The Baby Doll's Doll

Namegyu23 Present

Catagory:

Kyumin. BL/BoyxBoy. master!Kyu posessive!Kyu Pedo!Kyu Innocent!Min lil Angst

Cast:

Cho Kyuhyun as Tuan Muda Cho

Lee Sungmin as Minnie/ Lee Sungmin the Baby Doll

Park Jungsoo/Leeteuk/Pelayan Lee as Sungmin's mother

Lee Kangin as Sungmin's Father in law

Kim Yesung as Snipper of Cho Family/Sungmin Teacher

Summary:

Akhirnya mereka bertemu lagi. Kali ini Kyuhyun berjanji tak akan melepaskan Sungmin. Apapun yang terjadi Sungmin adalah Miliknya, sekalipun itu berarti dia sang Tuan Muda harus menjadi 'Doll' untuk Pelayannya yang masih bocah itu, Si Boneka pembunuh keluarga Cho, Lee Sungmin. /panggil namaku agar aku tau kau masih bersamaku/Ye, Saya akan selalu bersama Tuan Kyuhyun/ Warning!BoysLove KyuMin. Dont like Dont Read

.

.

16:42. 06 november 2009, Kediaman Lee, ruang latihan

Kyuhyun memandang datar beberapa namja dan yeoja yang sedang berlatih pedang dihadapannya "apa aku harus melihat ini?" tanyanya malas

"tuan muda diperbolehkan memilih pengawal berikutnya saat saya sudah tidak aktif"

"mana aku tau yang mana yang bagus, Lee ahjumma" sahut Kyuhyun membuat Leeteuk tersenyum, Kyuhyun biasa memanggilnya Leeteuk atau Park jungsoo –nama aslinya sebelum menikah lagi-. Tuan mudanya itu pasti bosan disini

"itu..." gumam Kyuhyun membuat leeteuk memandang objek yang dipandang Kyuhyun

"Lee Sungmin. Dia putra saya, Tuan muda" terang Leeteuk saat Kyuhyun memperhatikan sesosok namja mungil yang sedang berceloteh pada namja tua pengasah pisau

'Kenapa harus diasah terus sih? Buat saja yang baru'

'ahjussi, ajari aku bermain dengan benda-benda itu dong'

'ahjussi~ jangan mengacuhkanku~'

Samar-samar Kyuhyun bisa mendengar suara Sungmin, bibirnya mengulas senyum tipis untuk sepersekian detik

"aku mau dia..."

"eh, tapi..."

"Leeteuk" panggil Kyuhyun membuat Leeteuk memandang Kyuhyun datar bersiap menerima perintah

"ajari aku memakai pistol, saat kau harus pergi, jadikan dia milikku"

"Ye, Doryronim"

Aku akan membuatmu menepati janjimu, Lee Sungmin.

.

Hidup adalah bagaimana kau bisa berdiri tegak

Hidup adalah bagaimana mereka menunduk atas dirimu

Hidup adalah bagaimana gemetar mereka atas suaramu

Hidup yang sebenarnya adalah saat aku memandangmu

Cho Kyuhyun

17:03. 19 Juli 2011, Mansion Cho

"apa tuan medadak bisu?"

Suara itu... suara tenor yang lancang itu—

Sudah lama sekali

"Jesonghamnida tuan, jika anda tak bisa menjaga sikap, silahkan keluar dari mansion ini" namja berumur enam belas tahun itu tetap bergeming ditempatnya, memandang iritasi tangan pelayan yang masih betah dalam posisi tersungkur sambil memegang bahu si namja kecil berseragam pelayan tinggi keluarga Cho.

bagaimana bisa sampah itu begitu lancang menempel di miliknya

Miliknya, eoh?

Tentu saja. Sejak saat itu. Dia adalah miliknya.

