A/N: fanfic multi-chapter bahasa Indonesia pertama saya! Yey!
Author pakai OC author dari fic satu lagi yang Teiko's Light Music Club, hanya beda setting aja. Karena author udah terlanjur jatuh cinta sama OC author sendiri XD /apacoba
Mission Accomplished
Presented by Blossoming Daisy
Warning(s): AU, OOC,Romance yang engga kerasa banget, sedikit Humor, abal, jelek, aneh, ide gaje yang pasaran, tidak layak baca, typo bertebaran, dll yang mungkin author tidak sadari
Rating: T
Summary:
6 agen. 6 target. 1 misi. Bisakah mereka menyelesaikannya? Penyamaran, pengintaian, persahabatan, pengkhianatan; semua berawal disini. [Bad & short summary. Multi-chapter, Rated T biar aman, GoM x OCs. Mind to read and review?]
Disclaimer: KnB bukan punya saya :D
Don't like? Don't read~
Enjoy!
Prologue
"Kalian akan dipindahkan ke SMP Teiko di Tokyo untuk misi kali ini. Seragam baru kalian akan diantarkan ke kamar asrama kalian sekalian dengan dokumen tentang informasi target kalian. Untuk sekarang kalian siapkan barang-barang kalian dulu. Itu saja. Kalian boleh pergi sekarang."
"Baik, pak."
Dengan begitu kelima anak berambut warna-warni yang berada di dalam ruangan itu berbicara kepada seorang lelaki yang bisa dibilang tua pun keluar dari ruangan tersebut. Yang paling tinggi menutup pintu begitu semuanya sudah di luar. Mereka mulai berjalan di koridor yang luas itu.
"Tokyo, ya? Hemm… sepertinya seru. Kira-kira target kita kali ini akan seperti apa ya?" gumam seorang kepala oranye diantara mereka.
Hitori, atau nama aslinya adalah Daiyama Ra-hael. Gadis berambut oranye terang membutakan mata ini adalah blasteran Jepang-Korea. Dia adalah gadis yang sifatnya paling mirip dengan ibu-ibu. Jago memasak, cerewet, teliti, suka protes; semua sifat dari seorang ibu kan? Ini dikarenakan ialah yang paling tua diantara yang lain. Kode namanya, Hitori, diambil karena dia sendirilah yang datang dan meminta direkrut untuk menjadi agen di dalam organisasi itu.
"Tokyo adalah ibukota Negara, dan pasti diasana akan ada banyak sekali orang. Jadi sepertinya akan susah mencari target kita masing-masing." ucap seorang kepala violet.
Aisu, nama asli adalah Aiko Hitomi. Biasa dipanggil 'Hime-rin' oleh dalah satu rekannya. Pertama, karena sifatnya yang sangat tenang dan kalem dalam keadaan apapun. Dan kedua, karena aura yang biasa ia pancarkan. Penampilannya pun bisa menjadi faktor ia memiliki aura demikian. Mata central heterochrome dengan paduan warna merah di bagian dalam dan warna ungu tua di bagian luar bola matanya, ditambah lagi dengan rambut berwarna violet gelap dengan panjang selutut. Memang sih, mengurus rambut dengan panjang segitu itu repot, namun ia sudah terbiasa akan hal itu dan itu tidak terlihat sebagai masalah baginya, malah ia mengaku bahwa ia menyukainya panjang seperti itu. Kode namanya, Aisu, diambil dari kata ice karena hatinya yang sedingin dan sekeras es batu.
"Tapi Hime-rin, kita hanya disuruh mengintai saja kan?" tanya salah satu dari kedua kepala biru muda yang ada diantara kelima gadis berambut warna-warni tersebut.
