LITTLE

Kai x Sehun

KaiHun (4 yo in this fic)

Berawal dari Sehun yang kedinginan dan berakhir dengan mereka berdua menjadi sepasang kekasih.

.

"Jonginnie~" Panggil Sehun pada Jongin yang berada di sampingnya.

"Kenapa Hunnie?" Jawab Jongin.

"Hunnie kedinginan." Ucapnya manja sambil memajukan bibirnya.

Kai berbalik menatap Sehun, wajahnya tampak kebingungan. Bagaimana tidak, dua anak kecil berusia empat tahun ini sedang berada di sebuah tempat penitipan anak di salah satu pusat perbelanjaan. Eomma mereka sedang berbelanja untuk keperluan bulanan mereka, dan dipastikan belanjaan mereka akan sangat banyak hingga tak bisa membawa anak mereka bersamanya. Tapi temannya itu malah kedinginan, padahal mereka sudah memakai sweater.

Jongin tampak melihat kiri kanan, mencari sesuatu yang bisa mengurangi rasa dingin Sehun.

"Hunnie, ayo kita kesana. Disini kamu bisa terkena angin, nanti kamu tambah dingin." Ucap Jongin, tangannya langsung menarik tangan Sehun dan membawanya ke pojok ruangan.

"Hunnie duduk disini ya. Jangan kemana-mana, Jongin mau cari eomma dulu."

Kai memberikan instruksi kepada Sehun untuk duduk di pojok ruangan itu, Sehun dengan lugunya menuruti perkataan sahabatnya itu. Dia langsung duduk dengan manis dan memeluk lututnya.

"Jongin, jangan lama-lama ya. Nanti Hunnie diculik orang." Ucapnya pada Jongin yang sudah akan melangkahkan kakinya pergi.

Jongin berbalik, dia tampak memikirkan ucapan yang dilontarkan Sehun.

"Kalau begitu Jongin tak jadi pergi. Nanti Hunnie diculik dan Jongin tak bisa main lagi sama Hunnie." Ucapnya, dia ikut mendudukkan dirinya disamping Sehun serta ikut memeluk kedua lututnya.

Mereka berdua akhirnya duduk bersama di pojok ruangan itu, dengan memeluk lutut mereka masing-masing. /uoo lucunya/

"Tapi Hunnie dingin Jonginniee~" Rengek Sehun.

"Hunnie pakai sweater Jongin saja, ne." Bujuk Jongin.

"Hunnie tak mau, sweater Jonginnie jelek. Hunnie mau sweater yang warnanya putih." Sehun berucap cepat saat melihat Jongin yang akan membuka sweater yang dikenakannya. Dia menopang dagunya pada lututnya yang tertekuk, tangannya masih memeluk erat lututnya.

"Memangnya Hunnie mau kedinginan terus? Kalau Hunnie pakai sweater Jongin, Hunnie tidak akan kedinginan lagi." Ucap Jongin, masih berusaha membujuk Sehun dengan memberikan senyum cerahnya, berbanding terbalik dengan Sehun yang bibirnya sudah melengkung ke bawah.

"Hunnie tidak mau. Sweater Jonginnie itu warnanya jelek." Tolak Sehun.

Jongin mengerutkan keningnya mendengar alasan Sehun menolak memakai sweaternya.

"Memangnya kenapa kalau warnanya ini Hunnie?" Tanya Jongin. Ekspresi heran terpampang jelas di wajahnya.

Sehun mendongak menatap Jongin, bibirnya mengerucut.

"Jonginnie mau kalau kulit Hunnie jadi hitam? Jonginnie mau berteman sama Hunnie kalau Hunnie hitam? Jonginnie mau Hunnie jadi jelek karena Hunnie tidak putih lagi? Jonginnie mau Hunnie tidak cantik lagi?" Tanyanya panjang lebar. Wajahnya menampilkan ekspresi marah yang terlihat lucu, dengan bibir mengerucut, pipi menggembung dan matanya dipicingkan. Dia berucap panjang lebar hingga tak menyadari telah mengulang kalimat yang maknanya sama.

Jongin makin heran melihat Sehun yang memarahinya. Dia hanya bertanya kenapa tapi Sehun malah memarahinya.

"..." Jongin tak menjawab. Pasalnya, dia tak mengerti perkataan Sehun. Dia hanya mendengar kalimat hitam cantik dan jelek, serta Hunnie dan Jonginnie.

Melihat Kai yang tidak meresponnya, alhasil Sehun makin marah. Wajahnya juga tampak sudah memerah.

"Jonginnie~ sweater Jonginnie itu warnany M. Nanti warnanya luntur di kulit Hunnie dan kulit Hunnie jadi tidak putih lagi, dan Hunnie langsung jadi jelek dan tidak cantik lagi dan Jonginnie tak mau berteman sama Hunnie lagi." Ucap Sehun. Nada awalnya yang sangat tinggi, berubah menjadi lirih di akhir kalimatnya. Dia kembali memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana. Terlalu sedih jika membayangkan Jongin akan meninggalkannya.

Jongin yang mulai mengerti maksud Sehun, sedikit tersenyum. Dia sangat ingin tertawa tapi ditahannya. Tak ingin membuat teman putih cantik-nya ini tambah merajuk. Bagaimana bisa Sehun bisa berpikir demikian.

"Sehunnie, warna sweater Jonginne tidak akan luntur di kulit Hunnie kok. Hunnie pakai, ya. Biar tidak kedinginan." Jelas Jongin pelan.

Sehun mendongak, matanya sudah berkaca-kaca.

"Kalau warnanya tidak luntur kenapa kulit Jonginnie hitam?" Ucap Sehun.

