WAJIB DI BACA :
Fic ini mengandung unsur-unsur yang tidak jelas dan jauh dari cerita aslinya,benar-benar payah dan abal. Cerita ini di tulis oleh author yang menerima request dari temannya yang sedang tergila-gila kepada sinetron Indonesia yang berjudul Putih ABU ABU,sebelum menyesal lebih baik anda-anda sekalian menekan tombol back ,tapi kalau penasaran silahkan baca,yang penting saya sudah memperingatkan anda- anda sekalian. Kalau tidak suka tidak apa-apa yang penting jangan sampai saya di flame yak ! Kalau terdapat banyak typo mohon di maafkan dan di maklumi karena saya author baru dan mohon di berikan saran. Kalau ide cerita terkesan sama seperti fic lain maka mohon di maklumi,tidak bermaksud mencontek karena kan isi otak manusia bisa saja sama hanya saja cara penggambarannya bisa beda kan. Ok tanpa banyak basa-basi lagi ntar malah kebasian#readers teriak : woy,nggak usah banyak cincong sudah keburu karatan nih nunggu ceritanya,#author: maaf. ok,langsung aja this is my fic.
Disclaimer :
Sebenarnya pengen bilang BLEACH itu punya saya tapi sayangnya BLEACH itu bukan punya saya,BLEACH itu Adalah Milik Kubo Tite-sensei seorang,yang saya punya cuma fic yang gaje ini.
NB : 1. AUTHOR juga memuat OC di fic ini.
2. kalau kata-kata yang id ITALIC itu berarti perkataan dalam hati
3. Author mau meminta maaf sama fan-fans dari karakter yg di sini ku jadikan antagonis,itu tuntutan cerita soalnya. Maaf ya !
Putih ABU ABU
Author : Tarijakartaryayukinekarikari(Akarikarikari-chan)
Genre : Friendship/Romance/Familly
Rated : T
Pairing : Banyak(tapi paling utama ICHIRUKI)
Summary :
Masa yang paling banyak memberikan pelajaran itu adalah masa-masa Putih ABU ABU(Author Say)
Karakura Elite School. Sebuah sekolah yang di dalamnya memuat manusia-manusia cerdas dan juga berbakat yang bisa menjadi tumpuan dan harapan bangsa,contohnya saja Rukia Kuchiki dan anggota gengnya yang selalu menyumbangkan emas dan berbagai macam kebanggaan untuk sekolah yang paling bonafit di kota Karakura ini. Namun sayangnya,yang namanya sekolah,pastilah di huni oleh manusia-manusia selain manusia-manusia cerdas dan berotak serta bermoral seperti Rukia Kuchiki dan anggota gengnya. Manusia yang di maksud adalah manusia-manusia yang kerjanya hanya menadahkan tangan kepada orang tuanya dan gaya hidupnya selangit seperti Senna Sugaku beserta gengnya.
Sudah bukan rahasia lagi kalau THE RAINBOW(geng Rukia) dan La Queen(geng Senna) selalu saling menunjukkan ketidak senangan mereka masing-masing(ya walaupun sebenarnya geng Senna sih yang lebih terlihat memusuhi geng Rukia). Geng Senna yang notabene di isi oleh jajaran orang-orang kaya tapi berotak cetek merasa tersaingi kepopulerannya dari geng Rukia yang isinya orang-orang sederhana tetapi berotak emas. Perseteruan mereka makin meruncing tak kalah salah satu anggota geng Senna mengetahui bahwa salah satu anggota geng Rukia menyukai anggota La Prince. Geng cowok yang paling terkenal.
Hal ini membuat Senna selaku ketua dari La Prince Fanatic merasa berang dan langsung melabrak anggota geng Rukia itu tanpa aba-aba ba bi bu be bo lagi.
"Eh kau,kau itu sadar nggak sih,suka sama Jaegerjaquez-sama,ih,kau siapa coba mau suka-suka sama dia,kau itu nggak selevel sama dia !".
