"Menyebalkan!" seru gadis bersurai merah saat memasuki ruang kerjanya

"Kau kenapa lagi?" sahut gadis bersurai pirang yang masih memiliki hubungan darah -sepupu- dengan si gadis merah.

"Kau tak akan percaya apa yang ku alami hari ini." ujar si merah aka Namikaze Kyuubi mendramatisir, lalu mendaratkan dirinya di sofa yang berada di tengah ruang kerjanya.

"Ah,, biar ku tebak, ini pasti ada hubungannya dengan Itachi." tebak sang sepupu Yamanaka Deidara dengan nada bosan.

"Cih, siapa lagi!" dengusan kesal keluar dari bibir plum Kyuubi.

"Memang dia melakukan apa kali ini?" tanya Deidara tanpa memandang Kyuubi, ia terus fokus pada laporan yang sedang ia baca.

"Argh,,,, dia terus saja mengekoriku sepanjang waktu."

"Ck, itukan sudah biasa." Deidara meletakkan laporannya.

"APANYA YANG BIASA?"

"Ayolah, bahkan ia sering mengekorimu sepanjang hari." Deidara beranjak mengambil minuman di lemari pendingin yang memang di letakkan di ruangannya dan Kyuubi.

"Kalau hanya mengekoriku saja memang sudah sering tapi bayangkan kalau dia juga menyapa semua orang yang kami lewati dan dengan santainya dia berkata 'Dia istriku, cantikan!' Lama-lama aku bisa gila" Kyuubi mengacak surai merahnya kesal.

"Hahahaha,,,,, Sepertinya dia memang benar-benar menyukaimu." Deidara mendudukkan dirinya di sebelah Kyuubi.

"Grrrrr,, kau jangan ikut-ikutan memancing emosiku Dei."

"Maaf, maaf. Tapi aku heran denganmu, kenapa kau terus saja menghindarinya? Padahal kan kau tau sendiri, dia tampan, tinggi, badannya juga bagus, dan pewaris dari perusahaan nomor satu di Jepang. Apa yang kurang darinya?"

"Dia kurang waras. Laki-laki gila, menyebalkan, laki-laki mesum tingkat dewa, keriputan pula. Kenapa dia tidak memilih satu perempuan saja dari begitu banyak penggemarnya. That's it, masalah selesai. Kenapa dia malah mengejar dan mengekoriku terus, menyebalkan."

"Mungkin saja dia sudah bosan dengan mereka, makanya dia mencari sesuatu yang lebih menantang."

"Maksudmu?"

"Hanya kau gadis yang dengan terang-terangan menolaknya. Padahal di luar sana banyak gadis yang dengan rela membuka pahanya lebar-lebar demi dirinya."

"Kau berlebihan, tidak mungkin hanya aku saja yang tidak terpesona olehnya. Kau juga salah satunya."

"Kata siapa?"

"Jangan bilang kalau kau selama ini diam-diam menyukainya! Astaga, aku tidak percaya ini. Kau menyukainya padahal kau sendiri sudah bertunangan dengan si muka bayi."

.

Tak.

.

"Jangan seenaknya mengambil kesimpulan bodoh! Mana mungkin aku menduakan Danna." Deidara memukul kepala bersurai merah itu tanpa peduli sang pemilik yang meringis menahan sakit.

"Cih,,, lalu apa yang kau bilang barusan itu huh?" ujar Kyuubi sambil menggosok kepalanya.

"Aku juga wanita normal yang menyukai pria idaman seperti Itachi, dia tampan, kaya, mapan, sexy pula. Jika aku belum terikat dengan Danna mungkin aku sudah jatuh hati padanya."

.

Tak.

.

"Itu sama saja bodoh. Bagaimana kau bisa bilang seperti itu saat kau sudah mempunyai tunangan." giliran Kyuubi balas dendam pada Deidara.

"Hei, itu hanya perandaian. Lagi pula Itachi hanya menyukaimu." ujar Deidara sambil menggosok kepalanya.

"Omong kosong."

"Ya sudah kalau kau tak percaya."

"Jikalau pun itu benar, aku tidak menyukainya. Aku bahkan membencinya."

