Hey emmm bertemu lagi dengan saya hana – chan ^^"
Hehhehe =) , udah deh langsung baca aja. Ini dia .
.
.
.
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Writer : hana- chan
.
.
.
.
SUDAH LEBIH DARI SETENGAH JAM AKU tidak beranjak dari meja telepon Kaa -san sudah berulang kali lewat di depan ku sambil melotot …. Yeah, aku tahu apa maksudnya. Dia ingin aku segera menutup telepon dan pergi dari sini. Tapi sayangnya tidak bias aku lagi ada urusan penting nih…. URGENT banget !
Aku sudah menelpon Sasuke , lalu Ino , balik lagi ke Sasuke , dan sekarang Ino lagi. Biar kujelaskan…. Pertama tama aku menelpon Sasuke untuk mengatakan jam berapa dia harus menjeputku besok. Tapi lalu Sasuke mengungkapkan ' the unacceptable statement ' dia bilang dia gak bisa pergi denganku besok ! putus asa aku menghubungi Ino dan menumpahkan uneg uneg ku padanya. Dengan bijak Ino menyuruhku bertanya pada Sasuke , apa halangannya hingga nggak bisa pergi besok. Yah, kulakukan persis seperti itu. Tapi Sasuke gak meberikan jawaban yang jelas. Jadi aku menelpon Ino untuk saran selanjutnya. Ino heran begitu tahu Sasuke nggak ngasih alasan jelas padaku. Sasuke emang berbeda banget sama pacarnya Ino yang selalu bersikap terbuka. Pada akhirnya Ino hanya bisa menyarankan Sakura supaya tetap tenang. Dengan linglung Sakura hanya menerima ucapanya dan menutup telepon . tapi lalu Sakura menelpon Ino lagi dan bertanya apa maksudnya dengan ' tetap tenang '. Ternyata maksudnya adalah agar Sakura ngak terlalu memikirkannya dan menerima keputusan Sasuke apa adanya , tanpa kecurigaan. Setelah menutup telepon yang kelima kalinya, Sakura baru sadar, Sakura nggak bisa hanya menerima begitu saja. Sakura curiga apa Sasuke ingin menjauhiku karena mau putus ? Sakura perlu penjelasan ! Sakura berhak mendapat penjelasan dari Sasuke kan ?
tapi Sakura nggak yakin buat berkonfrotasi dengan Sasuke . jadi Sakura menelpon Ino lagi dan minta pendapatnya dulu …
" gue nggak ngerti , ino. Mungkin dia pengen putus sama gue " keluar deh suara manja Sakura . yah, bukan apa apa … Ino ini sobat kentalku banget. Dia selalu dengarin dan berusaha ngertiin semua problem yang Sakura alamin. Sakura selalu bisa bercerita atau curhat apapun sama Ino. Cuma dia satu satunya orang yang paling Sakura percaya.
" Sakura, Sasuke cumin nggak mau pergi besok. Bukan berarti dia mau putus " Ino lagi lagi mencoba nenangin Sakura. Tapi Sakura nggak bisa tenang walau Ino – my trusted friend ever – sekalipun yang ngomong begitu.
