Hai-Hai, ini adalah Fict pertamaku di Fanfict SAO, semoga kalian senang
Langsung saja
WARNING: Typo, Gaje, OC, OOC, Dan sejenisnya :D.
Disclaimer: Light Novel, Manga, ataupun Anime Sword Art Online milik Reki Kawahara-Sensei.
Sword art Online
.
.
Perempuan itu, Uzukyu Riku, mengambil NerveGear-nya dan Console khusus sebuah game yaitu 'Sword Art Online' beserta ROMnya. Lalu memakai NerveGear yang menutupi rambut biru panjang miliknya, Riku mulai menutup mata merah darahnya, lalu berseru "LINK START!".
Riku P.O.V's
Sekelilingku menjadi putih, muncul beberapa pilihan 3D, seperti pemilihan bahasa:
LANGUAGE:
-JAPANESE
-ENGLISH
Aku memilih bahasa Japanese, lalu muncullah Tabel 3D berisi:
ログイン (LOGIN)
イド (ID)
パスワード(Password)
登録? (daftar?)
Aku memilih mendaftar, karena aku baru pertama kali bermain game Sword Art Online atau disingkat SAO ini, lalu muncul layar pendaftaran, aku mengisinya dengan:
ID: Arashi
Password: *******
Lalu aku menekan tombol Next, dan muncul Layar untuk membuat karakter, yaitu:
Nick: Arashi
Jenis kelamin: Perempuan
Warna Rambut: hitam
Warna Mata: ungu
Pakaian: Random
Lalu aku kembali menekan tombol Next, sekelilingku kembali menjadi putih, tiba tiba aku sudah berada di sebuah kota yang mirip dengan gambar dibuku panduan SAO yang kubaca tadi, kalau tidak salah nama kota ini adalah Starting City, kota dimana para newbie maupun Beta Tester berkumpul, kota yang menjadi awal dari petualanganku.
Aku mengangkat tanganku lalu menggenggamnya, 'seperti didunia nyata, SAO memang hebat' pikirku.
Aku mulai membiasakan diri dengan karakterku, melompat, berlari, memukul, berjalan, serta menarik-narik rambutku, semua itu terasa seperti di dunia nyata, aku membuka Windows Screen, melihat lihat Col dan Equipment-ku, Col ku masih 0 dan di Equipmentku hanya ada 1 Heal Potion, dan sebuah Newbie Sword.
Ketika aku akan berniat pergi ke sebuah toko milik NPC, seorang laki laki berambut hitam panjang berlari melewati-ku, aku urungkan niatku untuk pergi ke toko NPC itu, aku berlari mengikuti laki laki berambut hitam itu karena rasa penasaranku yang besar.
"Oi, Tunggu" seruku tetap mengejar laki laki itu.
"Tunggu" seruku lagi, akhirnya laki laki itu mendengarnya.
"Hosh..Hosh.. kamu itu dipanggil dari tadi, tidak dengar-dengar" gerutuku menarik nafas terburu-buru gara gara kelelahan mengejar laki laki itu.
"Salahmu sendiri kenapa mengikutiku, memangnya ada apa?" tanya laki-laki itu.
Pertama-tama aku mengatur nafasku lalu memantapkan diriku, mata hitam laki laki itu menatapku bingung.
"Ano... Kamu mau kemana? Sepertinya terburu-buru" tanyaku.
"Leveling" jawab laki laki itu singkat.
"Leveling? Kalau tidak salah itu untuk menaikkan level ya? Boleh tidak aku ikut?" tanyaku, aku ingin mencoba untuk melawan Monster-Monster di SAO.
"Boleh-Boleh saja" Jawab laki laki itu lagi.
"Arigatou, Aku seorang Newbie, Uzu—maksudku Arashi,hehe" hampir saja aku menyebut nama asliku didunia nyata.
"Arashi? Seperti nama cowok, aku seorang beta tester, Kirito" kata Kirito.
"Senang bertemu denganmu, Kirito-kun" ucapku.
Kami berdua berlari menuju tempat Leveling yang Kirito beritahukan, dan kami pun sampai di tempat Leveling, kami memulai Leveling sampai sore hari, kami berhasil mengalahkan 10 Frenzy Boar, 17 Little Nepent, dan 4 Wolf, levelku naik menjadi level 3, sedangkan Level Kirito menjadi level 5.
"Oi yang disana, kamu bisa keluar, jangan bersembunyi terus" tiba tiba Kirito berbicara seperti ada orang yang bersembunyi dibalik pohon besar tempat kami beristirahat.
Ternyata benar, seseorang yang memakai jubah yang menutupi kepalanya keluar dari balik pohon itu, dia menurunkan bagian jubah yang menutupi kepalanya, terlihat sosok perempuan cantik berambut biru dengan mata yang sewarna dengan rambutnya.