"Hati-hati dengan ucapanmu. Kau tau, benci dan cinta itu bedanya tipis, lebih tipis dari pada kertas."

"No way. Dia begitu menyebalkan. Aku benar-benar tidak menyukainya."

"Terserah padamu, yang penting aku sudah mengingatkanmu."

"Tapi aku harus bagaimana supaya dia berhenti mengganggu hidupku."

"Lakukan saja apa yang tidak di sukainya. Buat dia ilfil padamu."

'Hal yang tidak disukai Si Keriput? Ilfil?'

.

.

.

.

_A Naruto Fiction_

Disclaimer by Mr. Masashi Kishimoto

This fict belong to me Dan (Daniel. Sandra aka Daniela Alexsandra)

"Unsuccessful plan"

Main Pair : Uchiha Itachi x Namikaze Kyuubi (female)

Rating : T +

Genre : Romance

Warning: As always human and female Kyuubi, GS of course. Penganut aliran mainstream, so ide cerita tentu saja mainstream maksimal. Typo bikin sakit mata plus EYD yang nggak tau kapan sempurnanya. OOC jangan tanya. But hope you like.

.

.

.

Perusahaan Uchiha dan Namikaze sudah cukup lama bekerja sama. Bahkan mereka sepakat mendirikan sebuah gedung perkantoran 'Namichiha', dimana di gedung itu dijadikan kantor cabang dari dua perusahaan induk mereka. Berdasarkan kesepakatan bersama gedung Namichiha di bagi menjadi dua, sisi barat adalah wilayah teritorial Uchiha sedangkan di sisi timur adalah milik Namikaze. Meskipun begitu untuk rest area, cafetaria dan kantin mereka membaur menjadi satu. Jadi tidak heran jika karyawan masing-masing perusahaan saling mengenal.

Masing-masing cabang perusahaan mereka di pimpin oleh putra dan putri sulung dari Uchiha dan Namikaze. Uchiha Itachi pemuda berusia 28 tahun yang terkenal akan ketampanan dan kejeniusannya menjadi pimpinan di cabang perusahaan Uchiha. Sedangkan cabang perusahaan Namikaze di pimpin oleh Namikaze Kyuubi, gadis berdarah campuran Jerman-Amerika-Jepang berusia 26 tahun, cantik, tenang dan disiplin adalah hal yang orang pikirkan tentang Kyuubi. Ah,, satu lagi Kyuubi itu sangat sexy -menurut Itachi- tapi tidak ada yang berani menyuarakannya -kecuali Itachi- jika tidak ingin berakhir di Rumah Sakit.

Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, sudah banyak karyawan Uchiha dan Namikaze yang memenuhi gedung Namichiha. Begitu pun dengan pimpinan dari Namikaze corp. yang memang sudah biasa datang pagi. Namun entah kenapa gadis bersurai merah itu belum menampakkan batang hidungnya. Telat? Itu sangat amat di ragukan. Kyuubi salah satu orang yang sangat disiplin, apalagi kalau masalah waktu.

Tiba-tiba suasana di lobi Namichiha mendadak sunyi. Seorang gadis berambut merah dengan iris mata sewarna batu ruby berjalan dengan begitu anggun menuju ke arah resepsionis. Bunyi hak sepatu yang beradu dengan lantai membuatnya menjadi pusat perhatian dari para karyawan dan karyawati di perusahaan itu. Penampilan gadis tersebut sungguh memukau banyak mata karyawan dan tatapan iri dari para karyawati.

Dengan senyum menawan gadis itu melangkahkan kakinya yang berbalut high heels 10cm itu ke arah resepsionis.

"Apa Itachi sudah datang?" tanyanya dengan senyuman yang masih bertengger di bibir merahnya. Ia sengaja memilih lipstik warna merah terang yang semakin menambah sensual penampilannya pagi ini.

"Apa anda sudah membuat janji temu dengan Tuan Uchiha? " Tanya si resepsionis dengan name tag 'Tayuya' menatap sinis ke arah perempuan di depannya. 'Cih, ada lagi perempuan yang tak tahu diri mencari tuan Uchiha. Apa mereka tidak tahu jika tuan Uchiha Itachi sudah punya kekasih? Dasar bodoh.'