" tapi kita udah ngerencanain ini semua sejak seminggu yang lalu. Gue udah ngebayangin bakal ngabisin saat saat menyenangkan sama dia. Gue udah berhari – harimikirin baju apa yang mau Gue pakai , Gimana gaya rambut gue.. semuanya ! Gue udah mikirin sampai hal hal terkecil. Dan riba – tiba, gotcha, dia bilang nggak bisa pergi. Coba deh apa maksudnya ? "
" maksudnya , dia punya acara dadakan yang nggak bisa di tunda atau dibatalin. Lo nggak perlu parno sendiri gitu deh. Biarpunggak pergi besok, kan kalian bisa ngerencanain lagi buat pergi minggu depan. Sama sekali gak ada masalah, Sakura "
" emangnya acara dadakan apa yang nggak bisa di kasih tau ke gue ? tadi tuh gue udah Tanya berkali kali, nggak bisa perginya karena apa ? tapi dia nggak nge jawab "
" yah kalau soal gitu sih gue nggak tau. Privacy banget, kali "
" privacy kayak apa sih yang nggak bisa dibagi sama ceweknya sendiri ? "
" duh, gue nggak ngerti. Nanti gue tanyain Said eh. Kali aja sesame cowok bisa ngerti "
" yaudah , lo telpon Sai sekarang ya, ino. Sekarang gue telpon lo lima menit lagi, harus udah dapet info yah "
" Sakura , Sai jam segini sih udah ngimpi kemana tau. Besok aja yah gue tanyain di sekolah "
" besok sih udah mepet banget ngak bisa ! , sekarang deh loe bangunin dia. Cuman bentar aja "
" gila lo! Kalau nanti bokapnya yang ngangkat telepon, gue mesti bilang apa dong ? suruh bangunin Sai , gitu ? nggak deh, Sakura .nggak bisa gue "
" yahh, elo gimana sih.. miskol in dulu dong ke HP nya Sai. Tiga detik an bilang lo mau telepon ke rumahnya, suruh dia angkat . gampang kan "
" uhh,nggak tega gue bangunin Sai cuman buat masalah gituan "
" masalah gituan apa ? ini masalah penting banget. Hidup mati gue ditentuin di sini "
" ih, sok dramatis banget deh loe ! hidup mati apaan juga "
" yah whatever lah! Yang penting lo tanyain Sai sekarang oke Ino ? "
" ngg… oke… " sahut Ino akhirnya dengan berat hati. Tapi berhasil juga aku pengaruhi dia. Aku tahu, sebetulnya dia nggak mau gangguin tidur lelapnya Sai. Ino nggak pernah mau ngerepotin Sai . Ino itu tipe cewek yang bisa nerima pacar apa adanya. Dia nggak pernah comment soal apapun yang Sai lakuin.. termasuk kebiasaan aneh Sai, tidur sebelum jam delapan malam setiap hari. Ih, aneh banget kan? Masa udah SMA masih tidur secepat itu ? kayak anak kecil aja . kalau Sakura sih , nggak bakal bisa toleransi sama kelakuan aneh begitu. Yah, Sakura sih emang banyak nuntut. Apalagi sama Sasuke, pacarnya yang selama empat bulan terakhir ini . Sakura hamper selalu mengatur ngatur kelakuan kelakuan atau gaya juga ngatur terus acara acara ketemuan nge- date sama Sasuke . pokonya, minimal Sakura harus jalan seminggu sekali sama Sasuke . malah kadang bisa dua atau tiga kali seminggu. Untungnya, selama ini Sasuke nggak pernah keberata atau protes dengan sikap Sakura yang suka ngatur ngatur. Dia selalu nurut nurut aja . dan sekarang inilah pertama kalinya dia ngebatalin acara yang sudah Sakura rencanain.
Tepat lima menit setelah Sakura menutup telepon tadi, Sakura mendekatkan gagang telepon ke telinganya dan menekan nomer rumah Ino yang sudah Sakura hafal di luar kepala. Terdengar nada , berarti si Ino masih bicara dengan Sai. Oke, Sakura pun menunggu
Sekitar tiga menit kemudian, Sakura mencoba lagi. Masih sibuk. Duh, past si Ino pasti pakai acara pacaran dulu nih, nggak to the point nanyain informasi yang aku minta
Lalu sekarang tou-san yang lewat. Dia nggak melotot seperti kaa-san , tapi dia langsung bicara
" Sakura kamu udah pakai telepon dari tadi kan ? apa kamu mikirin tagihan yang harus tou- san bayar nanti ? "
" bentar lagi deh tou – san " bujuk Sakura " penting banget nih. Aku harus Tanya info dar Ino "
" tutup teleponnya. Dan kamu pergi dari situ sekaran " ujar tou- san tegas
" tapi, pa , aku bener benar harus telepon Ino… "
" tutup teleponya sekarang ! " potong tou – san galak
Dia mulai marah. Jadi sebaiknya aku tidak melawan. Sambil cemberut , Sakura bersingsut pergi menjauhi meja telepon.
duuh, Ino udah berhasil dapat jawaban dari Sai belum yah ?
