DESCLAIMER: yang jelas Naruto bukan punya gue
Semoga cerita ini menghibur Minna-san, masalah genre author bingung tapi menurut author genre-nya ya yang tertera. monggo dibaca
"..."
"Untuk apa? bukankah kau sudah cukup nyaman tinggal disana?"
"...!"
"kau ini merepotkan saja"
TIT
Pemuda berambut nanas itu mematikan sambungan telefon itu sambil berdiri di depan pintu apartemen, merogoh kantung celananya sambil mencari keberadaan kunci apartemennya. tak lama ia menemukan benda yang dicarinya. ketika akan memasukkan kunci ke lubangnya, pemuda itu tak sengaja melirik gadis bersurai pirang di sampingnya yang sepertinya sedaritadi memperhatikannya semenjak ia masuk koridor apartemen. ia langsung menoleh kearah gadis pirang itu sambil menatap seolah berkata 'ada apa?' kepada gadis itu namun sesegera mungkin gadis itu mengalihkannya dengan senyuman canggung
"eh.. shikamaru-san.. maaf aku tidak sengaja menguping pembicaraan anda di telefon. aku baru saja akan keluar, tapi tiba-tiba aku mendengarmu dengan pembicaraan yang serius, apa ada masalah shikamaru-san?" yang ditanya (shikamaru) malah menatap keheranan mendengar pernyataan gadis itu, mau tak mau ia harus menjawab
"sesuatu yang merepotkan" shikamaru menghela nafas "ditambah lagi aku harus berdiri di depan pintu apartemenku untuk waktu yang cukup lama"
merasa tersindir, gadis pirang itu buru-buru menyudahi percakapannya dengan shikamaru
"ah, gomen ne.. kau pasti lelah dan ingin cepat beristirahat. maaf aku mengganggumu, sebaiknya aku pergi. jaa ne" Gadis pirang itu segera berlari menuju anak tangga. shikamaru hanya menatap punggung gadis itu lalu melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda
"merepotkan..."
Ditengah keramaian, gadis pirang itu menengok kanan kiri dan sedikit berjinjit untuk mencari orang yang menjanjikannya bertemu di daerah ini
"INO-PIG!"
tak lama, sebuah suara yang tak asing ditelinganya menarik matanya kearah cafeteria yang tidak jauh dari tempatnya berdiri. tanpa berfikirpun ia sudah tau siapa suara yang baru saja memanggilnya, sakura. sahabat ino sejak pertama kali ia bersekolah dasar hingga sekarang. gadis bersurai pink itu melambaikan tangannya kearah ino. ia langsung menghampiri sakura sambil mencari celah diantara kerumunan orang yang berlalu lalang. ia tak habis pikir kenapa sakura mengajaknya ketempat ramai seperti ini. benar-benar merepotkan (*eh, tunggu.. itukan kata-katanya shikamaru.. kenapa ada di Ino?. *Author di fenthunk pake gayung)
"sudah lama menunggu forehead?" tanya ino basa-basi sambil duduk di tempat duduk yang disediakan di cafeteria itu
"ya, hampir saja aku ubanan gara-gara menunggumu disini" jawab sakura ketus
"heheh, maafkan aku forehead. apa kau sudah memesan makanan?" ino mengeluarkan senyum
"belum"
"baguslah kalau begitu, aku membawakanmu sekotak bento. itu sebabnya aku terlambat" ino menyodorkan satu kotak bento untuk sakura dan satu kotak lagi untuknya
"cih, bagus kau punya alasan yang tepat pig. kebetulan aku lapar gara-gara menunggumu" sakura mendecih sambil membuka kotak bento miliknya
"kalau begitu biar aku pesankan minuman, kau mau pesan apa?" tanya ino sambil berdiri dari bangkunya
"aku jasmine tea saja" jawab sakura cepat
ino mengangguk lalu memesankan minuman untuk mereka berdua. beberapa menit kemudian ino datang kembali membawa minuman yang dipesan sakura dan membawa satu frappucino untuknya.
"hey, ngomong-ngomong forehead.. apa yang membuatmu membawaku ketempat ini?" tanya ino pada sakura yang sedari tadi sibuk memakan bento dan menyedot jasmine tea nya
"oh iya, hampir lupa" seketika sakura menghentikan aktivitasnya "libur sekolah akan berakhir 2 minggu lagi, apa kau sudah mendapatkan sekolah yang kau inginkan ino-pig?
"aku sudah mendaftar di Senior High School of Konoha Gakure" senyum "masalah diterima atau tidak aku masih belum tau. apalagi aku hanya mengandalkan beasiswaku, jadi aku tidak terlalu berharap untuk itu" jawab ino yang dilanjutkan dengan sedotan terakhir frappucinonya
"benarkah? aku juga mendaftar disana. semoga saja kau masuk disana pig! jadi kita bisa menjadi sahabat selamanya!. lagipula kau kan tidak terlalu buruk dalam mata pelajaran, pasti kau masuk" Sakura menyemangati ino yang menyerah sebelum bertanding
"terimakasih sakura-chan" ino hanya menyunggingkan senyum lemahnya. "itu saja sakura? apa ada lagi?"
