Kau tau Hyuuga Hinata , siswi terpintar yang punya dunia sendiri, Ia selalu menyendiri diperpustakaan selama jam sekolah?/Kau tau Namikaze Naruto, si berandal tampan?/ Kau tau Sabaku Gaara Ketua Osis rupawan?/Lalu apa kau tau bagaimana kisah cinta ketiganya? NaruHinaGaa


.

.

.

Disclaimer : Masashi Kisimoto

.

.

Warning :Typo , OOC.

.

.

.

Enjoy it

.


Chapter 1 : Dia itu Hyuuga Hinata


"Kau harus sadar!sekarang hanya tinggal kau dan Aku! Berhentilah bersikap seperti ini!"

Tak ada guna nya , mereka tidak akan kembali.

"Setidaknya kau harus mewujudkan impian Tousanmu!"

Percuma ..

.

.

"NARUTO!" Suara nyaring menggemakan koridor di pagi ketiga musim semi, Semua mata menatap perempuan dengan surai yang identik dengan warna musim di pagi ini dengan tatapan bingung.

Yang dipanggil menoleh dengan takut-takut, sedangkan pemuda disebelahnya nampak tidak peduli.

"G-gawat Sasuke! Sepertinya Sakura-chan akan mengamuk lagi,"Naruto bersembunyi dibalik punggung pemuda berwajah datar itu , keduanya menatap ke arah dimana seorang gadis berjalan dengan langkah tegap menghampiri mereka.

"Salahmu tidak mengikuti kelas musim panas, padahal nilaimu begitu menyedihkan, Baka dobe," Sahut si Uchiha bungsu datar. Naruto tidak terima, ia berniat membantah sebelum tarikan kencang pada kerah kemeja nya yang membuat tubuhnya berguncang-guncang.

"Kau kemana saja selama liburan musim panas huh?! Tidak sadar rangkingmu paling rendah seangkatan!? Ayolah tinggal setahun lagi kita belajar di SMA! Jangan jadi anak badung yang keras kepala!"Omel Sakura bertubi-tubi, Naruto memegang kepala nya yang berdenyut pusing ketika sakura melepaskan cengkraman tangannya.

"Aku senang kau peduli Sakura-chan tapi.."

"AKU SANGATTT TIDAK PEDULI JIKA SAJA KAU BUKAN SAHABAT KU DARI KECIL!..." Sakura menghembuskan nafas nya kesal, ia begitu murka atas sifat keras kepala salah satu sahabatnya ini. Setiap jam pelajaran ia pasti akan membolos entah kemana, datang sesuka hati dan pulang sesuka hati. Semena-mena dengan peraturan sekolah bukan hal yang tabu lagi bagi sang Namikaze muda satu ini.

"Biarkan saja dia.." Sasuke menatap kedua nya dengan datar,"...Seburuk apapun nilai dan kelakuannya itu tidak berpengaruh apa-apa baginya,"

Naruto mengusap leher belakangnya dengan cengiran tanpa dosa, hal itu membuat Sakura setengah mati menahan hasrat untuk tidak memukuli nya habis-habis-an,

"Karena keluarga nya orang berpengaruh disekolah ini," Gumam Sasuke dan Sakura bersamaan.

"Daripada hal itu.." Naruto menatap lama papan pengumuman yang tepat didepan mereka. Sakura berdiri disebelah Naruto, sedangkan Sasuke bersandar ditembok dengan acuh.

"Lagi-lagi si Hyuuga itu rangking satu seangkatan ya.." Suara lain menyahut, mereka berdua menoleh dan mendapati tiga teman sekelas mereka yang ikut memperhatikan papan pengumuman.

Naruto mengangguk saja, sudah sejak kelas 1 nama Hyuuga Hinata terpampang dideretan paling atas tepat diatas Uchiha Sasuke di daftar Rangking per angkatan kelas. Ia sih tidak ingin ambil pusing , tapi melihat seorang Sasuke dikalahkan seorang perempuan selalu menjadi hal menarik baginya.

