." Lanjut Asano.

Perjalanan sudah di tempuh 30 menit, Nagisa seketika tersadar, jalan yang dilewati bukanlah jalan menuju rumahnya.

"A-asano? kita mau kemana?"

"Hm? ah aku mau makan, tak apa kan?"

"Tapi... i.. ini sudah gelap."

"Aku antar kau besok pagi" Ucap Asano. Nagisa langsung drop kaget mendengar kata 'besok pagi' mau dibawa kemana dia? Apa yang akan Asano lakukan padanya?

"Be–besok pagi?"

"Iya, kita kan mau makan di Hawai, jadi ke bandara dulu"

Nagisa langsung cengo ngapain makan jauh - jauh ke Hawai? Iya sih Nagisa tahu jelas, Asano Gokushuu itu anak om kepala dewan super kaya, nan seram. Satu hal lagi Nagisa juga baru tahu bahwa Asano itu adalah orang yang gak senggan - senggan buang banyak uang. (secara ya Tajir)

"Kenapa sampai ke Hawai? McD juga gak masalah." Ucap Nagisa memilih yang dekat - dekat saja.

"Yah... padahal aku sudah beli tiket loh" Asano menunjukan tiket pasawat pada Nagisa.

Mata Nagisa terbelalak kaget melihat Asano yang sudah pegang tiket. Busyet– sejak kapan beli tiket? pikir nagisa. "A-Aku gak mau buat ibuku khawatir- ja..jadi aku turun disini aja deh." mendengar itu Asano malah mempercepat laju mobilnya."UUWAA–"

"–kenapa jadi ngebut!?"

"Baik lah kalau tak mau, kita ke tempat biasa kau makan!"

"Eh?"

"Ada tidak? kalau tak ada kita lanjut kebandara."

Nagisa kalap mikir keras, ia langsung mengingat tempat makan ia dan Karma sering makan, dan memberi tahukannya pada Asano.

.

.

.

.

Akhirnya Nagisa pun tenang– ia gak jadi dibawa ke-Hawai melainkan restoran biasa tempat ia sering mampir, kemudian mendudukan dirinya di kursi pelanggan melihat - lihat deretan nama makanan dalam buku menu di atas meja.

"Ohh.. jadi ini tempat biasa kau makan?"

Nagisa menghela nafas tenang, yang sebelumnya ia sangat drop "ini tempat biasaku dengan Karma" Ucap Nagisa. Mendengar itu Asano mendecih kesal, karena bukan ia yang lebih dahulu tahu. "Tofu disini enak loh, bahkan makanan manisnya kayak blueberyscone,cokkie coklat,creppe stauberi" Nagisa banyak mengoceh tentang makanan manis, mungkin ini lah yang membuat nagisa manis?

Setelah menesan, pesanan pun datang tak lama beberapa menit. Ditengah tengah menikmati makanan Asano justru lebih berfokus pada Nagisa dari pada makanan manis dipiringnya, karena nagisa lebih manis dari pada makanan tercebut cap Asano.

Karena tampak hening Asano pun memulai basa basi, basi banget malah. "Nagisa– kenapa rambutmu di ikat dua?" Tanya Asano yang terus memperhatikan rambut Nagisa yang nampak feminim dari laki - laki lainnya, ditambah badan mungil kesannya malah tampak seperti perempuan.

"Eh? ini... Kayano yang mengikatkannya untukku... awalnya sih aku digerai, tapi karena panas sering di ikat satu, sebelum begini" jawab Nagisa

"Kau gak ada niat memotongnya?" Asano melanjutkan pertanyaannya, yang kek mau wawancara dengan Nagisa sebagai Narasumber.

"Ini–ada suatu alasan kenapa aku gak memotongnya" Balas kembali Nagisa sambil mengusap belakang kepalanya.

"Cocok kok Manis jangan di potong" Lanjut Asano yang modus ngusap ngusap kepala Nagisa.

"Hei Asano-kun kenapa kau tak akrab dengan Karma?" Tiba tiba saja Nagisa membahas pertanyaan tentang Karma, tentu saja hal itu membuat lawan bicara di depannya terdiam kesal.

Seketika ditengah waktu menyantap makanan dan obrolan. Tiba tiba saja muncul surai merah yang diomongkan dibelakang Nagisa, yang kemudian menepuk pundaknya. Tatapan Asano yang melihatnya menjadi sinis dan tambah kesal.

-TBC-

AAAAA... sumpah malu gila buat ngepos! / kenalkan saya Shizu yuumy nama asli gak usah di perdebatkan! uuh.. uuh... ini cerita pertama yang di pos jelek banget ya? uuh... uhh.. kepanjangan pula? apa malah pendek banget? #sungkem. buat pair lain muncul keknya chapter berikutnya Q_Q maaf kalo garing padahal ada genre humornya. Jujur saya hoby bikin cerita tapi gak berani publisin. Mohon review ya saya masih NewBie mohon maklum.