Halo.. Nozomi disini...
Ini fic kedua ulun..
Sebenarnya pengen bikin one-shoot, tapi setelah di cek kepanjangan. jadilah ficnya ulun mutilasi..
Yah, daripada banyak cing-cong, mending happy Reading...
Disclaimer: Bukan bapak ulun! gambarnya punya om Fuji.
Warning: mungkin OOC, Typo(s) merajalela, de el el..
The Best Fancy Friend
Siang ini cuaca lumayan—sangat—panas. Wajar saja, saat ini memang sedang musim panas. Walau begitu aku nekat berada di luar, berdiri di samping lapangan street ball. Terasa peluh menetes dari wajah pucatku. Rambut baby blue-ku juga mulai lepek karena keringat. Tidak ada sedikitpun niatku untuk pergi ke tempat yang lebih teduh. Aku hanya berdiri di sana, memandang lapangan kosong dengan tatapan kosong. Aku tidak tahu kenapa aku tiba-tiba berdiri seorang diri di sini. Yang ku tahu hanyalah aku sedang menikmati sinar matahari yang menyengat kulitku.
"Hai." Tiba-tiba ada seseorang yang menyapaku dari belakang, membuyarkan lamunanku. Aku berbalik untuk melihat siapa dia. Mata aquamarine-ku menatap datar padanya. Dia seorang anak laki-laki yang sepertinya seumuran denganku, meskipun dia lebih tinggi dariku. Rambut hitamnya terlihat berkilau entah karena sinar matahari atau mungkin memang seperti itu rambutnya. Mata hitamnya seperti black pearl yang memancarkan semangat dalam hidupnya.
"Selamat siang." Aku membalas salamnya seraya sedikit menunduk. "Kau ke sini mau main basket?" Tanyaku. Terlihat jelas ia memang ingin bermain basket dengan tangan kanannya yang memegang bola oranye itu. Meski begitu aku tetap bertanya, sekedar menghilangkan rasa canggung yang menyelimuti kami.
"Yah, begitulah. Tapi aku tidak punya teman bermain. Kau mau main basket bersamaku?" Dia bertanya sambil melemparkan bola basketnya kepadaku. Aku pun menangkap bola yang dilemparnya dan mengangguk singkat tanda setuju. Sebenarnya aku cukup menyukai olah raga ini.
Setelah mendapat jawaban dariku anak itu langsung berlari ke tengah lapangan dan menggetsurkan tubuhnya seperti ingin menangkap bola. Aku mengerti kode darinya dan langsung mengoper bola yang kupegang ke arahnya lalu ikut berlari ke tengah lapangan. Kami terus bermain basket tanpa henti. Entah sudah berapa lama kami bermain tapi tak ada satupun dari kami yang merasa kelelahan. Kami benar-benar menikmati permainan kami.
Tak terasa hari sudah sore. Terlihat langit yang telah berwarna jingga dan matahari yang membenamkan diri di ufuk barat. Sadar sebentar lagi malam kami pun menghentikan permainan kami.
"Wah.. menyenangkan sekali hari ini. Kau hebat juga main basket." Serunya semangat sambil kembali ke bench untuk mengambil tasnya.
"Tapi aku tetap tak bisa memasukkan satu bola pun." Balasku datar.
"Haha.. kalau begitu kau harus berlatih lebih giat lagi, ya." Katanya sambil menepuk kepalaku pelan. Tak lama dia langsung mengangkat tangannya dan memposisikan tangannya di dagu seperti orang berpikir.
"Hei, bagaimana kalau kita besok main basket lagi sepulang sekolah? Terus terang aku nggak punya teman main basket. Makanya aku sering main sendiri. Lagipula nggak ada yang pakai lapangan ini kok." Katanya panjang lebar sambil tersenyum. Meski begitu aku bisa melihat guratan kesepian dari matanya. Pancaran semangat yang ku lihat sebelumnya seperti memudar.
