dumbshn present
.
.
.
VKOOK
(GS for Jungkook)
.
.
.
school life || BTS member
Jeon Jungkook ( Jungkook )
Kim Taehyung ( Taehyung )
.
don't like, don't read
don't plagiarze
.
chapter 1. 왜내맘을흔드는건데 ? ( why are you shaking up my heart? )
.
.
" Ke kantin?"
Taehyung menggeleng pelan sambil meneruskan gambaran abstraknya.
" Ya sudah, mau titip sesuatu?", Jimin kembali menawarkan sesuatu untuk Taehyung yang lagi-lagi di balasan gelengan pelan. Jimin hanya mengendikan bahunya lalu berlari menyusul Suga yang telah lebih dulu berjalan menuju kantin. Tangannya sibuk menggoreskan sesuatu di buku sketsanya. Menggambar, tentu saja. Jimin pernah berkata satu-satunya hal yang membuat Taehyung terlihat keren hanya ketika ia sibuk dengan gambarannya.
Taehyung menguap kecil, melemaskan otot tangannya yang terlalu banyak menggambar. Tepat ketika hazel kecoklatan milik Taehyung memandang ke luar kelas—
Tak tak tak tak
– tepat saat itu juga ia melihat gadis berambut hitam pekat melintasi lorong kelasnya. Aneh. Taehyung bukanlah tipe pria seperti Jimin atau Suga yang begitu peduli ketika ada gadis disekitarnya. Tapi gadis itu...entahlah, Taehyung begitu menikmati apa yang ia lihat. Bahkan hingga gadis itu hilang diujung lorong sekolahnya, Ia masih memandang lekat lorong sekolahnya. Taehyung menggeleng cepat.
Mungkin aku terlalu banyak menggambar, batin Taehyung.
" Jadi setelah kita selesaikan persamaan linier ini ... "
Tok tok tok
Seluruh kelas terlihat gaduh begitu mengetahui yang mengetuk pintu adalah seorang gadis asing. Murid baru.
" Anyeonghasseo seonsaengnim, maaf aku terlambat masuk kelas anda. Aku sedikit tersesat ketika mencari kelasku."
" Hei berantakan! Bangun! ", Jimin mengguncang-guncang brutal tubuh Taehyung hingga sang empunya mengumpat keras.
" ASTAGA JIMIN! "
Seluruh kelas menaruh pandang pada satu objek yang berteriak Choi seonsaengnim yang kini tengah menatap Taehyung tajam.
" Kim Taehyung! "
Taehyung menggaruk belakang kepalanya kikuk," Maafkan aku Choi Soesaengnim."
" Seharusnya kau tak usah berteriak, aku kan hanya ingin bilang padamu ada murid baru.", Jimin terkikik puas bersama Suga. Taehyung menahan dirinya mati-matian agar tidak mengumpat sahabatnya lebih jauh lagi
" Jimin, Suga, dan Taehyung jangan membuat gaduh di kelas. Dan kau—" Choi seonsaengnim menujuk pada Jungkook yang semenjak tadi berdiri di pintu, "—kemarilah, perkenalkan namamu di depan kelas."
Jungkook membawa kaki-kakinya menuju depan, menatap satu per satu teman sekelasny, lalu tersenyum lembut," Hai, namaku Jeon Jungkook. Pindahan dari Daegu. Mohon bantuannya."
Gadis yang tadi, batin Taehyung.
"Baiklah. Jungkook-ssi kau bisa duduk di sebelah Kim Taehyung-ssi, siswa yang berteriak tadi."
Taehyung yakin detak jantungnya bukan karena suara cekikikan Jimin dan Suga yang duduk di belakangnya, pasti juga bukan karena gambaran abstraknya di buku matematikannya. Tapi ketika gadis berambut sebahu itu duduk di sampingnya dan melempar sebuah senyum ramah pada Taehyung ...
"Hai."
Oke, bunuh aku sekarang.
... jantung Taehyung berdetak cepat.
Taehyung berbalik menatap kedua sahabatnya yang ternyata masih terkikik bersama sejak tadi.
"Aku tahu aku gila, mungkin aku makin gila. Tapi, apa kalian mendengar detak jantungku?"
Baik Suga maupun Jimin memijat pelipisnya masing-masing,"Oh God. Seharusnya aku tidak berteman dengannya."
Suga dan Jimin harusnya tau, bocah berantakkan di depannya ini makin gila semenjak kehadiran Jeon Jungkook di bangku sampingnya.
Jungkook sedikit heran dengan teman sebangkunya. Bukannya tidak suka, hanya saja teman sebangkunya ini terlihat sedikit aneh semenjak ia duduk disebelahnya. 20 menit yang lalu, laki-laki di sebelah Jungkook ini berulang kali menghembuskan nafas. Jungkook pikir mungkin ia sedang kepanasan. Dan sekarang, yang Jungkook lihat adalah teman sebangkunya membenturkan kepalanya pada meja.
" Uhm Taehyung-ssi, apa kau tak enak badan?"
Seseorang dari belakangnya menyahut, "Biarkan saja Jungkook-ssi, bocah itu sejak lahir memang gila."
Jungkook menoleh ke belakang dan mendapati dua orang menatapnya dengan serius. Sudut bibir Jungkook tertarik membentuk sebuah senyuman, teman sebangkunya memang unik.
Bel pulang sudah berbunyi. Jungkook memasukkan alat tulisnya ke dalam tasnya. Langkah kakinya membawanya menuju loker bertuliskan " Jeon Jungkook ".
" Astaga! "
Jungkook memekik tertahan mendapati ada sosok lain dalam lokernya. Demi seluruh boneka sticth yang ia kumpulkan, Jungkook mengenal laki-laki yang kini tengah mendengkur di loker miliknya.
"K-Kim Taehyung-ssi, ireona."
Taehyung mengucek matanya pelan. Siapa sih yang mengganggu acara tidurnya. Taehyung bersumpah akan memukul siapa saja yang menganggu tidurnya.
" Ugh, Jungkook-ssi ... "
Mungkin bukan siapa saja~
"Apa yang kau lakukan di lokerku? Semua murid sudah pulang, jadi kau tidur di sini setelah ijin ke kamar mandi."
"Maafkan aku, aku—ehm, aku selalu tidur di loker ketika membolos jadi, mungkin karena aku terlalu mengantuk jadi...yah aku tidak membaca papan namanya.", Taehyung menggaruk tengkuknya canggung. Jungkook tersenyum menanggapi satu lagi tingkah konyol teman sebangkunya.
" Tak apa. Kau bisa tidur di sini jika mau. Tapi kau harus bayar sewanya.", suara tawa Jungkook terdengar menyenangkan bagi Taehyung.
" Baiklah. Kau sudah mau pulang?"
Jungkook mengangguk menanggapi pertanyaan Taehyung.
" Ayo pulang bersama."
Belum sempat Jungkook menjawab, Taehyung menarik tangannya pelan menuju gerbang sekolah.
"Harus mau karena aku tidak menerima penolakan."
Jungkook tertawa lepas menanggapinya. Andai Jungkook tahu, warna wajah Taehyung berubah drastis setelahnya.
tbc~~~
note : jangan lupa reviewnya, aku butuh banyak saran ^^. Maaf jika ada beberapa kalimat yang sama dengan fic lain, itu diluar dugaanku. Fic ini murni hasil karyaku sendiri~
Gumawo ^^
