EXO Hunhan fic
Presented by Thisiswinddz
Diclaimer : I do own nothing but the stories
Warning : Yaoi,typo dan kesalahan lainnya
Dear ….
Luhan berlarian di koridor sambil sesekali mengucapkan maaf ketika dia secara tidak sengaja menabrak pelajar lain. Dia terlalu bahagia dan tidak sabar untuk menemui kekasihnya untuk memberitahu kabar gembira yang baru dia dapat dari guru pembimbingnya. Setelah berlari untuk sementara waktu akhirnya Luhan berhasil menemukan kekasihnya yang sedang sibuk bermain bola basket dengan beberapa temannya.
Luhan berhenti berlari dan berusaha menstabilkan nafasnya yang terengah sebelum dia menarik nafas dalam-dalam sambil memposisikan kedua tangannya di samping mulutnya seperti megaphone kemudian berteriak kencang
" Sehun ah ~ "
Dia menurunkan kedua tangannya kemudian melambaikannya sambil melompat-lompat ketika dia melihat Sehun berhenti bermain dan mencari sumber suara yang memanggilnya.
Sehun mengoper bolanya kepada salah satu temannya lalu berlari kecil ke arah Luhan yang juga melakukan hal yang sama. Dia hampir jatuh terjungkal ke belakang ketika Luhan melompat dan mengalungkan kedua lengannya ke leher Sehun dengan kencang.
" Hei, easy ! bagaimana kalau kita berdua jatuh ? " Sehun melingkarkan kedua lengannya di pinggang langsing milik Luhan yang menjulurkan lidah kepadanya sebelum dia tertawa kecil
" Aku punya kabar gembira untukmu, " Luhan tidak bisa berhenti tersenyum ketika dia mengatakannya
" Apa itu ? "
" Kau ingat pengajuanku untuk Univertas K ? "
Sehun melepaskan pegangannya dari pinggang Luhan dan berjalan mundur selangkah. Dia menggelengkan kepalanya sementara Luhan makin memperlebar senyum di wajahnya. Sehun memutar badannya ke belakang kemudian kembali ke posisi awal dan meraih badan Luhan lalu mengangkatnya ke udara, " Kau berhasil sayang ! kau berhasil lolos kan ? "
Luhan menganggukkan kepalanya penuh antusias, " Aku selangkah lebih dekat denganmu sayang ! walau kita berbeda jurusan tapi berada di universitas yang sama denganmu sudah cukup untukku ! "
" Selamat ! Aku tahu kau pasti bisa ! " Sehun yang memutar badan Luhan dengan suka cita sementara hanya tertawa bahagia
Sesaat kemudian Sehun menurunkan Luhan ke bawah dan menciumnya perlahan.
**** HUNHAN ****
Mereka sudah berpacaran selama enam tahun sekarang. Mereka mulai jadian sejak mereka kelas satu SMA dan menjadi pasangan paling harmoni karena selalu membuat orang iri dengan hubungan mereka. Tidak sekalipun orang pernah melihat mereka bertengkar atau berargumen seperti kebanyakan pasangan. Mereka selalu menempel satu sama lain seperti ada lem yang membuat mereka tidak pernah terpisah satu dengan yang lain.
Dan hari ini adalah tahun keenam mereka menjadi pasangan. Itu semua berawal dari sini, mereka selalu berpikir bahwa hubungan mereka sempurna dan tanpa noda. Seperti dongeng, jodoh dari surga namun itu semua salah. Sehun mulai kerja paruh waktu di perusahaan ayahnya sedangkan Luhan menjadi penyanyi di kafe bersama dengan band yang dia bentuk bersama beberapa temannya dari SMA dulu.
Awalnya walau sama-sama sibuk mereka masih meluangkan waktu untuk bertemu satu sama lain, walau hanya sebentar namun itu cukup. Kadang Luhan akan menunggu Sehun pulang dari kantor di rumahnya, dia membantu Ibu Sehun untuk menyiapkan makan malam dan menghabiskan malam bersama atau Sehun yang datang ke kafe dimana Luhan tampil lalu mengantarnya pulang ke rumah.
Mereka juga tidak pernah melupakan hari jadi mereka dan selalu merayakannya mereka dengan romantic namun seiring berjalannya waktu mereka semakin sibuk dengan pekerjaan sampingan dan juga kuliah yang menyita banyak waktu mereka dan pertengkaran pertama mereka terjadi di hari jadi mereka yang keenam ini karena Sehun melupakan hari penting ini dan membuat Luhan marah.
Malam itu sebelum Luhan tampil dia mengirim pesan kepada Sehun untuk datang ke kafe seperti biasa karena dia mempunyai kejutan untuknya namun sampai waktunya habis Sehun sama sekali tidak menampakkan batang hidungnya. Bibir Luhan melengkung ke bawah karena dia merasa sangat kecewa dengan Sehun, pikirannya berkata bahwa Sehun sedang sibuk saat ini namun dia akan datang namun hatinya berkata bahwa Sehun benar-benar melupakan hari jadi mereka.