Tsuki, dengan nama asli Mizuno Natsuko. Ia sering dipanggil 'si pendek' dan 'si cebol' oleh rekan-rekan timnya, dikarenakan tingginya yang hanya 145 cm. Bocah pendek yang satu ini sifatnya sangat riang dan murah senyum, ia juga suka membantu orang lain. Tapi dibalik semua topeng itu lantaran ada udang dibalik batu, ia mempunyai sifat yang tersembunyi. Yaitu sifatnya yang masokis dan bisa dibilang seduktif. Ia mengaku bahwa ia tidak ingin orang melihat sisi ini dari dirinya. Orang yang tidak pernah melihat sisinya yang ini tidak akan mengira ia punya sifat seperti itu. Tsuki suka memberi nama panggilan kepada semua orang yang ia anggap dekat. Contohnya Aisu yang diberi nama panggilan 'Hime-rin', Hitori diberi nama 'Hitorin'[1], dan lain sebagainya. Tsuki sudah menguasai kemampuan mengobati, jadi jika ada yang terluka semua diserahkan padanya. Kode namanya, Tsuki, berarti bulan. Ibarat bulan yang menerangi disaat gelapnya malam, namanya diambil dari sifatnya yang suka menolong orang yang sedang sakit dan terluka.
"Ya. Tapi walaupun hanya mengintai, kalian harus tetap berhati-hati. Jangan sampai identitas kalian terbongkar, mengerti? Apalagi kau yang suka berbuat seenaknya, Tsuki." Aisu memperingatkan.
"Hime-rin!" Tsuki memanyunkan bibirnya cemberut atas perkataan rekan seregunya itu.
"Aisu-chan betul loh, Tsuki-chan." kali ini seorang kepala putih suci cetar cetar membahana –oke, tidak– angkat bicara.
Kukkyou, nama aslinya adalah Shirohashi Megumi. Putri dari kepala direktur organisasi mereka ini adalah seorang jenius, mulai dari matematika, pengetahuan umum, sampai kemampuan berekonomi semua sudah ia kuasai. Bahkan ada kemungkinan ia lebih pintar dari Einstein. Sebab ini, ia dan Aisu lah yang biasanya merencanakan strategi untuk menyelesaikan misi yang mereka sedang jalani. Selain pintar, Kukkyou juga kuat, jadi barhati-hatilah jika berurusan dengan gadis berdada G-cup ini. Kukkyou juga adalah orang yang paling tinggi diantara semua rekannya, dengan tinggi 171 cm, yang bisa dikatakan cukup tinggi untuk anak seumurannya. Kode namanya, Kukkyou, berarti kuat, diambil dari kekuatannya yang bisa dibandingi superman.
"Kukkyou-rin malah ikut!" Tsuki makin memanyunkan bibirnya, namun ia malah terlihat imut dan menggemaskan, alhasil Kukkyou hanya tertawa kecil.
"Sudahlah, ayo kita bereskan barang-barang dulu." Ujar malas gadis yang rambutnya senada dengan Tsuki.
Taiyou, nama asli Mizuno Natsumi. Kakak kembar dari Tsuki dengan kecantikan yang setara dengan dewi Aphrodite, namun lebih cocok dipanggil 'Dark Aphrodite' karena sifatnya. 'Berandalan' mungkin bukan kata yang tepat karena ia adalah model yang terkenal. Tapi tetap saja, ia adalah orang yang tak punya hati dan acuh tak acuh terhadap orang lain. Sangat kontras dengan sifat adik kembarnya, si cebol–maaf, Natsuko yang suka menolong dan membantu. Mengesampingkan sifat, Taiyou adalah wanita idaman para lelaki. Dan selain itu, Taiyou adalah model yang terkenal. Satu bakat Taiyou yang menonjol adalah kemampuan menganalisisnya. Kemampuan analisis Taiyou sangat tinggi dan ia sangat mahir dalam memecahkan masalah. Ia pandai dalam menciptakan teori dari semua data dan informasi yang tersedia setelah dikumpulkan. Kode namanya, Taiyou, berarti matahari. Hampir sama dengan Tsuki, hanya saja mereka berbalik seratus delapan puluh derajat. Ibarat matahari yang bersinar sangat terik dan panas, namanya diambil dari sifatnya yang tak punya hati dan acuh tak acuh.
