"aku titip Jimin padamu ya, Yoongi hyung. Hanya sebentar, aku akan cepat kembali kok."
"tidak kembali sama sekali lebih bagus."
.
.
.
"si brengsek itu melarikan diri."
"aku sudah menduganya sih, aku lebih suka pernikahannya batal."
.
.
.
"kau mendengarnya?"
"ya. Aku tahu kok ini akan terjadi. Pernikahannya batal itu bukan apa-apa tapi masalahnya ada pada orang tua Jungkook."
.
.
.
"jarimu berdarah."
"ah~"
"apa sakit?"
"jariku berdarah tapi tidak sakit, tapi hatiku yang tidak berdarahlah yang sakit. Aneh ya?"
.
.
.
"astagaaaa! Kalian sedang apa?"
"latihan."
"latihan jidatmu! Pulang sana!"
.
.
.
"ini kali kedua! Astaga bisakah kalian melakukannya di tempat yang lebih privasi?!"
"apa ini sebuah persetujuan?"
"mau mati ya!?"
.
.
.
"biarkan aku yang mengurus semuanya. aku berjanji Jim, pernikahannya akan tetap berlangsung."
"terimakasih. Aku percaya padamu."
.
.
.
"apa Jungkook tidak kembali?"
"entahlah...tidak kembali juga tidak apa-apa."
"kok begitu, kalau Jungkook tidak ada bagaimana dengan acara pernikahannya?"
"tenang saja'kan ada Yoongi."
.
.
.
"kalau itu memang keputusanmu kami bisa apa. Yang kami lakukan hanya bisa berdo'a semoga kalian bahagia."
"kalian tidak marah padaku?"
"aigggooo, tentu saja kami marah tapi bukan padamu Jiminie. Kami marah pada Jungkook."
.
.
.
"bagaimana? Sesuai janjiku kan?"
"ya, dan sesuai ekspetasiku."
.
.
.
TBC!
AN :
Yey! Ada yang mau ff ini d lanjut? Sbnrnya ini cerita lama, aku publish krn lgi seneng aja. Well, aku dah legal bikin ff dngn rated m :v
Reviews please~~
p.s. aku gk bilang ini boys love ya...
