The Lord
Baddast JerKai © Presents
Cast :
Kim Jong In || Oh Se Hun|| Wu Yi Fan
Other Cast :
Lee Tae Min
Victoria Song
Cho Kyu Hyun
Lee Sung Min
[Cast akan bertambah seiring berjalannya alur]
\Genre : Romance, Drama, Fantasy || Rating : M || Length : Chapter/
Summary : Oh Se Hun murid tingkat akhir di School of performing arts Seoul, yang menghilang dalam kurun waktu yang lama saat sekolahnya mengadakan acara pelepasan dengan mengunjungi hutan di pinggiran kota Busan. Apa sebenarnya yang terjadi pada Sehun?
"Sehun, jangan jauh jauh ya dan cepatlah perasaanku tidak enak" || "Kertas macam apa ini..."
NB : Copyright© 2015 Baddsst JerKai, alur Present & Past, Au, BL (KaiHun), don't copast.
Enjoy~
Past
Hari sudah berganti menjadi malam, Victoria melangkahkan kakinya keluar panti. Dirinya hendak mengangkat pakaian yang ia jemur sejak pagi, hanya saja ia terlalu sibuk mengurusi anak panti yang entah kenapa menjadi sangat rewel hari ini hingga ia lupa untuk mengangkatnya. Tadi ia sempat berpikir masih ada hari esok untuk mengangkatnya, tapi entah kenapa perasaannya memberikan intuisi ia harus keluar untuk mengangkat pakaian detik itu juga.
Victoria dengan santainya menaruh pakaian-pakaian itu di keranjang yang ia bawa tadi. Dia melihat ke arah jemuran sudah tak ada pakaian lagi, Victoria mengangkat keranjangnya dan baru saja ia hendak berbalik untuk masuk jika saja dua orang berpenampilan memprihatinkan tengah berjalan terseok-seok ke arahnya dengan salah seorang dari mereka membawa sebuah keranjang kotak berukuran sedang. Victoria membelalakan matanya tanpa diperintah dirinya melangkah mundur karena ketakutan.
Namun, tiba-tiba saja dua orang tadi sudah berada di hadapannya membuat dirinya kaget dan reflek berteriak dan menghempaskan keranjang pakaiannya.
"Kyaaaaa jangan mendekat!"
"Chogiyo, tenanglah kami bukan orang jahat" pengakuan itu membuat Victoria terdiam antara percaya atau tidak. Victoria memandang mereka dengan pandangan waspada.
"Kami tidak bermaksud menakutimu, kami kesini hanya untuk meminta bantuanmu" suara merdu milik yeoja di hadapannya membuat Victoria menautkan alisnya bingung.
"Apa maksudmu?" tanya Victoria yang memang masih tidak mengerti arah pembicaraan yeoja di hadapannya ini.
Dengan gerakan cepat yeoja asing itu menangkap kedua tangan Victoria dan memberikan keranjang yang sedari tadi ia bawa untuk di pegang Victoria.
"Ap-apa ini?" Victoria menatap keranjang dan dua orang di hadapannya secara bergantian.
"Dia anak kami" sahut sebuah suara yang sedari tadi diam, dia seorang namja yang Victoria yakini sebagai kekasih yeoja yang memberikannya keranjang berukuran sedang ini.
Yeoja itu berusaha menampilkan senyum tulusnya "Kumohon jaga dia, jaga dia seperti anak-anak yang lain kami ingin anak kami selamat dan tetap hidup"
"Apa maksudmu?" Victoria kembali tidak mengerti dengan apa yang yeoja dihadapannya bicarakan.
"Kami tidak bisa menceritakannya saat ini, sebaiknga kau masuklah dan bawa anak kami, rawatlah dia. Disini berbahaya aku mohon" melihat wajah mereka yang begitu menampilkan ekspresi khawatir dan juga suara yang di dalamnya terdengar begitu kalut dan frustasi membuat Victoria mengurungkan niatnya untuk bertanya lagi meskipun ia tidak mengerti apa yang terjadi, hanya dia menganggukan kepalanya dan berbalik untuk masuk ke dalam panti membawa dua keranjang dengan isi yang diarasnya berbeda. Ia sempat berbalik menatap dua orang di halaman panti itu yang sedang menatapnya dengan pandangan lega sebelum setelahnya ia menutup pintu.
