Untuk Cinta

Masashi Kishimoto as Standard Disclaimer

.

Selalu. Selalu begitu.

Kenapa? Padahal ada di dekatmu, melihatmu tersenyum puas seperti itu. Kenapa aku tidak merasa senang?

Mengenalmu, menuntunku pada dunia cinta. Lucu sekali, padahal usiaku masih dua belas tahun kala itu.

Hanya sinaran emeraldmu yang mampu membiusku. Melayangkan aku dalam dunia angan.

Namun tak lama setelahnya—pandangan yang sama—menghempaskan aku pada lingkaran patah hati.

Karena di matamu, dalam sinaran hijau itu, tak pernah ada aku. Hanya Sasuke. Lagi, dan lagi dirinya.

Bahkan aku berani menjadi dirinya, hanya untuk melihat hatimu, mengetahui setitik keberadaanku di dalamnya.

Tapi terlalu menyedihkan. Sakit, ketika aku tahu rona merah di pipimu hanya tertuju untuknya.

Bukan aku. Dan akan selamanya begitu.

Meski harus mengubur jauh kepedihanku, tak apa asal aku mampu menyeka air matamu. Masih sanggup melihatmu tertawa seperti dulu.

Meski itu berarti, membawa Sasuke pulang untukmu. Kembali menyingkirkan keberadaanku.

.

Kubiarkan kau dan kisahmu bersandar di pundakku. Meski berjuta kali hatiku meranggas—berteriak agar kau tak menyebut namanya lagi di hadapanku.

Sekali saja, lihat aku yang memaksakan senyuman ini. Tak lebih, agar air matamu berhenti menitik.

Tapi apa dayaku? Hanya seorang insan yang lemah di hadapan cinta.

Sanggupkah aku menghancurkan cintamu? Tegakah aku merobohkan benteng harapanmu?

Berkali-kali ia menghempasmu. Sebanyak itu pula kau coba bertahan.

Kurelakan diriku menjadi pembatas kalian. Menyatakan cintamu untuknya.

Meski ia mengelak, kutahu asamu menginginkannya. Berharap peluknya mendekap tubuhmu. Inginkan cintanya menyatu dengan hatimu.

Walau sesungguhnya... aku pun begitu.

.

Tak sadarkah kau, pernyataan cintamu menghujam lebih dari seribu pedang.

Saat kau peluk aku, menangis dan bilang kau mencintaiku.

Aku sakit... Tidakkah kau tahu itu? Sakit karena kutahu kebohonganmu begitu pekat.

Bahkan saat kau mengatakan cinta, kutahu air mata itu bukan untukku.

Matamu tak bisa berkilah. Getaran dalam pelukmu berkata tidak!

Berhentilah berpura-pura demi aku!

Meski rasa memberontak ingin memilikimu, akan kurantai semua kepedihan ini untuk menyapa kembali senyumanmu.

Begitulah, caraku mencintaimu.

.

Memandangmu tanpa pernah bisa mendekapmu.

Ada di hadapanmu, namun kilatan emeraldmu merujuk padanya.

Hatiku ngilu.

Begitukah perasaanmu selama menantinya?

Tanpa jawaban. Tanpa kau tahu akhirnya.

Haruskah aku bertahan lebih dari ini?

Demi kau, untuk cinta.

Tapi aku tak sekuat kau, Sakura...

Karena cinta ini melumpuhkan aku.

FIN

A/N : Ga tahu kenapa, tapi saya ngerasa Narutolah yang paling menderita dalam cintanya. Masih bisa nolong perasaan Sakura ke Sasuke, walau sebenarnya dialah yang paling merasakan sakit.

Masih ada miss type ga?

Makasih udah baca :D