"siapa kau?" tanya-nya dengan nada penuh penekanan. Tertunjuk untuk pelayan –yang ia bersumpah tak akan menjadi pelayannya lagi- "Lee Sungmin, Anak pelayan Lee"

"aku tak bicara padamu" ujarnya tak bisa mengabaikan suara bocah itu "berani sekali kau tiduran di lantai rumahku. Orang asing"

Tubuh pelayan itu menegang. Jemarinya yang tadi meremas bahu si namja kecil untuk memberitahu bahwa dihadapan mereka itu adalah sang Doryronim bergetar hebat "jesonghamnida tuan muda"

"eoh? tidak bicara denganku?" mata namja itu mengerjap bingung. Hanya sebentar saat dia mengingat nada sarat akan amarah yang ditunjukkan pada Yeoja cantik disampingnya.

Harusnya kau mengingat kata-katanya, manis. Bukan intonasinya.

"Hey, bagaimana bisa kau meninggikan suaramu pada Yeoja dewasa, huh? Dasar anak kecil. Pasti kau anak manja teman Tuan muda Kyuhyun kan? Kenapa Tuan muda mau berteman denganmu sih" sunggutnya tanpa henti dan tentu saja tanpa berfikir tentang tinggi si 'anak kecil' itu bahkan hampir dari 2 kali tingginya

Itulah sebabnya kepala pelayan Lee Jungsoo–yang baru saja meninggal- tak pernah membawa dia ke tempat kerjanya. Dia memang sedikit berbeda.

"Neo, tarawa" kata 'anak kecil' itu sambil berlalu. Foxy milik namja yang lebih muda melebar saat namja sombong itu menaiki tangga.

"Ya! tidak boleh keatas!" si namja bermata Foxy—Sungmin mengejar langkah panjang si namja tampan—yang tidak disadarinya merupakan si tuan muda Kyuhyun, terus memekikkan kalimat larangan hingga mereka memasuki ruangan terlarang bertuliskan 'Cho Kyuhyun' di pintunya

"tutup pintunya" itu sebuah perintah. Entah karna apa Sungmin benar-benar menutup pintu kamar itu sebelum melihat sekeliling "eh? odinyayo?"

"kamarku" ada sinar geli di Onyx Kyuhyun, juga perasaan menggelitik yang asing diseluruh tubuhnya

"ah~ kenapa kita ke kamarmu, tuan?" tanyanya seolah jeritannya tadi tak pernah terjadi. Matanya memandang penuh namja yang tengah duduk di atas ranjang king size dihadapannya

"kau anak Leeteuk?" namja itu mengangguk. Well, itulah sebabnya dia memakai seragam khusus. Pelayan Lee dipekerjakan khusus untuknya "aku tak pernah melihatmu disini"

namja itu kembali mengangguk, kali ini lebih semangat "Ne, ini pertama kalinya Min masuk ke dalam Mansion Cho, tapi kata Appa mulai hari ini Eomma akan bekerja untuk Tuhan jadi Min menggantikan Eomma bekerja di sini, tuan~"

Benar, Leeteuk memang sudah meninggal

"baiklah, kau tau apa pekerjaanmu disini?" namja itu menundukkan kepalanya guna menyamakan tinggi wajah mereka, mengusir raut sendu di wajah stoicnya

"eung~ menemani tuan muda Kyuhyun?" jawabnya ragu, terbesit diingatannya saat Eommanya hanya sebentar mengunjunginya dirumah sakit karna Kyuhyun akan segera pulang dari sekolah

"kau selalu menyebutkan nama tuan muda Kyuhyun. Memangnya dia siapa?"

Sungmin kembali memasang wajah berfikir, dengan mata berbinar ia kembali berceloteh riang "Kata Eomma Tuan muda Kyuhyun itu sangat tampan, punya kulit putih pucat seperti porcelen, dia tinggi dan pintar. Tuan muda Kyuhyun juga punya suara bass yang indah"

Dia tau aku! Dia benar-benar tau aku!

"oh ya? Dia sepertinya sangat sempurna"

"tentu saja, sejak dua tahun yang lalu aku sangat mengidolakannya. Aku selalu meminta eomma menceritakan semua tentang Tuan muda Cho Kyuhyun~"

"Jinjjanayo?" sinar geli itu semakin terlihat disertai bibir merah yang melengkung indah

Wah, Wah. Coba lihat apa yang baru saja dilakukan Cho Kyuhyun yang Agung.