"Baiklah. Kita akan bertemu lagi di sini besok. Juga, tolong ajari aku bermain basket." Aku sedikit membungkuk dan membalas senyumannya dengan senyuman hangat.
"Tentu saja!" serunya semangat. "Oh iya, namamu siapa?"Setelah dia bertanya seperti itu aku baru ingat kami bahkan belum memperkenalkan diri.
"Namaku? Um.. Kuroko Tetsuya." Jawabku singkat. "Kau?"
"Aku Ogiwara Shogehiro. Salam kenal Kuroko." Lalu dia pamit pulang karena hari sudah mulai malam. Tapi sebelum jauh Ogiwara-kun berbalik ke arahku dan berteriak.
"Besok kita main basket sama-sama lagi! Tunggu aku di sini ya!"
"Ya. Sampai jumpa Ogiwara-kun."
Setelah itu dia keluar dari lapangan basket dan menghilang di tikungan. Bersamaan dengan itu matahari benar-benar menghilang menyisakan malam. Lalu semuanya menjadi gelap.
.
.
.
Keesokan harinya di jam yang sama. Aku berdiri di tempat yang sama, samping lapangan streetball. Tapi bedanya kali ini aku bukan berdiri tanpa tujuan, melainkan sedang menunggu seorang teman – teman baruku – Ogiwara-kun.
Tidak lama berdiri di sana, suara langkah kaki terdengar mendekat ke arahku. Suara langkahnya terdengar cepat seperti orang berlari. Aku pun berbalik ingin memastikan orang yang datang. Dan tentu saja dia adalah Ogiwara-kun yang terlihat kelelahan – mungkin habis berlari. Dia masih menyandang ranselnya dan di tangan kanan dan bola basket di tangan kirinya.
"H..hai.. Ku-Kuroko.. *hosh* ma.. af, lama.. *hosh* menunggu.. ya?*hosh*" Tanyanya sambil terengah-engah.
"Tidak juga. Aku baru datang." Jawabku. "Dan kenapa kau berlari seperti itu? apa kau dikejar seseorang?" Sekarang giliranku yang bertanya.
"Ti-tidak kok~ Aku Cuma ingin cepat sampai aja. Biar kita bisa lebih cepat main basket." Sanggahnya cepat sambil tersenyum lebar. Walau begitu aku tahu apa yang dikatakannya tidak sepenuhnya benar. Bagaimana aku tahu Ogiwara-kun setengah berbohong? Entahlah, aku jaga tidak tahu.
"Begitu? Ya sudah, ayo main." Ajakku datar sambil mendekatinya. Berlari ke tengah lapangan dan menggetsurkan tubuhku untuk bermain. Ogiwara-kun kembali antusias dan ikut berlari ke tengah lapangan. Seakan kehilangan rasa lelah sebelumnya, Ogiwara-kun bermain dengan penuh semangat. Kami bermain selama beberapa jam, kadang kami beristirahat sebentar. Dan keegiatan itu terus berlangsung setiap hari. Bermain basket hingga matahari terbenam dan membuat semuanya menjadi gelap.
TBC
Nozomi: Yah.. itulah!
Ogiwara: Itulah apanya? Nggak jelas nih!
Nozomi: Eh? Nggak jelas apanya?
Kuroko: Nggak jelas ceritanya, Nozomi-kun. takutnya reader malah bingung bacanya
Nozomi: Oh, Ahahaha... yah, maaf kalau bingung. soalnya ini masih awal-awal, belum sampai konfliknya. Chapter selanjutnya akan ulun publish tahun depan..
Ogiwara: Tahun depan? lama sekali..
Nozomi: Nggak lama kok.. tahun depan kan tinggal beberapa jam lagi.. oh ya, ngomong-ngomong...
Ogi/Kuro/Nozo: Happy New Year!
.
.
ja, akhir kata, RnR minna-san..