"Apa aku perlu membuat janji dulu untuk bertemu dengannya?" tanya gadis berambut merah itu, bukannya dia tidak menyadari nada sinis dari perempuan di depannya ini. 'cih, apa dia juga fans si keriput mesum itu? '

"Maaf nona, anda tidak bisa menemui tuan Uchiha jika belum memiliki janji dengan beliau. "

"Ck, kau tinggal bilang saja, si keriput itu sudah datang atau belum. Jangan buang waktuku." Tayuya menatap horor perempuan di depannya. Ia kembali meneliti perempuan di depannya ini.

'Ha,,hanya ada dua orang yang berani memanggil tuan Itachi seperti itu' dengan susah payah Tayuya menelan ludahnya. "No,, nona Kyuubi? "

"Hm, dia sudah datang apa belum? "

"Hah?"Tayuya masih terperangah melihat sosok Kyuubi di hadapannya. Apalagi orang di depannya ini juga mencari sosok yang ia tau sangat, sangat di hindari oleh sosok tersebut. 'Apa kiamat sudah dekat?' batin Tayuya.

"Hei, halo!" Kyuubi mulai jengah dengan tingkah laku resepsionisnya. "Aku tanya apa Uchiha Itachi sudah datang?"

"Ah, ma,,maaf Nona. Tu,,tuan Itachi sudah di kantornya lima belas menit yang lalu."

"Bagus, terima kasih." senyum sejuta volt Kyuubi muncul yang membuat karyawan Uchiha-Namikaze kehabisan darah dan pingsan di tempat.

Dengan penuh percaya diri dan senyum manis yang senantiasa bertengger di bibir merahnya, Kyuubi memasuki lift dan menekan tombol 19 dimana kantor Itachi berada.

"Stop, kau tunggu lift berikutnya" ujar Kyuubi menghentikan seorang karyawan yang akan masuk ke dalam lift.

"Ba,,baik." jawab karyawan tersebut sebelum pintu lift tertutup.

Di dalam lift tersebut, Kyuubi kembali mengamati penampilannya dari dinding lift yang memang terbuat dari kaca.

Senyuman atau lebih tepatnya seringaian terukir manis di bibir merahnya.

"Lihat saja, aku akan membuatmu benar-benar menjauh dari kehidupanku."

.

Ting

.

"Let's rock, baby!" Kyuubi melangkah keluar dengan dagu terangkat. Ia tetap mengabaikan segala pandangan yang tertuju padanya.

Tepat saat di depan pintu ruangan Itachi, Kyuubi berhenti sejenak, mengambil nafas dalam lalu dengan mantap dia meraih knop dan memutarnya.

"Good morning, honey~" sapa Kyuubi dengan suara yang di buat se-sexy mungkin.

.

.

.

.

Pagi ini Itachi datang lebih awal dari biasanya. Pekerjaannya kemarin yang sangat banyak hingga mengharuskannya lembur hingga jam satu dini hari, tapi sepertinya masih belum juga cukup untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Menghela nafas berat, Itachi memasuki ruangannya. 'Sepertinya akan sulit menemui Kyuu-chan hari ini.' pikir Itachi murung.

'Hah,,, andai saja ada keajaiban yang membuatnya datang kesini dan memberiku semangat' batin Itachi.

"Ck, kapan berkas sialan ini akan habis. Aku ingin segera menemui rubah merahku~"

"Dari pada kau mengeluh terus, lebih baik kau segera selesaikan pekerjaanmu supaya kau bisa bertemu dengan Kyuubi." Kisame, asisten Itachi memasuki ruangan Itachi dengan membawa secangkir kopi untuk Itachi.

"Kau benar, kenapa tidak terpikirkan olehku." seru Itachi semangat.

'Karena otakmu isinya hanya Kyuubi, Kyuubi dan Kyuubi' batin Kisame

"Ini kopimu."

"Hn, terimakasih." Ujar Itachi yang mulai fokus pada laporan di depannya.