"Kita harus membuat segel pelindung untuk panti ini agar mereka tidak bisa mencium jejak kita yang singgah ke sini, aku yakin cepat atau lambat mereka akan melewati tempat ini"
"Ya, kau benar chagi kita harus membuat segel untuk daerah ini dan kemudian pergi ke hutan di sana lebih aman untuk menghadapi mereka" yeoja yang diajaknya bicara menganggukan kepalanya setuju setelahnya mereka mulai membaca beberapa kalimat yang diyakini sebagai mantra.
"Apapun yang terjadi, kita harus selamat supaya kita bisa bertemu dengan anak kita lagi" ucap namja itu, sedangkan sangyeoja terkekeh miris "kita akan berusaha untuk itu"
OoOoO
Victoria dengan terburu berjalan ke arah ruang tamu dan meletakan keranjang pakaiannya di bawah tepat di sebelah meja yang diatasnya terdapat keranjang asing yang baru beberapa menit lalu diberikan oleh dua orang asing diluar tadi.
Ia mendudukan dirinya di sofa menatap keranjang yang ia letakan diatas meja dengan hati yang berdebar tak karuan, ia mengingat-ingat apa yang sepasang suami istri tadi katakan, bahwa keranjang di hadapannya ini berisikian seorang anak yang mereka klaim sebagai anak mereka.
Dengan perlahan tangan Victoria terjulur untuk membuka penutup keranjang dihadapannya. Matanya kembali membesar melihat isi dari keranjang tersebut. Seorang bayi berkulit putih dengan wajah yang begitu menggemaskan tengah terlelap mengemut kaus tangan bayi yang terpasang manis di tangan mungilnya, dan itu membuat Victoria mau tak mau tersenyum gemas melihat bayi dalam keranjang dihadapannya ini. Victoria menyentuh pipi bayi itu dan memandang bayi di hadapannya dengan senang. Lagi, pandangannya teralih pada kertas putih yang Victoria ketahui sebagai surat setelah dirinya menggapai benda itu kemudia mengeluarkan isinya.
Victoria memperhatikan tulisan yang tertera di kertas yang baru saja ia keluarkan. Mulutnya terbuka menyuarakan 'Whoa' ketika melihat tulisan itu.
"Indah sekali" Victoria bergumam kecil, jarang sekali ia menemukin surat berhuruf sambung yang tebal tipis dan miringnya begitu rapih, jarang sekali ada orang yang menggunakan gaya menulis seperti ini. Tulisan ini menggunakan pena yang harus diisi tinta terlebih dahulu dengan gaya menulis yang khas, hanya ditemui ketika ia masih kecil kira-kira ketika umurnya masih lima tahun. Sedangkan saat ini orang-orang biasa menggunakan alpabet biasa. Bukan huruf sambung. Setelah mengaggumi tulisan itu Victoria mulai fokus membaca isi surat tersebut.
Hai, sebelumnya terima kasih telah mau membuka surat ini.
Surat ini kubuat sepenuh hati untuk siapapun yang kami tunjuk untuk menjaga putra kami.
Aku, Oh Sung Min, aku ibu dari bayi yang akan kau jaga nantinya.
Maafkan aku, aku tidak bermaksud menelantarkan anak kami,
hanya saja situasi kerajaan Westminster sedang dalam keadaan yang tidak aman.
Dan itu mendesak kami sehingga mengharuskan kami untuk menyerahkan hak asuh padamu.
Oh Se Hun, beri dia nama Oh Se Hun.
Kau sudah melihatnya? Menggemaskan bukan?
Ayahnya bilang dia tampan tapi menurutku dia begitu manis
Aku harap kau mau menjaganya dengan baik untuk kami, aku dengar panti yang kau kelola sangatlah baik.
Aku meninggalkan beberapa surat yang berisi berkas yang akan menunjukan kau sebagai direktur utama perusahaan yang telah kami dirikan sebagai imbalanmu yang yang mau menjaga Sehun kami. Kau angkatlah Sehun, dan kau akan melihat mapnya.