"iya~ dia itu... eung~ ah, seperti itu!" Sungmin menunjuk sebuah pigura berisikan potret namja berambut coklat ikal, dengan garis khas anak-anak yang memandang dingin. Seketika matanya mengerjap "eh? Tuan muda Kyuhyun?"

Sudah sadar, manis?

"Ya?" jawab Kyuhyun. Namja itu tertawa pelan saat wajah Sungmin memucat "Jesonghamnida, Tuan muda Cho. Jesonghamnida" kata namja itu panik, berkali-kali tubuh kecilnya membungkuk sebagai tanda bahwa ia bersungguh-sungguh

"geurae, cha!" suara Kyuhyun terdengar bersemangat, dia menepuk sisi sebelahnya. Tak memperdulikan Sungmin yang mengganti nama 'Kyuhyun' menjadi lebih formal—Cho

Tunggu. Tertawa pelan? bersemangat? Cho Kyuhyun?

"uh?" Kyuhyun tersenyum miring "kemarilah, kau harus menemaniku kan, Sungmin-ah?"

—err, dari senyumannya yang khas, sepertinya dia benar-benar original

"Ne!" dengan semangat Namja itu melompat ke ranjang Kyuhyun "Tuan muda, apa yang ingin tuan lakukan?"

Foxy cantik itu kembali memandangnya, dengan perhatian penuh seperti yang sudah-sudah "geurae, perintah pertama. Panggil namaku"

"Tuan Muda Cho" ucapnya sedikit bingung. Untuk apa tuan muda Kyuhyun meminta namanya dipanggil?

"Kyuhyun. Panggil aku Kyuhyun"

"Tuan Kyuhyun" Kyuhyun mencebikkan bibirnya kesal "aish, baiklah. Seperti itu juga tidak apa-apa. Ingat, jangan panggil tuan muda Cho. Jangan. Call?"

"Call!"

0o0

12:46. 1 Agustus 2011, Mansion Cho, Ruang bawah tanah

"Bagus Min. Seperti itu. " Namja yang hampir dua minggu tinggal di mansion Cho itu menyunggingkan senyum tipis, foxy nya memandang datar bidak yang ditembaknya secara tepat tiga kali bertutut-tutut.

Kim Yesung—snipper andalan keluarga Cho itu menyunggingkan seringai tipis. Dalam sekali percobaan Sungmin bahkan mampu menembak bidak merah. Dan Kini keakuratannya sudah 100%.

Yesung tidak begitu mengerti, bagaimana Lee Kangin mendidik putra tirinya sehebat ini meski didalam bayang-bayang Park Jungsoo—Leeteuk selalu menginginkan anaknya hidup seperti anak lainnya.

Jadilah Sungmin seperti ini. Wajah polos dengan rambut legam yang menambah raut manisnya menonjol. Tak akan ada yang sadar jika dia bukan hanya pelayan pribadi Tuan Muda tapi juga boneka pembunuh keluarga Cho.

Bahkan Cho Kyuhyun pun tidak.

"ingat apa kata Hyung tadi?" namja itu merendahkan tubuhnya, menarik perhatian Sungmin untuk menatapnya "Ne, Ini rahasia. Tidak ada yang boleh tahu kecuali aku, Yesung Hyung dan Appa"

Yesung kembali menarik sudut bibirnya, kali ini tersenyum puas akan reaksi patuh yang diberikan Sungmin. Memang, Sungmin bekerja untuk keluarga Cho, tapi sahabatnya, Lee Kangin menyerahkan namja itu padanya –yang merupakan orang keluarga Cho- untuk di didik.

Agar bisa menjaga Cho Kyuhyun seperti yang dilakukan eomma-nya.

Agar tak merasakan kesepian di rumah yang penuh kenangan kedua orang tua kandungnya.

Agar menjadi lebih kuat. Lebih dari Leeteuk yang baru belajar senjata diusianya yang ke-20.