"Aku akan ke cafetaria, apa kau ingin sesuatu"

"Tidak, aku harus segera menyelesaikan ini."

Kisame mendengus, kemudian beranjak keluar dari ruangan Itachi.

Kisame masih ingat awal mula perilaku 'menyimpang' dari seorang Uchiha Itachi adalah sejak kedatangan Namikaze Kyuubi satu tahun yang lalu.

Sosok Uchiha Itachi yang di kenal Kisame adalah pribadi yang tenang, berwibawa, selalu menjaga image dan satu lagi yang sangat tipikal seorang Uchiha Itachi, dia tidak pernah sekalipun mengejar wanita, tapi wanita-wanita itulah yang dengan sukarela memberikan tubuh mereka padanya.

Tapi lihatlah apa yang terjadi setelah Itachi bertemu dengan putri sulung Namikaze itu, Itachi seolah memiliki kepribadian ganda sekarang. Kisame hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah polah sahabatnya itu.

Tak berapa lama setelah Kisame pamit ke cafetaria, Itachi masih fokus mengerjakan laporan yang ada di mejanya.

Saat Itachi meminum kopinya, pintu ruangan Itachi terbuka, ia mengira Kisame lah yang memasuki ruangannya. Hingga suara yang sangat familiar nan merdu itu terdengar.

"Good morning, honey~"

.

Bruuushh.

.

Itachi dengan sukses menyemburkan kopi yang tengah di teguknya. Tak hanya itu, ia pun terbatuk-batuk hebat saat cairan hitam itu sepertinya masuk ke saluran pernafasannya.

Iner Kyuubi menjerit heboh melihat kondisi Itachi. Dengan sekuat tenaga Kyuubi menahan tawa.

"Are You okey, honey~" Kyuubi berjalan mendekat ke arah Itachi yang masih terbatuk. Tak lupa dengan raut wajah yang dibuat khawatir.

Kyuubi mengambil gelas berisi air putih yang berada di meja kerja Itachi.

"Minum ini dulu" Kyuubi menyodorkan gelas itu ke pada Itachi dan dengan segera diminum oleh Itachi. Sesekali Kyuubi menggosok punggung Itachi. "Habis kan minumnya" dengan patuh Itachi menandaskan air yang di sodorkan Kyuubi.

Dengan santainya Kyuubi mendudukan dirinya di meja Itachi dan memandang ke arah Itachi yang masih meminum air pemberiannya.

"Sudah merasa lebih baik? " tanya Kyuubi menatap khawatir ke arah Itachi, padahal inernya sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat Itachi tadi. Dengan lembut Kyuubi membelai surai raven Itachi.

.

Hah.

.

Itachi menghela nafas lega, ia merasa lebih baik setelah meminum air yang di sodorkan Kyuubi padanya.

Tapi ketika fokusnya sudah kembali dan setelah meloading kejadian yang barusan ia alami. Itachi kembali di buat tersedak oleh ludahnya sendiri kala ia melihat seorang perempuan seksi yang duduk manis di atas meja kerjanya dengan senyuman menawan. Tapi bukan itu yang membuatnya terkejut, melainkan pemandangan yang di suguhkan di depan depannya. Paha mulus dan kaki jenjang milik perempuan tersebut adalah hal pertama yang tadi di lihat Itachi. Apalagi dia memakai rok pensil berwarna hitam 10cm di atas lutut yang pastinya akan semakin pendek saat ia duduk di atas meja Itachi sambil bersilang kaki.

Tiba-tiba Itachi berdiri, ia memandang horror ke arah perempuan cantik itu.

"Si,,siapa kau?" Itachi sangat yakin jika suara perempuan yang di dengarnya tadi adalah rubah merahnya. Tapi kenapa yang ada di depannya bukan rubah kesayangannya.

'Apa telingaku bermasalah? Atau jangan-jangan aku terlalu merindukannya, makanya aku mengira suara perempuan ini adalah suara Kyuu-chanku. Hem,,, sepertinya alasan itu lebih masuk akal.'

"Jadi, siapa kau? Kenapa bisa masuk ke ruanganku?" Itachi sudah kembali memasang wajah Uchiha turunan kakek Madara.

