Warning : It's GS! DLDR ! TYPO(s) ! NO BASHING! NO PLAGIAT!

Cast : Oh Sehun, Luhan, Zhang Yixing, Kim Jongin, Wu Yifan. etc.

Cast milik diri mereka sendiri,orang tua dan agensinya. Tapi fict ini asli buatan otak author

Rated : T

Hope you like this story!

OohSehoonie present….

"I don't care, I love You"

.

.

.


Bisa dilihat seorang namja memasuki gerbang sekolah barunya. Hari ini ia akan memulai hari pertamanya bersekolah di salah satu sekolah terkenal Seoul. Oh Sehun. Nama namja itu.

"Apa kau sudah menemukan kelasmu?" seorang yeoja menghampirinya saat melihat Sehun kebingungan

Sehun hanya menatapnya, ia tak terbiasa berbicara dengan orang yang belum ia ketahui dengan pasti. Sehun lalu meninggalkan yeoja itu tanpa berkata apapun dan semenit kemudian ia menyesali perbuatannya, seharusnya ia menanyakan dimana kelas 2-3 bukannya pergi seperti tadi. Sehun hanya bisa mengacak rambutnya frustasi. Ia tak melihat seorang pun yang ia kenal dan ia malas berkenalan dengan mereka hanya untuk menanyakan dimana letak kelasnya.

"Sepertinya kau benar-benar kebingungan. Kau di kelas mana?" Yeoja yang tadi ditemuinya sudah berdiri di depannya lagi

"Sepertinya begitu" ucap Sehun dengan senyum dipaksakan

"Kelasmu di ujung lorong kedua dari sini, kau bisa melihatnya saat memasuki lorong itu" ucap yeoja itu ramah saat Sehun memberi tahu dimana kelasnya. Terlihat lesung pipi di wajahnya.

"Kau tak ikut masuk ke kelas?" Tanya Sehun pada yeoja itu

"Aku sunbae-mu." Yeoja itu tersenyum lagi

"Eh? Mianhae sunbae-nim. Aku tak tau" Sehun membungkuk pada yeoja itu

"Jangan seperti itu. Namaku Yixing. Kau?" yeoja itu memperkenalkan dirinya

"Sehun. Oh Sehun" Sehun balas memperkenalkan diri

"Baiklah, Sehun. Kurasa kau harus bergegas. Kau pasti tak ingin terlambat masuk kelas dihari pertamamu kan?" Yixing lagi-lagi tersenyum membuat lesungnya semakin nampak

"Gomawo sunbae" ucap Sehun sambil berlari menuju kelasnya

Sekali lagi,yeoja itu tersenyum pada Sehun

.

.

"Sehun, aku tak menyangka kita bertemu disini" ucap namja berkulit tan

"Hmm" Sehun hanya membalasnya dengan gumaman

"Oh Sehun tak bisakah kau tidak bersikap dingin pada orang-orang?" namja itu memukul kepala Sehun

"Jongin" ucap Sehun datar

"Apa?" jawab Jongin tak kalah datar. Ia sangat ingin menonjok wajah Sehun yang saat ini sangat datar. Menurut Jongin wajah Sehun hanya mempunyai satu ekspresi. Datar. Itu saja.

"Tidak jadi" Sehun membuang mukanya dan kembali melihat ke luar jendela kelas

Jongin benar-benar tak tahan dengan sifat Sehun. Sehun sangat tertutup dengan orang-orang. Apalagi orang yang baru dilihatnya. Jongin saja butuh 2 tahun untuk bisa dekat dengan Sehun. Itu juga karena ia ingin mengajak Sehun masuk kedalam klub dance.

"Kau melihat apa?" Jongin ikut melihat keluar jendela

"Jangan mengangguku" Sehun mendorong Jongin

"Apa yang kau lihat di lapangan?" Jongin melirik mata Sehun dan melihat kearah pandangan Sehun tertuju

"Ck, ternyata kau masih bisa menyukai orang lain" gumam Jongin

"Apa maksudmu?" Sehun menatap Jongin tajam

"Tidak. Kukira kau hanya tertarik pada noona-mu"

Sehun hanya diam dan kembali menatap kearah lapangan dimana ada beberapa yeoja yang tengah berkumpul saat jam olahraga.

"Apa kau tertarik dengan salah satu dari mereka? Mau kukenalkan?" Jongin lagi-lagi mengganggu kegiatan Sehun

"Tidak perlu. Kau hanya akan mengacaukannya nanti" ucap Sehun datar

.