gimana caraku menghubungi nya nih ? pulsa hp habis, jadi SMS pun gak bisa. Kalau gitu , terpaksa deh nanti pas tou – san nggak lihat , Sakura mencuri curi pakai telepon lagi aja. Tapi sinyalnya, sampai kapan nih Sakura mesti menunggu ? tou – san malah baca Koran di kursi dekat telepon , sampai kapan nih aku mesti nunggu? Tou – san kalau baca Koran bisa satu jam! Lumutan deh nunggu nya …
setengah putus asa, Sakura mojok di kursi paling ujung. Sakura ingin nangis rasanya…. Hubunganya dengan Sasuke terancam nggak ada yang bantu dia
deringan telepon langsung membuat Sakura semangat.' Itu Ino ! pasti Ino ' serunya dalam hati , karena Sakura nggak hubungi Ino lagi . jadi dia hubungi Sakura . dia mau ngabari sesuatu
tetapi tou – san keburu mengangkatnya duluan karena ia lebih dekat dengan telepon
" tou – san , itu Ino , buat aku " kata Sakura antusias . tapi tou – san tidak memedulikan Sakura
Dia tetap menerima telepon dengan gaya resminya biasa
Nggak percaya amat sih tou-san , Sakura yakin itu pasti Ino ! tuh kan pada akhirnya Tou – san nyerahin teleponnya ke Sakura
" udah kubilang pasti Ino " sungut sakura meraih gagang telepon
" bukan kok " sahut tou-san seraya mengambil Korannya kembali, dengan agak heran, sakura bicara di telepon " moshi moshi , Ino ? "
" bukan Ino " kata suara sengau seorang cowok di ujung sana .
" ini gue, Sai "
" Sai ? kenapa lo yang nelepon gue ? "
" kata lo mau konsultasi sama gue kan ? mending gue ngomong langsung deh. Bisa lebih jelas "
" yaahhh gue gangguin lo tidur yah? Kata Ino lo jam segini udah ke alam mimpi"
" emang . tapi atas rekomondasi dari Ino , gue luangin waktu gue berkorban buat lo. Katanya lo uring uringan banget yah ? "
" gitu Sasuke pengen putus dari gue "
" oh yah ? tau darimana lo ? "
" dari tingkah lakunya. Dia tiba tiba batalin acara, terus nggak jelas gitu alasanya kenapa "
" jangan ngambil kesimpulan terlalu cepat , Sakura "
" tapi gue yakin banget. Nah, menurut lo sebagai cowok gimana? Kalau lo menghindar tanpa alasan yang jelas, itu berarti apa ? "
" yah, bisa berarti banyak gue lagi mau sendiri , atau gue terpaksa nemenin nyokab belanja tapi malu bilangnya , atau gue lagi capek , bad mood , atau mungkin ada cewek cakep setuju jalan sama gue di hari yang sama..- "
" WHAT ? " potong Sakura keras. Sama sekali nggak piker olehnya kemungkinan ada cewek lain yang menarik perhatian asuke
" itu kan cuman beberapa pendapat gue. Nggak tau juga yah kalau Sasuke orangnya gimana . lo sebagai ceweknya mestinya lebih menegrti soal dia dong, matanya suka jelalatan nggak kalau lagi jalan sama lo ? "
" rasanya nggak tuh "
" yah, kalau gitu bukan karena cewek lain, kali. Nggak taulah gue , Sasuke sifatnya gimana ? "
"tapi kan elo sama sama cowok "
" iya, terus emangnya semua cowok di dunia ni punya sifat yang sama persis ? "
" jadi gue harus gimana , Sai ? "
" lah ? mana gue tahu. Tapi yang penting, lo clam down aja deh. Nggak usah terlalu sters "
" nggak sters gimanaus kalau Sasuke bener bener pengen putus sama gue gimana ? "
" wah, lo jangan bikin heboh sendiri gitu dong. Gini deh,, saran gue, mending lo telepon Sasuke langsung . Tanya deh sama dia apa bener maksudnya , emang mau putus ? clear kan ? "
Gue taku , Sai kalau jawab iya, gue gimana dong? Mati deh "
" tapi kan lo harus pastiin . daipada lo ketakutan nggak jelas gini "
