Natsumi Or Sakura?

Chapter 1

Ah, akhirnya bisa juga bikin Fic Multi Chapter..

Reader tau? #engga

Pengen tau? #engga

Kejam *tangisalay*

Yaudah deh ane kasih tau, ide awal fic ini ane dapet waktu ane iseng2 nulis dikantor..

Dan hasilnya engingeng...

Yang suka silahkan baca

Yang ga suka juga baca ijamin tetep gasuka :D

========== Happy Reading ==========

Story by Ryuzuma

Semua karakter Naruto milik Ayah Masashi Kishimoto author cuma pinjem bentaran aje hehe

SasuSakuSai,Rate T+++, OOC...

Typo berantakan, ancur, merusak mata dan dapat menyebabkan diare juga gangguan jiwa

Summary : Haruno Sakura adalah seorang gadis yang berprofesi ganda dan mempunyai kepribadian ganda. Bagaimana jadinya jika Sasuke dan Sai dua kakak beradik tertarik untuk mengulik kehidupan gadis yang sebenarnya Mahasiswa Kedokteran ini?

========== Happy Reading ==========

Apa itu Cinta?

Kenapa harus ada cinta?

Bagaimana wujud cinta? Persegikah? Lingkarankah? Atau penggabungan?

Kalau kau tak bisa menjabarkan pertanyaanku, kenapa kau membutuhkan cinta?

Bukankah hidupmupun sudah rumit?

Kenapa kau mempersulitnya dengan cinta?

Bukankah itu bodoh namanya?

-SasuSakuSai-

-SasuSakuSai-

-SasuSakuSai-

Percaya dengan cinta adalah sebuah kebodohan. Setidaknya itulah prinsip yang sudah gadis gulali itu pegang lima tahun ini. Hidupnya sudah cukup sulit, terombang-ambing dalam jurang kenistaan yang menurut sebagian orang sangat rendah namun tak jarang mereka mencarinya. Manusia memang munafik. Wanita malam, wanita bar, premen karet begitulah orang-orang diluar sana menamai gadis-gadis yang kini sedang memanjakan pelanggannya di tempat berbau ahkohol yang cukup menyengat ini. Beberapa penari dengan pakaian yang mengundang hasrat kaum adam terlihat lihai meliuk-liukan tubuhnya diatas mini panggung disana, tak terkecuali Haruno Sakura. Gadis yang sebenarnya Mahasiswa Kedokteran tahun ke-3 ini tengah duduk bertopang dagu menunggu pelanggannya datang sementara rekan-rekannya yang lain tengah asik bergulat dengan kegiatan masing-masing─kalian tahu maksud authorkan──

"Meja ini kosong?" Tanya suara briton yang artinya meminta izin untuk duduk disana. Ah bukan hanya duduk melainkan untuk berkencan. Cukup dengan kata-kata itu saja Sakura sudah mengerti apa yang ada dalam pemikiran pelanggan, bukan dia orang baru disini. Sakura tak pernah melihat dia sebelumnya.

Sakura mendongkak, menatap iris obsidian yang sedang mengamatinya, memasang senyum palsu kemudian bergeser beberapa jengkal dari posisi duduknya semula seolah menyuruh pria itu duduk disampingnya

"Tentu Tuan" Jawabnya dengan nada sedikit dimanjakan

Bagaimana gadis itu dapat mempercayai cinta bahkan dia terlahir bukan karena cinta orang tuanya. Kaa-san nya menjadi korban pemerkosaan, sampai akhirnya dia mengandung dan janin itu sekarang tumbuh menjadi sosok gadis yang bisa kau lihat sendiri.

"Saya Natsumi, anda mau saya temani, Tuan?" Tawar Sakura . Ditempat hina ini tentu saja dia tidak akan berani menyebutkan nama aslinya, pekerjaannya ini bukankah sangat tidak layak untuk nama yang menjadi kebanggaan dan ciri khas dari negara Japang itu. Terlebih lagi dia adalah seorang mahasiswa, betapa bodohnya jika dia membongkar kedoknya sendiri.

Ah kehidupan memang selalu mempermainkan gadis ini. Kapankah semua ini akan berakhir, kapankah ada cahaya menyambutnya bukan seperti sekarang gelap dan kelam.

Pria itu menududukan tubuhnya berdampingan dengan Sakura. Perawakan yang tinggi tegap dengan rahang tegas serta kulit putihnya membuat beberapa mata gadis jalang disana melirik iri pada Sakura.

"Sasuke" Kenalnya singkat. Tanpa ada senyuman mata keranjang seperti pelanggan-pelanggan biasanya. Pria yang cukup menarik batin Sakura "Berapa bayaran untuk semalam?" Tanya pria itu kemudian. Sakura tersenyum dan mulai bergelayut manja di lengan kekar Sasuke

"Seharga satu rumah" Tantang gadis itu, Sakura fikir Sasuke akan menganggap ini sebuah lelucon. Mana ada yang berani membayarnya semahal itu untuk wanita sepertinya.