Agar Lebih berpengalaman—

Dan lebih lama bertahan hidup

"Oppa, apa Min bisa pergi sekarang? Min mau menjemput Tuan Kyuhyun"

Dia benar-benar seperti eommanya.

0o0

"Tuan Kyuhyun" suara itu menggema, membuat Kyuhyun membalikkan tubuhnya, tanpa ketara disembunyikan pistol Beretta M92 –yang dipelajarinya mati-matian selama dua tahun- dibalik almamater UPI High high School miliknya

"kenapa disini Min?" Kyuhyun berjalan mendekati Sungmin yang berdiri dengan bibir mengecut didepan pintu "Saya menunggu hampir 10 menit didepan gerbang tapi Tuan Kyuhyun tidak keluar" adunya, terdengar lucu dengan bahasa formal yang selalu dipakainya setelah mengetahui rupa Tuan Kyuhyun-nya

Kyuhyun melirik jam dinding di ruangan itu. 13:43. Ini sudah 13 menit melewati jam pulangnya "Jinjja?" diraihnya smartphone hitam miliknya.

Mati. Pantas saja alarmnya tidak berbunyi.

"Apa Tuan Kyuhyun bisa menembak? Revolver atau pistol?" Kyuhyun tersentak. Bagaimana bisa bocah sembilan tahun mengerti tentang revolver atau pistol?

"Ya... untuk melindungimu" balas Kyuhyun asal, tak ingin benar-benar menjawabnya.

Bocah itu merengut. Imut. "ish, tapi kan harusnya saya yang melindungi tuan Kyuhyun"

"geurae, jadilah dewasa agar kau bisa terus bersamaku, melindungiku seperti Leeteuk" katanya tanpa tahu itu dianggap Sungmin sebagai sebuah perintah.

Perintah mutlak untuk melindungi Kyuhyun sampai akhir hayat seperti yang Eommanya lakukan.

"Ye, Tuan Kyuhyun. Saya akan terus belajar dan selalu bersama Tuan Kyuhyun"

Senyum Kyuhyun menghangat. Janji sederhana itu, dia mengingatnya.

Dia akan belajar lebih giat dan juga menjadi lebih kuat. Agar Sungmin benar-benar akan bersamanya selamanya dan dia bisa merasakan kembali rasa asing yang menggelitik waktu itu

Tidak meninggalkannya seperti Leeteuk

Tidak mengabaikannya seperti Appa-nya dan yang paling penting—

Tidak akan membuangnya seperti Ahra Noona.

Ahra Noona...

"Tuan Kyuhyun" panggilan itu membuatnya tersadar, maniknya yang tadi menerawang kembali terfokus pada Sungmin yang memandangnya dengan raut bingung.

"wae?"

"Kajja, kita pulang" Namja itu mengulurkan tangannya. Kyuhyun bergeming menatap telapak tangan mungil itu "Tuan Kyuhyun, Ayo pulang"

Tuan Kyuhyun...

"Kau selalu memanggil namaku" Ahra Noona bilang namaku memuakkan

"apa saya tidak boleh melakukannya?" Sungmin menurunkan tangannya, kepalanya menunduk seakan dituduh melakukan kesalahan besar

"Aniyo" Sungmin kembali mengangkat kepalanya, berangsur mendongak lebih tinggi sejalan dengan Kyuhyun yang semakin mempersempit jarak mereka "Aku suka. Jadi jangan berhenti"

Kyuhyun merendahkan tubuhnya, membawa Sungmin dalam sebuah pelukan dalam "panggil namaku agar aku tau kau masih bersamaku"

"Ye, Saya akan selalu bersama Tuan Kyuhyun"

Kau selalu menjanjikan hal yang sama. Tak akan kubiarkan kau mengingkarinya

0o0

.

Ku persembahkan diriku padamu

Tetap setia selagi namaku masih menjadi mantra hidupmu

Semu bagai debu dilangit kelam

Tenggelam dalam lautan perasaan

Tetap berkobar ditengah liquid tenang mendalam

Cho Kyuhyun

.

.

TBC