" Sai bisa gak lo yang tanyain sama Sasuke? Please, bantuin gue "
" ah, gila lo, Sakura ! gue nggak mau ikut campur hubungan lo deh. Apa hak gue "
" iyah sih " betul juga. Gak etis banget kalau Sai uang nanyain soal putus atau enggaknya pada Sasuke. Bisa bisanya sakura mikir gitu
" nekat aja deh lo Tanya dia " usul Sai
" nggak bisa. Kalau menurut lo, dia pengen putus sama gue gak? "
" yaampun, Sakura sumpah deh gue nggak tau "
" coba kasih pendapat lo aja "
" Sakura, ini kan soal perasaan Sasuke masa gue yang nentuin seenaknya ? "
" yaa, tapi kan lo sesama cowok harusnya …- "
" ya, tap setiap cowok itu berbeda , Sakura. Jangan anggap sama "
" paling enggak lo bisa bilangin umumnya cowok itu gimana ? "
" kalo cuman satu pendapat gw sih, belom bisa di jadiin tolak ukur. Besok deh gue coba tanyain temen temen gue. Jadi bisa dapetin pendapa pendapat yang umum "
" jadi sekarang gue nggak dapetin hasil apa apa nih ngobrol sama lo ? "
" ada. Lo harusnya bangga udah di telepon sama orang sekeren gue " Sai tertawa terbahak bahak. Dasar, orang suka ke GR an
" masih kerenan Sasuke " sahut Sakura ketus
" tapi di waktu lo ada masalah, larinya ke gue kan ? bukan ke Sasuke. Itu berarti gue lebih GENTLE dan pengertian "
" yah terserah lo deh , ge heran kok si Ino mau maunya sama kaleng rombeng kayak lo "
" oh my god ! tampang gue yang cakep and bod gue yang mantap gini di bilang kaleng robeng? Udah periksa mata belom Sakura ? kayaknya lo mnus banyak deh "
Akhirnya Sakura tertawa cowo yang terlalu percaya diri tapi yeah, dia benar ada untungnya juga Sakura ngobrol denganya. Bisa sedikit mengurangi beban
" lo deh yang periksake dokter saraf, Sai. Gue yakin penyakit gila lo sudah stadium empat "
" gue udah chek ke dokter saraf, tapi bukanya sembuh malah dokternya ikut ikutan she, pengaruh gue kan kuat banget. A boy an extreme impression hahaha "
" iya deh, percaya. Sekarang aja gue curiga, apa gue udah mulai sinting yah gara gara kebanyakan ngomong sama lo "
" oke! Dapet satu korban gue. Hebat banget kan gue. Eh Sakura udah dulu yah gue ngantuk "
" oke met bobo Sai. Sori dah ganggu "
" nggak masalah bye "
" bye "
Setelah menutup telepon, Sakura langsung ngabur ke kamar, ia langsung ngabur ke kamar sebelum sempat ada komentar dari Tou- san. Dia kan pasti dengar semua yang aku omongin ke Sai , pasti ia akan ikut campur . jadi mending Sakura gak ngasih kesempatan .
Sakura ketiduran di ranjang dan menulis diary well, diary ini sobat setianya Sakura selain Ino. Sakura mencurahkan semua perasaan, keraguan, dan ketakutan , Sakura takut kehilangan Sasuke. Mungin orang bakal menertawakanya dan menggap ini hanya cinta monyet belaka. Tapi buat Sakura ini bukanlah cinta monyet yang sesaat. Sakura betul betl suka pada Sasuke, Sakura udah merhatiin Sasuke secara khusus, sejak kecil dulu sebelum akhirnya pacaran . dia cinta pertama nya Sakura. Dan denganya Sakura membagi ciuman pertama
Tuhan ku mohon aku ingin Sasuke menjadi cinta sejatiku
To be Continue…
Hehehhe akhirnya fict pertama sudah jadi ^^" maaf kalau rada gimanna gitu
Tapi ntar di chapter selanjutnya ada Sasuke na kok
Hehehe minta review yah ^_^
Dan silahkan hina saya semau anda, kalau gak suka aku bersedia kok gak akan ngelanjutin fict nya * putus asa * oh yah maaf jika ada penulisan yang salah, soalnya ini bikinya buru buru banget
Heheheh ~~"