.

"Apa meja ini kosong? Meja yang lain sudah penuh" Yixing menghampiri Sehun yang sedang menunggu Jongin

"Duduk saja kalau mau" ucah Sehun

"Apa kau lama menunggu?"Jongin datang dengan makanan di tangannya

"Kenapa kau sangat lama? Cepatlah makan aku ingin kembali ke kelas" Sehun mengeluarkan ponsel dari saku celananya

"Ck, istirahat akan berakhir 25 menit lagi. Untuk apa kita terburu-buru" Jongin mulai memasukan makanan itu ke mulutnya

"Apa aku mengganggumu? Tadi kau terlihat biasa saja sebelum aku datang" Yixing merasa tak enak pada Sehun

"Bukan begitu maksudku" ucap Sehun tapi pandangannya tetap pada ponselnya

"Lalu?" Yixing belum paham maksud Sehun

'Aih, kenapa aku selalu gugup di hadapan sunbae ini' pikir Sehun

"Jangan dipikirkan, dia memang begitu. Nikmati makananmu noona" Jongin tersenyum pada Yixing

.

.

Sehun melirik jam dindingnya. 23.50 KST

"Apa noona belum pulang?" gumam Sehun

"Belum, daritadi aku tak mendengar suara pintu dibuka" Jongin masih sibuk menyalin tugas Sehun

"Apa aku harus mencarinya?" Tanya Sehun

"Ck, apa kau selalu harus minta pendapatku? Otakmu yang pintar itu memangnya tidak bisa membuat keputusan sendiri?" Jongin berhenti sebentar untuk memarahi Sehun

"Jongin, ini benar-benar membingungkan. Kau tau sendiri kan?" Sehun mengecek ponselnya,tak ada kabar dari noona-nya

"Pikirkan saja sendiri" Jongin melanjutkan kegiatan salin-menyalinnya

Sehun hanya bisa memandang jarum jam yang terus berputar

"Oh dia pulang" Sehun langsung berlari keluar kamar untuk menemui noonanya sedangkan Jongin hanya tersenyum

.

.

"Noona,kenapa kau baru pulang?" Sehun menghampiri yeoja itu

"Ada sedikit urusan dengan Yifan. Apa kau sudah makan?"

"Aku tak lapar" Sehun langsung masuk ke kamarnya lagi

"Miris sekali dirimu Oh Sehun" Jongin sedang tidur di kasur Sehun

"Jongin kau bisa pakai tempat tidur yang itu" Sehun menunjuk ranjang di samping tempat tidurnya

"Apa noona-mu sudah tak menemani-mu lagi?" Jongin mulai mengejek Sehun

"Diamlah" Sehun langsung naik ke tempat tidurnya

"Kau sudah masuk sekolah mengengah akhir jangan manja lagi pada noona-mu" Jongin memulai nasihat bijaknya

Sehun langsung menendang Jongin

"Sudah kubilang jangan ganggu aku"

"Memangnya kapan kau bilang begitu?" Jongin semakin menikmati kegiatannya mengganggu Sehun

"JONGIN!" Sehun berteriak

"Apa yang kalian lakukan?" yeoja itu masuk melihat apa yang tengah adiknya dan sahabatnya lakukan

"Tenang saja noona aku tak akan menyakiti dongsaeng yang paling kau sayangi ini" Jongin mengelus kepala Sehun

"Jongin sudah kubilang kau tidur disitu" Sehun menunjuk ranjang disebelah ranjang miliknya

"Sehun apa kau mau bubble tea? Ada di meja. Jongin jika kau mau ambilah"

"Aku tak berminat" Sehun langsung menarik selimutnya

"Biar aku saja yang habiskan" Jongin langsung berlari keluar kamar Sehun

.

.

"Kau jangan bersikap seperti itu padanya. Ini juga bukan salahnya jika kalian terlahir di keluarga yang sama" Jongin melihat Sehun iba

"Diamlah" Sehun hanya bisa menyuruh Jongin diam saat seperti ini

"Wajah kalian benar-benar mirip, pertama kali aku kerumahmu kupikir kalian kembar" Jongin mengingat saat pertama kali ia mampir ke rumah Sehun

Flashback…

"Sehun,cepatlah kita sudah ditunggu di tempat latihan. Kenapa rambutmu panjang seperti itu?" Jongin melihat orang yang dikiranya Sehun