"Taiyou benar. Kita harus bersiap-siap."
Semuanya–kecuali Aisu–berteriak.
"Apa?" tanyanya.
Yoru, nama aslinya adalah Kurosawa Shizuka. Gadis dengan hawa keberadaan yang sangat tipis. Ia sangat ahli dalan urusan mengintai mengintai diam-diam tanpa ketahuan. Maka itulah, dialah yang biasanya mengumpulkan dan mencari informasi dan data untuk dilaporkan kepada Taiyou untuk dianalisis. Kode namanya diambil dari sifatnya yang pendiam dan tak banyak bicara dan juga rambutnya yang hitam pekat.
Dan di organisasi ini lah mereka berkumpul, sebagai regu agen tingkat tinggi bernama 'Rainbow Shade'. Meski hanya terbentuk daru beberapa remaja perempuan, masing-masing dari mereka mempunyai keahlian dan bakat yang sangat berguna untuk menyelesaikan misi-misi yang diberikan.
Misi seperti apa? Biar saya jelaskan dari awal dulu.
Organisasi White Bridge, namanya diambil dari nama keluarga kepala direktur sekaligus pemilik organisasi tersebut. Organisasi yang sering membantu polisi dan pemerintah dalam urusan membasmi(?) kejahatan. Namun organisasi ini netral, terkadang mereka juga bisa membuat kerusuhan seperti membunuh para tersangka, membiarkan mayat mereka membusuk di publik begitu saja, dan masih banyak lagi. Walau begitu, organisasi ini sudah banyak membantu para pembela kebenaran. Organisasi White Bridge adalah organisasi yang sangat besar dengan beberapa cabang markas yang tersebar di seluruh Jepang, dan bekerja sama dengan beberapa organisasi yang serupa diluar Jepang. Pusatnya berlokasi di Kyoto, yaitu dimana Aisu dan yang lain sekarang tempati. Organisasi ini juga menyediakan kebutuhan papan, pangan, dan makanan pada setiap anggotanya.
Tetapi, ada resiko yang harus ditanggung para anggota juga. Contohnya adalah; kematian.
Organisasi ini tidak menjamin keselamatan bagi anggotanya. Meski dilatih daya tahan dan kemampuan bertarung, namun akhir hayat bisa datang kapan saja. Maka itu, tidak sembarang orang bisa masuk kedalam organisasi ini, hanya orang yang memang berbakat dalam urusan seperti ini saja.
Disaat mereka sampai di kamar mereka, mereka melihat seorang laki-laki berambut hitam sedang bersandar di depan pintu kamar asrama mereka.
"Oh, Hitomi-chan. Bagaimana dengan misi baru kalian? Apa yang direktur katakan?" tanya orang itu, padahal baru saja Aisu mau menanyakan apa yang ia lakukan, dan alis Aisu berkedut saat ia menyadari bahwa orang itu baru saja memanggil nama aslinya.
"Misi selanjutnya berlokasi di Tokyo, jadi untuk sementara kami akan dipindahkan kesana. Dan Himuro Tatsuya, bisakah kau minggir? Kami ingin masuk." jawab sekaligus perintah Aisu.
"Ooh, begitu. Good luck untuk misi kalian selanjutnya kalau begitu." orang yang bernama 'Himuro Tatsuya' tadi mengibaskan poninya dan beranjak pergi meninggalkan mereka.
"Hei Tatsuya, kau juga akan kembali ke Amerika kan?" tanya Kukkyou sebelum Tatsuya itu pergi.
"Yah, sampai jumpa SMA nanti." Tatsuya tersenyum dan akhirnya berjalan meninggalkan mereka.
"Kadang, aku agak sedikit terganggu dengan kebiasaannya mengibaskan poni. Dasar playboy." ucap Aisu.
"Haha, biarkanlah, Aisu-chan." Kukkyou mengedipkan sebelah matanya.