Sasuke menyeringai "Baiklah, puaskan aku malam ini" Ucap Sasuke menyetujui permintaan─yang awalnya hanya candaan itu─

Sakura tersenyum puas, pasalnya ini tidak seperti biasanya. Terkadang dalam penentuan harga mereka harus beradu argumen dulu sebelum akhirnya sepakat. Tapi sekali lagi dia pria yang menarik

Sasuke melangkah keluar dari ruangan yang penuh kerlap-kerlip lampu disco ini diikuti Sakura yang memakai tanktop warna merah muda dengan sedikit meng-ekspos bagian dadanya dan juga rok supermini yang kira-kira hanya berukuran satu jengkal dari pinggang rampingnya. Pelanggan baru Sakura ini tiba-tiba mengentikan langkanya membuat Sakura langsung menabrak tubuh bidangnya. Ya, sejak tadi Sakura hanya menunduk menatap lantai yang dia pijak "Bahkan lantai ini lebih berharga untuk diinjak dibanding aku" Fikir Sakura beberapa saat lalu

"Pakaianmu terlalu berbahaya. Kenakan ini!" Perintah Sasuke menyodorkan jas kantornya yang berukuran cukup besar. Sakura menerimanya dengan ragu, pasalnya baru pertama kali ini dia mendapat pelanggan yang merasa risih dengan pakaian yang dia kenakan. Bukankah seharusnya para pria menyukainya. Lagi, pria ini cukup menarik. Dipakainya jas itu hingga menutupi bagian yang kurang pantas tadi.

Mereka berjalan kaku kearah parkiran. Pria itu menghampiri mobil volvo hitam yang bisa di bilang mewah kemudian mengambil sejenis remot berukuran kecil lalu memijitnya sehingga bunyi beep terdengar dari mobil tersebut. Mereka masuk kedalam mobil tanpa saling berbicara bahkan sampai Sasuke menginjak pedal gas pun mereka masih setia dengan pemikirannya masing-masing.

Sasuke menghentikan laju mobilnya tepat didepan sebuah hotel yang cukup megah. Mereka keluar dari dalam mobil sama seperti saat mereka masuk, tanpa suara. Entahlah Sakura merasa canggung untuk memulainya setelah menerima perlakuan Sasuke tadi. Sakura membuntuti Sasuke yang mulai berjalan masuk ke dalam hotel, mereka menaiki lift menuju kamar yang dipesan Sasuke

"Duduklah!" Perintah pria yang dua tahun diatasnya itu setibanya di kamar hotel tujuan

"Sebaiknya kita mempercepat 'kegiatannya'" Ucap Sakura, malam ini dia tidak bisa pulang terlalu larut malam karena dia besok ada kelas

"Apa yang membuatmu ingin mempercepatnya. Kamu bukan mahasiswa yang harus belajar karena besok ada ulangan kan?" Sindir Sasuke. Sakura tercengang dengan penuturan pemuda itu Bagaimana dia bisa berkata demikian. Apakah perkataanya itu hanya analisis belaka?

"Ma-maksud Tuan?" Tanya Sakura gugup, berbagai pemikiran mulai berlarian di otak kecilnya. Memang benar besok ada ulangan batin Sukura membenarkan ucapan pelangganya itu

"Lupakan! Kau mau minum apa? Aku tidak punya ahkohol jadi jangan meminta itu" Sakura masih tidak menggubris perkataan pemuda itu barusan yang dia fikirkan saat ini adalah "kenapa seolah dia menyindirku"

"Kenapa? kau masih memikirkan perkataanku barusan? Apa itu sebuah kenyataan Nona?" Tanya Sasuke dengan mempertegas kata Nona disana

Sakura terlihat semakin gelisah mendengar penuturan Sasuke yang seakan menyudutkannya "Anda terlalu banyak minum kelihatanya" Kilah Sakura seadanya.

Sasuke hanya menjawab dengan dengusan kecil, dengusan yang sangat seksi jika saja Sakura melihatnya, tapi sayang gadis itu masih setia bergelut dengan dugaan-dugaannya. Apakah pemuda ini mengenalnya? Dimana? Kapan mereka pernah bertemu? Beberapa pertanyaan itu menyerang alam bawah sadar Sakura

"Kelihatannya 'kegiatan' ini tidak akan menarik, melihat ekspresi mu itu membuatku kehilangan gairah 'bermain'" Ucap Sasuke membuat perhatian Sakura kembali pada majikan satu malamnya

"Ah maaf sepertinya sikap saya kurang baik. Ayo kita mulai" Ajak Sakura mencoba membuka satu kancing bajunya namun kegiatan itu harus terhenti karena lengan Sasuke mencegahnya

"Kita lakukan lain waktu, sekarang pulanglah" Tolak Sasuke halus, kini ia meninggalkan sakura yang langsung terdiam dengan ucapan Sasuke barusan. Ini pertama kalinya dia mendapatkan perhatian lebih dari seseorang, bukan orang yang memangdangnya sebagai pemuas belaka tapi menganggap dia seorang manusia yang jua butuh kasih sayang.

"Tapi Tuan," Ucap Sakura ragu

"Tenang aku masih akan membayar waktu yang kau buang hari ini. Seharga satu rumah bukan?" Sasuke melontarkan pertanyaan retoris dari dalam kamar pribadinya yang sukses membuat Sakura membisu ditempat

"A-arigato Sasuke-sama" Pamit Sakura beranjak pergi dari ruangan itu. Entah apa yang ia rasakan saat ini, perasaan hangat yang tak pernah ia rasakan sebelumnya kini mengguar didalam hatinya. Tanpa sadar sebuah senyum ringan terpajang dibibir ranumnya. Oh sudah sangat lama senyum itu tidak menampakan wujudnya.

TBC..

Ditunggu Review nya yah ^^..

Curahkan uneg-uneg kalian tapi jangan ribut..