"aku mau bercerita padamu tentang..." sebelum sakura melanjutkan ceritanya, kata-katanya terhenti oleh dering telefon yang berbunyi
"Moshi moshi tou-san"
"..."
"Gomenasai, aku lupa. aku segera kesana"
"..."
"hey ino, maaf ya aku tidak bisa menemanimu, aku harus pulang untuk urusan keluarga" ujar sakura merasa tidak enak dengan ino
"tidak apa sakura, aku mengerti. lagipula aku punya urusan yang belum aku selesaikan. kalau begitu cepatlah forehead. keluargamu pasti menunggu"
tiba-tiba sakura memeluknya dengan erat
"trimakasih ya ino, kau memang sahabat baikku"
"ya tidak apa-apa. dan sepertinya aku akan tewas dalam pelukanmu karena kehabisan nafas" canda ino di sela-sela pelukannya.
"kau ini bisa saja, ya sudah kalau begitu aku pergi ya. jaa ne!" sakura melambaikan tangan dan dibalas senyuman oleh ino. sebagai seorang sahabat, tentu ino mengerti benar kesibukan Haruno Sakura sebagai penerus tunggal perusahaan daily need berlabel Haruno's Group itu
Nara shikamaru, adalah anak dari Yoshino nara dan Shikaku nara. Shikaku adalah teman baik dari ayah ino, ia yang selalu membantu keluarga yamanaka saat berada dalam keadaan sulit.. Entah itu masalah perekonomian, bisnis, sosial, bahkan masalah pribadi keluarga Ino. Pekerjaan shikaku memaksa keluarga nara itu berpindah-pindah tempat. Begitu juga dengan Shikamaru yang harus berpindah pindah sekolah hampir setiap bulan. Ya ampun itu pasti merepotkan. Entah karena terlalu kerepotkan baginya atau alasan lain yang membuat shikamaru memutuskan untuk menyewa sebuah apartemen yang berada tidak jauh dari sekolah Konoha gakure, sekolah yang digadang-gadang adalah sekolah terbagus yang dimiliki Desa Konoha. Sekolah ternama, favorit, dan pastinya merogoh kocek yang falam untuk masuk kesana. Bukan hal sulit bagi keluarga Nara untuk menyekolahkan anak mereka disana.
.
.
.
Setelah mandi, shikamaru langsung merebahkan diri di tempat tidurnya. Menatap langit-langit dengan tatapan kosong. Perlahan ia menutup matanya. Teringat sosok pirang yang baru saja menyambutnya
'apa aku pernah mengenalnya? Aku tidak pernah bertemu dengannya.. Kenapa dia bisa mengenalku?'
Tiba-tiba ia mendengar suara dering ponselnya yang membuatnya lepas dari pikirannya. Ia sangsi bahwa yang meneleponnya adalah orang yang baru saja sambungan teleponnya ia matikan dengan sengaja. dengan bermalas malasan ia menuju meja tempat ia menaruh ponselnya.
Tertulis nama 'wanita paling merepotkan 1' (ibunya). ternyata ia salah duga
"moshi moshi shikamaru"
"moshi moshi kaa-san. Ada perlu a..."
"shikamaru! Apa kau sudah sampai? Apa kau sudah makan? Apa kau sudah bertemu Ino?"
"ya, ya, dan...eh, tunggu... Ino? Siapa ino?" shikamaru bertanya keheranan
"putri dari paman Inoichi, apa kau lupa!?" ibunya memarahinya lewat ponsel. Beruntungnya ia kali ini tidak mendapat jeweran maut dari ibunya
"apa yang kau maksud itu wanita berambut pirang aneh yang tinggal di samping apartemenku?" tanya shikamaru sangsi, karena mendengar paman Inoichi, ia jadi sangsi Ino adalah anaknya karena selain namanya yang hampir sama, warna rambut dan wajahnya juga tidak jauh berbeda.
"ya! Dia orangnya! Kau sudah bertemu rupanya..." "oh iya, kau sudah kudaftarkan di Konoha High School. Kau tau itu tidak jauh dari apartemenmu. itu saja yang mau ibu sam..." "oh oya, satu lagi!"
Shikamaru menghela nafas
"Ino pasti akan membantumu merapikan barang-barangmu aku tau kau pasti belum membereskannya. Kalau begitu yasudah Jaga dirimu baik-baik nak. Jaa"
TUUT TUUT TUUT
Belum sempat protes atau mengucapkan selamat tinggal, sambungan telepon sudah diputus oleh ibunya.
'huh, dibantu.. Yang benar saja. 5 menit lagi pasti akan kurapikan. Merepotkan'
*30 menit kemudian*
"Zzzz...zzzzz...zzzz..."
Shikamaru tertidur dengan koper yang masih tak bergeming dari keadaan sebelumnya. Dugaan seorang ibu memang tidak bisa diragukan lagi. Pemalas seperti shikamaru pasti lebih memilih tidur dibanding merapikan barang-barangnya. Tak salah jika ibunya menyuruh Ino untuk membantu shikamaru merapikan barang-barangnya
AN: eaa lu minna-san. Chapter ini keknya masih kopong alias belum ada apa apanya. Reviewnya minna-san... Kalau ada yang mau kasih saran cerita monggo... Author mah apa atuh, cuma newbie yang masih perlu dibimbing.
\mohon bimbingannya senpai/