Sebenarnya Aisu ingin mengatakan 'kau tidak jauh beda' kepadanya namun mengurungkan niatnya karena ia tidak ingin memperpanjang masalah.
Dan juga ia tidak ingin berurusan dengan anak kepala direktur.
Extra Part: First Impressions of the Kiseki no Sedai
TING-TONG
"Kukkyou, buka pintunya." perintah Aisu.
"Suruh Taiyou saja, aku sedang sibuk." ucap Kukkyou yang sedang sibuk memilih pakaian yang akan ia bawa.
Aisu menghela nafas. "Hei Hitori-" baru saja ia ingin menyuruhnya untuk membukakan pintu, tapi Hitori sudah memotong perkataannya.
"Ah, Aisu-chan! Aku bingung apa bekal yang harus ktia bawa untuk perjalanan kesana! Bisakah kau pilihkan untukku?" Hitori pun membawa semua kantung snack dan kaleng-kaleng makanan ringan dari dapur dan menunjukkannya kepada Aisu.
Aisu menghela nafas lagi. "Terserah kau." ia menoleh kepada Taiyou–
"Oh, ya… tidak tidak… ya, aku akan berangkat ke Tokyo sebentar lagi… ya, bisa tolong katakan pada direktur? …entahlah, berdoa saja misi kali ini akan cepat selesai…"
–hanya untuk melihat bahwa ia sedang sibuk menelepon manajernya bahwa ia akan pergi ke Tokyo untuk melaksanakan tugas dan memintanya untuk dicutikan.
Aisu pun menghela nafas untuk yang ketiga kalinya. Ia menoleh untuk mencari si pendek alias Tsuki dan ternyata yang dicari sedang ada di toilet sedang merapikan barang-barang Taiyou yang sedang menelepon.
Kali ini Aisu mulai naik darah. Ia pun mencari sang manusia tak kasat mata, Yoru. Namun usahanya sia-sia, karena Yoru memang orang yang butuh waktu yang agak lama dicari.
Dan kini Aisu sudah naik pitam. Ia pun memutuskan untuk membukakan pintunya sendiri.
CKREK
"Ah, Aisu-sama. Ini dia dokumen untuk misi selanjutnya." seorang wanita yang lebih tua dari Aisu memberikan beberapa map(A/N: tulisannya begini kan?) berbeda warna kepada Aisu.
"Dan ini seragamnya." si wanita pun memberikan beberapa seragam sekolah kepada Aisu.
Aisu pun mengatakan terima kasih kepada wanita tersebut dan kembali masuk ke dalam kamar itu setelah si wanita pergi.
Ia membukakan map-map tadi dan mendapati beberapa foto laki-laki…dengan warna rambut pelangi di dalamnya beserta dengan informasi tentang mereka.
"Ohh, seragamnya sudah datang!" teriak Tsuki saat ia baru saja keluar dari dalam kamar mandi.
Tsuki, beserta Kukkyou yang mendengar perkataan Tsuki, pun berlari kearah Aisu untuk melihat seragamnya.
"Uwaaah! Aku suka seragam musim panasnya! Kayaknya adem!" seru Tsuki sembari memegang seragam musim panas SMP Teiko.
"Tsuki-chan, kita tidak akan memakai seragam musim panas. Ini masih musim gugur, kau lihat?" balas Kukkyou yang menerima seragamnya dari Aisu.
"Oh, sudah datang. Mana dokumen dan seragamku, Aisu?" Taiyou yang baru selesai menelepon mengantungkan telepon genggamnya dan berjalan kearah Aisu.
"Jangan buat aku terdengar seperti pembantu." sebuah urat perempatan terbentuk di dahi Aisu. "Kau cari saja sendiri, aku ingin melihat targetku dulu."
Aisu pun meletakkan seragam-seragam dan dokumen-dokumen bersebelahan di kasur milik Hitori karena kasur itulah yang paling dekat. Ia mengambil map berwarna ungu dan membacanya.