"Bodoh,ini noona-ku" Sehun muncul dari belakang orang itu

"Apa kalian kembar?" Jongin menatap Sehun dan yeoja itu bergantian

"Aku lebih tua dari Sehunie" yeoja itu mengacak rambut Sehun yang lebih pendek darinya

"Noona,aku pergi. Jangan menungguku sepertinya aku akan pulang tengah malam nanti" Sehun menarik Jongin pergi dari rumahnya

"Sekarang kau bahkan lebih tinggi darinya" Jongin melihat Sehun

"Berhenti berbicara seperti orang bijak Jongin. Kau tidak cocok" Sehun keluar kelas

"YA! Oh Sehun! Aku belum selesai berbicara. Kenapa kau selalu bersikap dingin sih" Jongin berteriak merasa diabaikan

"Aku tak mau dengar omongan bodohmu Jongin" Sehun berteriak dari luar pada Jongin

"YA! Jangan berteriak di lorong sekolah" namja itu menegur Sehun

"Tak ada peraturan yang melarangku berteriak di sekolah ini" Sehun menatap namja itu datar

"Sudahlah Junmyeon. Dia anak baru belum terlalu tau siapa dirimu" Yixing. Dia berada tepat di samping namja yang dipanggilnya Junmyeon

Tunggu. Junmyeon? Sehun teringat nama yang diberitahu Baekhyun saat bertanya tentang Yixing sedang dekat dengan siapa. Mungkinkah namja yang memarahinya ini ketua osis di sekolah ini?

"Kau Kim Junmyeon?" Sehun bertanya dengan ragu-ragu

"Jadi kau benar-benar tak tau siapa aku? Kuingatkan kau aku ketua osis disini" Junmyeon memulai perkenalan dirinya dengan cepat

"Aku tak peduli kau ketua osis atau apa tetap saja kau tak berhak berteriak padaku seperti tadi" Sehun menatap Junmyeon dengan wajah andalannya

"YA! Kenapa kau tak memanggilku sunbae?" Junmyeon semakin marah pada Sehun

"Kalian kenapa?" Jongin muncul dengan wajah polosnya

"cepat pisahkan mereka" Yixing berbisik pada Jongin

Jongin yang memang peka terhadap sekitar langsung mendekati Junmyeon

"Mianhae sunbaenim, temanku ini memang kadang jadi menyebalkan seperti ini. Jadi harap maklum" Jongin merangkul Junmyeon

"Sehun lebih baik kau menghindari Junmyeon sekarang" Yixing menarik Sehun

.

.

"Sunbae,kenapa kau bisa dekat dengan orang seperti dia?" Tanya Sehun saat Yixing menariknya

"Dia sebenarnya baik, kau saja yang tak mau menghormati sunbae-mu di sekolah ini" Yixing menatap Sehun sebal

"Mianhae sunbae"

"Panggil aku noona saja"

"Sehun kenapa kau diam?" ucap Yixing menyadari Sehun tak bersuara

Sehun langsung mengalihkan pandanganannya yang sejak tadi tertuju pada Yixing. Untungnya Yixing tak menyadari jika daritadi Sehun menatapnya

"Noona" Sehun memanggil Yixing

Yixing menoleh padanya

"Apa kau bisa membantuku?" Sehun bertanya pada Yixing

"Kau mau apa memangnya?" Yixing tersenyum lagi

"Bantu aku mengerjakan pekerjaan rumah. Hari ini banyak soal yang tak kumengerti"

"Tapi aku tak terlalu pandai dalam pelajaran. Mungkin kau bisa minta bantuan Junmyeon, dia salah satu orang yang masuk kedalam tiga besar bersama Yifan dan Luhan" Yixinng tampak berpikir

"Aku tak kenal mereka. Ayolah noona kau pasti bisa kau kan sudah pernah mempelajarinya" Sehun memohon pada Yixing

"Baiklah. Mau kita kerjakan dimana? Perpustakaan?"

"Tidak, itu membosankan" Sehun menggeleng "Dirumahku mungkin? Jongin juga akan ikut nanti"

"Apa rumahmu jauh dari sekolah? Aku tak mau terlambat sampai di rumah"

"Tenang saja noona, pulangnya aku akan mengantarmu" Sehun mencoba meyakinkan Yixing

Sesaat kemudian ia menerima anggukan tanda setuju dari Yixing

"Noona, sampai bertemu pulang nanti. Annyeong" Sehun berlari saat bel tanda masuk berbunyi

.

.