Kata-kata penuh pelecahan itu sudah dapat di tebak berasal dari mulut manis ketua La Queen alias Senna Sugaku. Sementara gadis yang sedang di introgasi oleh Senna hanya menundukkan kepalanya. Ia tidak berani melawan atau hanya sekedar melihat wajah dari orang yang sedang mengajaknya bicara yang juga sedang menunjuk-nunjuk wajahnya dengan jari telunjuknya. Tubuh gadis itu bergetar dan terlihat jelas kalau dia sedang berusaha menahan tangisnya supaya tidak meledak di tempat umum itu. Dia cukup punya pikiran untuk tidak membuat malu dirinya di depan umum. Di sekitarnya sudah terlihat kerumunan orang yang sedang memperhatikannya dengan wajah iba namun tidak berani membantu,karena mereka tahu konsekuensi kalau ikut campur urusan Senna dan gengnya. Status Senna sebagai anak kepala sekolah rupanya cukup membuat orang-orang enggan berurusan dengan dirinya.
"Kau punya mulut nggak sih ?" Tanya salah satu anggota geng Senna yang berambut panjang dan bertubuh mini,Rurichiyo Kasumioji,putri dari bangsawan Kasumioji sambil menepuk kasar bahu gadis berambut hijau tosca yang sedari tadi di ajak berbicara oleh Senna.
"A..aku..aku..aku punya mulut kok." Jawab gadis itu dengan terbata-bata.
"KALAU PUNYA YA JAWAB !" Bentak gadis berambut hijau tua Nozomi Kujo,pewaris dari Kujo Group yang bergerak di bidang penambangan emas.
Mendengar bentakan itu,tubuh si gadis berambut hijau tosca makin menggigil,kakinya sudah sedimikian lemas dan terlihat akan bertahan dalam hitungan detik.
"Oh,sepertinya dia tidak punya niat untuk menjawab Senna-chan,bagaimana kalau kita pakai kekerasan saja ?" Usul gadis berambut hitam yang di kepang dua,Loly Aivirrne,seorang model majalah yang sedang naik daun.
"Ehm,ide bagus,Loly-chan,Sung sun-chan,seret gadis ini ke markas kita." Perintah Senna kepada teman-temannya sambil membalikkan badan miliknya dari hadapan gadis berambut hijau tosca yang sedari tadi di introgasinya.
Dengan sigap Loly dan Sung sun menarik tangan gadis berambut hijau tosca tersebut,akan tetapi baru beberapa langkah mereka berjalan,langkah kaki mereka terhenti karena sebuah suara.
"Pagi-pagi sudah bikin keributan,kalian ini tidak ada habis-habisnya ya bikin sekolah heboh,kalian ini niatnya mau sekolah atau mau nyari ketenaran sih di sekolah ini ?"
"Diam kau,jangan suka ikut campur urusanku ya nona Kuchiki yang terhormat." Balas Senna atas perkataan yang telah di keluarkan oleh orang yang bermarga Kuchiki tersebut.
"Tentu saja ini jadi urusanku,sebab yang kau ganggu itu anggota klub sainsku." Kata gadis Kuchiki tersebut.
"Oh,iya,aku hampir saja lupa,gadis tidak tahu diri inikan salah satu dari 10 siswa yang bergabung di klub sains bodohmu itu." Kata Senna dengan wajah yang merendahkan.
"Setidaknya klub sainsnya Rukia itu masih lebih bermanfaat untuk sekolah di bandingkan dengan geng bodohmu yang kerjanya hanya menguntit La Prince bodoh itu." Kata gadis tomboy yang tiba-tiba berdiri di samping gadis Kuchiki yang bernama lengkap Rukia Kuchiki tersebut.
"Tahu apa kau tentang geng kami,kalian itu Cuma orang-orang bodoh yang merasa iri pada ketenaran kami di sekolah ini."' Balas Sung sun dengan wajah yang tidak bersahabat.