"Akashi Seijuurou…hobinya bermain basket…dan…anak dari Akashi Seishirou…" Aisu menyipitkan matanya. "Aku harus berurusan dengan anak dari keluarga konglomerat?"
"Aisu-chan, serius?!" Hitori yang tadinya sibuk di dapur berlari untuk melihat target Hitori setelah pertanyaan yang dilontarkan Aisu kepada entah siapa. Saat ia melihat dan membaca informasi tentang target Aisu ia pun menoleh kepada Aisu dan memberikannya ekspresi muka yang berkata 'sabar ya, Aisu-chan'.
"Kau coba lihat targetmu dulu." Aisu menghela nafas panjang.
"Wah! Lihat! Targetku adalah model!" teriak Tsuki.
"Heh? Coba kulihat, bisa saja aku mengenal…nya…" perkataan Taiyou terputus saat ia melihat siapa yang menjadi target Tsuki.
"Tsuki, aku mengasihanimu." kata Taiyou. "Aku harap kau akan kembali dengan selamat setelah berurusan dengan fangirl-nya yang banyaknya tak terhingga."
"Oh ya. Ini Kise Ryouta." Tsuki pun speechless dan cengo menyadari siapa targetnya.
"Kalau targetku sepertinya orang Afrika dengan rambut biru." ujar Kukkyou.
"Pfft- serius?" Taiyou berusaha menahan tawanya dan mendongakkan kepalanya untuk melihat target Kukkyou, namun tidak dapat menahan tawanya setelah melihat foto orang tersebut.
'Memang terlihat seperti orang Afrika dengan rambut biru!' komentar Taiyou dalam hati.
"'Aomine Daiki' ya… Sepertinya menarik." Kukkyou tersenyum.
"Hei, sepertinya aku beruntung. Aku mengenal targetku." ucap Hitori.
"Hah? Maksudnya?" tanya Kukkyou.
"Midorima Shintarou-kun. Dia teman sepermainanku sejak kecil–sebelum kejadian itu."
"Woah? Beruntungnya! Kita semua mendapat orang yang tidak kita kenal, tapi kau mendapat yang kau kenal." Tsuki merebahkan diri di kasurnya.
"Hei, kita akan segera pergi, jangan mengusutkan kasurnya." perintah Aisu.
"Biarkanlah, Aisu-chan. Ini detik-detik terakhir kita akan berada di kamar ini, setelah ini kan kita akan pergi. Siapa tahu kita tidak akan balik lagi?" tanya Kukkyou, kesedihan tersirat di mukanya.
Semua langsung mengerti apa yang Kukkyou maksud dan menundukkan kepala mereka. Mereka tau, resiko yang harus ditenggung jika sudah masuk organisasi ini. Tapi mau bagaimana lagi? Mereka sudah terlanjur masuk. Dan aturannya adalah jika mereka keluar, mereka tidak akan boleh lagi masuk ke dalam organisasi itu. Bahkan nama mereka akan di-blacklist.
Aisu menutup kelopak matanya dan menghela nafas.
TING-TONG
"Aku saja." Kukkyou pun membukakan pintunya.
"Kukkyou-sama, kepala direktur bilang bahwa Kukkyou-sama dan yang lain untuk menemui kepala direktur dahulu sebelum berangkat ke Tokyo."
"Oh, terima kasih." balas Kukkyou.
Kukkyou pun menutup pintunya dan berbalik kedalam kamar itu. "Cepat bereskan baju kalian, kita harus menemui kepala direktur dulu sebelum berangkat."
Semua mengangguk dan membereskan barang-barang mereka.
End of Extra Part
CKREK
"Ada apa memanggil kami, ayah?" tanya Kukkyou dengan sopan.
"Ayah hanya ingin menjelaskan tentang misi kalian kali ini, Kukkyou." sang kepala direktur bertopang dagu diatas meja.