"Noona, masuklah" Sehun membukakan pintu untuk Yixing

"Kau tak pernah seperti itu jika aku main ke rumahmu" kata Jongin dengan nada iri

"Jongin diamlah sebelum helm-ku masuk ke mulutmu" Sehun mengancam Jongin

"Yixing noona,kau sudah tau kan Sehun itu kejam? Jangan dekat-dekat padanya lagi. Ini demi keselamatanmu" Jongin berbisik pada Yixing

"YA! Kim Jongin aku bisa mendengarmu" Sehun melempar sepatunya

"Oh Sehun berapa lama sepatumu belum dicuci?" Jongin melempar balik sepatu Sehun

"Sepatu ini baru dibeli noona-ku kemarin. Kau kan yang mengantarnya padaku tadi malam" Sehun berteriak pada Jongin

"Itu karena kau tak mau berbicara dengan noona-mu"

"Jangan mengalihkan pembicaraan" nada Sehun berubah datar"

"Apa kau dan noona-mu bertengkar? Dimana dia?" ucap Yixing yang daritadi hanya melihat pertengkaran kecil Sehun dan Jongin

"Dia tak ada dirumah dan sebaiknya kita mulai mengerjakan tugas ini" Sehun membuka tasnya

"Mana yang tak kau mengerti?" Yixing membuka buku Sehun

"Nomor sebelas noona" Sehun melihat Yixing

"Tunggu dulu, coba aku kerjakan. Kau kerjakan saja yang lain bersama Jongin"

"Ck,kau bahkan bisa mengerjakan itu kurang dari semenit" Jongin bergumam

Sehun hanya tersenyum sambil terus melihat Yixing mengerjakan soal yang ditanyakannya

"Sehun, sepertinya noona-mu sudah pulang" Jongin melirik kearah pintu yang setengah terbuka

"Jongin, kau kemari lagi?" sosok itu berjalan masuk sambil membawa tas sekolahnya

"Tugas kami makin menumpuk noona. Jika aku tak kemari tugasku tak akan selesai"

"Oh,Yixing kenapa kau disini? Ada perlu denganku?" sosok itu beralih melihat Yixing sedang fokus pada tugas Sehun

"Aku membantu Sehun mengerjakan ini,apa Sehun juga menyuruhmu datang untuk membantunya?" Yixing terlihat kebingungan

"Aku noona Sehun. Apa Sehun tak memberitahumu?" sosok itu menatap Sehun minta jawaban

"Sehun apa kau tak memberitahu Yixing noona kalau kau adik dari Luhan noona?" Jongin menatap Sehun yang daritadi hanya diam

"Apa itu penting?" Sehun balik bertanya

"Kau adik Luhan? Lalu kenapa tidak bertanya saja pada Luhan?" Yixing menambah daftar pertanyaan untuk Sehun

"Dia terlalu sibuk untuk mengajariku. Sudahlah noona apa salahnya kau yang membantuku" Sehun menyerahkan buku yang tadi sempat dikembalikan Yixing padanya

"Kau tak pernah bertanya padaku Sehun" Luhan merasa tak terima dengan perkaataan Sehun

Sehun hanya diam mengabaikan Luhan sambil membuka-buka bukunya

"Apa yang tak kau mengerti?" Luhan duduk di samping Sehun

"Katanya ia tak mengerti nomor sebelas. Aku juga tak terlalu mengerti soal itu" Yixing menyerahkan buku Sehun sambil tersenyum

Luhan menerima buku itu dan langsung mengerjakannya

"Wah,Luhan noona mengerjakan semuanya hanya dalam lima menit? Daebak!" Jongin melihat hasil kerja Luhan di buku Sehun

"Sehun, tugasmu sudah selesai. Berterimakasihlah pada Luhan. Aku pulang dulu" Yixing tersenyum sambil bersiap pulang

"Noona,biar aku yang antar. Aku juga mau pulang" Jongin bangkit sambil membawa buku Sehun

"Apa yang kau lakukan Jongin? Mau kau bawa kemana buku miliku?" Sehun menahan Jongin

"Aku akan menyalinnya di rumah. Tak apa kan?" Jongin memasang senyumnya

"Tidak. Besok kau pasti akan lupa membawanya. Salin disini saja dan aku akan mengantar Yixing noona. Kajja noona" Sehun mengambil tas Yixing dan menarik yeoja itu keluar

.

.

"Kau tidak seharusnya berbuat begitu pada Luhan" Yixing memulai pembicaraan saat mereka diatas motor Sehun

"Berbuat apa?"