Walau begitu setelah kafe tempatnya bekerja tutup Luhan masih terus berdiri untuk menunggu Sehun datang dan memberinya seikat bunga seperti yang dia selalu lakukan namun nyatanya Sehun tidak pernah datang.
Keesokan harinya Sehun datang ke flat milik Luhan untuk meminta maaf karena battery ponselnya habis dia baru melihat pesan dari Luhan pagi ini. Dia sudah mencoba menghubungi Luhan namun diabaikan dan ketika dia mencoba menelepon kembali ternyata ponsel Luhan sudah dimatikan. Sehun bahkan datang ke kelas Luhan namun teman sekelasnya bilang bahwa Luhan tidak datang jadi Sehun berpikir untuk datang menemui Luhan di tempat tinggalnya.
" Kenapa kau datang kemari ? " Luhan bertanya dengan nada sinis, mata dan hidungnya terlihat merah dan Sehun tahu bahwa Luhannya pasti menangis semalaman
" Luhan, maafkan aku. Aku tidak bermaksud mengabaikanmu hanya saja pekerjaanku menumpuk dan aku lupa untuk mencharge ponselku jadi .. "
Brak !
Sehun berjengit kaget ketika Luhan membanting pintu tepat di depan wajahnya bahkan sebelum dia menyelesaikan penjelasannya. Sehun tidak mau menyerah dia terus mengetuk pintu flat Luhan dan memanggil namanya tapi Luhan tetap tidak membuka pintunya.
" Luhan, aku mohon maafkan aku, aku bersalah padamu. Aku janji aku tidak akan mengulangi perbuatanku lagi ! buka pintunya ! " Sehun bingung karena untuk pertama kalinya Luhan bertingkah seperti ini, " Luhan aku janji aku akan datang melihat penampilanmu setiap malam dan mengantarmu pulang jadi aku mohon maafkan aku ! "
Hampir satu jam setelah Sehun datang untuk meminta maaf namun Luhan masih betah untuk tinggal di dalam. Sehun berusaha nekat menerobos masuk namun ternyata Luhan sudah mengganti password rumahnya dan lama-lama kesabarannya habis karena tingkah kekanakan Luhan, " Luhan berhenti bertingkah kekanankan ! hanya karena aku melewatkan penampilanmu semalam bukan berarti aku tidak mencintaimu lagi ! "
Tiba-tiba saja pintu Luhan terbuka memperlihatkan Luhan menangis tersedu di depan Sehun yang shock , " Luhan ah .. " Sehun menjulurkan tangan untuk menghapus air mata Luhan namun malah mendapat pukulan
" Jangan menyentuhku ! " bentak Luhan
" Bagaimana bisa kau bilang hanya melewatkan satu penampilanku ? Tahukah kau kalau bukan itu masalahnya ! " Luhan menghentakkan kakinya seperti anak kecil yang sedang merajuk
" Lu .. " Sehun mencoba menyentuh Luhan namun sekali lagi dia ditolak, " baiklah, aku minta maaf Luhan, berhenti menangis, tetanggamu akan mengira aku melakukan sesuatu yang buruk terhadapmu, " Sehun menoleh sebentar dan melihat seorang wanita setengah tua yang memandangnya dengan tatapan aneh
" Luhan .. "
" Aku tidak peduli ! aku tidak ingat bahwa hari ini adalah anniversary kita ? " Melihat perubahaan di mimic wajah Sehun, Luhan tahu bahwa dia benar, " kau lupa bukan ? "
" Lu .. "
" Aku membencimu ! " Luhan sekali lagi membanting pintu rumahnya meninggakan Sehun yang ingin mengubur dirinya sendiri karena bisa-bisanya dia melupakan hari sepenting itu.
****HUNHAN****
Setelah insiden itu Luhan benar-benar mengabaikan Sehun untuk beberapa waktu namun setelah seminggu lama-lama Luhan luluh juga dan dia memutuskan untuk menemui Sehun, meminta maaf karena dia sudah bertingkah kekanakan seperti itu. Mereka berbaikkan dan berjanji tidak akan bertengkar kembali dan akan lebih menghargai satu sama lain karena mereka sadar mereka bukan lagi anak SMA labil namun orang dewasa.
Namun sepertinya hubungan mereka tidak menjadi lebih baik. Mulai dari pertengkaran kecil karena hal yang bisa dibilang sepele mereka akan mengabaikan satu sama lain sampai salah satu dari mereka mengibarkan bendera putih. Dan itu selalu terulang karena Sehun yang tidak peduli dan Luhan yang terlalu keras kepala.
Sekarang mereka sadar bahwa mereka tidaklah tanpa noda seperti yang orang selalu bilang tentang mereka.
