Puisi Sang Penjaga Hutan

Hijau daun, coklat batang, rimbun pohon

Hewan berkeliaran, terbang, merayap, melata, tidur

Inilah isi paru-paru Bumi

Tempatku hidup selama ini

Duniaku bergantung padamu

Rumahku diambil dari kayumu

Bajuku dibuat dari seratmu

Bahkan kekuatanku didapat darimu

Disanalah kenangan tercipta

Latihan memancing, menggambar, berpetualang

Di sanalah tempat inspirasi

Di salanah tempat motivasi

Di sana jugalah nyawaku hampir terambil

Karena kecerobohan terhadapmu

Beruntunglah, ada malaikat yang dikirim atas doamu

Malaikat pelindung yang senantiasa di sampingku

Di sanalah kutemukan kekuatanku

Membantu orang banyak, menolong makhluk Tuhan

Mencoba menjadi pemain drama besar bernama Dunia

Pemain baik dan penuh harapan

Kesedihan teraut jelas di wajah

Melihat yang serakah memakanmu

Melihat yang garang menyiksa penghunimu

Juga merasakan sakit dan panas darimu

Ingin sekali kuluncurkan serangan

Menghancurkan mereka sekali datang

Tanpa sisa bahkan satu buah

Dengat kekuatan yang datang dari yang tersiksa

Namun, engkau membisikkan padaku

"Jangan mendendam"

Dia membisikkan padaku

"Tanamlah kebaikan padaku"

Aku pun tersenyum padanya

Dia ingin dihidupkan dengan sinar kebaikan

Secerca harapan di tengah kehancuran

Awal baru yang semoga dapat berjaya

Berdirilah aku di sini

Melindungi sebiji harapan ini

Di tengah paru-paru Bumi ini

Demiku, demimu, demi semua, demi Bumi

Selesai. Singkat saja, ini adalah Hari Hutan Sedunia dan Hari Puisi Sedunia. Mengapa tidak digabungkan saja dua-duanya?

Kritik dan saran diapresiasi.

RWD keluar.