Silent Lips

Disclaimer : Seluruh cast disini adalah milik Tuhan dan keluarganya.

Cast : - Lee Sungmin as Sungmin

Kim Jongwoon as Yesung

Cho Kyuhyun as Kyuhyun

Kim Ryeowook as Ryeowook

Park Jung Soo (Lee Teuk) as Sungmin's mother

Kim Youngwoon (Lee Kangin) as Sungmin's father

Kim Heechul (Cho Heechul) as Kyuhyun's mother

Tan Hangkyung (Cho Hanggeng) as Kyuhyun's father

Kim Jaejoong as Yesung's mother

Jung Yunho as Yesung's father

Lee Donghae

Lee Hyukjae

And another cast

Warning: Genderswitch, OOC, Abal, Typos.

Pair: Yemin, Kyumin, Yewook, Kyuwook and another pair

Summary: Walau engkau enggan membuka bibir mungilmu, namun itu tak akan pernah bisa menghapuskan tekadku untuk membuatmu kembali mengeluarkan suara indahmu. Aku merindukan dirimu, sangat merindukan dirimu. Kumohon kembalilah…..

*Silent Lips*

Di sebuah taman, tampaklah seorang namja bermata sipit sedang melukis sesosok yeoja imut berambut pirang panjang yang duduk terdiam di hadapannya. Namja itu tampak serius dalam melakukan kegiatannya, namun sesekali namja itu tampak tersenyum manis pada yeoja yang menjadi objek gambarnya. Merasa lukisannya telah sempurna, namja itu melangkahkan kakinya dan mendudukan dirinya tepat di sebelah yeoja imut itu.

"Min-ah, kali ini aku melukismu lagi. Kau tahu, aku tak pernah merasa jenuh sedikit pun jika sedang melukismu." Namja bernama Kim Jongwoon atau biasa di panggil Yesung itu pun menyandarkan kepalanya di bahu sang Yeoja yang bernama Lee Sungmin.

"…" tak ada sahutan dari yeoja itu. Mata foxy yeoja itu tampak sayu seakan tak ada tanda kehidupan yang terlukiskan di mata itu.

"Min-ah, kau ingat? Dulu sewaktu kecil kita sering bermain petak umpet di sini. Dan kau sering menangis jika kau kalah dariku." Yesung menautkan jarinya dengan jemari Sungmin

"…." Lagi-lagi tak ada sahutan dari yeoja itu.

"Ah, sudah malam. Kajja, kita pulang Min-ah." Yesung berdiri lalu mengangkat tubuh mungil Sungmin dan membawanya ke sebuah kursi roda. Setelah meletakan tubuh Sungmin, Yesung perlahan mendekatkan wajahnya pada Sungmin.

Chuuuuuu~

Yesung mengecup pelan pipi Sungmin lalu membelai lembut pipi itu. Yesung mulai mendorong kursi roda itu menuju mobilnya. Setelah mereka sampai di depan mobil Yesung, Yesung pun kembali mengangkat tubuh mungil Sungmin menuju mobilnya. Diletakannya tubuh mungil itu di kursi penumpang dan dipangsangkannya sabuk pengaman untuk yeoja itu. Yesung asuk ke dalam mobilnya dan mulai menjalankannya perlahan.

~ at Yesung's apartement~

Kini Yesung terlihat sedang menggendong Sungmin menuju apartemen mereka. Dengan perlahan Yesung membawa Sungmin memasuki apartemen mewah mereka dan menidurkan Sungmin di kamarnya.

"Minnie-ah, kau lapar?" tanya Yesung sambil mengelus rambut pirang panjang milik Sungmin.

Yeoja itu hanya menatap mata Yesung dengan tatapan sayu, dengan pelan Sungmin menggelengkan kepalanya.

"Tapi Minnie, kau belum makan dari pagi. Makan sedikit saja, ne?"

Tanpa melihat respon yeoja itu, Yesung langsung melangkahkan kakinya menuju dapur dan mulai memasak makanan untuk dirinya dan Sungmin, yeoja yang telah menjadi sahabatnya sejak kecil sekaligus orang yang paling ia cintai di dunia ini, melibih cintanya pada nyawanya sendiri. Seusai memasak, Yesung membawa nampan berisi makanan itu, menuju kamar Sungmin. "Minnie-ah, ayo kita makan." Yesung meletakkan nampan itu di meja kecil yang terletak di sebelan ranjang king size Sungmin. Yesung mengambil sepiring makanan dan mulai menyuapi Sungmin. Awalnya Sungmin enggan membuka mulutnya, namun akhirnya yeoja itu luluh juga. Mereka pun makan dalam hening.