Aku juga meninggalkan sebuah kalung keberuntungan pada Sehun, rawatlah itu dan berikan padanya saat Sehun saat dirinya menginjak tepat tujuh belas tahun. Karena saat itulah dia akan bertemu dengan pasangannya, hanya dengan kalung itu Sehun bisa langsung dikenali pasangannya, dan jangan beritahukan Sehun tentang kami.
Berikan kalung itu dan katakan padanya Kami akan membawanya kembali bersama kami setelah keadaan Westminster kembali normal.
Dan satu lagi, jangan sampai kalung itu hancur jika itu terjadi kalian akan dalam bahaya.
Oh Sung Min
Victoria meletakan surat itu di sebelah keranjang tempat bayi yang ia ketahui bernama 'Sehun' berada. Kedua tangannya terulur mengangkat Sehun dengan hati-hati agar tidak terbangun. Meletakan Sehun pada sofa disebelahnya yang masih kosong tak lupa menaruh bantal di ujung sofa untuk berjaga-jaga supaya Sehun tidak terjatuh. Matanya kembali terarah pada isi keranjang itu dia meraih map yang di maksud dan membukanya. Victoria kembali dibuat tercengang dengan tangan yang membekap mulutnya tak percaya akan perusahaan yang akan ia kelola nanti. Ia kenal perusahaan ini, ia sangat kenal perusahaan itu adalah Hyundai Group. Tanpa sadar lelehan airmata mengalir di pipinya.
Victoria sadar perusahaan itu bukan diserahkan untuknya tapi dia hanya merasa senang mendapatkan kepercayaan untuk menjaga putra dari pemilik Hyundai Group sekaligus menjalankan perusahaan itu. Victoria mengernyit bingung ketika dirinya tak menemukan kalung yang di maksud, dia mengingat kembali isi surat itu yang menyebutkan kalung itu ada pada Sehun. Victoria mengalihkan pandangannya ke arah Sehun, tangannya terulur menyibak pakaian yang dikenakan Sehun disekitar lehernya dan ia menemukan kalung itu.
Victoria kembali membelalakan matanya untuk yang kesekian kalinya, kalung yang dikenakan bayi dihadapannya ini Victoria yakini terbuat dari emas dengan bandul yang terbuat dari permata berbentuk lingkaran dengan ukiran naga di dalamnya.
Alisnya kembali bertaut, Victoria merasa familiar melihat bentuk sekaligus ukiran pada kalung itu dan ia kembali mengingat nama Westminster, ia seperti pernah mendengarnya.
OoOoO
BRAKK
Terdengar suara pintu besar didobrak dengan paksa. Berpuluh pasang mata menatap ke arah pintu besar termasuk seorang pemuda yang menyandang gelar sebagai putra mahkota di singgasananya juga memperhatikan sesosok panglima terpercayanya berjalan dengan tergesa.
"Ada apa? Kenapa kau membuat keributan Park Chan Yeol?" suara itu bukan dari sang pangeran itu suara dari penasihat kerajaan Kim Suho.
Sedangkan orang yang bernama Chanyeol itu membungkukan badanya sebentar tanda memberi hormat namun wajahnya terlihat datar tak merasa bersalah sama sekali.
"My Lord, aku ke sini untuk memberi tahu anda perbatasan di selatan castle kedatangan tamu tak diundang, mereka mengatakan tengah mencari Oh Majesty dari Westminster yang pergi bersama Wonja" ucap sang panglima dengan tegas.
Orang yang di panggil My Lord yang kita ketahui sebagai putra mahkota juga mendelikan matanya tak suka.
"Aku tahu pergi dan katakan pada mereka, paman Oh tidak kesini dan suruh mereka pergi" desisnya tajam namun masih bisa di dengar oleh sang panglima yang memang sangat dekat dengan putra mahkota itu serta beberapa anggota istana yang mengelilingi sang putra mahkota. "Baik My Lord" sang panglima kepercayaan bernama Chanyeol itu membungkukan badanya dan pergi meninggalkan ruang utama castle itu untuk melakukan perintah pangerannya.
Sepeninggal Chanyeol, Suho memasang ekspresi khawatir. "My Lord bukankah Wonja dari Westminster adalah calon yang dijodohkan dengan anda?" tanyanya memastikan sang Lord menganggukan kepalanya untuk membenarkan pertanyaan Suho.
