Konbawa minna. Aku author baru disini.
Ini fic pertama yang ku publish. Jujur saja, aku masih meminta bantuan dari readers yang membaca cerita ini. Jadi mohon bantuannya…
Langsung saja. Maaf jika masih ada typo, dll. Author ini bukan orang yang tidak terlalu teliti…
Happy reading!
Disclamer Naruto Masashi Kishimoto
My Partner is My Love© Minako Blue Sapphire
(Vincy Raviella De Mitchell)
Genre : Romance & Frienship
Pair : MinaKushi, slight FugaMiko, KagaFemMina, AraYuki (OC)
Rate : T (Teen)
"Sial!"
Kushina Uzumaki, gadis yang terkenal dijuluki 'Bloody Red Habanero' karena keganasannya kini telah frustasi tingkat akut. Ia memandang kertas ulangan Bahasa Inggris nya yang sudah hampir lecek tak karuan karena diremas oleh gadis itu. Tertera huruf A ada di pojok kanan atas kertas tersebut.
Ada apa dengan gadis itu?
Hohohoho. Inilah jawabannya. Kushina Uzumaki, gadis yang jenius ini sedang memandang kesal kearah kertas ulangannya. Lho? Kok dapat nilai A malah kesal? Ini alasannya, karena ada seseorang yang nilai ulangannya melebihi nilai Kushina.
Siapa dia? Dan apa hubungannya orang itu dengan Kushina?
Minato Namikaze, pemuda berperawakan ramping namun berotot dengan tampang perfect serta otak jenius yang tak diragukan lagi. Apalagi pemuda tersebut memiliki segudang prestasi yang dicetak di masa mudanya itu. Julukannya 'Yellow Flash' sudah melekat dalam dirinya sejak dulu hingga sekarang. Banyak sekali fans yang memuja-muja pemuda tersebut. Sifatnya yang kalem, tenang, dan ramah membuat semua orang terutama fansgirlsnya menyukai pemuda tersebut.
Namun tidak untuk Kushina.
Kushina sangat MEMBENCI pemuda tersebut. Karena Kushina merasa kejeniusan Minato melampaui dirinya. Apalagi sekarang nilai ulangan Bahasa Inggris tertinggi se-angkatan kini dipegang oleh pemuda tersebut. Kushina merasa panas, semua murid yang ada di kelasnya mengucapkan selamat kepada Minato. Gadis itu melirik ke mading kelas, terlihat kertas bertulisan daftar-daftar nilai ulangan Bahasa Inggris yang barusan ditempel oleh Yagura-sensei, guru Bahasa Inggris. Tertera nama 'Minato Namikaze' berada di urutan pertama dengan mendapatkan nilai A+
Kesal, tentu saja. Bahasa Inggris termasuk mata pelajaran favoritnya selain Matematika, IPA, dan Sastra Jepang. Di daftar nilai terdapat nama 'Kushina Uzumaki' terletak di nomor dua. Dilanjut dengan Minako, adik kembar Minato. Lalu Fugaku, Mikoto, Kagami, kakak kembar Mikoto, dan seterusnya.
Tiba-tiba saja Tsunade-sensei, guru Matematika masuk. Semua murid langsung memberi salam. Setelah itu, Tsunade angkat bicara.
"Baiklah anak-anak. Ini hasil ulangan kalian minggu lalu. Nilai tertinggi di kelas ini dipegang oleh…"
Kushina deg-deg an. Ia berdoa pada Kami-sama. Agar namanya disebut oleh guru yang terkenal ganas itu.
Tapi sepertinya Kami-sama tidak berpihak pada Kushina…
"…Minato Namikaze"
Semua murid bertepuk tangan dan memberi selamat kepada Minato. Tubuh Kushina lemas seketika. Ia melirik ke Minato, terlihat Minato yang hanya tersenyum tipis. Kushina semakin geram melihatnya.
"Cukup, kita lanjutkan pelajarannya"
'KRIIIIING'
Kushina meninggalkan mejanya yang masih berantakan dengan buku matematikanya. Gadis itu menghampiri bangku Minako.
"Hei, ke kantin bareng yuk!" ajak Kushina. Minako mengangguk. Mereka menghampiri meja Mikoto untuk mengajak gadis berambut raven itu ke kantin, namun Mikoto menolak karena sudah diajak duluan dengan Fugaku, pacarnya.
Sesampai di kantin, Kushina dan Minako memesan ramen asin. Mereka duduk dan memakan pesanan mereka di bangku kantin paling pojok. Selama mereka makan, Kushina angkat bicara.
"Aku iri dengan Minato"
Minako menelan ramen yang ada dimulutnya. Kening gadis pirang itu mengkerut.
"Kau masih iri dengannya?"
Kushina menyeruput kuah ramennya.
"Tentu"
Kali ini gantian Minako yang menyeruput kuah ramennya.
"Kau berbeda dengan Minato"
Minako tersentak. Matanya melebar.