"Maaf ya nona Cyan Sung sun yang terhormat,harusnya saya yang bertanya,kalian tahu apa tentang kami ? anda mengatakan kalau kami ini hanya orang-orang bodoh yang merasa iri pada keberadaan kalian di sekolah ini ? ada untungnyakah untuk kami kalau kami merasa iri pada kalian ? perlu saya pertegas ya nona Cyan Sung sun yang terhormat,KAMI BUKAN ORANG BODOH DAN KAMI JUGA TIDAK IRI PADA KALIAN !" Kata gadis berambut gelombang dengan tubuh sexy yang secara tiba-tiba telah berdiri di samping Rukia.
"Sebaliknya kamilah yang tahu segala sesuatu tentang kalian,benarkan Rangiku-nee ?" Kata gadis bercepol dan berwajah manis yang muncul di balik tubuh gadis berambut gelombang dan bertubuh sexy itu. Gadis tersebut pun mesejajarkan dirinya dengan Sung sun sambil menatapnya dengan senyum yang sulit di artikan.
"Wah,wah,wah ! pandai sekali kau ya,nona Momo Sousuke,gadis terpintar di pelajaran ilmu pengetahuan sosial,anak dari 10 guru besar di sekolah ini yang di hormati oleh semua orang,Aizen Sousuke,bisakah kau menjelaskan padaku maksud kata-katamu tadi itu ?" Tanya Rurichiyo pada Momo dengan nada mengejek.
"Sepertinya tanpa perlu Momo-chan jelaskan,kalian juga tahu maksudnya apa !" Jawab gadis berambut pink yang di kuncir dua yang sedang bersandar pada bahu rangiku.
"Riruka,sejak kapan kau bersandar pada bahuku ?" Tanya Rangiku sambil menoleh ke arah suara Riruka.
"Dari tadi,kau saja yang tidak menyadarinya Rangiku." Jawab Riruka dengan santai.
"Sayangnya kami tidak mengerti maksudnya Dokugamine-senpai,dan lagi,apakah tadi kedengarannya Rurichiy-chan berbicara kepadamu ? sepertinya tadi dia berbicara dengan Sousuke Momo,lalu kenapa malah senpai yang menjawabnya ?" Tanya Loly kepada Riruka dengan wajah yang mengajak perang.
"Karena aku punya jawabannya juniorku." Jawab Riruka dengan nada santai dan senyum mengejek. Melihat hal itu,emosi Loly pun mulai terpancing.
"Kau ! kau mau mencari masalah ya denganku ?"
"Wah,kemana nada sopan santun dari seorang junior yang tadi kau pakai Loly-chan ? haruskah kau ku sadarkan dengan posisimu ? aku ini seniormu,baik di sekolah maupun di dunia modeling,jadi tolong jaga sikapmu,kau tidak mau kan imagemu sebagai model lugu yang baik hati jadi hancur karena cara bicaramu yang kasar seperti sekarang ?"
Tanggapan santai dari Riruka justru memancing Loly untuk mengeluarkan sumpah serapahnya kepada Riruka,dalam hati ia berpikir :
"Persetan dengan posisinya sebagai senior,akan ku balas kata-kata sok bijaknya itu !"
Melihat gelagat Loly yang ingin membalas kata-katanya,Riruka mulai mengembangkan senyumnya lagi,namun senyumnya itu menjadi mengkerut karena perkataan dari Rukia.
"Riruka-nee,hentikan itu tidak ada gunanya juga kita berurusan dengan nona-nona manja yang kerjanya hanya menghina orang itu."
Kata-kata Rukia yang meluncur dari mulut Rukia itu pun memberikan kekesalan luar biasa bagi Senna yang memang tidak pernah menyukainya. Dengan amarah yang meluap-luap ia mebalas perkataan Rukia.