Jongin bingung mendengar pertanyaan Sehun. "Kenapa kulit Jonginnie hitam?" Dia juga tidak tau, dia bahkan tak pernah ingin tau. Sekarang dia menyesal tak pernah menanyakan ini pada eommanya. Sekarang di hadapannya sudah terpampang jelas wajah penasaran Sehun yang sangat lucu.

"Mmm... Karena mm karena Jongin suka makan Mie Hitam." Ucapnya asal.

Wajah Sehun berubah cerah setelah mendapat jawaban yang menurutnya masuk akal. Hanya menurutnya.

"Begitukah? Jonginne hitam bukan karena warna baju Jonginnie luntur kan? Baju Jonginnie kan gelap semua."

"Hahahaa tentu saja tidak, Hunnie."

"Kalau begitu Hunnie mau pakai sweater Jonginnie." Ucapnya senang.

Jongin langsung membuka sweaternya dan memasangkannya pada Sehun.

Mereka kembali duduk melantai dengan manis dengan masing-masing tangan yang memeluk kedua lutut mereka yang ditekuk, dan jangan lupakan posisi mereka yang masih belum beranjak dari pojok ruangan itu.

Jongin dan Sehun sedang memandangi anak lain yang sedang bermain. Tiba-tiba Jongin teringat perkataan Sehun. Wajahnya yang semula tersenyum mendadak jadi murung.

"Hunnie, apa Jongin jelek karena Jongin hitam? Apa Hunnie tak mau jadi teman Jongin lagi?" Tanya Jongin lemas.

Sehun yang mendengar Jongin berbicara langsung mengalihkan pandangannya kesamping, tempat Jongin duduk.

"Tidak, Jonginnie tidak jelek." Hibur Sehun sambil tersenyum manis.

"Hunnie kan bilang kalau hitam itu jelek. Jadi Jongin juga jelek karena Jongin hitam."

"Ti-tidak. Jonginnie tampan kok." Ucap Sehun malu-malu.

"Benarkah Jongin tampan?" Tanya Jongin memastikan.

"Iya, Jonginnie sangat tampan. Hunnie suka Jonginnie karena Jonginnie tampan." Jawab Sehun, wajahnya ia sembunyikan di lututnya karena merasa sangat malu. Berbeda dengan Jongin yang kini tampak sangat senang karena Sehun menyebutnya tampan.

"Jongin juga suka Hunnie." Jawab Jongin ceria, dan kembali memandangi anak lain yang sedang bermain.

Sehun mendongak mendengar ucapan Jongin.

"Jonginnie suka sama Hunnie? Jadi apa Hunnie sudah jadi kekasih Jonginnie?" Tanya Sehun dengan mata berbinar.

"eh?" Jongin berbalik.

"Hunnie melihat di televisi, kalau orang saling menyukai mereka harus jadi sepasang kekasih." Ucap Sehun polos, memandang Jongin penuh harap.

"Kekasih? Kalau begitu Hunnie sekarang kekasih Jongin, ne." Tegas Jongin. Padahal dia sendiri tidak mengerti apa yang dimaksud dengan kekasih.

Sehun mengangguk malu-malu. "Hunnie juga melihat, kalau pasangan kekasih harus mengucapkan saranghae pada kekasih mereka, Jonginnie." Ucap Sehun lagi, menundukkan kepalanya. Tak berani menatap Jongin karena dirinya sudah sangat malu.

"Begitukah? Kalau begitu saranghae Sehunnie." Ucap Kai dengan senyum senang diwajahnya.

"Nado saranghae, Jonginnie." Balas sehun.

Sehun dengan malu-malu menggerakkan tangannya dan memeluk tubuh Jongin.

"Hunnie juga melihat, kalau sepasang kekasih itu harus sering berpelukan. Jadi, Jonginnie juga harus peluk Hunnie."

Jongin akhirnya balas memeluk Sehun.

"Mm Hunnie, kekasih itu apa?" Tanya Jongin penasaran.

Sehun tampak sedang berpikir. "Kekasih itu kalau orang saling menyukai, Hunnie suka Jonginnie dan Jonginnie juga suka sama Hunnie jadi Jonginnie sama Hunnie sepasang kekasih. Jonginnie mengerti kan?" Sehun menjelaskan setelah melepas pelukan mereka terlebih dahulu.

"Kalau begitu, Jongin harus bagaimana kalau sudah jadi kekasih Hunnie?"

"Jongin harus selalu menemani Hunnie, Jonginnie tidak boleh selingkuh dan Hunnie sama Jonginnie juga harus kencan."

"Selingkuh? Kencan?" Alis Jongin berkerut mendengar kata yang asing ditelinganya.

"Iiish Jonginnie bodoh. Hunnie kan capek berbicara." Sehun mempoutkan bibirnya, melipat tangan di depan dada.

"Jongin kan tidak tau, Hunnie. Hunnie sekarang kan kekasih Jongin, jadi Hunnie harus menjelaskannya sama Jongin." Bujuk Jongin.

Mendengar kata 'kekasih' keluar dari bibir Jongin, Sehun akhirnya menjelaskannya kepada Jongin.

"Selingkuh itu kalau Jonging dekat-dekat sama orang lain, jadi Jongin harus selalu bersama Hunnie. Kencan itu, Jongin sama Hunnie jalan-jalan berdua. Jonginnie mengerti kan?" Jelas Sehun –mencoba– sabar.

Jongin mengangguk, "Jongin mengerti, tapi Hunnie juga tidak boleh dekat-dekat sama orang lain ya?"

Sehun mengangguk senang, dan kembali memeluk Jongin.

"Kalau begitu bagaimana kalau besok Hunnie sama Jonginnie berkencan?" Ajak Jongin.

Sehun mengangguk malu-malu dalam pelukan Jongin.

.

.

.

–FIN–