"Ya, sepertinya ada yang tidak beres terjadi pada Westminster. Tidak mungkin mereka pergi tanpa alasan, dan lagi anggota istana mencari mereka" sang putra mahkota mengepalkan tangannya. Baru saja Suho akan menanyakan hal lebih lanjut namun terpaksa harus menelan kembali pertanyaannya ketika melihat sang Lord berdiri dengan sedikit menghempaskan jubahnya.
"Siapkan semua pasukan, sisakan beberapa pasukan untuk menjaga castle ini dan sisanya ikut aku menemui tamu kita"
OoOoO
Disinilah Victoria, berada di perpustakaan pribadi panti asuhan setelah dirinya menaruh bayi mungil berwajah menggemaskan pada box bayi yang tersedia dan beruntunglah karena Box bayinya masih ada yang kosong.
Ditangan kirinya ia memegang lilin sebagai pencahayaan karena memang perpustakaan ini tidak memiliki penerangan sama sekali.
Dia juga membawa kalung yang dipakai Sehun tadi dan memasukannya ke dalam kantong bajunya. Tangan kanannya membantu menelusuri buku-buku mencari buku yang ia cari.
Sampai diujung rak buku ia baru menemukan buku yang ia cari, buku dengan sampul kertas kuno bergambarkan sebuah istana besar di hadapannya.
Ya dia kengingat buku ini, buku yang diberikan oleh neneknya. Victoria mendudukan dirinya di bangku terdekat ia meletakan lilin yang ia bawa dihadapannya. Tangannya perlahan membuka buku dihadapannya ini. Ia terus membuka lembaran lembaran pasa buku kuno itu hingga dirinya melihat gambar mencolok di halaman tersebut dengan cepat Victoria merogoh sakunya dan mengeluarkan kalung berbandul permata dengan ukiran naga yang begitu indah di dalamnya.
Matanya terus bergerak membaca dengan konsentrasi tinggi tulisan-tulisan yang tertera di buku tersebut.
Dragon Pendant adalah kalung yang diberikan secara turun temurun oleh keluarga kerajaan Westminster kepada putra mahkota dari raja yang sedang dalam masa kepemimpinannya.
Itulah kesimpulan dari paragraf pertama yang telah Victoria baca, sekali lagi Victoria menatap kalung di tangannya dengan gambar di buku yabg sedang ia baca secara bergantian. Tidak ada perbedaan sama sekali, kalung itu sama dengan kalung milik putra mahkota kerajaan Westminster. Victoria tercengang.
'Ja-jadi Oh Se Hun adalah... Putra Mahkota?' tanpa sadar Victoria melamun, memikirkan kejadian yang beberapa menit lalu ia alami. Dimulai dari dirinya yang keluar dari panti untuk mengangkat jemuran kemudian dia dihampiri sepasang suami-istri dengan keranjang berada di tangan sang istri dan dengan tiba-tiba saja mereka menyerahkan keranjang yang ternyata berisi bayi itu padanya dan memberikan kepercayaan padanya untuk merawat bayi itu. Jika ia ingat-ingat sepasang suami istri itu mengenakan pakaian seprti pakaian kerajaan kuno. Hanya saja pakaian mereka terdapat beberapa sobekan dan juga wajah mereka terdapat luka-luka yang mengeluarkan darah yang telah mengering.
Victoria kembali membalik lembaran kertas itu tanpa membaca kelanjutan tulisan yang terdapat pada kertas itu. Dan matanya kembali fokus ketika dirinya melihat sebuah gambar istana besar di halaman tersebut matanya teralih membaca judul pada halaman itu. Kemudian muali membaca pada paragraf pertama dan tiba-tiba saja matanya membelalak tak percaya.
"Mereka... Mereka adalah... Vampire?"
.
.
.
.
.
.
TBC/Delete?
Gak minta review kok cuma berkarya/? tapi alangkah baiknya kalo kaliam review hehe
Butuh bange review yang membangun buat memperbaiki ff ini :'v
Ok, ini AU ya... yang seharusnya ngga ada jadi ada jadi semuanya campuran. Sehun dari korea tapi disini aku bikin dari inggris karena westminster itu diinggris/? dan lagi cuma pinjem nama kok, castlenya beda :3
Ok sampai jumpa /dadah dadah bareng kaihun/