"Jadi, saat kalian pindah ke Tokyo nanti, rumah yang akan kalian tempati sudah disediakan. Lalu, target kalian kali ini seumuran dengan kalian. Tidak seperti yang biasanya lebih tua dari kalian. Dan kalian hanya disuruh mengintai saja, tidak usah membunuh karena mereka bukan pelaku kejahatan. Namun kalian harus mengintai mereka secara langsung. Secara langsung dalam arti kalian harus berinteraksi dengan para target secara langsung, kalau bisa dekati mereka. Kalian hanya disuruh mencari dan mengumpulkan informasi tentang mereka. Satu lagi hal penting adalah, mereka bukan orang biasa. Mereka adalah para Generasi Keajaiban, kemampuan mereka dalam bermain basket tidak tertandingi oleh siapapun. Ini dikarenakan bakat bereka. Dan kalian harus mencari tahu sebisa kalian tentang bakat tersebut. Buat laporan jika sudah selesai. Itu saja. Kalian boleh berangkat ke Tokyo sekarang." jelas sang kepala direktur.
"Baik, pak./Baik, ayah."
"Oh, ya. Kukkyou." panggil sang ayah kepada anaknya saat mereka sudah sampai di pintu.
"Ada apa, ayah?" Kukkyou berbalik badan dan bertanya.
"Berhati-hatilah, dan maafkan ayah karena tidak bisa menemanimu bahkan sampai ke depan gerbang saja." ayah Kukkyou alias kepala direktur itu tersenyum kepada anaknya.
"Pasti, ayah." Kukkyou tersenyum kembali kepada ayahnya.
"Kalian boleh berangkat pergi sekarang. Aisu, Taiyou, Tsuki, Hitori, dan Yoru, kalian juga hati-hati." kata sang kepala direktur.
Setelah mereka keluar dari ruangan itu, sang kepala direktur berjalan menuju jendela dan memperhatikan keadaan diluar gedungnya. Setelah beberapa lama ia melihat kebawah untuk melihat anaknya yang sedang bercanda tawa dengan teman–ralat, rekan-rekan seregunya sambil berjalan ke limousine yang disediakan.
"Kukkyo– tidak, Megumi-chan sudah besar, ya? Ia juga sudah punya banyak teman yang baik."
Sekretarisnya, yang sedari tadi bersembunyi entah dimana, akhirnya keluar juga. Ia berjalan kearah kepala direktur dan berhenti saat berada di belakangnya.
"Kau seharusnya tidak sembunyi seperti itu, Mayumi." balas kepala direktur.
"Biarkan sajalah. Tidak apa-apa begini."
[1] Hitori udah ada 'ri'-nya, jadi tinggal tambah 'n' :D
A/N: *krik* *krik* *krik*
Apa ini….. kok jadinya berantakan? Kok ada Himuro? Kok sekretarisnya kepala direktur manggil Kukkyou pake nama aslinya?
Oke, maafkan author untuk prolog yang abal ini, author jujur kehabisan ide soalnya. Tapi bakal author usahain chapter 1-nya kece! :D /eh
Soal Himuro, itu saya bukan nge-bash, tapi cuma pemikirannya Aisu aja hehe XD Oh ya, kemunculan Himuro akan berefek pas nanti SMA(mau panjang sampe kapan bu?), pas arc-nya Yosen. Ini cerita rencananya mau dibikin panjang alias mirip novel, jadi ya begitu hehe XD
BTW, tentang Extra Part, itu tadinya ngga ada disono, langsung skip ke pas mereka dipanggil direkturnya aja. Tapi waktu itu mikir lagi, ternyata kependekan, yaudah dimasukin aja XD
Oh ya, author butuh beta-reader ini. Yang bersedia menjadi beta-reader author boleh ya! Tinggal ngomong di kotak review dibawah! :D
Kalo bingung tentang OC, ada di profil author, tapi agak beda dikit karena beda cerita hehe.
NOTE PENTING:
Author menerima pendaftaran OC! Dengan format seperti informasi-informasi tentang OC-OC author di profil author. Author tunggu registrasinya(?) ya!
Edited on 07 April 2014, 09:31 PM(GMT +7).