"NONA-NONA MANJA KATAMU ! KAU KIRA DIRIMU ITU APA KALAU BUKAN NONA-NONA MANJA ?"
Mendengar perkataan Senna itu,Rukia hanya menghela nafas dan berjalan ke arah Senna dan teman-temannya.
"Pertama,aku harus melepaskan cekalan tangan Shun sun dan Loly dari Nel,setelah itu bawa Nel lari dan tidak usah menggubris kata-kata si Senna itu,ingat Rukia,TIDAK USAH MENGGUBRIS KATA-KATA SI SENNA ITU !" Doktrin Rukia pada dirinya.
Melihat Rukia yang berjalan ke arahnya dan juga arah teman-temannya membuat Senna dan anggota gengnya merasa was-was.
"Apa yang akan di lakukannya ?" Seru mereka sambil terus menatap Rukia.
"Mati kalian sekarang,Rukia pasti akan menghabisi kalian sekarang karena telah menyinggung tentang statusnya." Seru gadis tomboy yang berada di samping Rukia tadi sambil tersenyum.
"Ma..mau..mau apa kau ?" Tanya Senna dengan nada bergetar yang tidak di sadarinya.
Rukia bukannya menjawab pertanyaan tersebut malah memilih untuk menepis kasar tangan Shun sun dari tangan kiri Nel. Setelah tangan Shun sun lepas,Rukia kembali menepis tangan Loly dari tangan kanan Nel juga. Setelah terlepas,Rukia menarik temannya itu dari kepungan Senna and the geng. Setelah benar-benar jauh dari Senna dan gengnya,Rukia akhirnya membuka suara.
"Kau tidak apa-apa kan Nel ?"
"I..iya..aku tidak apa-apa Rukia-chan."
Rukia yang mendengar perkataan Nel tersebut pun tersenyum miris.
"Bagaimana dia bisa bilang kalau dirinya baik-baik saja,sementara badannya masih gemetaran seperti ini ?"
"Te..terima..terima kasih ya Rukia-chan !" Kata Nel kali ini dengan menatap Rukia sambil tersenyum.
"Jangan berterima kasih,kita ini teman kan,jadi sudah seharusnya membantu." Balas Rukia sambil tersenyum.
Hening sesaat melingkupi koridor utama yang tadi lenggang itu,namun keheningan ini berubah menjadi was-was kembali tak kala Rukia mengeluarkan suara miliknya lagi.
"Inoue,bisakah kau mengantarkan Nel ke ruang kesehatan,aku rasa dengan mental seperti ini dia masih belum siap mengikuti pelajaran,setidaknya sampai pelajaran kedua."
Gadis bermarga Inoue yang merasa kalau dirinya di panggil oleh Rukia reflek keluar dari persembunyiannya.
"Ternyata percuma saja ya bersembunyi dari Kuchiki-san,Kuchiki-san selalu tau kalau aku bersembunyi di sekitar kalian." Kata gadis bermarga Inoue tersebut sambil berjalan ke arah Rukia.
Rukia yang mendengar perkataan gadis tersebut hanya tersenyum simpul sambil memberikan Nel kepadanya.
"Tolong ya Inoue." Kata Rukia sambil tersenyum manis.
"Pasti Kuchiki-san,kita kan teman." Balas gadis bermarga Inoue itu sembari memegang kedua pundak Nel dan berjalan menerobos kerumunan orang.
"Ah,Orihime,ternyata dari tadi dia sembunyi di tembok itu ya,dasar,kenapa tidak ikut kesini,ikut memberikan pelajaran ke La Quwen ini." Kata gadis tomboy di samping Rukia dengan wajah cemberut.
Senna yang tidak terima akan perkataan sekaligus pelesetan dari nama gengnya yang di berikan oleh teman Rukia yang tomboy itu pun membalas kata-kata teman Rukia tersebut.
"Heh landak norak,La Queen tau,bukan La Quwen,norak amat sih."