"Kenapa kau bisa tahu bahwa aku bersembunyi dibalik pohon ini?" tanya perempuan itu, pertanyaan yang sama seperti yang ingin kutanyakan kepada Kirito.
"Mudah, aku sudah menguasai Skill Searchingku" jawab Kirito santai.
"Skill? Searching?" tanyaku mengulangi jawaban Kirito, rasanya kata itu begitu asing.
"Kamu tidak tahu? Jadi selama ini kamu tidak memakai Skill Slots?" tanya Kirito.
"Tidak" jawabku santai.
"Lebih baik, kamu memilih/memasang Skill Slots sekarang, sebelum berhadapan dengan musuh yang lebih kuat daripada Frenzy Boar, Little Nepent, dan Wolf" kata perempuan itu memberi saran.
Aku segera membuka Windows Screen lalu membuka menu Skill Slots dan memasang Skill Night Vision, Hiding, Searching, Blade Throwing dan One Handed Sword, aku kembali menutup Windows Screen dan bergabung dalam obrolan Kirito dan perempuan berambut biru itu.
"Namamu siapa?" tanyaku tiba-tiba, karena sejak tadi kami ngobrol, aku dan Kirito tidak mengetahui nama perempuan ini, begitupula sebaliknya.
"Aku seorang Newbie, Asuna" jawab Asuna.
"Aku juga seorang Newbie, Arashi" kataku.
"Kalau aku seorang Beta Tester, Kirito" kata Kirito.
"Jika di SAO sudah jam 18.00, didunia nyata sudah jam berapa ya?" gumam Asuna bertanya-tanya.
"Jam 19.00, perbedaan waktu di SAO dan dunia nyata adalah satu jam" jawab Kirito tiba-tiba.
"Wah, sudah hampir makan malam, aku harus Log-Out, Jaa ne" ucap Asuna terburu-buru membuka Windows Screen.
"Ano.. kenapa Tombol Log-Out nya tidak ada?" tanya Asuna bingung.
Aku dan Kirito ikut memastikan, kami berdua membuka Windows Screen dan benar saja tombol Log-Out tidak ada di Windows Screen.
"Mungkin ada Bug" tebakku.
"Tidak" kata Kirito.
"Jika ada Bug, pasti sudah ada pemberitahuan" sambungnya.
Tiba-tiba kami bertiga beserta seluruh pemain berada di alun alun Starting City, terdengar beberapa pertanyaan yang hampir sama dilontarkan 10.000 pemain SAO yang tiba-tiba berada disini.
"Oi, Oi ada apa ini sebenarnya?" tanyaku kesal.
"Teleport Paksa" jawab Kirito.
Sesaat kemudian, Avatar milik Game Master SAO muncul diatas alun-alun Starting City.
"Selamat datang di duniaku" seru Game Master itu.
Beberapa saat, alun-alun kota menjadi ribut akibat pertanyaan-pertanyaan pemain SAO.
"Duniamu?" ulang Kirito.
"Namaku adalah Kayaba Akihiko, Saat ini, hanya aku satu-satunya yang dapat mengontrol dunia ini" ucap Kayaba.
"Apa!?" Kirito teringat semua buku-buku tentang penemuan serta Kayaba sendiri.
"Apakah itu benar dia?" tanya salah seorang pemain.
"Dia pasti sudah memakan banyak waktu untuk membuat ini" kata salah seorang pemain lainnya.
"Aku yakin kalian pasti sudah menyadarinya yaitu tombol Log-Out menghilang dari menumu, aku yakinkan kalian bahwa ini bukanlah sebuah Bug" jelas Kayaba.
Kayaba mulai membuka Windows Screen lalu membuka menu tempat dimana SEHARUSNYA tombol Log-Out berada.
"Aku ulangi... tidak ada Bug, Ini adalah fitur dari Sword Art Online" sambungnya.
"F-Fitur?" ulangku tidak percaya.
"Kamu tidak bisa meng-Log-Out SAO sendiri, dan tidak ada seorangpun dari luar yang dapat mematikan atau melepaskan NerveGear kalian. Hal ini akan menyebabkan, Transmitter didalam NerveGear akan beraksi seperti Microwave yang kuat, menghancurkan otakmu, mengakhiri hidupmu" jelas Kayaba tetap melanjutkan penjelasannya.
"Apa?"
"Ayolah, Sudah cukup"
"Ayo"
Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh pemain SAO, salah seorang pemain mencoba keluar dari alun-alun kota, tetapi tidak bisa karena sudah dipasang tembok tak terlihat yang menahan seluruh pemain SAO didalamnya selama penjelasan Kayaba masih berlanjut.