"Ya. Kau itu…lebih baik dari kembaranmu"
Minako meletakan mangkuk ramen yang sudah habis isinya di meja.
"Hmmm…begitu ya, padahal aniki lebih pintar dariku"
Kushina menyeruput kuah ramennya lagi. Setelah habis, ia meletakannya di meja.
"Tidak. Kau lebih baik darinya, bahkan kau menjadi sahabat baik ku"
Hal itu membuat Minako tersenyum, tepatnya tersenyum miris.
'Bersabarlah, aniki…'
"Anak-anak. Hari ini kita mendapat kabar baru"
Ucapan Tsunade-sensei yang terdengar oleh seisi kelas 11E-1 membuat seisi kelas langsung riuh. Namun hal itu tidak berlangsung lama setelah mendapat tatapan tajam dari Tsunade-sensei. Bahkan di kelas ada Sarutobi-sensei, guru Fisika dan Yagura-sensei, guru Bahasa Inggris.
"2 bulan lagi akan diadakan olimpiade matematika dan fisika serta lomba pidato Bahasa Inggris antarkelas. Dan sensei akan membaca daftar murid yang akan mengikuti kedua lomba tersebut"
Seisi kelas langsung tegang. Kushina memasang wajah datarnya, tak tegang seperti murid lainnya.
"Untuk lomba pidato Bahasa Inggris. Kelas ini diwakili oleh…"
Semua anak kembali tegang.
"…Fugaku Uchiha dan Mikoto Uchiha"
Semua anak bertepuk tangan riuh. Aku memberikan seulah senyum simpul kepada Mikoto.
"Berikutnya olimpiade Fisika. Kelas ini diwakili oleh…"
Semua anak kembali tegang.
"…Kagami Uchiha dan Minako Namikaze"
Semua anak kembali bertepuk tangan riuh. Terlihat semburat merah tipis muncul di pipi Minako.
"Terakhir, untuk olimpiade Matematika…"
Semua kembali tegang melebihi sebelumnya. Aku juga tegang, berharap aku bisa mewakili kelas ini untuk olimpiade Matematika.
"…Minato Namikaze dan…"
Semua terkejut, dan…
"…Kushina Uzumaki"
Semua anak bertepuk tangan, bahkan lebih riuh dari sebelumnya. Badanku lemas, ingin rasanya aku menarik keinginanku. Masa aku harus dengan Minato?
"Baiklah, bagi yang ikut lomba mohon mempersiapkan diri dengan baik dengan partnernya. Nah silahkan lanjutkan pelajaran lainnya"
Sarutobi-sensei dan Yagura-sensei keluar dari kelas. Tsunade-sensei kembali mengajar, semua anak mulai memperhatikan Tsunade-sensei yang mulai mengajar. Tak terkecuali Kushina, meskipun ada rasa jengkel dihatinya, namun itu tak menjadi soal untuk tak memperhatikan Tsunade-sensei. Sesekali Kushina melirik ke Minato, pemuda itu terus memperhatikan Tsunade-sensei yang sedang mengajar, anehnya, raut wajah Minato kini sedang…gembira?
Sepulang sekolah, Kushina membereskan bukunya. Ketika Kushina beranjak dari bangkunya dengan ransel hitam yang digendongnya dan berjalan keluar kelas, Minato menghampiri Kushina.
"Kapan kita belajar bersama?" tanya Minato.
Kushina diam. Ia sangat malas berhadapan dengan Minato sekarang. Melihat Kushina yang hanya diam, Minato angkat bicara.
"Kau datang ke rumahku. Besok jam 09.00 am. Bagaimana?"
Kushina menangguk, lagipula besok libur dan tidak ada acara, pikirnya.
"Baiklah, deal?"
"Deal"
Minato tersenyum, Kushina hanya tersenyum tipis. Tanpa diduga, Minato menarik lengan Kushina menuju parkiran sekolah. Membuat Kushina bingung dan panik.
"He-hei! Apa yang kau lakukan, hah?" sewot Kushina. Kini mereka berhenti di depan Lamborghini hitam milik Minato.
"Hari ini kau pulang denganku. Ini sebagai tanda awal kerjasama kita"
"Aku tidak mau! Aku bisa pulang sendiri!"
Minato memegang kedua pundakku. Wajahnya dekat denganku. Anehnya, aku tak menepisnya, malah aku menikmatinya. Jantungku berdetak dua kali lebih kencang dari biasanya.
"Mulai hari ini, kita pulang bersama. Lagipula Minako pulang bersama Kagami"
Dia melepas pegangannya. Aku mendecih, keras kepala sekali dia!
Minato membuka pintu mobilnya diikuti denganku. Aku duduk di bangku depan sebelah Minato. Dan Lamborghini Minato pergi meninggalkan parkiran sekolah.
TO BE CONTIUNED
Hahaha…ini fic nya readers.
And last…
Review please…
Minako Blue Sapphire (Vincy Raviella De Mitchell)