"Buuu Sasuke payah, Sasuke payah, Sasuke payah!"Ia berteriak kegirangan di depan wajah datar

Pemuda itu, langsung berhenti ketika Sasuke memukul keras kepalanya.

Mengabaikan dua sahabat nya , Sakura melontarkan pertanyaan."Bahkan Shikamaru pun digeser diposisi ketiga, secerdas apa Hyuuga Hinata itu?"

Yang didapat nya malah gelengan lemah dari Ino dan Chouji, sementara Shikamaru hanya mengendikan bahu tak acuh, padahal dari segi absensi ia jauh diatas si Hyuuga itu, walaupun kadang tidak sengaja tertidur dikelas. Salahkan saja sifat malas nya

"Rumor mengatakan, dia itu punya dunia sendiri, hanya masuk kelas saat tes berlangsung, semua nilai nya pun sempurna. Aku benci sistem sekolah ini yang hanya bergantung pada Nilai-nilai Akademik dan Olahraga"Ini merupakan Kalimat terpanjang yang dikeluarga si Pemuda nanas itu dalam sebulan, Ino mengangguk disebelahnya.

Keenam nya mengangkat bahu tak acuh kemudian berjalan santai menuju kelas mereka.

.

.

Naruto berjalan dikoridor dengan malas, apa yang sedang ia lakukan di hari pertama disekolah? Tentu nya membolos, saat kelas sibuk dengan pemilihan pengurus kelas, ia lebih memilih untuk mencari tempat tenang, tempat yang cocok untuk ia tidur siang.

Kaki nya membawa ia kedepan pintu perpustakaan, Naruto menguap sebentar sebelum menggeser pintu nya dengan keras.

Tidak ada orang didalam perpustakaan kecuali seorang Gadis misterius itu.

Naruto tidak terkejut, ia sering keluar masuk perpustakaan dan mendapati gadis itu sering duduk di ujung Rak buku dengan banyak buku yang berceceran disekitar nya.

Gadis itu tahun ini satu kelas dengannya, Bangku nya pun tepat di ujung samping kanan jendela, bersebelahan dengan Shikamaru.

Dan seperti biasa Gadis itu tidak penah menyadari kedatangannya,kepada siapapun mungkin ia akan bersikap seperti itu.

Mungkin itu hanya sekilas pikiran nya saja, ketika Seorang pemuda dengan Surai merah berjalan mendekati Gadis itu. Pemuda yang mengenakan Badge OSIS itu menyerahkan beberapa buku dan Gadis itu merespon dengan anggukan, hal seperti ini membuat Naruto terperangan seperkian detik.

"Apa yang kau lakukan dengan mulut menganga seperti itu Naruto?"Tanya Pemuda itu, Naruto tersadar dari lamunannya, ia berjalan mendekat, lalu merangkul bahu sang ketua Osis dengan akrab.

"Biasa, aku mau bolos hehe.."Manik Shappire nya bergulir menatap si Gadis Aneh yang sibuk membaca buku dengan kecepatan tinggi, terbukti dari sorot mata nya yang bergerak-gerak dengan cepat."...Sejak kapan kau berteman dengannya ,Gaara?!" Tanya Naruto sedikit berbisik.

Gaara kelihatan tak acuh, ia melepas rangkulan Naruto."Aku hanya ada urusan dengannya," Ujar nya singkat, padat . Memang benar-benar Gaara.

"Hah, Baiklah, aku akan tidur disini, jangan beritau siapapun yah," Naruto mengedipkan sebelah mata nya pada Gaara sebelum beranjak menuju rak buku paling ujung, dimana terdapat meja baca dekat jendela yang langsung mengarah pada Lapangan. Naruto suka sekali tidur disitu.

.

.

.

.

Jam makan siang sudah berbunyi sejak sepuluh menit yang lalu. Sasuke menunggu dimeja kantin dengan raut kesal, ia ditinggal sendirian, Sakura sedang mencari Naruto. Shikamaru dan Chouji sedang berada dikelas , mereka memakan bekal dari Ino, sedangkan Sai seperti lenyap ditelan bumi.