"Hey, aku tak bisa keluar!" seru salah seorang pemain yang mencoba keluar.
"A-Apa yang dia katakan?" tanya Asuna tak percaya.
"Ini semua bohong kan? Benarkan Kirito-kun?" tanyaku tidak percaya.
"Dia tidak waras" tambah Asuna.
"Dia benar tentang Transmitter yang berfungsi sebagai Microwave. Jika pengaman dilepaskan, mungkin itu akan memanggang otakmu" jawab Kirito.
"Lalu, jika kita memutuskan listriknya..." sebelum aku sempat melanjutkan kata-kataku, Kirito langsung memotong.
"Tidak, NerveGear memiliki battery internal"
"Tidak mungkin" gumamku terkejut.
"Tapi ini Gila, Apa-Apaan ini?!" kata Asuna kesal.
Kayaba kembali melanjutkan penjelasannya tanpa memikirkan pemain-pemain SAO yang tidak percaya.
"Sayangnya, beberapa teman, keluarga pemain tidak menanggapi peringatan ini dan memutuskan untuk melepaskan NerveGear. Hasilnya, sekitar 213 player sudah hilang selamanya, dari Aincard maupun... Dunia Nyata" lanjutnya.
"213 player?" ulang Kirito tidak percaya mendengar banyaknya angka pemain SAO yang sudah hilang selamanya.
"Tidak mungkin..." gumam Asuna.
"Seperti yang dapat kamu lihat, berita dari seluruh negara sedang melaporkan ini, dan memberitahukan total kematian" ucapnya.
Tiba-tiba muncul beberapa layar-layar 3D yang memperlihatkan dampak dampak dari SAO, gambar para korban insiden game SAO, video dari dunia nyata yang memperlihatkan seorang adik korban SAO sedang menangis beserta ibunya.
"Jadi sekarang bahaya seperti NerveGearmu dicabut sangat kecil, aku harap kalian akan bersantai untuk menyelesaikan permainan ini, penting untuk mengingatkan ini, tak ada metode lain untuk menghidupkan seseorang dalam Game. Jika HP-mu 0, avatarmu akan hilang selamanya dan secara bersamaan... NerveGear akan menghancurkan otakmu" jelasnya.
Dan satu persatu dari layar 3D itu menghilang, mendengar penjelasan Kayaba, aku membayangkan jika HP ku menjadi 0 dan hilang menjadi seperti ribuan pecahan cermin diSAO, seluruh pemain SAO terdiam mendengar penjelasan Kayaba.
"Hanya ada satu cara untuk lari. Selesaikan Game-nya. Kamu sekarang berada pada lantai terendah di Aincard, Lantai 1" lanjutnya.
Muncul sebuah Hologram Aincard, mulai dari lantai 1 sampai lantai teratas, lantai 100.
"Jika kalian membuat jalur disetiap Dungeon, dan mengalahkan Boss Lantai itu, kalian bisa melanjutkan ke lantai selanjutnya, kalahkan Boss terakhir dilantai 100, dan kalian akan menyelesaikan rintangan terakhir" sambungnya.
"Selesaikan?"
"Apa yang dia bicarakan?"
"Kamu hanya Mengarangnya!"
Pertanyaan-Pertanyaan lainnya mulai muncul dari para pemain SAO.
"Menyelesaikan 100 Lantai?" ulang Asuna.
"Itu tidak mungkin" ucapku.
"Beta Tester tak pernah sampai mendekati itu!" sambungku.
"Akhirnya, Aku sudah menambahkan Item Hadiah pada Inventory Kalian, Dariku. Jadi lihatlah dirimu" kata Kayaba.
Aku, Kirito, dan Asuna beserta pemain lainnya, membuka Inventory kami, dan benar saja ada sebuah Item yang muncul di Inventory kami, sebuah Mirror, aku beserta pemain lainnya mengeluarkan (Meng-Equip) Mirror itu.
Hanya sebuah cermin biasa, memantulkan wajahku, tunggu... sebuah cahaya menyelimuti diriku beserta pemain lain, dan saat cahaya itu menghilang, rasanya ada yang berbeda.
"Kamu tak apa-apa, Kirito?Asuna?" tanyaku kepada kedua teman baru-ku itu.
"Y-Yah" jawab mereka berdua.
"Ano... Kamu siapa?" tanyaku kepada kedua pemain SAO yang asing bagiku.
"Dan Siapa kamu?" tanya laki-laki berambut hitam itu kepada perempuan berambut panjang dan aku, begitu pula perempuan berambut panjang itu.
Kami melihat wajah kami di Mirror yang diberikan Kayaba itu.