"Jangan berpura-pura tak mengerti. Kau sangat dingin padanya tadi" Yixing memukul bahu Sehun

"Dia yang membuatku melalukan ini. Kau tak akan mengerti noona. Nah sudah sampai"

Motor Sehun berhenti di depan sebuah rumah yang cukup besar

"Gomawo. Kau berhati-hatilah saat pulang"

.

.

"Jongin, untung kau datang" Sehun merangkul Jongin saat Jongin datang kerumahnya pagi itu

"Apa maumu?" Jongin sudah tau Sehun akan bersikap seperti ini jika ada maunya saja

"Kau antar Luhan noona pagi ini. Aku akan menjemput Yixing noona" Sehun memasang senyumnya

"Aih, biar aku saja yang menjemput Yixing noona. Kau antar Luhan noona" Jongin menolak permintaan Sehun

"Ayolah sekali ini saja,bantu aku Jongin"

"Tapi bagaimana perasaann Luhan noona saat tau kau lebih memilih mengantar Yixing noona?" Jongin menahan Sehun yang akan pergi

"Dia saja bisa pergi seenaknya bersama Yifan. Sudahlah Jongin kau sendiri pernah bilang aku harus melupakan perasaanku pada Luhan noona" ucap Sehun datar

"Tapi bukan dengan bersikap seperti ! Sehun tunggu dulu" teriak Jongin saat melihat Sehun menaiki mobilnya. Jongin menatap Sehun heran tak biasanya Sehun pergi ke sekolah membawa mobil

'anak itu benar-benar menyukai Yixing noona eoh?'

.

.

"Kenapa kau disini?" Yixing kaget melihat Sehun sudah menunggu di depan rumahnya

"Naiklah noona, kita berangkat bersama" Sehun membuka pintu untuk Yixing

"Kau tak mengantar Luhan?" Yixing menatap Sehun

"Cepat naik noona jika tak ingin terlambat" Sehun mengabaikan pertanyaan Yixing

"Aku akan menjemputmu pulang sekolah nanti. Tunggu saja dikelasmu" Sehun berjalan dengan cepat ke kelasnya.

.

.

"Hun,mau ikut tidak ke toko buku?" ucap Jongin saat bel tanda pulang berbunyi

"Cih, tumben kau pergi membeli buku"

"Aish, bisa tidak jangan bersikap seperti itu dengan sahabat seperjuanganmu ini? Kudengar ada komik keluaran terbaru jadi ayo pergi membelinya" Jongin merangkul Sehun

"Tidak,terima kasih" Sehun mendorong Jongin hingga sahabatnya itu terduduk kembali

"Oh Sehun jangan harap kau bisa tidur dengan tenang malam ini" ucap Jongin sambil mengelus pinggangnya yang terkena ujung meja tadi

Sedangkan yang diancam hanya diam lalu berlalu menuju kelas orang yang beberapa hari ini menarik perhatiannya.

.

.

Sehun sedang berjalan menuju kelas Yixing saat ia melihat Luhan dan Yifan sedang asik bercanda di depan kelas mereka

"Yifan jangan disitu" Luhan berusaha menahan tangan Yifan yang ingin mengelitiki pinggangnya

Sedangkan Yifan, sang pelaku hanya tertawa dan melanjutkan aksinya

Kegiatan mereka terhenti saat melihat Sehun sedang berjalan kearah mereka

"Apa kau menjemput Luhan untuk pulang bersama?" Tanya Yifan saat Sehun berada di depan mereka

Sehun hanya mengangkat bahunya lalu masuk ke kelas Luhan. Terlihat Yixing yang masih terlelap dengan kepala diatas meja

"Sehun,untuk apa kau masuk? Ayo pulang" Luhan menarik tangan Sehun

"Mianhae noona. Tapi kau bisa pulang bersama Yifan hyung" Sehun tersenyum sebisanya

"Kajja Yixing noona" Sehun langsung menarik Yixing yang baru tersadar dari tidur lelapnya

"Eh? Tunggu dulu Sehun. Tas-ku dimana?" Yixing menahan Sehun

"Ini sudah kuambil" Sehun kembali menyeret Yixing meninggalkan Luhan yang menatapnya

.

.

.

.

.

.

.

TBC


.

.

.

Maafkan saja jika di fanfic ini atau di fanfic sebelumnya terjadi banyak kesalahan dalam penulisan.

Akhir kata,

Review please?