.

.

.

.

"Si,,, siapa kau" pertanyaan yang dilontarkan Itachi padanya, membuat senyum di bibir Kyuubi luntur.

'What the,,, jangan bilang kalau keriput Uchiha ini tidak mengenaliku. Sial.'

'Apa aku sejelek itu hingga orang-orang dan keriput brengsek ini tidak mengenaliku.' Kyuubi teringat sikap resepsionis perempuan padanya tadi.

"Jadi, siapa kau? Kenapa bisa masuk ke ruanganku?" pertanyaan bernada datar itu menyadarkan lamunan Kyuubi.

"Kau tidak mengenaliku?" desis Kyuubi.

'Sial,,,,, aku sudah mempermalukan diriku sendiri dengan pakaian menjijikan seperti ini dan keriput berengsek ini sama sekali tidak mengenaliku. Bagus sekali.'

Kyuubi menegakkan tubuhnya. Dengan penuh penguasaan diri agar tidak melakukan tindak kekerasan pada sulung Uchiha karena pertanyaannya sama sekali tidak di gubris oleh Itachi, jadi lebih baik Kyuubi pergi dari ruangan Itachi.

"Kyu,,, Kyuubi." lirih Itachi yang masih terdengar Kyuubi.

Itachi segera berjalan menuju Kyuubi yang sudah berdiri di depan pintu.

"Ka,, kau benar Kyuubi? Namikaze Kyuubi?" tanya Itachi setelah berhasil menarik lengan Kyuubi dan memutar tubuhnya.

"Kalau bukan aku, siapa lagi?" Kyuubi menarik lengannya yang di tahan Itachi.

Itachi terperangah, tanpa sadar ia menatap Kyuubi dari atas ke bawah.

Melihat hal itu Kyuubi semakin geram "Brengsek" desis Kyuubi nyaris tanpa suara.

Dengan hati yang panas karena merasa begitu di rendahkan oleh pandangan Itachi, Kyuubi pun memutuskan untuk pergi dari ruangan Itachi.

.

Brak.

.

Debaman pintu di depan Itachi mengembalikan lagi kesadarannya. Mengerjakan matanya, "Sial." dengan segera Itachi menyusul Kyuubi yang sekarang sudah berdiri dalam lift. "Kyuu, tunggu!"

Terlambat, pintu lift sudah tertutup. "Ck, sial" dengan beringas Itachi menekan tombol agar lift itu kembali terbuka. Namun nihil, pintu lift tak kunjung terbuka. Itachi sudah akan berlari ke arah tangga darurat jika saja suara sekertarisnya aja Kisame tidak menghentikannya. "Kau mau kemana?"

"Aku harus menemui Kyuu-chan." Kisame mengerutkan keningnya. "Apa pekerjaanmu sudah selesai?"

"Ck, aku bisa menyelesaikannya nanti. Sekarang aku harus segera menemui rubah merahku."

"Kau bisa menemuinya setelah rapat nanti siang. Kau lupa jam sepuluh nanti kita akan rapat dengan perusahaan Akasuna dan Namikaze membahas kerjasama tiga perusahaan?" Itachi terdiam mendengar perkataan Kisame.

"Sudahlah, kau bisa bertemu dengan Nona Namikaze setelah rapat itu. Aku berjanji akan mengosongkan jadwalku siang nanti, jadi kau bisa bebas bertemu dengannya, tapi kau harus segera menyelesaikan pekerjaanmu sekarang."

Dengan langkah gontai Itachi kembali ke ruangannya. "Haizzz, dasar. Lama-lama aku bisa gila kalau terus seperti ini." Keluh Kisame.

"Sepertinya aku harus mengajukan cuti segera. Kepalaku bisa pecah melihat tingkah mereka"

.

.

.

.

.

.

.

Tebece.

.

.

.

.

.

.

Ide gila tiba-tiba terlintas dan jadilah fict yang super absurt ini.

Maafkan daku yang malah publish fict baru padahal tanggungan masih bejibun. ? ゚リツ?

Yosh,, tinggalkan jejek kalian yaaa ? ゚リノ?