"Idih,suka-suka saya dong,mulut mulut siapa ? mulut saya kan ? masalah buat situ ?" Tanya gadis tomboy tersebut dengan aksen yang menyebalkan di mata Senna.
"Ih ! susah ya ngomong sama orang norak." Jawab Senna sambil memijit pelipisnya yang di rasanya pening.
"Lebih norak situ kemana-mana kali !" Balas gadis tomboy tersebut dengan gaya yang menurut Senna menyebalkan.
"KAU !" Jerit Senna sambil mengacungkan jari telunjuknya ke arah gadis tomboy tersebut.
"Apa,ada apa nona,tidak bisa membalas ya !" Tanya gadis tomboy tersebut dengan wajah merendahkan.
"Siapa bi.."
Baru saja Senna ingin membalas kata-kata gadis tomboy tersebut,kata-katanya tertahan oleh sebuah bentakan keras yang berasal dari belakangnya.
"DIAM !"
Orang-orang yang mendengar bentakan tersebut pun melihat ke arah bentakan tersebut. Dari sumber bentakan tersebut terlihatlah cowok tampan berambut orange terang dan bertubuh tinggi tegap dengan kerutan di dahinya. Di belakangnya terlihat orang-orang tampan yang auranya tidak kalah dari laki-laki berambut orange ini.
"Senna,ada apa lagi sekarang ? apa mereka mengganggumu lagi ?" Tanya laki-laki tersebut sambil memegang bahu Senna.
"Ichigo,mereka menggangguku lagi." Jawab Senna dengan wujudnya yang palsu.
"A..apa ? hey,yang ada kau tau yang mengganggu kami !" Sanggah gadis tomboy tersebut dengan nada sewot tingkat tinggi.
"Tuh kan,Ichi sayang,mereka tidak mau ngaku,apa lagi si Tatsuki itu." Kata Senna dengan wajah pura-pura lemah.
"DASAR TUKANG BOLAK-BALIK FAKTA !" Semprot Tatsuki dengan wajah geramnya.
"TATSUKI ! JANGAN BENTAK SENNA !" Bela laki-laki bernama Ichigo tersebut kepada gadis tomboy yang ternyata bernama Tatsuki tersebut. Tatsuki yang di bentak pun menundukkan kepalanya dengan aura hitam.
Rukia yang melihat hal itu hanya menghela nafas panjang dan menepuk halus bahu temannya itu. Setelah itu,Rukia pun menatap lurus kepada Ichigo,dia menggeratakkan giginya untuk menahan emosi miliknya.
"Minta maaf." Kata Rukia dengan nada dingin.
"Apa ? kau suruh aku apa ? minta maaf ? pada gadis yang sudah memebentak pacarku ?" Tanya Ichigo sambil menunjuk Tatsuki.
"IYA ! AKU SURUH KAU MINTA MAAF KEPADA TATSUKI,KAU KEBERATAN HAH ! RAMBUT WORTEL YANG TERHORMAT ?" Jawab Rukia dengan penuh emosi.
"CEDARAT ! BERANI SEKALI KAU ! KAU PIKIR SIAPA KAU BERANI MENYURUH-NYURUH AKU SEPERTI ITU ? KAU TIDAK TAHU YA AKU INI SIAPA ?" Balas Ichigo dengan penuh emosi.
Mendengar bentakan dari Ichigo itu Rukia pun terdiam sejenak sambil mengatur nafasnya.
"Tenang Rukia,tenang,kendalikan dirimu kau pasti bisa."
Selesai mengatur nafasnya,Rukia pun menatap Ichigo dengan dingin.
"Saya tau dengan pasti anda siapa tuan,anda adalah Kurosaki Ichigo,ketua dari La Prince,cucu pemilik sekolah,anak dari pemilik rumah sakit di kota Karakura sekaligus juga pewaris dari Kurosaki Corporation." Kata Rukia dengan nada dingin dan senyum yang maksudnya sulit di artikan.