Eojjeol soga eobseoyo amugeotdo mothago
I deodin shiganeul jikyeobwahtjyo
Eodi-e ihtneunji mu-eoseul haneunji
Ojikhan saram maneul saenggakhago ihtgi-e

Sebuah lagu mulai mengalun menandakan ada panggilan masuk di ponsel Yesung.

"Yeoboseo.. ah Teuki ahjumma. Ada apa?"

"Yesungie, bagaimana keadaan Minnie?"

"Masih seperti biasa ahjumma." Jawab Yesung dengan nada sedih.

"Ah, begitu ya? Andai saja kejadian itu tidak terjadi, Minnie pasti tidak akan seperti ini. Jika ahjumma berjumpa dengan namja kurang ajar itu, pasti namja itu akan ahjumma bunuh."

"Sabar ahjumma.." Yesung hanya tersenyum pahit mendengar perkataan ibunya Sungmin. Dia jadi teringat tentang kejadian menakutkan itu, andai saja ia bisa menjaga Sungmin waktu itu, mungkin tidak akan seperti sekarang.

"Ah, ne. Yesungie, tolong jaga Minnie, ne? annyeong." Lee Teuk pun memutuskan sambungan teleponnya.

Yesung menyimpan ponselnya, lalu berjalan ke arah Sungmin yang sedang memainkan ujung piyamanya sambil membisu.

"Minnie, saatnya tidur jaljjayo." Yesung mengecup pelan kening Sungmin dan melangkahkan kakinya keluar, namun Sungmin menahan tang Yesung seakan tak membiarkan namja bermata sipit itu meninggalkanya. Yesung tersenyum dan membelai pelan pipi Sungmin. "Arraseo Min~ah, aku akan tidur disini." Yesung membaringkan tubuhnya di samping tubuh mungil Sungmin. Saat Yesung sudah memejamkan matanya, tangan mungil Sungmin memeluk pinggang namja itu. "Mianhe." Bisik Sungmin pelan. Tak lama kemudian, Sungmin pun ikut terletap bersama Yesung.

*Silent Lips*

Matahari mulai menerobos masuk ke dalam celah-celah jendela kamar Sungmin. Perlahan Yesung mulai membuka matanya. "Ah, sudah pa.. eh?" Yesung terkejut ketika mendapati dirinya tengah dipeluk Sungmin. Yesung tersenyum kecil sambil mengelus pipi Sungmin.

Chuuuu~

Yesung mengecup lembut bibir cherry milik Sungmin. Hanya sebentar, dan tanpa nafsu sedikitpun. "Morning, nae princess."

Sungmin juga mulai membuka mata foxynya. Sungmin sesekali menguap tanpa suara, dan itu membuat Yesung gemas. Yesung mencubit pelan hidung mancung Sungmin. "Aigooo, kau benar-benar imut."

Yesung malangkahkan kakinya menuju dapur untuknya menyiapkan untuknya dan Sungmin.

~at Cho's Mansion~

"Tuan muda, kami masih belum bisa menemukan keberadaan yeoja itu."

~BRAKK

Namja yang di panggil Tuan Muda itu, mengebrak meja kerjanya sambil menatap tajam si anak buah. "KALIAN SEMUA TIDAK BERGUNA! Hanya mencari seorang yeoja saja tidak becus!"

"Maafkan kami Tuan Muda Cho."

"Cari lagi sampai ketemu!" bentak tuan muda Cho itu.

"Ba…baik." Anak buah pun segera pergi meninggalkan ruang kerja si tuan muda mereka.

"Lee Sungmin, lihat saja. Kau pasti tak akan bisa kabur lagi dariku." Desis namja berambut ikal itu.

*Silent Lips*

"Minnie, lihat itu! Banyak sekali bunga lilynya." Disinilah mereka, berada di sebuah kebun bunga yang terletak di tengah kota.

"…." Yeoja itu hanya diam sambil memandang sepasang anak kecil yang sedang berlarian di kebun itu.

Yesung mengikuti arah pandangan mata Sungmin, seketika senyum mulai terlukis di wajah tampannya. "Mereka terlihat seperti kita ya?"

Sungmin hanya menoleh sekilas sambil menganggukan kepalanya.

"Min, apa kau tak lelah diam terus seperti itu? Apa kau tak ingin tersenyum lagi? Apa kau tidak mau menikmati hari-harimu lagi?" tampak Yesung sedang menatap Sungmin dengan tatapan sedihnya.

Sungmin yang mendengar perkataan Yesung hanya terdiam tanpa berniat membuka mulutnya. Yesung merasa sakit jika yeoja disebelahnya ini terus membisu seperti ini. Hanya satu harapan Yesung, dapat melihat yeoja ini kembali ceria.

TBC

Satu ff baru dari author. Revirw pleaseeee, demi kelanjutan ff ini. Don't be silent.