Beberapa murid perempuan cekikikan tidak jelas ketika melihat nya, Sasuke selalu siap dengan tatapan tajam yang seolah berkata 'Pergi jauh-jauh dariku' setiap ada murid perempuan yang mencoba menghampiri meja nya.

"Menyebalkan!"

Sakura akhirnya kembali tapi tidak ada tanda-tanda baka dobe dibelakangnya, ia duduk didepan Sasuke dengan nada gerutuan yang masih terdengar jelas.

"Jangan tanya Naruto dimana! Aku lelah mencari nya kesepenjuru sekolah,"

"Jadi kau menyerah jadi pengasuh nya?!"

Satu pukulan mendarat ditelapak tangan Sasuke, gadis musim semi itulah pelaku nya.

"Jangan meledekku seperti itu, Ayo makan , biar aku yang ambilkan. Kau mau makan apa?"

"Hn,, seperti biasa,"

.

.

.

.

Naruto terbangun ketika bel tanda jam makan siang berakhir berbunyi disepenjuru sekolah, perutnya meronta-ronta minta diisi.

Sambil mengucek-ngucek mata, ia berjalan hendak keluar dari ruangan perpustakaan, tapi ada sesuatu yang menarik atensi nya.

Gadis aneh itu..

Gadis aneh itu membawa bekal, sangat bukan hal yang aneh sih, tapi ia penasaran, Katanya Hyuuga Hinata ini hidup didunia lain. Kata-kata itu terus terngiang-ngiang dikepala kuningnya. Dengan penuh pertimbangan ia pun mendekati gadis itu.

"Eh...hai!"

Jarak nya dengan gadis itu tidak terlalu jauh, mungkin terpaut 4 kotak ubin, sekali lagi ia mendekat, memanggil sekali lagi tidak digubris, lalu berjongkok dideket gadis Hyuuga itu, Lalu kembali memanggil lagi setelah berkoar didalam hati bahwa ini yang terakhir.

"Hyuuga Hinata!"

Gadis itu mengangkat wajah nya dari buku, tatapan mata nya kosong sekali, Naruto menyadari itu dengan cepat. Raut ekspresi nya pun sulit dibaca. Gadis ini lebih mirip seorang robot Android daripada Manusia.

Atau mungkin Boneka?

Naruto dengan segala tingkah bodoh nya menyengir ria, senyum nya ia tujukan kepada gadis didepannya.

"A-aku Namikaze Naruto, S-salam kenal,"

Ia tidak mengulurkan tangan, Naruto merasa bodoh seketika. Benar-benar cara mengajak berkenalan yang buruk.

"Namikaze-kun , Konnichiwa, Yoroshikuonegaishimasu,"

'Formal sekali,' Batin Naruto gusar.

"Ano , kita sekelas di tahun ini," Itu bukan sekedar basa-basi, tentu nya suatu hal yang wajar untuk dibicarakan sebagai kalimat untuk awal pertemanan.

"Kita?" Bekal milik Hinata entah sudah kapan sudah tidak digubris, gadis itu menyimak dengan baik setiap kata yang Naruto ucapkan.

"Iya, ano mau kekelas bersama?"

Dan Jawaban yang didapat Naruto hanyalah gelengan lemah dari Gadis itu, Sekonyong-konyong Naruto berusaha mengubah suasana canggung ini menjadi santai sepert saati ia bertemu dengan teman-teman lainnya, Namun seperti nya akan sulit.

"Ah Baiklah, kalau begitu aku duluan ya,"

Naruto berbalik ketika Gadis itu kembali memakan bekal nya dengan tenang, sampai didepan pintu perpustakaan , Ia berbalik untuk sekedar menutup pintu perlahan dan mengamati Hinata.

Hinata duduk disana tepat disamping jendela, ia membelakangi sinar matahari. Cahaya matahari itu terbias oleh rambut-rambut panjang Hinata yang terurai dan terhembus oleh angin dari jendela.