Mendengar jawaban dari itu,Ichigo pun tercengang dan menatap Rukia dengan heran.
"Ada apa tuan ? apa jawaban saya salah ?" Tanya Rukia masih dengan ekspresi yang sama.
Ichigo bukannya menjawab justru malah mencengkram pundak Rukia. Rukia yang pundaknya di cengkram pun hanya meringis kesakitan. Dengan susah payah Rukia berusaha melepaskan cengkraman Ichigo di bahunya.
"Lepaskan tuan Kurosaki,anda menyakiti saya." Kata Rukia masih dengan usahanya untuk melepaskan diri dari cengkraman Ichigo.
Ichigo tidak peduli pada ringisan dan perkataan Rukia tersebut,di dalam dirinya masih bergejolak perasaan aneh yang menohok kuat dadanya.
"Rukia,kenapa kau mengatakan hal itu,kau paling tahu kan aku tidak suka kau mengungkit tentang posisiku,sama seperti dirimu yang tidak suka kalau posisimu di ungkit ?"
"I..Ichi..Ichigo..lepaskan..bahuku sakit." Pinta Rukia kini dengan suara yang bergetar karena menahan sakit.
Ichigo tetap mencengkramnya sampai akhirnya Rukia berteriak.
"LEPASKAN AKU KEPALA WORTEL !"
Sesaat setelah teriakan itu,muncullah seseorang yang wajahnya menyerupai Ichigo tetapi memiliki warna rambut yang berbeda dan warna mata yang berbeda pula,tentu saja dengan tinggi badan yang lebih tinggi sedikit dari Ichigo.
"Lepaskan Rukia." Kata orang tersebut sambil menepis tangan Ichigo dan menarik Rukia ke arahnya dan memeluknya.
Ichigo yang sadar kalau Rukia sudah tidak ada di cengkramannya pun melihat ke arah orang yang kini sedang memeluk Rukia.
"Nii-san !" Ucap Ichigo terbata-bata dengan wajah tidak percaya.
Orang yang Ichigo panggil nii-san itu pun tersenyum mengejek sembari berkata.
"Kau semakin kasar Ichigo,kau terlampau kasar terhadap Rukia dan Tatsuki,padahal mereka adalah sahabat-sahabatmu dari SD. Membentak dan mencengkram bahu,apa itu yang akan di lakukan oleh orang waras tehadap orang-orang yang penting untuknya ?"
"Tidak usah ikut campur." Balas Ichigo ketus.
"Tentu saja aku harus ikut campur,karena kau pasti tau,apa pun yang menyangkut THE RAINBOW,itu adalah urusanku." Kata laki-laki tersebut dengan nada dan raut wajah tegas sembari melepas Rukia dari pelukannya.
Karena terlalu asyik berdebat,mereka tidak sadar kalau saat ini Rukia sedang menderita karena nafasnya yang tersenggal-senggal dan dadanya terasa di tohok. Wajahnya juga perlahan-lahan memucat dan kakinya gemetaran.
Salah satu dari anggota geng Ichigo yang berambut hitam dan bermata emerald pun menyadari hal itu,lalu dengan sigap dia berlari ke arah Rukia tepat saat tubuh Rukia nyaris bertuburukan dengan lantai karena gaya gravitasi.
Rukia yang kesadarannya masih tersisa sedikit pun melihat orang yang sedang menolongnya itu dan berkata dengan suara lemah.
"Nii-san..ari-ga-tou ne.."
Sesaat setelah Rukia berkata itu,kesadarannya pun hilang. Laki-laki yang Rukia panggil nii-san itu pun mengangkat tubuh Rukia ala bridal style.
"Aku akan bawa dia ke ruang kesehatan." Kata laki-laki itu singkat dan berjalan keluar dari kerumunan orang tersebut.
Tatsuki yang melihat kondisi Rukia tersebut pun terpancing emosinya,kemudian dia mendekati Ichigo dan menumbuk pipi Ichigo hingga lebam kebiruan.