'I-Ini, Wajahku didunia nyata!?' pikir kami tak percaya.
"Itu Berarti..."
"Kamu Kirito-kun dan Asuna?"
"Kamu Kirito-kun dan Arashi?"
"Kamu Arashi dan Asuna?"
"Bagaimana bisa?" tanya Asuna tak percaya.
"Scan itu... NerveGear menutupi kepalamu dengan sinyal tingkat tinggi, jadi itu dapat mencerminkan seperti apa wajahmu. Tapi bentuk tubuh dan berat? Bagaimana?" jawab Kirito sekaligus bertanya.
"Saat kita pertama menggunakan NerveGear, kita harus mengkalibrasikan-nya, bukan? Kamu harus menyentuh seluruh tubuhmu" Jawabku.
"Y-Ya, itu pasti caranya mendapatkan data" tebak Kirito.
"Tapi..Tapi.. Kenapa? Apa tujuan dari semua ini?" tanya Asuna.
Kirito memberi jawaban dengan menunjuk Kayaba yang masih ada diatas Alun-alun, bersiap unutk memberi kelanjutan penjelasannya.
"Aku yakin dia akan memberitahukan kita" tambahnya.
"Sekarang, mungkin kamu bertanya-tanya kenapa aku melakukan ini, Kenapa Kayaba Akihiko, Developer dari Sword Art Online dan NerveGear, berbuat sejauh ini? Tujuanku sudah terpenuhi, aku membuat Sword Art Online unutk satu alasan... untuk membuat dunia ini dan bermain didalamnya dan sekarang itu semua sudah terpenuhi, ini adalah akhir dari Tutorial peluncuran Official Sword Art Online, aku berharap yang terbaik untuk kalian" kata Kayaba mengakhiri penjelasannya.
Avatar Kayaba menghilang bersamaan dengan menghilangnya pengurung tak terlihat dari alun-alun kota, seluruh pemain SAO membeku ditempat saat hilangnya Kayaba.
"Ini... Sungguhan... genius yang menciptakan NerveGear dan membuat dunia virtual seutuhnya, Kayaba Akihiko... Aku mengaguminya, jadi aku tahu... semua yang dia katakan adalah sungguhan. Jika aku mati di game ini, aku akan mati didunia nyata juga!" gumamku.
"Ti-Tidak Mungkin!" teriakan seorang perempuan kecil memecahkan keheningan di alun-alun kota.
"Yang benar saja!" seru seorang pemain SAO.
"Biarkan aku keluar! Biarkan aku keluar dari tempat terkutuk ini! Aku tak bisa tinggal disini" seru pemain-pemain SAO yang lainnya.
"Ikutlah denganku Asuna, Arashi" kata Kirito menarik kami berdua keluar dari alun-alun Starting City.
Kami sampai disebuah lorong kecil dan gelap, sepertinya itu jalan menuju Desa Horunka, aku tahu dari penjelasan Kirito sebelum Tutorial tadi.
"Dengarkan aku, aku akan pergi kedesa berikutnya sekarang, jadi kurasa ini perpisahan" jelas Kirito.
"Oi,Oi Apa kau kira aku akan membiarkanmu mendahului kami?" ucapku tersenyum miring.
"Benar, kami tak akan kalah darimu, Kirito-kun" tambah Asuna tersenyum.
"Kita Teman,bukan?" ucapku tersenyum lebar.
Kirito hampir saja menitikkan air mata, kalau ia tidak mengingat kalau aku dan Asuna adalah perempuan.
"Jangan menangis, kau itu laki-laki tahu" kataku memukul lengan Kirito.
"Si-Siapa yang menangis, Baka" kata Kirito membalas pukulanku.
"Ahahahaha" Tiba-tiba saja kami bertiga tertawa entah karena apa.
Setelah kami bertiga tertawa sepuas-nya, kami mulai berbicara dengan normal lagi (?).
"Bagaimana?" tanyaku tiba-tiba.
"Bagaimana?" ulang Kirito dan Asuna.
"Maksudku, Bagaimana kalau kita membuat sebuah Guild?" usulku.
"Boleh saja, tapi pertama-tama kita harus pergi ke desa Horunka sebelum gelap, aku tahu rute yang tidak banyak Monster level tinggi, ayo ikut aku" kata Kirito mulai berlari, aku dan Asuna hanya mengikutinya dari belakang.
INILAH AWAL DARI KEHIDUPAN KAMI DI GAME KEMATIAN, SWORD ART ONLINE.
-To be Continued-
Wuahhh akhirnya selesai :D walau masih pendek
Watashi wa Uzukyu Riku desu, Hajimemashite Minna-san.
Review,please?