Dilihat dari sudut pandang Naruto sekarang , Hinata memang seperti seseorang yang menarik diri dari dunia.

Ugh Mengapa Naruto jadi sebegini nya peduli?

.

.

.

.

Gaara sudah terbiasa pulang terlalu malam atau terlalu sore untuk sekedar mengerjakan tugas-tugas osis , apalagi satu bulan kedepan festival drama antar kelas akan dilaksanakan, Gaara selaku ketua Osis harus menyempurnakan rencana agar acara bisa berjalan dengan baik dan terkendali.

Keadaan sekolah dimalam hari tidak semenakutkan di film-film horor yang kakak perempuannya sering tonton di setiap malam jumat dan juga tidak semenarik cerita webtoon yang diceritakan kakak laki-laki nya setiap sarapan pagi. Intinya yah biasa-biasa saja.

Mungkin ada satu hal yang menarik.

Di setiap malam ketika ia pulang larut, Gaara mengabaikan ajakan teman akrabnya Sai untuk lekas pulang, ia berjalan ke atap dengan tujuan yang tidak jelas.

Tapi ketika sampai disana, selalu dan selalu, Gadis yang katanya punya dunia sendiri itu akan berdiri di atap sekolah dengan pandangan lurus kebawah, Jikalau Bulan sedang terang-terangnya. Sosok Hinata akan terlihat menakjubkan seperti seorang dewi.

Tentu Gaara lebih memilih dikubur hidup-hidup daripada mengakui nya, hanya butuh seperkian menit untuk melihat Hinata dari pintu sampai ia memutuskan untuk pulang kerumah sebelum kedua kakak nya menelpon polisi dengan dalih adik bungsu mereka diculik.

Gaara selalu ada waktu besok,besok dan besok lagi untuk melihat kebiasan-kebiasaan aneh gadis itu. Mengintip dunia yang kini dimiliki Seorang Hyuuga Hinata.

.

.

.

Rasanya cukup lama ia berada disini, memandangi langit diatasnya sambil direngkuh sunyi, itu hal biasa baginya. Sunyi selalu menjadi teman hidup nya sejak bertahun-tahun yang lalu.

Manik amethyst itu bergulir kebawah, gelap yang ia lihat. Karena hari sudah malam dan sekitar sekolah sudah sangat sepi, tidak ada tanda-tanda kehidupan.

'Ne bagaimana ya rasanya tidak sengaja jatuh dari ketinggian?'

Pikiran itu terlintas secepat angin, melihat lagi ke bawah dari ketinggian gedung sekolah seolah ada tarikan yang ingin merengkuh nya ke bawah.

Hinata menaiki dinding pembatas, angin langsung menyambutnya, Rasanya tubuhnya ringan sekali.

Satu langkah saja ia akan jatuh, tubunya gemetar, mungkin karena sedikit takut, tapi dibawah sana seolah ada yang menjanjikan ketenangan, ketenangan melebihi dunia nya yang sekarang.

"Loncatlah jika kau mau , aku akan berpura-pura tidak melihat,"

Ucapan dingin dengan ada rendah terdengar tanpa peduli jika Hinata bisa saja terjatuh karena terkejut, untungnya Hinata punya penguasaan diri yang baik. Hinata memutuskan untuk turun dan berdiri berhadapan dengan orang yang kini sedang menatapnya tajam.

"Niisan.."

.

.

TBC

A/N : Ehehe pengen mampir ke fandom ini :v selama ini saya Hinata-centric tapi hanya sekedar pembaca , sudah banyak fic dengan tokoh Hyuuga Hinata yang dipasangkan berbagai Pair yang telah saya baca, bisa jadi anda yang tengah membaca ini pernah saya kunjungi fic Hinata nya hehe.

Jangan ada war ya walau ini TriangleLove, jarang-jarang sih bikin triangle love, di fandom angkyou juga Gk pernah , baru niat sih ada karena tuntutan readers wkwkwk

Oke saya tunggu Respon untuk fic satu ini yah,

.

.

Chapter 2 : Topeng (SELANJUTNYA)

Salam Sejuta Romance