"Kau,keterlaluan tahu !" Kata Tatsuki sembari menyusul nii-sannya Rukia yang sudah membawa Rukia ke ruang kesehatan.
Ichigo yang menerima perlakuan itu hanya mampu terpaku di tempat dan menyesali dalam hati apa yang sudah dia lakukan kepada Rukia.
"Bodohnya aku !"
"Semoga karena kejadian ini kau jadi sadar Ichigo,kalau kau sudah bertindak keterlaluan." Kata laki-laki yang di panggil nii-san oleh Ichigo. Sebelum dia benar-benar meninggalkan Ichigo,dia sempat membisikkan sebuah kata di telinga Ichigo dan kata itu mampu membuat Ichigo terpaku di tempatnya.
"Minggir !" Bentak nii-sannya ichigo ketika ia melewati Senna dan gengnya,dan dengan sengaja ia menubrukkan bahunya ke bahu Senna. Senna yang bahunya di tubruk pun mengeluh kesakitan sambil berkata.
"Auw,sakit tahu,pelan-pelan kek !"
"Aku memang sengaja menubrukmu untuk meberikanmu pelajaran nona Senna,dan ingat,jangan pernah coba mengganggu THE RAINBOW apa lagi mempengaruhi adikku supaya jadi iblis sepertimu,kalau kau melakukan hal itu lagi,aku akan membuat masa-masa SMAmu rusak se rusak-rusaknya,mengerti ?" Balas nii-sannya Ichigo dengan cuek sembari pergi meninggalkan Senna dan kawan-kawannya yang sudah berwajah pucat.
Dengan terbata-bata,Senna pun memanggil Ichigo.
"I..Ichi..Ichigo..dia bercanda kan ?"
Ichigo yang masih memikirkan kata-kata nii-sannya pun mengacuhkan kata-kata Senna tersebut.
"Ichi..kamu dengar aku kan ?"
Lagi-lagi perkataan Senna di acuhkan oleh Ichigo,dan hal ini membuatnya berang hingga akhirnya berteriak.
"ICHIGO!"
"Maaf Senna,tidak sekarang,aku ingin menenangkan diriku dulu." Kata Ichigo sembari meninggalkan Senna dan kawan-kawannya. Langkah Ichigo itu juga di ikuti oleh teman-temannya. Teman-teman Ichigo juga sengaja menabrakkan bahu milik mereka ke bahu anggota La Queen. Anggota Ichigo yang berambut Merah dan bertato menubrukkan bahunya ke Senna sembari mebisikkan sesuatu ke telinga Senna.
"Ini balasan karena kau membuat Tatsuki-chanku di bentak seperti tadi dan Rukiaku yang tersayang sampai pingsan karenamu,jangan mengusiknya lagi kalau kau tidak mau berurusan denganku."
Tepat pada saat tontonan menarik itu berakhir,bell sekolah berbunyi dan membuat kerumunan siswa serta siswi itu pergi menuju ke kelas masing-masing. Meninggalkan Senna yang masih tercengang karena kejadian yang baru saja terjadi.
"Ichigo nyuekin aku,Abarai-sama ngancam aku,kenapa ? aku salah apa ?"
Teman-teman Senna yang melihat Senna itu pun prihatin,dan mereka pun menyeret Senna ke markas mereka.
"Udah,lupain aja,mendingan kau tenangin dirimu dulu di markas,kami akan mengantarmu." Kata Rurichiyo sembari menepuk halus bahu Senna.
"Makasih ya guys !" Balas Senna dengan senyum yang di paksakan.
To Be Continue
Akhirnya chapter awalnya selesai dan di publish juga,lega sekali loh para readers.
Ya,karena saya newbie di FF,untuk para senpai dan para readers,tolong di bantu ya,beri kritik dan saran kepada fic saya ini.
Akhir kata :
"MOHON REVIEW !"
